LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Mencicip Kembang Pari di Peken Batikan Pekalongan

| 75 Comments

Lalang Ungu. Mencicip Kembang Pari di Peken Batikan Pekalongan, baru saja kulakukan pagi ini. Oya, ada yang tahu apa itu “Kembang Pari”?

Meskipun kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kedua kata itu berarti ‘bunga padi’, namun makanan yang kucicip pagi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan bunga-bungaan, namun erat kaitannya dengan Padi, meskipun sama sekali bukan makanan yang terbuat dari bunga padi lho..hehe…

Kembang Pari, jajanan Jadul Pekalongan

Nah, itu dia penampakan makanan yang bernama Kembang Pari itu. Termasuk jajanan khas Pekalongan tempo dulu, yang mungkin sekarang agak sulit untuk ditemukan penjualnya.

Jajanan jadul ini terbuat dari menir atau beras pecah / beras yang tidak utuh, yang biasanya jarang dipilih oleh konsumen. Nah, agar beras apkiran ini tetap bisa dikonsumsi, ibu-ibu kreatif jaman dulu mengolahnya menjadi jajanan yang bercita-rasa manis dan gurih karena adanya topping parutan kelapanya.

Peken Batikan

Nah, Kembang Pari hanyalah salah satu jajanan / kuliner yang dapat kita temui di Peken Batikan Pekalongan. Apa pula itu Peken Batikan Pekalongan?

Peken Batikan di Pekalongan

Peken Batikan Pekalongan adalah sebuah tempat wisata kuliner yang baru diresmikan oleh Walikota Pekalongan pada Minggu, 7 Oktober 2018 yang lalu. Berlokasi di tempat wisata Meduri Asri, Kelurahan Pasirkratonkramat Kecamatan Pekalongan Barat, konsep yang dikembangkan adalah pasar jajan dan kerajinan Pekalongan. Pengelola menggandeng para pegiat UKM kuliner dan kerajinan di Kota Pekalongan, sehingga di sini kita dapat membeli aneka kuliner khas Pekalongan, antara lain Megono, Tauto, Botok, Mi kenyol, pecel, aneka bubur dan juga aneka minuman kesukaan dan juga produk-produk kerajinan batik.

Beberapa jenis kuliner di Peken Batikan Pekalongan

Ya, selain aneka kuliner, terdapat stan-stan aneka produk kerajinan, tidak hanya kain batik namun juga sandal batik, pernak-pernik hiasan rumah dll dengan batik sebagai salah satu daya tarik disainnya. Jadi, selain dapat berwisata kuliner dengan keluarga, ibu-ibu dapat juga mencari produk-produk kerajinan batik di sini.

Wahana permainan di Meduri Asri

Oya, bagi keluarga dengan anak-anak kecil dan remaja, ada juga keasyikan lain, yaitu adanya taman bermain anak dan arena outbound minimalis. Bermain ayunan, perosotan, berenang dan lain-lain pasti mengasyikkan buat mereka. Belum lagi naik sampan atau memancing atau juga terapi ikan.. waah..asyik sekali, bukan?

Berapa HTM nya?

Nah..ini dia yang tak kalah asyik, teman-teman… Untuk masuk ke area Peken Batikan ini tidak ditetapkan HTM ataupun biaya masuk. Gratis, buibu… Hm, emak-emak iriters pasti suka kaan..hehe..

Duit Batok untuk bertransaksi di Peken Batikan Pekalongan

Sedangkan untuk bertransaksi di pasar ini digunakan koin khusus terbuat dari batok kelapa, bernilai Rp. 2000/koin.  Rata-rata jajanan bernilai 3 koin atau Rp. 6000/porsinya. Tempat penukaran koin ada 2, yaitu di pintu masuk dan di tengah arena. Tadi pagi antrian belum mengular seperti saat di Minggon Jatinan sehingga sangat nyaman buat pengunjung. Mudah-mudahan bila semakin ramai pengunjungnya pengaturan antrian penukaran koin harus lebih diperhatikan.

Tak ada gading yang tak retak, meskipun benar-benar asyik saat berkunjung ke Peken Batikan tadi pagi, ada beberapa masukan bagi pengelola, sebagai berikut:

  1. Akses jalan menuju Meduri Asri masih kurang mulus. Setidaknya ada 2-3 titik yang tergenang air melintang ruas jalan, sehingga mau tak mau pengunjung harus menyeberanginya (tidak bisa mlipir). Pengemudi mobil dan motor harus hati-hati melintasi genangan ini. Kalau akses masuk ini tidak diperhatikan / diperbaiki, bisa menurunkan minat pengunjung untuk mendatangi lokasi ini. Sayang sekali, bukan?
  2. Waktu buka pasar ini adalah jam 6-11, sebagaimana yang sudah disosialisasikan ke masyarakat. Sebaiknya para penjual sudah siap melayani pengunjung sebelum jam buka tersebut, namun kenyataannya saat kami tiba tadi pagi sekitar jam 7 kurang, belum semua siap bahkan masih banyak yang tutup. Jangan sampai pengunjung kecewa ya..
  3. Belum semua penjual mencantumkan harga produk secara jelas. Baru beberapa yang menuliskannya sehingga pengunjung harus bertanya lebih dahulu. Pencantuman harga ini mengurangi keraguan pengunjung dan juga merupakan peningkatan pelayanan oleh para penjual, bukan?

Nah..itu pengalamanku berkunjung ke Peken Batikan Pekalongan pagi ini. Oya, video kulineran di Peken Batikan sudah ada di channel youtube Mechta Deera ya… Eh, ada teman yang mau ikutan ke Peken Batikan? Siap-siap Minggu depan yaa…

75 Comments

  1. Pingback: Resep Botok Bongkrek Khas Pekalongan |

Leave a Reply to Nyi Penengah Dewanti Cancel reply

Required fields are marked *.