LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Warna warni Curug Gondoriyo Cerminan Semangat Pokdarwis Pengelolanya

| 118 Comments

Warna-warni Curug Gondoriyo, cerminan semangat Pokdarwis pengelolanya. Hai Sahabat Lalang Ungu…apa kabar? Semoga selalu sehat dan bahagia di awal Bulan Maret 2019 ini ya.. Oya, bagaimana acara weekend kemarin, seru tentunya ya… Nah, kali ini aku akan berbagi cerita pengalaman kami saat malam-mingguan di Curug Gondoriyo beberapa waktu yang lalu.

Lhoo..malam-malam kok ke air terjun? Memang ada Curug yang buka hingga malam hari?

Curug Gondoriyo Semarang

Curug Gondoriyo Semarang

Weee…jangan salaaah… Ada lho, Curugย  / air terjun yang bisa kita kunjungi pagi, siang, sore bahkan pada malam hari… Curug Gondoriyo itulah nama -setahuku, sampai saat ini- satu-satunya lokawisata Curug yang jam operasionalnya mulai pagi hingga malam hari. Curug ini buka 2x yaitu pagi jam 09.00-17.00 dan malam jam 19.00-21.00 (hari biasa) dan sampai jam 22.00 di weekend.

Sebenarnya, aku telah mendengar tentang akan dibukanya wisata air terjun yang berlokasi di Kampung Gondoriyo Kec. Ngaliyan Semarang ini, pada awal Pebruari lalu. Ada ajakan dari teman-teman untuk hadir pada acara soft launching lokawisata ini pada tanggal 10/2/2019 yang lalu, namun sayang sekali aku tak bisa ikut menyaksikan acara tersebut. Duh, sedih…apalagi membaca tulisan teman-teman yang sempat hadir di sana, aku jadi makin penasaran…

Ya, bagaimana tidak penasaran.. Apa iya di wilayah Kota Semarang ada curug? Semarang itu setahuku termasuk dataran rendah, sementara Curug biasanya ada di dataran tinggi, bukan? Sudah gitu, Curug itu bukan sembarang Curug, melainkan Curug yang gemerlap di malam hari! Ahaay…sungguh membuatku penasaran..

Rasa penasaran itu terus menggodaku, hingga sepulang dari acara Ultah Gandjel Rel akupun manas-manasi keluarga kakak yang tinggal di Semarang, mosok orang Semarang kok belum pernah ke Gondoriyo?? Malu laah, kalau ada orang luar kota yang tanya tidak bisa memberi tahu… Dan syukurlah godaanku itu membuahkan hasil, kami akhirnya mengunjungi Gondoriyo pada Malam Minggu, 23 Pebruari yang lalu 😉

Langit Semarang mulai mendung ketika kami mulai menuju Gondoriyo sore itu, menimbulkan was-was di hati. Jangan-jangan keburu hujan dan kami gagal ke Gondoriyo.. Dalam hati aku berdoa, semoga Tuhan mengizinkan kami melihat keindahan Curug Gondoriyo malam itu, meskipun mungkin hanya sejenak. Dari kawasan Tegalsari, keponakanku mengemudikan kendaraan dengan mantab menuju Ngaliyan. Sampai pertigaan Jrakah mengambil jalan arah ke Mijen, lalu ketika sampai di Kedungpane memasuki jalan kecil di samping Lapas Kedungpane, sesuai arahan teman-temanku yang sudah lebih dahulu berkunjung ke Gondoriyo.

Hampir 1 km mobil berjalan masuk di jalan kecil itu, namun belum menemukan tanda keberadaan Curug itu. Kami kemudian singgah di sebuah masjid di daerah itu untuk menunaikan sholat Maghrib, lalu melanjutkan perjalanan setelah sebelumnya sempat bertanya lokasi Gondoriyo kepada seorang pemuda di sana. Sesuai dengan arahan pemuda itu, kami terus berkendara hingga jembatan kedua setelah masjid itu hingga terlihat sekolah MI Darul Ulim di kiri jalan.

