Bulan Nopember adalah bulan ulang tahun di keluarga kami. Ultah kakak, adik dan 3 keponakanku, tepatnya di tanggal 12, 18 (2 orang), 25 dan 28. Ohya, semua laki-laki, bingung mau nyariin kadonya, akhirnya mentahan sajaa…hehe..
Nah,di tanggal 18 kemarin, kulihat ada notif di FBku, ada kiriman yang terkait namaku. Ternyata dari ponakan yang lagi ultah di tanggal itu, ngirim ucapan dan doa buat adikku yang ultah di tanggal yang sama. Uniknya, dia menyertakan sebuah foto kenangan yang sudah menguning namun tak kehilangan artinya bagi kami berdua. Inilah foto itu :
Seperti telah kukatakan tadi, foto itu telah menguning dimakan usia yang telah lebih dari 4 dasawarsa. Sebuah foto yang sangat biasa-biasa saja, bagi orang lain. Namun bagiku foto itu sangat berarti : foto pertamaku dengan adikku satu-satunya. Ada sepotong sejarah dalam selembar foto usang itu : aku sudah menjadi seorang kakak! 😀 Terima kasih, bapak-ibu yang telah membingkai momen itu!
Ya, sungguh aku berterima kasih pada orang-tua kami yang selalu rajin membingkai kenangan demi kenangan di keluarga kami, mengumpulkan satu demi satu harta karun bagi kami… Harta karun yang selalu mampu membuat mata berkaca-kaca mengenang momen pengambilan gambar-gambar itu…
Beliau berdua selalu rajin memotret momen-momen penting keluarga kami, meskipun menggunakan kamera seadanya waktu itu. Kamera berbentuk kotak sederhana namun telah berjasa membingkai kenangan kami.
Tidak hanya itu, beliau berdua juga merekam setiap perayaan ulang tahun, di mana masing-masing anggota keluarga memberi kado kepada yang berulang tahun berupa sebuah lagu. Tentu saja bukan merekam dengan kamera video karena di masa kecil kami belum terjangkau harganya..eh..aku juga nggak yakin, saat itu sudah ada video / belum ya? hehe…
Rekamannya hanya dengan tape recorder sederhana, namun kami semua bersemangat untuk menyumbangkan suara kami masing-masing meskipun ada yang masih cadel atau ada yang lagu jagoannya itu2 saja..hehe… Ohya tidak harus menyanyi, namun boleh diganti dengan memainkan harmonika -satu-satunya alat musik yang kami punya waktu itu, hehe- seringnya Bapak dan kakak kedua yang memilih untuk main harmonika sebagai kado.
Sayangnya, setelah kami beranjak dewasa, kebiasaan menyanyi tiap kali ada yang ulang tahun itu berhenti dengan sendirinya. Entah siapa yang mengawali menolak menyanyi karena sudah mulai malu…dan menggantikan kado lagu dengan barang-barang. Lalu akhirnya tak ada lagi kaset berisi rekaman terbaru.. 🙁 Dan sedihnya, saat ini tak satupun kaset kenangan itu yang masih bisa didengar, semua rusak termakan waktu, karena kami lalai dalam memelihara bingkai kenangan itu, hiks..
Untungnya, kebiasaan foto-foto masih berlanjut, bahkan makin mudah saat ini karena tidak harus dengan kamera khusus, sebagian besar HP sudah mengakomodir hobi foto-foto, bukan?
Saat ini, tiap kali memandang lagi foto-foto kenangan masa kecil, terbersit haru, bahagia, dan rasa syukur tak terhingga. Semoga di masa datang, generasi berikut dari keluarga kami juga bisa mendapatkan rasa yang sama ketika melihat-lihat kembali bingkaian kenangan saat ini.
Itu ceritaku tentang upaya membingkai kenangan yang telah dilakukan orang-tua kami, bagaimana dengan keluargamu, kawan? Ada juga pengalaman serupa? Mangga share di komen yaa…
November 22, 2016 at 14:16
Wah keren dong kalo harus nyanyi setiap ada yg ulang tahun.
Di keluarga saya itu rame. Maklum anak orang tua saya ada 6 orang. Tapi biasanya setial ada yg ultah paling2 hadiahnya buku. Itu kenapa di rumah banyak buku. Jadi siapa aja bisa baca tersebut. Boleh dibilang hadiah tapi bukan hadiah karena bukunya bisa dibaca siapa saja yg ada di rumah.
