LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Buah Barteh

Barteh, Sang Primadona saat Ramadhan di Pekalongan

| 80 Comments

Lalang Ungu. Barteh, Sang Primadona saat Ramadhan di Pekalongan. Eh, adakah yang belum tahu seperti apakah penampilan Barteh itu? Ni dia penampakannya..

buah barteh

Lho.. itu kan Timun Suri?

Hehe..rupanya memang buah yang termasuk keluarga labu-labuan (cucurbitae) ini mempunyai beberapa nama alias. Di daerah lain mungkin banyak yang mengenalnya sebagai Mentimun suri, Timun suri atau Timun betik.

Akupun dulu lebih akrab mengenalnya dengan nama Timun suri. Mengenal nama Barteh ini saat aku mulai menjadi penduduk Kota Pekalongan. Waktu itu seorang teman mengajakku mencari buah Barteh untuk bahan pembuatan minuman segar dalam salah satu pertemuan yang akan kami adakan. Aku mengiyakan ajakannya sambil bertanya-tanya dalam hati..buah apa pula itu?

Sesampainya kami di Pasar Sentiling, temanku dengan langkah pasti menuju ke dalam bagian penjual buah-buahan, milang-miling sejenak lalu mantap menuju ke ujung..tempat seorang ibu sepuh menggelar dagangan di depannya…yaitu Timun suri! Nah baru lah aku ngeh kalau Barteh adalah sebutan bagi Timun suri oleh warga Pekalongan dan sekitarnya.. ☺

Sebagaimana sudah kusebutkan di awal tulisan ini, Barteh seakan menjadi primadona saat Ramadhan tiba. Mudah sekali menemukan pedagang buah ini di sudut-sudut Kota Pekalongan saat menjelang dan selama bulan puasa. Tidak hanya ada di pasar-pasar saja, namun juga di kios-kios buah, pedagang musiman di pinggir-pinggir jalan, warung-warung di pemukiman maupun dibawa oleh pedagang enthekan / pedagang sayur keliling.

Apa sih khasiat si Barteh ini?

buah barteh

Gugling saja dengan kata kunci Barteh / manfaat Barteh / khasiat Barteh, maka hasil berderet akan kita dapati. Dari berbagai sumber tersebut dapat kurangkumkan beberapa manfaat Barteh berdasarkan kandungannya, sebagai berikut :

  1. Sumber energi. Pantas saja bila buah ini banyak dicari di bulan puasa, karena kandungan glukosa dan fruktosa nya membuat buah ini salah satu sumber energi bagi tubuh.
  2. Menjaga pencernaan. Nah, manfaat yang ini adalah karena Barteh merupakan salah satu buah yang kaya serat. Sudah paham pastinya ya dengan manfaat serat dalam menjaga kesehatan pencernaan kita..
  3. Menjaga kesehatan mata, kulit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Nah, buah ini mengandung vitamin A sehingga baik untuk menjaga kesehatan mata, juga mengandung vitamin C yang selain baik untuk kesehatan kulit kita juga dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh kita.
  4. Menjaga kesehatan ginjal. Kandungan air yang tinggi dalam buah ini selain menghilangkan haus juga berdampak positif dalam menjaga kesehatan ginjal kita. Barteh merupakan salah satu buah yang bersifat diuretik atau merangsang BAK.
  5. Menjaga tekanan darah. Kandungan Kalium dan Magnesium dalam buah ini mempunyai dampak positif dalam menjaga tekanan darah kita tetap normal.
  6. Anti oksidan, menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan sendi. Kandungan vitamin A,B dan C serta kandungan mineral a.l Kalium, Magnesium dan Silika menjadikan Barteh salah satu buah anti oksidan yang dapat menetralkan radikal bebas, bahkan ada yang menyebutnya dapat mencegah kanker karena kandungan Saponin nya selain menurunkan kolesterol darah juga mencegah pertumbuhan sel bebas. Adapun kandungan Silika nya disebutkan dapat memperkuat jaringan ikat sehingga menjaga kesehatan sendi-sendi kita.