Nah di seberang MI ini ada jalan kecil dengan spanduk Curug Gondoriyo yang membentang di atasnya, ke sanalah kami menuju, belok ke kanan memasuki gang Gondoriyo RT 4 RW 4, menyusuri tepi sungai. Sempat deg-degan karena jalan gang itu hanya pas 1 mobil saja, bagaimana kalau ada mobil dari arah depan?? Sekitar 100m dari ujung gang itu, terlihat sinar lampu berpendaran, memantabkan hati bahwa kami segera akan sampai di lokasi yang kami tuju. Syukurlaaah… 🤗

Tempat beli tiket Curug Gondoriyo

Tempat beli ‘tiket’ masuk Curug Gondoriyo

Sesampai kami di sumber cahaya itu, seseorang mengarahkan kami untuk parkir, sementara itu kilat mulai beberapa kali terlihat di langit dan suara gemuruh tanda akan hujan pun mulai terdengar. Bergegas kami turun dari kendaraan, lalu menuju ke semacam pendopo di mana ada bapak-bapak yang duduk di belakang sebuah meja kayu. Oh, rupanya di sana kamiย  membayar bea masuk Rp. 5.000,-/orang, belum ada tiket tapi diberi stiker sebagai ganti tanda masuknya..

Anak tangga menuju Curug Gondoriyo

Duuuh..anak tangganya terjaaaal…

Menuju lokasi air terjun, kami harus menuruni anak-anak tangga yang berada di depan pendopo kecil tersebut. Anak-anak tangganya cukup curam, jarak antar tingkat -menurutku- terlalu tinggi. Ada sekitar 2-3 tempat pemberhentian di antara turunan yang lumayan terjal itu, sedikit ruang datar di mana ada bangku-bangku kayu dan bambu untuk beristirahat sebelum kembali turun ke arah air terjun. Lalu terlihat pemandangan indah di depan sana : jembatan berpayung warna-warni!

Jembatan Comblang, itulah namanya. Jembatan bambu yang menghubungkan Kampung Gondoriyo dan Kampung Beringin yang ada di seberangnya, malam itu tampak cantik dengan lampu-lampu yang menonjolkan indahnya payung warna-warni yang menghiasi bagian atas jembatan.. Lanjut Pepotoan? So pasti… 😉

Jembatan Comblang Curug Gondoriyo

Pose-pose dulu laah, di Jembatan Comblang

Suara gludag-gludug dan kilauan kilat penanda hujan segera akan turun membuat kami tergesa-gesa menyudahi acara foto-foto di Jembatan Comblang itu dan bergegas menuju air terjun di arah sebelah kiri bawah dari jabatan itu. Rintik gerimis mulai menitik, namun kami tak mau kalah, tetap melangkah turun menuju ujung bawah anak tangga, mendekati air terjun yang bersinar hijau-biru-merahungu bergantian.

Air terjun / Curug Gondoriyo di Ngaliyan Semarang

Curug Gondoriyo, curug gemerlap di Ngaliyan Semarang

Segera kami mengambil foto beberapa kali sementara rintik semakin deras dan kakakku sudah memanggil-manggil dari atas untuk segera naik. OK laaah..meskipun sama sekali belum puas akupun beranjak dari sana dengan enggan… Sampai jumpa lain kali, Curug Gondoriyo nan gemerlap

Perjalanan ke atas terasa cukup menyiksa bagi betis-betis paruh-bayaku ini..hehe.. Jarak masing-masing anak tangga yang kurang normal itu cukup menyulitkan, beberapa kali ujung kulotku terinjak sendiri hingga membuat perjalanan naik lebih lama dari saat turun tadi… Ketika akhirnya sampai di atas lagi, rasanya legaaaaa… 😅 dan kami pun bergegas berteduh di pendopo itu karena hujan mulai agak deras.

Pokdarwis Curug Gondoriyo

Ngobrol dg Pak Arifin dkk, Pokdarwis Curug Gondoriyo

Sambil menunggu hujan reda kami membeli minum, dan ngobrol dengan bapak-bapak yang sedang berjaga di sana. Rupanya itu adalah Pak Arifin -ketua Pokdarwis Curug Gondoriyo- beserta rekan-rekannya anggota Pokdarwis. Dari mereka kami tahu lebih banyak tentang wisata Curug Gondoriyo yang mereka kelola itu.

Air terjun / Curug dengan tinggi 15-20 m itu sudah ada di Gondoriyo sejak lama, namun seakan tersembunyi karena tak ada akses ke sana. Baru pada tahun 2016 ketika warga dan BPBD melakukan bersih sungai Beringin itu, timbullah ide untuk menjadikan lokasi ini tempat wisata. Warga pun bergotong-royong membuka akses ke Curug dan membersihkan sekitar lokasi itu, kemudian pada tahun 2017 masyarakat mulai mengenal lokasi itu sebagai alternatif tempat wisata. Namun kemudian terjadi kevakuman sebelum akhirnya pada Juli 2018 dimulai lagi kegiatan itu dengan lebih terarah.

