Lalang Ungu. Yuuk, hijaukan lingkungan kita dengan KRPL. Ajakan untuk menghijaukan lingkungan kita tentunya telah seringkali kita dengar, namun belum tentu telah kita praktekkan.
Kita kan di perkotaan, mana mungkin bertanam dengan keterbatasan lahan kita?
Lho…siapa bilang bahwa penghijauan hanya dapat dilaksanakan di kawasan pedesaan atau daerah pinggiran di mana lahan masih relatif mudah tersedia? Justru di kawasan perkotaan, penghijauan ini sangat penting sebagai penyeimbang karena tentunya tingkat polusi di perkotaan sudah semakin tinggi, bukan?
Apa pula itu KRPL?
Oya bagi yang belum mengetahui tentang Kawasan Rumah Pangan Lestari atau KRPL, mari kuperkenalkan dengan salah satu program pemerintah yang merupakan salah satu solusi bagi penghijauan di kawasan pemukiman perkotaan ini yaa…
KRPL ini merupakan upaya pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dengan berbasis pada kawasan. Arti dari kawasan di sini adalah bahwa pemanfaatan pekarangan ini tidak hanya pada spot-spot tertentu saja namun diharapkan dapat merata dalam suatu kawasan. Misalnya pada suatu pemukiman, maka yang melaksanakan pemanfaatan pekarangan ini tidak hanya 1-2 rumah saja, namun merata satu gang / satu RT misalnya. Nah, itu dia maksud dari ‘KRPL’ ini..
Latar belakang diadakannya kegiatan KRPL ini adalah untuk menjawab 2 permasalahan besar yang ada di masyarakat, yaitu : (1) realisasi konsumsi masyarakat yang masih di bawah anjuran pemenuhan gizi; (2) perhatian terhadap pemanfaatan pekarangan relatif masih terbatas.

Manfaat Kegiatan KRPL (Sumber Gbr : IG Badan Ketahanan Pangan)
Adapun tujuan dari KRPL ini antara lain : pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga; peningkatan pendapatan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat. Nah, itu sebabnya dalam program KRPL ini pemanfaatan pekarangan dilakukan dengan menanam jenis-jenis sayuran ataupun tanaman obat yang selain dapat memenuhi kebutuhan keluarga, juga apabila berlebih dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga-keluarga tersebut, dan mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga.
Duuh…rumahku kecil, lahannya pun terbatas…bagaimana bisa untuk pemanfaatan pekarangan dengan KRPL ini?
Tentu saja BISA. Yang paling utama adalah niat untuk melakukannya, kemudian dapat mencari dan menemukan solusi-solusi untuk permasalahan kita. Bertanam di lahan sempit dapat disiasati dengan menggunakan pot/wadah-wadah yang dapat disusun secara vertikal ataupun horizontal, tergantung ketersediaan tempatnya. Polibag atau pot untuk menanam bisa juga diganti dengan wadah-wadah yang berasal dari barang bekas. Misalnya kaleng bekas susu bubuk, kaleng kukis, kaleng cat, ember yang sudah rusak, panci-panci yang sudah rusak, bahkan plastik kemasan minyak goreng 2 literan yang cukup tebal itu pun bisa kita pergunakan sebagai wadah tanaman.

Contoh pemanfaatan pekarangan di rumah type kecil ( Gb dari Balitbang Pertanian)

Contoh rak tanaman model vertikultur ( Sebagian gbr dari Balitbang Pertanian)
Oya, beberapa waktu lalu kami sempat mengunjungi beberapa Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Pekalongan yang telah mengelola KRPL di lingkungannya. Senang rasanya melihat hasil karya ibu-ibu ini.

KRPL di KWT Delima Banyurip Pekalongan
Menurut penuturan mereka, awalnya memang hanya 1-2 lokasi saja tempat mereka menanam ini, yaitu di Kebun Bibit dan di rumah pengurus kelompok saja. Setiap kali panen hasil kebun kecil ini, apakah tomat, pare, cabe, kembang kol, dll, pengurus mengutamakan untuk membagikan hasil tersebut ke semua warga di lingkungan itu secara bergiliran, tergantung dari jumlah yang bisa dipanen. Nah, dengan demikian warga sekitar turut merasakan hasil kegiatan ini, turut menjaga kebun kecil itu dan akhirnya banyak yang turut menanam sayur-sayuran di rumah masing-masing dengan bibit berasal dari kelompok.

