LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Perjalanan singkat kami ke Jogjakarta

| 60 Comments

Hai Sahabat Lalang Ungu, apa kabar? Semoga senantiasa sehat dan bahagia ya.. Sahabat, kali ini aku ingin bercerita tentang perjalanan singkat kami ke Jogjakarta. Hanya menginap semalam, tapi tetap mengesankan lho..hehe..

Ceritanya, awal Minggu lalu aku mendapat tugas dinas di Jogja, dengan jadwal rapat hari Senin pagi hingga siang hari, yang menyebabkan aku harus menginap dulu di Jogja malam sebelumnya karena tidak ada jadwal angkutan umum Pekalongan-Jogja yang memungkinkan aku berangkat pada hari yang sama dan hadir tepat waktu.

Rencana awal naik kereta api, sekaligus mencoba KA Joglosemarkerto yang baru beroperasi beberapa bulan lalu. Jadwal keberangkatan dari Pekalongan dengan kereta ini adalah pagi hari dan akan sampai di Jogja sekitar tengah hari. Nah, akan ada waktu siang sampai malam di Jogja sebelum rapat paginya, aku sudah berencana mencari tempat wisata di sekitar penginapan agar tidak hanya bengong di kamar hotel saja… Sekaligus cari bahan untuk apdet blog..hehe..

Tapi ternyata rencana itu berubah. Jogja adalah salah satu tempat istimewa bagi keluarga kami, karena almh kakakku dimakamkan di sana dan kedua putra almh kakakku ini adalah momongan kesayangan ibu kami. Itu sebabnya ketika tahu aku akan ke Jogja, ibu langsung gembira dan ingin ikut menjenguk kedua cucunya sekaligus ziarah ke makam almh kakak. Melihat harapan di mata ibuku aku pun merubah rencana, berangkat Minggu pagi dengan diantar oleh adikku. Maaf Joglosemarkerto..rupanya kita belum dapat berkenalan kali ini…mungkin di lain waktu yaaa…hehe..

Alhamdulillah perjalanan kami menuju Jogja berjalan dengan lancar meskipun diiringi hujan hampir sepanjang jalan. Melalui rute Pekalongan – Bawang – Sukorejo – Temanggung – Magelang – Sleman. Ya, tujuan akhir kami adalah daerah Sleman, tempat kami akan menginap yang letaknya dekat dengan lokasi rapat ku keesokan harinya. Alhamdulillah akses jalan sudah mulus di sebagian besar rute itu, sehingga kami berkendara dengan relatif nyaman.

Perhentian pertama adalah di Sukorejo untuk makan siang. Adikku langsung menuju ke sebuah rumah makan kecil yang menjadi langganannya di sana. Awalnya aku ingin memesan Nasi Soto karena saat hujan begitu kan enaknya makan yang hangat-hangat…tapi lalu tertarik dengan menu lain yaitu Brongkos. Lho…di Sukorejo ada Brongkos juga to? Apakah rasanya sama enaknya dengan Brongkos Jogja, pikirku waktu itu.

Ya, Brongkos memang salah satu masakan kesukaanku bila ke Jogja. Masakan bercitarasa manis dan berkuah warna gelap dengan unsur daging, tahu, telur dan kacang tholo itu selalu menggugah selera. Apakah Brongkos Sukorejo ini juga sama? Rasa penasaran itu pun terjawab ketika pesananku datang. Inilah penampilan Nasi Brongkos Sukorejo.

Nasi Brongkos Sukorejo

Penampilannya memang berbeda dengan Brongkos Jogja. Hanya ada potongan daging sapi, tanpa tahu atau telur ataupun kacang tholo. Tapi rasanya….enaaaak…!! Daging sapinya empuuk…sama sekali tidak alot, dan miroso. Nasi hangat dengan Brongkos terasa nikmat sekali disantap di siang hari nan hujan itu… Ok, kutandai RM Sukomoro di Sukorejo ini ya… Brongkosnya enaaak dengan harga yang terjangkau pula! Oya, seporsi Brongkos ini Rp. 20.000,- 😋😋😋

Nasgor & Soto, menu lain dari RM Sukomoro Sukorejo

Melanjutkan perjalanan dengan perut kenyang dan hati senang, masih ditemani rintik hujan yang sayangnya kian menderas kemudian. Gagal sudah keinginan untuk mampir dulu ke Pinusan Kragilan karena kondisi hujan itu. Yah, mudah-mudahan lain kesempatan kami bisa mampir ke lokawisata yang cukup hits di Magelang ini.

Ndalem Padma Asri Guest House Ngaglik Sleman

Alhamdulillah, kami sampai dengan selamat di penginapan sekitar jam 2 siang. Oya, kali ini kami menginap di Ndalem Padma Asri Guest House di Ngaglik Sleman. Guest house dengan 17 kamar ini mengesankan buatku. Interiornya bernuansa etnik Jawa yang kental, menimbulkan rasa adem di hati dan pelayanannya juga ramah.

Nakula Room di Ndalem Padma Asri Guest House Sleman

Kamar yang kami tempati bersih dan nyaman, dengan perabot dari bambu besar dan sebagian dinding kamar juga dilapisi anyaman bambu. Cantik. Kamar mandinya menggunakan model bathup agak jadul..hehe.. AC, TV dan juga free WiFi melengkapi kenyamanan, hanya sinyal WiFinya perlu ditingkatkan lagi..hehe..