Masyarakat membentuk kelompok yang diketuai Pak Arifin, bergotong-royong mempercantik lokasi itu. Belajar dari Semarang River Fountain dengan air mancur menari warna-warni serta Taman Indonesia Kaya dengan aneka lampu hias nan cantik, maka timbullah ide untuk memasang spotlight warna-warni di sekitar air terjun itu sehingga tidak hanya menarik wisatawan pada siang hari, namun juga di malam hari.

Menurut pak Arifin, Curug Gondoriyo ini masih akan terus bersolek. Pembenahan-pembenahan dilakukan untuk kenyamanan pengunjung, termasuk jarak anak tangga yang cukup ekstrim ini akan ‘dinormalkan’ nantinya. Konon, akan dibangun juga kolam renang di sekitar air terjun itu.. wuuih..asyik dong ..

Bila saat ini sekitar 150-200 orang pengunjung yang datang tiap hari dan melonjak hingga sekitar 500 orang pada akhir pekan, mungkin kelak akan lebih ramai pengunjung bila keseluruhan penataan lokawisata ini telah tuntas. Ya, semoga saja, agar hasil kerja keras masyarakatย  (dalam hal ini Pokdarwis Curug Gondoriyo) dalam pengelolaan wisata ini makin berhasil meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota masyarakatnya.

Selain wisata alam, apalagi yang bisa kita nikmati di Curug Gondoriyo?

Mas Rian -sekretaris Pokdarwis- menuturkan bahwa ada paket wisata yang dapat dinikmati di Curug Gondoriyo, a.l : wisata budaya yaitu penampilan Klothekan Lesung dan Tari Lesung yang ditampilkan oleh ibu-ibu setempat, budidaya jamur, kerajinan rajut, juga bisa mencicipi kuliner khas yaitu Nasi Bledhug (nasi jagung + sayur kluban + lauk2 khas desa) dan Wedang Sinom (daun asem muda + gula aren + kunir), jenang, dll.

Untuk paket meeting Rp. 35.000,-/pax dg fasilitas welcome drink + makan siang + penggunaan pendopo. Untuk paket edukasi Rp. 55.000,-/pax a.l tanam padi, tangkap ikan, ambil telur,dll. Paket edukasi ini akan dimulai sekitar Bulan September nanti, dengan minimal 25 orang/kegiatan. Untuk pemesanan paket wisata minimal 2 hari sebelumnya ya.. Nah, info lebih lengkap dapat kalian peroleh dengan menghubungi Pak Arifin (081914468444) atau Mas Rian (081805888571).

Nah…itulah sepenggal cerita jalan-jalan kami malam mingguan di Curug Gondoriyo Semarang. Sudah puaskah aku? Beluuuum… Masih ingin ke sana lagi untuk eksplor Curug gemerlap satu ini tanpa diganggu gerimis, disamping itu aku ingin datang pula saat hari terang untuk melihat perbedaannya. Eh, konon di lokasi ini juga ada goa dengan arca dan kayu jati tua yang misterius…hmm..makin penasaran..hehe..

Teman-teman ada yang sudah ke sini juga? Yuk, cerita pengalamannya di sini ya… Terima kasih…

118 Comments

  1. Wah keren banget ya inisiatif Pokdarwis dan warga untuk mendadani tempat ini, semoga makin bagus dan terpelihara..

  2. Wah berarti molekan kalau ke sana malam ya? Pengen .. Tapi kok ada dua balita, opo ya enggak sengklek ya nanti

  3. Datang malam malam pun keren ya mak

  4. Wah baru tahu juga ada Curug sebagus ini. Malem juga kece kerlap kerlipnya

  5. Belum pernaaaahhh … Kece nih pokdarwisnya punya ide menghidupkan curug. Biasanya curug kalo usah malam serem ni malah makin kece

  6. WHOAAA! itu keren amat ada lampu-lampunya gituuu!

    Asli-asli keren parah!

    Penasaran pingin kesana! *siap-siap ambil cuti*

  7. wahh… pengunjungnya bisa melonjak sampe 3x lipat gitu ya.
    tapi kayaknya aku kapok buat jalan2 ke curug karena gak kuat jalan kaki pas balik, haha

  8. Ooh ini di Semarang ya. Cakep juga pemandangan malam hari dengan kerlap kerlipnya. Tapi mesti ati2 juga jalannya, kalo aku mungkin lebih memilih pagi hari aja deh, apalagi kalo musim hujan ya.
    Baca nasi bledhug, kok jadi pengin makan nasi jagung haha ๐Ÿ˜€

  9. Ternyata air terjun warna warni di Semarang ini terlihat indah kalau difoto ya mbak. Bikin pengunjungnya betah berlama2 disini. Bahkan pemandangan sekeliling, warna warni payung yang menawan juga sangat cantik untuk difoto. Pasti bikin nagih pengen berwisata mengeksplore Curug lagi dalam suasana terang benderang ya mbak.