Wow..banyak juga ya manfaat buah yang sekilas tampak biasa-biasa saja ini. Menilik banyaknya manfaat dan populernya buah ini di kalangan masyarakat, mungkin ingin mencoba menanamnya sendiri?

Menanam dan merawat Barteh

1. Persiapan lahan.

  • Pertama gemburkan lahan yang akan kita tanami. Gunakan pacul, bajak atau traktor bila lahannya luas.
  • Bentuk bedengan-bedengan untuk penanaman dengan lebar sekitar 80-100 cm, tinggi / ketebalan sekitar 30 cm dan panjang sesuai area tersedia. Jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm ya..
  • Taburi kapur dolomit untuk memperbaiki PH tanah dan juga tambahkan pupuk kandang pada bedengan-bedengan itu lalu diaduk-aduk sehingga tercampur dengan baik. Biarkan lahan yang telah dicampur pupuk kandang ini sekitar 1-2 minggu agar menjadi ‘matang’ dan siap ditanami.

2. Pemilihan benih

  • Benih yang baik dapat diperoleh dari buah yang tua, biasanya ditandai dengan warna buah yang menguning di pohonnya, sebagian kulit merekah dan menebarkan wangi khas dan pilih buah yang bentuknya bagus serta tidak cacat.
  • Belah buah terpilih, pisahkan biji-biji dari daging buahnya, bersihkan biji-biji dan rendam dalam air biasa. Pilih biji-biji yang tenggelam saja ya, karena biji yang terapung itu tidak bagus.
  • Tiriskan biji-biji terpilih lalu jemur biji-biji ini di bawah terik matahari, selama sekitar 1 hari.
  • Setelah itu kumpulkan biji dalam wadah kering, simpan di tempat teduh dan telah siap tanam.
  • Oya, bila ingin lebih praktis, bisa membeli langsung biji Barteh di kios / toko tani di sekitar kita. Pastikan memperhatikan tanggal kadaluwarsa pada kemasan ya.., jangan pilih benih yang sudah lewat masa alias kadaluwarsa dan pastikan kemasan itu utuh sehingga benih terjamin tak terkontaminasi.

3. Penanaman dan perawatan

bunga barteh

 

  • Menanam Barteh bisa langsung dari bijinya, bisa juga melalui persemaian.
  • Utk penanaman langsung gunakan tugal kayu / bambu untuk membuat lubang-lubang di atas bedengan dengan jarak 50×50 cm, lalu masukkan 2 biji pada masing-masing lubang yang telah siap, lalu tutup kembali lubang itu dengan tanah. Siram sesuai kebutuhan.
  • Untuk media persemaian, siapkan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1, aduk rata dan masukkan dalam gelas plastik atau polibag kecil. Buat lubang di tengah dan masukkan 1 benih ke dalamnya, tutup kembali dengan tanah dan siram seperlunya.
  • Letakkan gelas/polibag ini di tempat teduh/tidak terkena matahari secara langsung hingga berkecambah. Setelah berkecambah letakkan di tempat yang terkena sinar matahari agar tumbuh dengan kuat. Setelah berumur 10 hari setelah tanam bibit ini siap dipindah ke bedengan.
  • Lakukan penyiraman 2x sehari pagi dan sore, kecuali pada musim penghujan ya..
  • Jika ada benih yang gagal tumbuh, lakukan ‘penyulaman’ yaitu dengan menanam kembali 2 benih pada lubang tersebut.

Buah Barteh

  • Pada awal masa pertumbuhan, siangi rumput dan gulma  terutama di sekitar akar sehingga tidak mengganggu pertumbuhan si Barteh muda. Namun bila telah mulai berbuah, rumput-rumput itu tidak perlu disiangi karena si Barteh telah lebih kuat dan mampu bersaing serta rumput-rumput dapat menjadi alas bagi buah Barteh agar tidak langsung kontak dengan tanah.
  • Lakukan pemupukan berimbang dengan dosis sesuai kebutuhan dan lakukan penyemprotan dengan insektisida sesuai dosis anjuran bila terdapat hama kutu daun.

