Akhir pekan lalu, aku berkesempatan mengikuti acara piknik keluarga yang diadakan Dharma Wanita kantor kami. Rencana awal ke Pulau Panjang Jepara, namun karena satu dan lain hal, harus terjadi perubahan tempat tujuan. Setelah beberapa alternatif diajukan untuk dipilih, ternyata pilihan terbanyak adalah ke Baturraden.
Hm, aku pribadi sempat merasa kecewa karena perubahan tujuan dari Jepara ke Baturraden itu. Ya, karena aku sudah beberapa kali ke Baturraden, sedangkan ke Jepara samasekali belum pernah 🙁
Tapi, kupikir lagi, Lokawisata Baturraden itu sudah cukup lama tak kukunjungi, lebih dari 5 tahun. Terakhir tahun lalu memang ke Baturraden, tapi ke hutan wisatanya. Naah, mungkin saja suasana lokawisata itu sudah berubah, bukan?
Kami berngkat dari Pekalongan sekitar pukul 6 pagi. Ya biasalah kalau pergi berombongan, pasti tak bisa tepat waktu karen adaaa saja yang tidak mentaati kesepakatan waktu. Lumayanlah, telatnya ‘hanya’ 30 menit dari rencana semula, hehe..
Alhamdulillah perjalanan lancar, kurang lebih 4 jam, karena sekitar pukul 10 pagi kami telah memasuki gerbang daerah wisata Baturraden itu, langsung menuju tempat parkir Lokawisata Baturraden.
Setelah semua peserta turun dari 2 bis yang membawa kami dari Pekalongan, rombongan pun menuju pintu masuk Lokawisata Baturraden. Oya, HTM nya Rp. 14.000 / orang.
Sejak melewati pintu gerbang itu, aku langsung merasa pangling. Rupanya benar, suasana tempat wisata itu sudah jauh berbeda. Semakin bersih dan cantik! Horee..jadi makin semangat deh jalan-jalannya…
Sayup-sayup terdengar suara musik yang membawakan lagu daerah, kukira sedang ada acara tertentu di sana, ternyata dugaanku salah. Ada sekelompok pemuda yang sedang memainkan alat musik tradisional / angklung (?) untuk menghibur pengunjung secara gratis. Ya, pengunjung yang sedang melintas atau sengaja duduk-duduk di sekitar mereka bisa mendengarkan secara gratis, bahkan boleh berfoto-foto dengan mereka. Nah, bila ada pengunjung yang kogel / terketuk hatinya ingin memberikan sumbangan, bisa memasukkan uangnya ke kotak di depan mereka. Ngamen secara elegan! 🙂
Ada apa saja di lokawisata ini?
Hm, banyak juga lho… Yang pertama, masih ada Teater Alam yang berbentuk pesawat terbang itu. Dengan membayar HTM Rp. 5.000,- pengunjung dapat memasuki badan pesawat dan di dalamnya menyaksikan film tentang alam.
Kemudian ada Cascade dan air mancur alami. Beberapa meter dari pintu masuk pengunjung sudah dapat melihat ada semacam air mancur raksasa ( atau tepatnya muncrat, hehe ) yang akan menarik perhatian. Nah, cari saja papan petunjuk “Cascade Alam” dan menuruni anak-anak tangga yang cukup banyak jumlahnya, kita akan sampai di dasar air mancur / air muncrat itu.. Bagi yang malas turun (karena sudah terbayang capainya naik kembali,hehe) bisa juga menikmati dan berfoto-foto dari atas saja…seperti saya.. 🙂
Lalu ada juga kolam renang. Naah…ini dia yang paling menarik buat anak-anak yang datang ke sini. Pasti tak sabar untuk menyeret ayah / bundanya untuk segera ciblon di sana.
Selain itu ada juga lokasi Terapi Ikan, bukan tempat terapi bagi ikan-ikan lho…melainkan tempat kita diterapi oleh ikan-ikan itu..hehe.. Lalu ada juga tempat pijat dan lulur lumpur. Sayang aku kemarin tidak mencoba terapi & pijat itu, jadi tidak bisa bercerita banyak tentang itu..hehe..
Secara keseluruhan, banyak spot-spot kece bagi para penggemar swafoto. Suasana hijau dari rumput dan pepohonan, warna-warni bunga dan tanaman hias di taman-tamannya, jembatan cantik merah merona ataupun bebatuan besar dan air sungai yang jernih..pilih saja manasuka!
Oya, bagaimana dengan kulinernya? Yang penasaran dengan Sate Kelinci, langsung deh pilih diantara banyak penjual makanan ini di sana. Kalau aku lebih memilih sate ayam saja, karena terbayang imutnya kelinci-kelinci jadi gak tega makan satenya..hihi..
