LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Bisnis Tipu-tipu (lagi)

| 12 Comments

  • bisnistiputipu

Lima tahun yang lalu, di blog lama (detik) ada salah satu tulisanku berjudul Bisnis Tipu-tipu. Tulisan itu menyiratkan keprihatinanku atas upaya-upaya penipuan yang bermodus ‘penawaran’ jabatan.

Ya, September 2011 itu masa penataan pegawai di lingkungan Pemkot kami pasca pelantikan Kepala Daerah baru. Seperti juga bulan-bulan ini yang merupakan bulan penataan organisasi (termasuk penempatan pegawainya tentu..) pasca pelantikan Kepala Daerah kali ini.

Hm, rupanya tidak hanya siklus penataan pegawai yang berulang 5 tahunan, namun juga siklus bisnis tipu-tipu itu! 🙁

Beberapa hari lalu saat aku bertandang ke kantor lama, seorang rekan (sebut saja mbak S) menceritakan bahwa ia baru saja menerima telefon yang ditengarai sebagai upaya penipuan.

Ceritanya, mba S mendapat telefon dari seseorang yang mengaku bernama X, salah satu Kasi di Bagian Organisasi & Kepegawaian di Pemkot kami. Diharapkan untuk datang di kantor Bagian tersebut, namun terlebih dahulu agar menghubungi nomor tertentu (HP). Agar tak berpanjang-panjang, mbak S mengiyakan dan mencatat nomor yang diberikan lalu hubungan telefon itu selesai.

Mbak S langsung merasa curiga karena kebetulan sehari sebelumnya salah seorang teman di kantor itu juga (mbak R) bercerita padanya bahwa ia mendapat telefon dari seseorang yang menawarkan jabatan padanya. Mbak R tidak menanggapi serius telefon itu, dan membiarkan berlalu begitu saja.

Namun tidak demikian dengan mbak S. Ia bertekad untuk memastikan kecurigaannya itu. Saat kebetulan rapat di lingkungan Sekretariat Pemkot, ia mampir ke kantor Bagian yang disebutkan penelefon itu dan menanyakan tentang Mr X kepada pegawai di sana.

Dan kecurigaannya terbukti, saat pegawai tersebut menyatakan bahwa di Bagian tersebut TIDAK ADA pegawai bernama X dan rupanya kejadian seseorang menanyakan tentang Mr X -dengan berbagai variasi nama- itu bukan baru sekali itu saja. Sudah ada beberapa laporan tentang seseorang yang menelfon dan mengatasnamakan Bagian tersebut. Pegawai tersebut juga menyarankan mbak S untuk tidak percaya dan waspada bila ada yang menghubunginya lagi.

Tentu saja hal itu melegakan mbak S. Dan agar tidak ada rekan kami yang termakan modus penipuan seperti itu, maka iapun menceritakan pengalamannya kepada rekan-rekan lain di kantor, termasuk kepadaku yang sudah tak sekantor lagi.

Begitulah.. Masih saja ada orang-orang yang berusaha mengail di air keruh, mencari keuntungan dari orang-orang yang lengah..atau berambisi (?).

Yah, ini menjadi catatan tersendiri bagiku, dan mudah-mudahan juga bagi pembaca tulisan ini : jangan mudah percaya. Cek n Ricek, itu penting. Jangan sampai dibutakan ambisi, melegalkan segala cara dan menyesal kemudian.

Itu ceritaku hari ini, teman… Apa ceritamu?

12 Comments

Leave a Reply to yuni Cancel reply

Required fields are marked *.