4. Pemanenan

  • Pemanenan mulai dapat dilakukan setelah umur tumbuhan sekitar 60-70 hari.
  • Pilih buah-buah yang telah siap panen, biasanya ditandai dengan mengeringnya tangkai buah atau buah terlepas dari tangkainya. Lakukan pemanenan pada pagi hari agar diperoleh buah yang segar.
  • Umumnya, jika tanama Barteh ini tumbuh sehat, selama masa hidupnya dapat dilakukan pemanenan 10-15 kali sebelum pohon tak lagi produktif atau kurang bagus produksinya.
Buah barteh

Sebagian hasil panen Barteh di BPP Kertoharjo

Nah..itu dia langkah menanam dan merawat Barteh, Sang Primadona Ramadhan. Oya penasaran dengan cara membuat minuman segar dengan bahan buah ini?

Minuman Segar Barteh

Sebenarnya banyak resep pengolahan Barteh menjadi minuman segar aneka rasa. Tapi sebagai si Awam dapur, maka akan kutuliskan di sini cara paling sederhana saja 😉

  1. Pilih buah yang telah matang.  Biasanya Barteh matang akan merekah sebagian kulitnya dan menebarkan wanginya yang khas.
  2. Kupas buah dan pisahkan biji dan daging buahnya. Potong-potong daging buah sesuai kesukaan. Bisa berbentuk dadu kecil atau bentuk bulat-bulat dengan menggunakan alat penyenduk daging buah. Ada juga yang suka memasukkan sebagian bijinya dalam minuman, tapi aku kurang suka..hehe..
  3. Sirup dapat membuat sendiri dengan melarutkan gula pasir dalam air mendidih. Seorang teman mengatakan bahwa dengan sirup gula ini rasa dan wangi Barteh lebih mantab, meskipun menurutku warna jadi pucet.. 😊 Namun bila ingin lebih praktis dapat menggunakan sirup instan dengan warna dan rasa sesuai kesukaan. Biasanya aku menggunakan sirup yang berwarna merah atau oranye agar semakin menarik penampilannya.
  4. Tata daging buah dalam gelas, tambahkan sirup dan air dingin atau bisa juga menggunakan air biasa + es batu. Taraaa… Es Barteh siap saji..

Nah..itu dia ceritaku hari ini tentang Barteh, Sang Primadona saat Ramadhan di Pekalongan dan sekitarnya. Oya, tulisan ini sekaligus untuk setoran arisan link Gandjel Rel putaran terakhir, yang penerimanya adalah mba Tanty dan Ade Hermawati. Capcus deh kepoin blog kece mereka..

Tentang Barteh, ada yang suka Barteh juga dan punya resep maknyus dengan bahan buah ini? Yuk, share di kolom komen ya teman.. terima kasih…

80 Comments

  1. Barteh itu timun suri kah mbak Tanti? seger banget kalo dibikin es ya…

  2. Ah..terima kasih..ada tambahan pengetahuan baru buatku…

  3. Favorit aku sekeluarga juga nih kalo Ramadan. Di Cilegon Serang juga ounya nama lain loh, Bonteng atau Bonteng Suri.

  4. Aduh seger banget berteh dibuat es sama sirup, hmmm bayangin jadi ngeces sendiri.
    Kapan-kapan bikin ah, tapi ini musim nggak ya karena nggak ramadhan

  5. Sebutan di setiap daerah memang beda ya, Mbak. Bukan untuk Timun Suri saja. Dan sejujurnya, saat merantau di Jakartalah saya baru ketemu dengan buah Barteh atau Timun Suri ini, di Cilacap saya jarang menemukan buah ini, oleh karena itu, saya ndak begitu suka dengan rasa buahnya. Tapi kata orang emang seger dan selalu ada setiap bulan Ramadan

  6. Waktu Ramadhan di Sibolga, Sumatera Utara, buah ini juga jadi primadona, mba.

    Biasanya kami campur dengan pepaya, cincau, gula merah dan santan kental.
    Sebelum disajikan disimpan dulu di kulkas kurang lebih 1 jam.