Eh, ada sedikit kekurangannya juga di lokawisata ini. Mushollanya terlalu kecil ! Ya, saat waktu sholat tiba, pengunjung berduyun-duyun menuju musholla yang sayangnya terlalu kecil sehingga wudhu dan sholatnya harus berdesak-desakan, sungguh tidak nyaman. Semoga pengelola bisa menyediakan tempat sholat yang lebih luas & nyaman, sehingga pengunjung puas di akhir kunjungannya ke sana.
Alhamdulillah, acara jalan-jalan di Baturraden kemarin mengasyikkan : udara sejuk, penataan taman yang cantik, infrastruktur yang menunjang, bersih, wahana beragam, kuliner enak…kumplit deh. Terima kasih, Buibu DWP yang sudah mengajakku jalan-jalan ke Baturraden. Besok-besok lagi yaa… *numan 🙂
Sudah pernah ke Baturraden, teman? Bagaimana pengalamanmu di sana? Yuuk, bagi ceritanya di sini…
Catatan : setelah dari lokasi ini, kami menuju Taman Miniatur Dunia / Small World , sebuah tempat wisata baru di Baturraden. Insya Allah ceritanya menyusul yaa..
Yang mau tahu asyiknya Small World Ketenger, mangga langsung merapat ke sini…
November 26, 2016 at 18:10
Tadi siang ke purwokerto, ga sempet mampir kesana :'( huhuhuu nasib
#hujan
November 26, 2016 at 19:32
Waah..sayang yaa.. Etapi ga papa.. Pekl-Pwt lumayan deket..bsk2 ke sana lagi ajaaa.. 🙂
November 26, 2016 at 20:01
Air mancur alaminya memang yang paling keren dan menarik mbak.
November 26, 2016 at 20:03
Mgkn lebih cakep lagi dari bawah mbak.. Tp, lututku menolak untuk diajak ke bawah..hihi..
November 26, 2016 at 20:05
Hahaha, sayang banget mbak.
November 26, 2016 at 20:09
Makluuum…udah lewat (banyak) usia cantik.. *ups..hihi..
November 26, 2016 at 20:15
Karena sudah melahirkan generasi cantik. Roda alam berjalan sesuai ketentuannya ya mbak 🙂
November 26, 2016 at 22:12
Baguuus Mbak Mechta tempatnya. Sepertinya tempat wisata ini juga mengikuti geliat perbaikan di segala penjuru daerah wisata ya seiring semakin meningkatnya informasi mengenai tempat-tempat wisata.
November 26, 2016 at 22:15
Iya Dan, gak mau kalah dg tempat2 wisata baru yang juga gencar promosinya..hehe..
BTW Dani, aku kok agak sulit komen di blogmu skg ya? Sering ilang / gagal..hiks..
November 28, 2016 at 08:48
Heeeh iya kaya apa baturaden sekarang ya..?
Itu tempat pacaran murah meriah jaman pacaran dulu, heheh
November 29, 2016 at 18:38
Hehe…skg bs juga lho jadi tempat angon bocah murah meriah 🙂
November 28, 2016 at 15:47
huwaaaaaah, liat fotonya aja kece begini, apalagi menyaksikan langsung si air mancur asli ini ya auntie, harus masuk list nih
November 29, 2016 at 18:37
Ayoo…jln2 ke Baturraden.. Selain lokasi ini msh ada lokasi-lokasi wisata lain di Baturraden lho Rin.. *mingin2i 🙂
November 29, 2016 at 11:37
dan aku belum pernah kesini masa. ya Allah aneh banget wkkwkw
November 29, 2016 at 18:35
Iya kaah?
Hm..mudah diralat kok ‘kesalahan’ itu..hehe..
November 30, 2016 at 14:01
Apik yaa, pengen ajak bocah kesana deeh…
December 5, 2016 at 19:42
Ayuk mbak Dew.. Insya Allah anak-anak akan suka 🙂
December 1, 2016 at 05:05
Lama banget nggak ke sini. Skr tambah bagus ya mbk
December 5, 2016 at 15:43
Ayo mbak..main ke sana lagiii.. 🙂
December 1, 2016 at 23:44
Batu Raden memang cakeeep ya mbaaa
December 5, 2016 at 15:44
Betul mba Indah..hijauuuu di mana-mana 🙂
December 2, 2016 at 10:08
Baruraden sudah seindah itu? Jadi pengen ke sana bangeeeeeeetttt…..
OK, Desember harus ke sana atau saya ngambek!!! Hahahahha
December 5, 2016 at 15:48
Hayu mba Susi…ketemu di sana tgl 11 besok ya…hehe…
December 5, 2016 at 15:42
Hihi..klo bgtu akan mkin pangling saat ke sana mbak Watik.. tambah banyak tempat buat selfie..hehe…
December 17, 2016 at 11:15
wow ijo…..daerah berhawa sejuk dengan pemandangan cantik.
December 17, 2016 at 13:34
tempat pas utk cuci mata dan relaksasi, Bu.. hehe..
Pingback: Jejak jalan-jalanku di 2016 |
Pingback: Small World Ketenger, obyek wisata baru di Baturraden |