KRPL di KWT Millenium Krapyak Pekalongan
Setelah sebagian besar kebutuhan warga telah terpenuhi, kelompok mulai dapat menjual hasil panennya kepada pihak lain. Kelompok Millenium misalnya, telah mempunyai pedagang / rumah makan yang menjadi pelanggan tetap untuk selada dan kucai hasil kebun mereka. Sedangkan kelompok lain ada yang memilih untuk menjual bibit-bibit atau tanaman dalam polibag-polibag. Apapun pilihan mereka, alhamdulillah sudah ada hasil dari kegiatan tersebut…

Kucai, salah satu produk unggulan KRPL Millenium Krapyak

Berbagai tanaman produk KRPL yg dipasarkan pada Peringatan HPS ke-38 Kota Pekalongan
Memang belum semua kelompok berhasil. Masih banyak juga kelompok yang ‘hidup segan mati tak mau‘ hehe… Rata-rata ini terjadi pada kelompok yang hanya mempunyai pengurus type single fighter alias mung-mungan. Bila hanya 1-2 orang saja yang aktif dalam kelompok maka akan sulit untuk berkembang. Kunci keberhasilan dari beberapa kelompok yang kusebutkan terdahulu adalah kekompakan dari pengurus untuk mengelola kegiatan ini dan juga semangat masyarakat setempat untuk berpartisipasi. Semoga kunci keberhasilan ini dapat ditularkan & ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya sehingga pemanfaatan pekarangan melalui KRPL ini benar-benar bermanfaat sesuai dengan tujuannya.
Bagaimana di lingkunganmu, teman? Sudahkah juga melakukan pemanfaatan pekarangan seperti ini? Mari bagi cerita di kolom komen ya… Terima kasih…
November 7, 2018 at 05:31
Saya lagi suka diskusi tentang halaman sama suami. Pengennya sih halaman gak hanya ditanam dengan tanaman hias. Pengennya yang bisa dikonsumsi juga
November 8, 2018 at 23:05
Iya Chi..puas rasanya konsumsi hasil karya sendiri hehe..
November 7, 2018 at 06:45
Aku & anak2 masih sering nanem tomat, timun, bayam merah di halaman rumah. Cuma pakai keranjang buah yg ditumpuk aja. Pas udah panen wuiih seneng bangeet.. padahal ya gak seberapa hasilnya, sekali makan langsung abis :))
November 8, 2018 at 23:06
Lebih kepada kepuasannya itu ya mba.. apalagi bisa mengajarkan anak2 bertanam, nilai plus banget itu..
November 7, 2018 at 09:42
Program KRPL bisa dilakukan di mana saja, ya, keren nih, dengan program ini lingkungan akan lebih asri dan nyaman, tentunya lebih hijau
November 8, 2018 at 23:06
Iya mba..konsep utamanya adalah pemanfaatan pekarangan..
November 7, 2018 at 10:34
Pengen banget gini juga tapi aku kurang telaten, huhu
November 8, 2018 at 23:07
Nah aku banget ini..kadang2 rajin tapi suka banyak malesnya..perlu ada partner yg mengimbangi hehe..
November 7, 2018 at 12:41
Do sekitar lingkungankubada KWT, banyak yang sukses mereka. Salah satu hasil tani yang mereka jual adalah keripik pare. Enak deh, nggak pait dijadikan keripik
November 8, 2018 at 23:08
Ah iya.. selain dijual langsung banyak juga yang diolah menjadi keripik, kerupuk atau Snack.. Selain menambah nilai produk juga menambah lifetime produk..
November 7, 2018 at 13:37
Saya juga punya cita cita bisa membuat halaman dengan tanaman pangan seperti di atas. Semoga Tuhan menjawabnya.
November 8, 2018 at 23:09
Aamiin… Yuk, diupayakan sedikit demi sedikit..
