LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Makan Kluban a la Pekalongan

| 80 Comments

Kluban atau kuluban, rasanya bukan kosa kata yang asing bagi kita, terutama yang bermukim di Jawa, lebih khusus lagi Jawa Tengah dan Jawa Timur.  Sajian yang terdiri dari rebusan sayuran ( biasanya terdiri dari Kacang panjang, Taoge, Kol, Bayam atau Kangkung ) yang diurap dengan parutan kelapa muda berbumbu kencur dan mboksiyah alias Lombok ( cabai ) – terasi – uyah ( garam ) atau yang seringkali disebut juga sebagai Sayur Urap itu mungkin sudah akrab di lidah kita, bukan ?

Klubanan, gudhangan atau urapan ini juga seringkali kita temukan pula sebagai pelengkap Nasi Tumpeng, bersama dengan tahu / tempe bacem, ayam goreng / ingkung, telur rebus dan ikan asin. Hmmm…. nyamleng tenan 🙂

Nah, di Pekalongan juga dikenal masakan kluban ini. Namun berbeda dengan beberapa daerah lain yang biasanya mengkonsumsi kluban secara garingan artinya sebagai sayur tanpa kuah, orang Pekalongan mempunyai cara berbeda dalam mengkonsumsi Kluban ini.

Pernah dengar menu Kluban Pindang Tetel dan Kluban Bothok? Untuk teman-teman yang berdomisili di Pekalongan dan sekitarnya, mungkin sudah tak asing lagi yaa…. Namun bagaimana dengan teman di luar Pekalongan? Pernah berkenalan dengan ‘salah dua’ menu favorit Wong Ngkalongan itu ?

Nah … ini dia penampilan keduanya :

1. Kluban Pindang Tetel

Kluban Pindang Tetel

Kluban Pindang Tetel

Saat mencicipi masakan ini untuk pertama kalinya, aku merasakan sensasi berbeda dari Semangkuk Kolaborasi itu. Kluban sudah sangat akrab dengan lidahku, sedangkan Pindang Tetel memang baru kukenal sejak menjadi warga Pekalongan, yaitu masakan khas Pekalongan yang berbahan utama tetelan daging dan taoge, dengan kuah gelap karena bumbu kluwak yang mengingatkan kita akan Rawon.

Nah, kalau biasanya kita menyantap keduanya secara terpisah, maka di menu Kluban Pindang Tetel ini, kedua menu itu disajikan bersama-sama dalam satu mangkuk. Sungguh suatu kolaborasi rasa yang mantab, Saudara-saudara … 🙂

2. Kluban Bothok

Kluban bothok

Kluban Bothok

Nah, ini kombinasi lain dari kluban berkuah a la Wong ngKalongan. Kalau pada Kluban Pindang Tetel tadi, kuahnya terlihat kimplah-kimplah, tak demikian halnya dengan menu Kluban Bothok ini. Kuahnya cukup nyemek-nyemek saja.

Ya, pada menu ini, kluban sayur itu diguyur Bothok yaitu semacam sayur lodeh bersantan encer yang berbahan tahu dan bongkrek (sebutan orang Pekalongan untuk gembus). Rasanya ? Nyam-nyam …  Oya, untuk yang sedang ber-FC, mungkin menu ini lebih cocok ya.. karena tak ada protein hewani nya.. hehe…

Nah, itu dia variasi makan Kluban / Urapan a la Pekalongan. Ada yang menyantapnya dengan nasi, ada pula yang memilih lontong sebagai sumber karbohidratnya. Padha enake, yakin po’o … 🙂

Eeh… ada yang ketinggalan … Menyantap kedua jenis Kluban diatas -berteman nasi ataupun lontong- lebih  mak nyuuus ditambah kerupuk yang ini :

Mi Useg Pekalongan

Mi Useg Pekalongan

Yup.., krupuk useg atau mi useg ini memang jenis kerupuk rakyat yang hampir selalu ada di warung-warung Pekalongan. Belum mantap kalau belum ada kriuk-kriuk nan menggugah selera …

Nah, salahsatu warung yang menyajikan Kluban Bothok & Kluban Pindang Tetel sebagai menu utamanya adalah Warung mBak Isah di Pekajangan Pekalongan. Warungnya memang sangat sederhana, tapi yang beli selalu ngantriiii… Mungkin karena selain rasanya enak, harganya pun murah meriah : semangkuk Kluban Pindang Tetel dan kluban bothok disini harganya nggak sampai 10 ribu!

 

Yang mau coba bikin Kluban Bothok / Bothok Bongkrek ala Pekalongan, capcus baca resep ini ya…

Yuuk… kulineran di Pekalongan 🙂

80 Comments

  1. Pingback: Resep Botok Bongkrek Khas Pekalongan

Leave a Reply to Aya Cancel reply

Required fields are marked *.