LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

[BeraniCerita#03] Terhempas

| 28 Comments

Aku menatap bayangan yang dipantulkan cermin panjang yang ada di salah satu dinding ruangan mungil ini.  Lampu terang di ruang ganti itu menampilkan dengan jelas sosokku di cermin itu.   Cantik.. bisikku puas.  Ya, aku puas menyadari pilihanku tak salah.  Gaun malam merah marun itu membalut indah tubuhku, menonjolkan bahu mulus dan leher jenjangku…

Hm, syukurlah aku memutuskan mampir ke sini untuk menukar seragam kerja formal yang kupakai seharian tadi, demi menyambut malam yang istimewa ini.  Aku kembali memandangi bayangku di cermin itu.  Meraih tas dari tumpukan baju di atas kursi kecil itu dan mengeluarkan lipstik merah, menyempurnakan penampilanku.

Sempurna.. ya, penampilanku malam ini haruslah sempurna, karena kurasa inilah malam yang telah kutunggu-tunggu selama ini.  Setelah berkali-kali tertunda, makan malam kali ini haruslah sukses dan tolok ukur kesuksesan itu adalah  cincin berlian yg akan segera melingkari jari manisku malam ini. Menandai selangkah maju dalam komitmen kami…

Suara telepon memecah kesunyian ruangan mungil itu.  Nada khusus yang kupilih untuk panggilan dari pangeranku! Bergegas kuraih HP menjawab panggilannya.

“Ya mas… Aduuh…, mas sudah sampai ya?”

…..

“Iya, aku masih di atas… sebentar lagi ke situ.  Ke sini? Lho, mas nggak nunggu di bawah saja?”

…..

“Ooh.. sudah di eskalator? Ya..ya.. baiklah, aku segera keluar…  Hm, dari eskalator itu kearah kiri, mas… ya.. di salah satu ruang pas di ujung itu…” aku bergegas membereskan setelan kerja yang kupakai sebelumnya, menjejalkannya di tas plastik besar yang tadi membungkus gaun baruku, sekilas melirik cermin memastikan kerapian penampilanku sebelum membuka korden pembatas untuk  menyongsong arjunaku yang sudah tak sabar menemuiku itu…

“Papaaa…..” suara melengking kekanakan menghantam pendengaranku begitu kubuka pintu ruang pas itu.  Di depanku sesosok tubuh mungil berlari untuk kemudian memeluk erat kaki pria yang kulihat berjalan mendekat dengan telepon di genggamannya… “Kok papa tahu sih, kami ada di sini? Mama bilang papa ke luar kota…” sayup kudengar celoteh riang gadis kecil itu, namun tak sanggup kudengar jawaban dari lelaki yang kupanggil arjuna…

Ruangan meredup…raga melemas seiring dengan impianku yang terhempas…

***

Note : 325 kata

28 Comments

  1. Hayooooo.. sudah punya anak istri ya mas Arjunanya? 😀

  2. manis ceritanya Mba Mechta. Meskipun sedih di sisi perempuan yang berganti pakaian paling ga jadi peringatan buat si laki-laki..

  3. jadi sebenarnya menunggu siapa ya mbak?sepertinya bukan menunggu sang suami

  4. Oh. Suami orang 😐

  5. aku kok bingung ya? >.<
    dia nunggu siapa mbak?

  6. Wuiihhh….auntie tambah kece lho nge-fiksinya. Lanjutkan auntieeee hohohoho

  7. bagus banget mba, ternyata si arjuna? uhg, salam kenal,

  8. gak usah mbak El… nambah2i pikiran saja… 🙂

  9. Yah begitulah nasib jadi selingkuhan ya 🙂 sukses yaaaa ( ^^ )d

  10. Wih, jadi baju merah marunnya itu udah dibayar yah? Aduh, kasihan 🙁 Udah ngeluarin duit buat acara yang gak bakal ada.
    #Aih, saya kok mikirnya ke situ xixixixi… ^^

    Gpp, mumpung tahunya sekarang

  11. Mirip cerita pendek ya hehehe. Ternyata yang di ruang pas itu selingkuhan si papa, oh tidak.

  12. yaaahh.. suami orang,, kasiaaannn 🙁

  13. mas arjuna memang istrinya bnyk

  14. Based of true story kah ini??
    bacanya sambil nahan sesak nafas, seakan aku yang berada di sisi si cewek.
    wuaa…. aku ga trima.. kwkwkkw

  15. Luar biasa jeng, dari satu setting ruang ganti, dua fiksi beda karakter cerita lahir.duuh pandainya melahirkan ide dan mengeksekusinya dengan cantik. Terhempas dalam fakta. Salam

  16. terharu…. ^;^, tapi keren…!

  17. sedikit mikir waktu baca, tapi ternyata si papa ini selingkuh.
    jangan diterima papa, kasihan anak istrimu 🙂
    good job 🙂

  18. gagal deh kencannya 😀

Leave a Reply to Mechta Cancel reply

Required fields are marked *.