November 7, 2018 at 15:53
Setuju, rumah dan lahan kecil bukam berarti nggak bisa menanam kok. Terus bisa diakalin pakai pot/botol yang dihias biar cantik gitu :))
Tapi asyik juga yaa kalau misalnya satu RT/satu desa/satu perumahan itu ramai2 mendukung gerakan ini. Jadi asri dan kalau panen bisa buat ramai2
November 8, 2018 at 23:09
Iya mba..apalagi kalo tanaman nya beda-beda..kan bisa tukar2an hasil ya.. mantaaab..
November 7, 2018 at 22:04
Waaa program KRPL ini sangat menarik yah, sayang belum diterapkan di kotaku, selain inisiatif warga sendiri kalau program khusu seperti itu belum. Mudah2 anak nti di terapkan jg yah dsni
November 8, 2018 at 23:11
Ini program Nasional kok, jadi biasanya ada di semua daerah. Mungkin kebetulan belum sampai di daerah sekitarmu ya..
November 8, 2018 at 01:06
saya juga sempat terifkir ingin memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayur sayuran, kaya cabe, tomat atau sawi supaya gak perlu belanja dan lingkungan lebih asri
November 8, 2018 at 23:11
Nah mantab banget ini..utamanya memang utk mencukupi konsumsi keluarga, jadi sebaiknya tanam yg disukai lebih dulu..
November 8, 2018 at 06:18
Aku dulu pernah nanam sawi, bayam, tomat. Sekarang nanam yg tahan hidup krn rumahku menghadap barat. Jadi aku pilih jeruk nipis, limau, daun jeruk. Juga cabe polong, cane setan, pohon sirsak, yodium, dan semua itu di dalam pot
November 8, 2018 at 23:12
Asyik sekali ya mba Wati.. Selain pekarangan kita jadi hijau, ada manfaat juga yang diambil..
November 8, 2018 at 09:09
ASyik banget ya, kalau butuh pangan sayur dan buah-buahan tinggal metik di lingkungan rumah, fresh dan membuat rumah jadi lebih asri y
November 8, 2018 at 23:13
Iya mba..itu salah satu tujuan utamanya, memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Syukur2 kalau berlebih bisa untuk menambah penghasilan keluarga..
November 8, 2018 at 10:10
Gimana caranya bikin lingkungan kita juga tergerak untuk menanam di pekarangan rumah sendiri ya mba? Harus menghubungi siapa jika ingin dapat penjelasan di arisan arisan/ perkumpulan dasawisma gitu?
November 8, 2018 at 23:14
Bisa menghubungi Dinas Pertanian / Dinas Ketahanan Pangan terdekat mba.. Atau bisa juga melalui PKK, karena di PKK ada Pokja yang menangani tentang lingkungan ini..
November 8, 2018 at 10:34
Alhamdulillah perkarangan rumahku juga mulai untuk imanfaatkan seperti itu, mba. Jadi lahan perkarangan jadi lebih hijau dan lihatnya juga tenang ya. Aplagi alhamdulillah bermanfaat untuk dikonsumsi juga 🙂
November 8, 2018 at 23:15
Alhamdulillah..senang ya mba.. semoga makin hijau pekarangannya ya mba Alida..
November 8, 2018 at 15:14
Pekarangan atau halaman rumah yang ditanami sayur pasti banyak manfaat banget. Kita lebih hemat uang belanja karena tidak perlu beli sayur. Dan pasti akan kesenangan tersendiri kalau kita menanam sayuran di halaman rumah.
November 8, 2018 at 23:16
Setuju banget Farid. Kesenangan menanam dan kepuasan saat panen itu sangat berharga ya..
November 8, 2018 at 15:27
Kalo di daerah saya nama programnya green and clean. Jatuhnya sih lebih ke penghijauan, Mbak. Malah cenderung diarahkan tanaman hias atau berbunga. Bukan lebih fokus ke tanaman pangan.
November 8, 2018 at 23:17
Hampir sama mba..tujuannya penghijauan lingkungan ya.. Mungkin karena KRPL ini diinisiasi oleh Badan / Dinas Ketahanan Pangan sehingga tujuannya selain penghijauan juga peningkatan konsumsi pangan keluarga..
November 8, 2018 at 19:18
Setuju mbak..justru di kota perlu banget pelohonan dan tanaman lainnya soalnya tanaman menjadi paru-paru untuk menyaring polusi.