  10. Woissss…ku terkagum-kagum lihat foto-fotonya Mbak. Keren banget. Tuh payung disambung-sambungin gitu bikin suasana romantis.

  11. Waaa inii seru banget kayaknya. Saya belum pernah main ke curug malam-malam, mbayanginnya serem, tapi kalau curugnya warna warni kayak gondoriyo gini sih mau banget ke sana. Dari pusat kota kira-kira berapa km ini mba?

  12. Malam-malam pergi ke curug itu sensasinya pasti beda ya Mbak. Lampu-lampu indah dan masih ada yang jualan gitu. Pengunjungnya juga banyak karena memang tempatnya juga bagus, malam aja keren apalagi pagi hari ya mbak.

  13. wah ini terobosan baru Curug yang bukanya sampe malam mba jam 22.00 wib mantab euy kebayang lampu-lampunya itu pasti benderang banget ๐Ÿ™‚ suka yg payung2 itu coba kalau siang lebih keren y mba hehehe

  14. Wahhh jalannya malam hari dengan medan seperti itu? Kayaknya saya nyerah, Mba. Takut tergelincir saat menaiki anak tangganya

  15. Jempol buat Mba yang kuat jalan dan menaiki anak tangga yang kelihatannya tinggi, mana malam hari pula

  16. Asli baru tau kalau di kota semarang jg ada curug. Coba sempatin ke sana ah. Terimakasih infonya ya

  17. indahnya ya

  18. Mengunjungi curug malam hari? Duh, pagi maupun siang saja sudah kepayahan pas turun yak. Tapi pasti sangat menyenangkan sekali ya Mbak, berpetualang menikmati curug malam hari, disambut rintik gerimis pula

  19. Pengennya sih tanpa gerimis mba..jadi bisa santai menikmati keindahan suasana sambil istirahat sblm uji kaki naik2 lagi…haha ..

  20. Sayang sekali ya, jalan-jalan ke curug-nya disambut hujan gerimis. Kalau tidak hujan, pasti puas menikmati keindahan lampu-lampu warna-warninya

  21. Such a lovely place to visit, and also very colorful at night. Is it easy to go there? Hopefully I can go and visit the same place as well

  22. wah belum pernah main ke air terjun malam-malam ๐Ÿ˜€ kalau sore pernah. Ternyata ada juga ya yang buka sampai malam, tapi harus punya kamera yang kece buat foto-foto, kamera hpku sih pasti nyerah hihihi

    • Nah itu dia..sayang kameraku ala-ala mba..klo pakai HP yg lebih keren kameranya pasti lebih bagus nih..

  23. Baru kali ini saya lihat curug dikasi lampu warna warni kayak gitu mana dikasi payung pula hihi, secara kalau malam biasanya curug pasti sudah sepi aja kan, kreatif dan inisiatif sekali ini pengelolanya

  24. Eksotis banget pemandangannya bikin mupeng mbak

  25. Serem gak mbak ke Curug malem-malem kaya gitu? hihihi tapi seru juga ya, aku belum pernah punya pengalaman ke curug malem-malem. Jadi Curug Gondoriyo memang dibuka sampai malam ya. Aku bukan orang Semarang loh jadi jangan dibully belum pernah ke Gondoriyo ya.

    • Nggak mba…gak ngerasa serem blas, malah asyik..sayang gerimis hd gak bisa maksimal menikmati suasana

  26. Alhamdulillah, senang kalau lihat warga yang pandai melihat potensi daerahnya dan bersemangat memajukan daerahnya.

    Kapan-kapan kalau ke Semarang pengen mampir ke sini juga.