    Nikmaaat!

    Namanya Timun Suri juga 🙂

  7. Aku tahunya timun suri. Seger nih pakai air jeruk. Itu bisa ditanam lewat bijinya ya ternyata hehe

  8. Jadi kangen minum es timun suri di waktu buka puasa.. baru tau kalau si timun suri punya nama lain di pekalongan 🙂

  9. Sang Ratu bulan Ramadhan ini bunda mengenalnya memang dengan nama Timun Suri, tapi yang biasa kami beli biasanya kulitnya kuning, gak pernah beli yang warnanya hijau seperti dalam gambar — apa yang hijau itu masih belum masak, ya? Pokoknya tanpa buah ini saat berbuka puasa rasanya koq belum terasa puasa, ya. #lebay.

  10. Sengaja menanamnya diupayakan panen pada bulan Ramadan mba..

  11. Baru tahu kalau nama lain dari timun suri adalah barteh, ternata banyak sekali manfaatnya ya untuk kesehatan, kalau saya biasanya nemu buah ini pas bulan Ramadhan aja

  12. baunya timun suri tuh aku suka, tapi jarang nemu buah ini kalau ga ramadhan. bisa buat panas dalam juga

  13. Waahh… lengkap banget tulisannya mba sampai ke cara bercocok tanam yang baik. Kami mengenal buah ini dengan nama timun suri. Benar sekali, buah ini banyak sekali manfaatnya.

  14. Aku baru tahu namanya barteh. Unik juga ya namanya, mb. Suatu saat aku pengeennya juga untuk menanam tanaman ini deh. Panasaran juga

    • penyebutan di daerah Pekalongan dan sekitarnya, mba.. di daerah lain (semarang misalnya) tetep disebut timun suri

  15. Aku kurang suka timun apa pun jenisnya. Tapi pernah tuh Bapak nanem timun dan gak susah perawatannya. Cuma kalau gedhe gitu agak beda kali ya Mbak

  16. Bunga buahnya seperti labu ya mba, aku kok ngeces ngebayangin es buahnya mba

  17. Beneran niiih Mba…suamiku paling hobiii banget dengan timun suri untuk buka puasa yaaaa

  18. Aku juga kenalnya timun suri Adikku yang tinggal di Tegal suka bawa timun suri kalo pulang Semarang. Dia panen sendiri dari kebun di belakang rumah

  19. Aku malah nggak tahu namanya ini apa dan lupa juga udah pernah minum atau belum hehehe tapi suamiku cerita dia buka minuman ini waktu di Jawa dulu

  20. Baru kali mengetahui nama lain dari timun suri adalah barteh.

    Pengen nanem. Tp gak punya lahan.
    Hahaha

    Duh.
    Resep bartehnya bikin ngiler deh.
    Kebayang wangi timun suri dan manis segarnya sirop !

  21. Selalu bikin saya penasaran adalah kok setiap kali ramadhan, timun suri banyak banget stoknya di mana-mana. Kalau bukan Ramadan kayak menghilang 😀

  22. Mbak ini sama kan dengan timun suri, aku sering bikin ini kalau puasa

  23. Kenapa yah mba timun suru itu selalu aja ada pas ramadhan tapi kalau diluar ramadhan ngilang gitu tanpa jejak, orangtua saya suka banget timun suri favorit hidangan buka puasa tapi jujur aku yang gak doyan hiksss

    • Ya mba..karena banyak permintaan di Bulan Ramadan jadi petani sengaja menanamnya dengan perkiraan panen di bulan Ramadan ..