November 8, 2018 at 23:18
Nah itu dia ya mba..kota kita makin tinggi polusinya. Kalau tidak ada yg saring sedih sekali..apa kabar kesehatan kita?
November 8, 2018 at 22:40
Di tempatku belum bisa jadi KRPL gini mba, ya itu tadi, mung-mungan. Sebagian besar lebih cenderung apatis karena merasa direpotkan dengan menanam ini itu. Semoga suatu saat bisa guyup dan menanam bersama dengan gembira.
November 8, 2018 at 23:20
Iya dik..yg paling susah adalah membuat konsep kawasan. Inipun belum sepenuhnya terpenuhi konsep kawasannya, namun tak apa..sedikit demi sedikit mengarah ke sana.. Semoga di lingkunganmu juga demikian ya..
November 8, 2018 at 23:10
Hayuuk nanam lagi yg ga perlu banyak perawatan.. eh, menanam kan bisa jadi ‘healing’ juga saat suntuk lho..hehe..
November 8, 2018 at 23:19
Bisa mencari informasi melalui TP PKK atau Dinas yang menangani Pertanian / Ketahanan Pangan terdekat mba.. Silakan dicoba saja..
November 8, 2018 at 23:21
Iya mba..salah satu konsepnya adalah memenuhi kebutuhan pangan keluarga atau mandiri pangan .. meskipun blm semua kebutuhan pangan ya, tapi minimal sudah bisa memenuhi kebutuhan buah & sayuran..
November 9, 2018 at 00:46
Aku memimpikan rumah yang penuh dengan tanaman sayur sayuran. Semua bahan dapur tinggal ambil dari pekarangan asik kali ya…ngga perlu desak desakan di pasar
November 9, 2018 at 00:58
Ayook dimulai dari menanam yg paling disukai / sering dikonsumsi mba.. tomat, cabe.. insya Allah ntar makin nambah setelah menemukan keasyikannya..
November 9, 2018 at 00:47
Aku tu kalau di rumah gak terlalu suka nanam bunga, lbh suka nanam tanaman yg bisa dipetik buahnya. Di rumah kebetulan ada tanaman limau dan belimbing wuluh.
Mau coba tanam cabe dan tomat jg ah 😀
November 9, 2018 at 00:59
Ayuk mba..dicoba..sisihkan biji dari sebagian yg akan dimasak saja..tebarkan di pot / wadah bermedia… Nanti akan terasa asyiknya bertanam ..
November 9, 2018 at 00:57
Jangan patah semangat ya mba.. yuuk terus mencoba..
November 9, 2018 at 01:18
Kalau di sini, programnya baru di lahan umum aja, belum di pekarangan rumah masing2
November 9, 2018 at 13:20
Mungkin bertahap ya mba..
November 9, 2018 at 01:46
Wow keren banget nih kalo di depan rumah ada kebun sayur-sayuran. Tapi saya sendiri kurang telaten nanam-nanam nih.
November 9, 2018 at 13:21
Dicoba dulu mba..lama2 akan menemukan keasyikannya..
November 9, 2018 at 01:59
Udah berusaha ditanami, baru dengan tanaman hias dan pohon mangga. Itu juga masih anakan sih. Walaupun.kecil, penginnya punya pekarangan yang hijau dan manfaat
November 9, 2018 at 13:21
Bertahap mba.. yg penting sudah mulai ya .. jempol..
November 9, 2018 at 02:20
jadi pengen punya kebun sendiri juga seperti ini di halaman rumah.
bisa memanfaatkan barang bekas juga ya Mbak sebagai wadahnya, sekaligus reuse gitu yaah. lumayan tiap bulan beli minyak goreng 2 liter yang cuma berakhir jadi sampah saja, fufufuhh.
November 9, 2018 at 13:22
Betul mba..bisa pakai barang2 bekas utk wadahnya..tinggal beli tanah dan benih..capcuus..yuk bertanam…
November 9, 2018 at 02:27
Sekolahnya anakku niih…karena kekurangan lahan, maka biar tetap hijau, tetap ditanami dipot-pot.
Jenisnya yang mudah saja, karena yang merawat setiap harinya adalah anak-anak.
Lama-lama,
Aku jadi pingin juga menanam.