Oya, ada kolam renang juga di guest house ini.. duh..sayang aku tak bawa baju renang! Haha… Padahal membuka hari dengan berenang tampaknya asyik juga.. Oya, sayangnya tidak ada resto di guest house ini sehingga tamu harus keluar mencari makanan atau memesan dari luar melalui gofood / grabfood. Namun di sini tamu dapat membuat minuman panas / dingin secara self service, yaitu di area ruang makan yang bersebelahan dengan taman mungil dan kolam renang itu. Alhamdulillah…

Fasilitas lain di Ndalem Padma Asri Guest House Sleman

Sore itu kami beristirahat saja di kamar karena suasana di luar masih hujan, baru kemudian selepas Maghrib kami keluar, mencari makan malam sambil mampir ke Taman Pelangi di kawasan Monjali Sleman.

Menu makan malam kami malam itu adalah Nasi Liwet. Lhoo…ini kan di Jogja mbaa…kok bukan nyari Gudeg malah nyari Nasi Liwet? Haha… Ya, tak apalah..soalnya itu rikues khusus anti mainstream dari ibu. Membuka aplikasi di HP untuk mencari rumah makan terdekat dengan menu yang kami inginkan…ternyata ada Nasi Liwet Bu Wongso Lemu di Sleman! Wuih…mantaab.. keinginan ibu dapat terpenuhi. Dan akhirnya ke sanalah kami menuju untuk makan malam.

Lokasi rumah makan Nasi Liwet Bu Wongso Lemu cab Sleman ini adalah di Jl. Monjali Gedawang Ngaglik Sleman, rumah makan mungil yang agak nylempit di antara ruko-ruko di sepanjang Jl Monjali itu..hehe.. Awalnya agak pesimis dengan rasanya, apakah akan sama enaknya dengan Nasi Liwet Bu Wongso Lemu di Solo. Ternyata kami salah. Rasanya maknyuuuus…😋😋😋

Makmal di Nasi Liwet Bu Wongso Lemu Sleman

Sayangnya porsinya seperti porsi sarapan, untuk makan malam seporsi kurang, tapi dua porsi takut kekenyangan. Akhirnya aku dan adikku berbagi porsi kedua, haha.. Sepiring Nasi Liwet yang kami pesan terdiri dari nasi dengan rasa gurih yang pas, daging ayam suwiran, telur pindang dan sayur sambal goreng berbahan pepaya muda. Menurutku sayur berkuah santan ini yang paling mantab rasanya, bikin nambaah… 😉 Harga seporsi pesanan kami Rp 11.000,- saja, tapi kalau via gofood jadi Rp. 15.000,-

Taman Pelangi menjadi sasaran kunjungan kami malam itu selesai makan malam. Untuk Monjali –Monumen Jogja Kembali– memang sudah pernah kami kunjungi beberapa waktu lalu, dan keberadaan Taman Pelangi ini kami ketahui setelah gugling tempat wisata yang ada di sekitar Ngaglik Sleman. Rupanya, di malam hari di kawasan Monjali ini pengunjung dapat menikmati lampion hias dengan beragam bentuk dan lampu warna-warni yang cantik dan dapat berfoto-foto ria di sana.

Mampir sejenak ke Taman Pelangi Monjali Sleman

Tiket masuk ke Taman Pelangi ini Rp. 10.000,- per orang untuk hari kerja dan Rp. 20.000,- per orang di akhir pekan. Siapkan alas kaki yang nyaman untuk berjalan-jalan menyusuri taman untuk menikmati lampion aneka bentuk dan aneka warna ini. Oya ada juga kereta mini untuk berkeliling, tapi malam itu kami tidak mencoba sehingga kurang tahu berapa tiket kereta mini ini. Banyak juga pengunjung pada malam itu, dan sebagian besar adalah anak-anak dan remaja. Anak-anak pasti suka mengenal berbagai bentuk di sini dan kulihat banyak remaja berselfi-ria di sini 😉

Itulah kegiatan kami refreshing malam itu di Jogja sebelum kembali ke penginapan untuk beristirahat di kamar yang nyaman dan bangun di pagi hari dengan badan segar. Oya, sayang di kawasan Ngaglik di sekitar penginapan kami tidak menemukan warung / rumah makan yang buka awal pagi, rata-rata mulai buka setelah jam 7. Alhamdulillah ada gofood/grabfood, sebagai ‘penyelamat perut’ hehe..

Pagi itu, aku pun siap melakukan tugas dinas sementara ibu dan adik menuju ke Bantul untuk nyekar ke makam almh kakak dan bertemu dengan keponakanku. Sebelum ashar rapat selesai, dan ibu serta adikku pun sudah kembali dari Bantul. Rintik hujan mulai kembali menitik, maka kami memutuskan untuk memulai perjalanan pulang meskipun pada awalnya berencana mampir ke wisata Jogja, namun rupanya cuaca sedang tidak mendukung 😊

Demikianlah cerita perjalanan singkat kami ke Jogja beberapa waktu lalu. Alhamdulillah tugas terlaksana dan jalan-jalan dengan ibu juga bisa kulakukan, meskipun gagal ke Pinusan dan ke Tamansari Jogja. Kita simpan untuk kunjungan lain kali nggih Mah.. Oya, teman-teman adakah kenangan di Jogja? Yuk, bagi kisahnya di kolom komen ya… Terima kasih…

60 Comments

  1. Pingback: Singgah Sejenak ke Top Selfie Pinusan Kragilan |

  2. Pingback: Sepenggal Sore di Embung Kledung |

Leave a Reply to mechtadeera Cancel reply

Required fields are marked *.