November 22, 2016 at 15:16
Dulu mmg bgtu mas.. Bapak, ibu, kakak, adik, semua ngasih lagu..cuma eyang yang nggak nyanyi..hehe..
November 22, 2016 at 15:47
manfaat banget ya foto2 lama. sayang banget di keluargaku ga ada
November 22, 2016 at 18:01
Foto2 saat ini, insya Allah akan sangat berarti di masa depan… Apalgi foto2 cantik hasil karyamu, Nay…
November 22, 2016 at 16:46
Wahh jadi ingat nih, dulu waktu saya kecil bapak juga punya harmonika warnanya ungu atau.biru tua gituu. Saya dan adik suka berebut memainkan meskipun hanya tolet tolet tanpa irama. Sekarang dimana ya benda itu..?? 🙂
Kami juga masih menyimpan foto2 jadul loh mbak Mechta. Pernah terlintas untuk mendokumentasikan ke blog tapi belum ketemu semua. Sayang ya kalau foto2 itu kemudian hilang..
Wahh jadi semangat lagi nih ngumpulin foto jadul.. 🙂
November 22, 2016 at 18:03
Iya mbak.. Kami beruntung bapak-ibu rajin mendokumentasikan.. Skg jadi kenangan yg berharga ya mba..
Yuuk..kumpul2kan lagii..
November 23, 2016 at 08:28
Iya…saat belum punya rambut..hihi..
November 23, 2016 at 13:36
He..He…nama kecilnya kok lucu2 ya.aku dulu ndak pernah ada perayaan ultah mb hiks hiks maklum sdrku byk hrs berhemat.mengenang masa lalu mmg sering membuat mata berkaca2 ya mb.jadi inget ma adikku yg ada di papua.kita dl deket bgt.
November 23, 2016 at 16:21
Ultahnya hanya dirayakan di rmh dg keluarga saja kok mbak: Simbah, bapak-ibu dan kami berlima. Masaknya jg biasa2 sj yg spesial hanya ada tambahan mkn / buah kesukaan yg ultah + kado nyanyian dr kelg..itu saja 🙂
Smga ttp dekat dg adik ya mba..mskpn jarak memisahkan tp silaturahmi ttp terjaga.. Aamiin..
November 23, 2016 at 13:49
wah auntie, fotonya udah hampir ga keliataaaan hihihihi. berkunjung ke masa lalu itu memang selalu menyenangkan ya 🙂
November 23, 2016 at 16:17
Iya Rin…sebag mlh tak terselamatkan.. Ingat album foto berplastik itu? Lengkeeet dg fotonya.. Hiks…
November 23, 2016 at 14:34
Dulu, bapakku yang rajin memotret kami anak-anaknya karena Bapak hobi fotografi. Karena hobi motretnya kenangan tentang bapakku yang tergambar sangat jarang. Semua kenangan hanya tersimpan di hati. 🙁
November 23, 2016 at 16:16
Jd, foto Bapak yg hrs diawet-awet ya mbak.. Biar ttp utuh kenangan ttg beliau..
November 23, 2016 at 15:01
Fotonya jadul bangeg. Kenangan tak terlupakan. Aku hanya punya 1. Itupun ntah dmn. Jadi pingin nyari fotonya mbak
November 23, 2016 at 16:15
Iya mba…katanya skg ada teknologi repro yg bgs..jd foto2 kenangan bs tersimpan lbh baik..
November 23, 2016 at 21:21
wahh fotonya jadul bgt yakk…kalo di keluargaku masih utuh di dalam album tapi filmny udah entah kmna…haha
November 23, 2016 at 21:22
Yaah, yg di album kuno banyak yg lengket dg plastiknya ..hiks…
November 23, 2016 at 21:24
Iya mba..mari kita bingkai momen saat ini agar bisa jd harta karun di masa depan 🙂
November 23, 2016 at 22:08
Wah so sweet yaa mba, sebuah foto yang mampu membangkitkan kenangan masa lalu.
Saya pun suka berkaca kaca kalau liat foto foto jaman dulu
November 25, 2016 at 08:16
Ya mba.. Sebuah foto bisa menghadirkan kembali berjuta kenangan 🙂
November 25, 2016 at 16:22
Klo yg ini sdh bukan hitam putih lg, mbak…menguniiing..hehe