  24. Ealaaahhh baru ngeh ada nama barteh yang ternyata timun suri. Banyak banget ya mba nama alias di setiap daerah. Segernyaaaa timun suri dibikin es. Diminum siang siang uhuwwww mak nyeeess…

  25. Barteh.
    Asa baru denger ini.

    Indonesia itu kaya banget yaa…
    Apapun yang ditanam, bisa tumbuh subur begini…

  26. Waaa pengen makan Barteh jg, tp di sini gak ada timun suri, adanya timun kecil-kecil, itu namanya apa yah mba?

  27. Kirain tadi juga apa gitu Mbak, si Barteh itu. Ternyata yg biasa kusebut Timun Suri, hehe..
    Banyak juga ya Mbak manfaat Barteh. Dan iya, paling enak dibikin minuman segar

  28. wahhh kalo kami malah sering membuat sayur pake timun suri ini. Sayur kesukaanku ini mah, apalagi dimasak santan, bisa berkali-kali nambah 🙂

  29. Baru tahu istilah barteh, Mbak. Di tempat saya nyebutnya juga timun suri. Kalo pas bulan Ramadan, buanyak yang nyari ini. Dan petani di tempat saya bisa untung banyak ni kalo sampe bisa berhasil menanam ini. Konon katanya susah Mbak perawatan menanamnya agak ribet.

  30. Wah, ternyata Timun Suri banyak punya nama lain juga ya…aku suka banget timun suri selama puasa nggak pernah terlewat buka puasa pakai timun suri

  31. Oh ini namanya barteh? Kok aku baru tau ya sama barteh.. Ya ampun kemana aja aku ini yaaa hehehhee.

  32. Terimakasih infonya, semoga sukses terus..

  33. Sudah makan timun suri dari kecil, eh baru tahu bentuk pohon dan bungannya itu pas udah umur 20an hahahaha. Ini enak banget deh kalau dibikini es, apalagi pas buka puasa. Segerrr. Dan ternyata juga baik buat lambung.

  34. Di tempatku juga barteh alias timun suri ini jadi primadona saat buka puasa. Bahkan kalau membuat sop buah lebih suka yang banyak timun surinya. Ibarat kata kalau buah-buahan lain seperti semangka, melon, kan sudah biasa ya.

  35. wuaaah kalau di sini namanya timun suri
    barteh itu kukira bahasa jawa, artinya setelah nge-teh, hahaha
    enak kok timun suri ini, rasanya kayak blewah, hoho
    ntar aku kalau ke pekalongan, inget-inget namanya barteh bukan timun suri hehe

  36. Eh aku baru beneran baca tentang kandungan Barteh itu ada kalium. Tahu gitu kan aku makan Barteh waktu kekurangan kalium.

    Pengen bisa nanam buah yang gampang dirawat gini. Tapi apa daya lahannya udah gak ada kalo untuk tanaman merambat di tanah gini.

  37. Bunganya cantik yq mbak si barteh ini aka timun suri ini. Tqhun ini ga banyak loqt bqrteh biasanya kan bulqn ramadhan gampang banget nemu barteh. Apa karena banyak hujan ya

    • mungkin juga Muna, tanaman kami di kebun kantor juga bnyk yg mati krna kena hujsn deras saat muda..walhasil panen kali ini cuma sedikiiit..

  38. Masya Allah, manfaatnya banyak ya. Tahunya timun suri aja nih, mana tau ada familinya yang lain

  39. Timun suri bisa dibuat minuman kan ya kak? Kalau bisa dan punya lahan untuk menanam sendiri memang lebih baik menanam sendiri. Jadi, bisa dijual juga nanti hasil panennya.

    Manfaatnya nggak main-main ya kak. Menjaga kesehatan ginjal.

    Sayangnya, di daerah sekitar rumah saya sangat sulit menemukan timun suri ini. Orang-orang lebih suka menanam semangka atau melon.

  40. kalo di daerah kami, timun suri ini biasanya dijadikan sayur, Mba, dan saya suka banget sayur timun suri ini. Sayur timun suri buatan mama adalah sayur favorit di rumah kami

  41. Aku juga nyebutnya timun suri. Dan ini banyak banget aku temui waktu kuliah di Surabaya dulu. Sekarang di madiun jarang banget ada timun suri

Leave a Reply to Rach Alida Bahaweres Cancel reply

Required fields are marked *.