November 9, 2018 at 13:23
Bagus tuh mba..mendidik anak utk cinta lingkungan sejak dini.. yuk mulai juga di rumah kita mba..
November 9, 2018 at 02:37
AKu pengen bangeeet mba ber-KRPL .. cuma memang di Jakarta lagan pekarangan viasanya sangat terbatas yaaa
November 9, 2018 at 13:24
Iya mba..harus pinter2 menyiasati dengan pot atau wadah2 lainnya..
November 9, 2018 at 03:06
Aku banget nih, aku ga begitu suka nanem kembang sukanya sayuran dan herbs. Lumayan hasilnya
November 9, 2018 at 13:24
Jempoool utk Mak Irul…
November 9, 2018 at 03:57
Mbaaaa aku mau dong diajak kalo lagi penghijauan gini, karena bisa ngeliat secara langsung. Pasti asikk dan seru KRpl ini
November 9, 2018 at 13:26
Kapan2 kita jalan2 ke kelp2 ini ya Nyi..mereka pasti senang ada tamu yg pengen belajar menanam..
November 9, 2018 at 05:37
Gambar rumahnya langsung aku save, krn rumahku juga imut hehe tapi pengen punya tanaman kyk tanaman sayur
November 9, 2018 at 13:26
Hehe..semoga berhasil ya mba…
November 9, 2018 at 09:10
Suka banget sama program nya lingkungan jadi hijau. Aku pengen sih punya taman di depan rumah tapi apa daya halaman pun sangat kecil jadi tak muat huhu.
November 9, 2018 at 13:27
Di siasati dgn pot2 yg disusun vertikal atau di dinding atau digantung mba..hehe..
November 9, 2018 at 13:37
Hayuuk..mari kita praktekkan di rumah kita…
November 9, 2018 at 14:12
Aku dh lama pingin jadi petani hydroponik utk lahan halaman rumahku yg mungil. Kayaknya asyik aja tapi belum tau nanya ke siapa
November 9, 2018 at 16:29
Baru denger KRPL. Ternyata tanaman2 yang ditanam di halaman rumah begitu ya. Aku cuma cita2 aja nih kepengin nanam2 tapi nggak bisa ngerawatnya 🙁
November 10, 2018 at 01:29
Depan rumahq sudah hijau bngt mb, oia dlu aq pernang nanam sayur jg, kamgkung n bayam wkk
November 10, 2018 at 21:14
Nanam yg dibutuhkan sehari2 lebih gimana gitu buat aku mbaa.. asyik
Pas mau makan bayem tinggal metik hihi
Nggak ada alasan utk nggak bisa sih yaa mbaa
November 11, 2018 at 01:42
Betuuul..rasanya lebih puas ya mba .
November 11, 2018 at 01:22
Aku sama suami sudah ada wacana nanem sayu2an dan bunga di sekitar halaman rumah. Selain biar keliatan hijau dan asri, kalo butuh sayur kan tinggal petik aja, hihi. Kebetulan depan dan belakang rumah masih ada sisa lahan yang lumayan luas
November 11, 2018 at 01:38
Siip…Mantuuul mba Ika..
November 11, 2018 at 01:28
Pas ini suka nanam di halaman rumah, di rumah mranggen demak dulu nanam kamboja, kenanga, melati, mawar, anggrek, pandan, kemuning dan sakura 🙂
November 11, 2018 at 01:38
Senang ya mba..bila halaman rumah hijau dan bermanfaat..
November 11, 2018 at 06:50
Keren banget programnya menghijaukan bumi nih, pengen punya halaman luas dan bertanam juga tapi belum jadi-jadi hehe
November 12, 2018 at 02:42
Mantap kali, irit banget nih kalau punya kebun gini, apalagi kalau bisa dijual juga hasilnya mantap
November 12, 2018 at 07:46
impianku punya lingkungan hijau tapi sayang lingkunganku ga kompak blas
November 12, 2018 at 23:16
Keren ini.
Kuncinya kerjasama & semua ikut terlibat ya mbak.
Pingback: Vertilon : Sistem Pertanian Vertikultur dengan Paralon |
Pingback: Pengalaman Pertama Kami Kelola Budikdamber |
Pingback: Yuk, Bertanam Sayur Hidroponik di Pekarangan Sebagai Warung Hidup Keluarga Kita