  27. Akhirnya nyampe Curug Gondoriyo juga ya mbak. Aku masih pengen kesana lagi, deh. Kemarin agak buru-buru sih pulangnya karena hujan

  28. Wah kalau ke jalan melewati jembatan comblang semoga bisa dapat jodoh dan pulang bisa payungan berdua bukan sendiri lagi

    Podarwis akan membawa hiburan yang pas di kantong

  29. Aduuuhhh Ujame kalo dikasih racun traveling tempat yang unik rasanya pengen cuuuss..

    Makasih ya bund referensinya. Udah lama juga gak ke curug, rasanya seru ya bermalam di sana

  30. Unik nih. Ada curug (air terjun) yang bisa dikunjungi malam hari. Mana curugnya kerlap-kerlip gitu, indah deh. Apalagi pas liat mbak Mechta ambil pose di jembatan Comblang berasa pengen fito di situ juga bareng suami*hehe jadi salah fokus saya dengan nama jembatannya.

  31. Weeh, keren! Baru denger aku curug bisa dikunjungi hingga malem gitu. Biasanya kan cuma sampe sore ya. Tapi karena minat wisatawan yg mbludak sekarang, jadi bisa aja ya, dibuka hingga malam gitu. Kreatif banget ๐Ÿ™‚

  32. Hampir semua desa yang memiliki daya tarik wisata kini berbenah ya mba. Semoga ke depannya makin bagus sarana dan pra sarana menuju lokasi. Kalau masyarakat setempat mendapatkan added value dari sektor pariwisata kan oke banget tuh. Ga perlu merantau ke kota, kelola desa sendiri agar makin maju dan berkembang.

    • Nah betul..semoga ini bisa membuka lapangan kerja untuk.masyarakat setempat yg berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat

  33. masya Allah, cantiknya di curug ada lampu warna-warni gini. Baru ini lho aku lihat indahnya curug di malam hari. Err… tapi baca ceritanya mbak tentang naik-turun anak tangga bikin betis kondean, hohoho…

  34. Padahal cerak soko Ngaliyan ya. Tapi aku belum pernah ke sini. Sesuk nak liburan ah mau ke sana sama abi dan anak anak

  35. Bagus nih mbak air terjun bisa dikunjungi malam hari. Biasanya kan cuman dinikmati siang hari

  36. Biasanyankalau ke curug itu siang ya soale aku takut kesana klo malam, tapi liat indahnya lampu dan payung2 ini kok rasanya menggoda banget ya untuk kesana malam hari hehe.

  37. wah unik juga ya, jalan jalan ke curug tapi malam hari, musim ujan pula. Kalau tempat wisata alam seperti ini dibuka malam hari, pengelola harus ekstra jaga jaga ya mbak… foto-foto pas malam aja bagus gitu, apalahgi kalau siang… paung warna warninya pasti lebih meriah..

  38. kreatif ya. nekihat contoh yang sudah ada lalu dimodifikasi sesuai kearifan lokal yang adq. masyaAllah jd lahan rezeki baru

  39. Murah ya harga paketnya cuma 35 ribu per paxx. Bisa kemping juga nih, malem-malem datang ke sini sekalian nginep hehe

  40. Bagus ya kau tempat wisata di kelola dengan baik. Malam pun serasa siang karena ramai jadi ga takut jalannya hehe

  41. Diberi lampu sorot warna warni jadi tambah keren dan cantik ya ^_^

  42. keren banget yaaa Mbak, ada curug warna-warni. jam operasionalnya pun tidak terbatas siang hari saja bahkan malam pun kita bisa menikmatinya, beda banget kan ya dengan tempat wisata lain ๐Ÿ™‚

  43. Mbak, kira-kira rekomended gak klau bawa balita? Kayaknya cakep kalau siang ya

    • Bisa sih mba..tapi perlu pengawasan lebih karena areanya naik turun dan kalau masih harus digendong nah ini perlu energi ekstra untuk gendong + naik-turun tangga yg lumayan curam..hehe..

  44. Keren mba Tanti udah sampe sana aja, ajak aku dong mba kalo jalan-jalan hehehe
    penasaran sinaran lampunya malem hari bersama kesayangan main dan pepotoan di situ hehehe

  45. Ini deket banget sama rumah mertuaku di Ngaliyan. Tapi blum ke sonoh huhu. Mba Mechta yg dr jauh aja udah

  46. Walah aku yang kuliah di semarang baru tau kalau ada wisata baru di semarang, hmm kapan-kapan main kesana lah :D.
    terima kasih atas info wisata nya mba

  47. Bagus pokdarwisnya, mereka tidak hanya memikat masyarakat dengan Air terjun Gondoriyo saja, tapi juga menawarkan paket-paket berupa aktivitas lainnya.
    Semoga hanya lampu di air terjun aja yang warna warni ya, jangan yang lain di cat warna warni juga ๐Ÿ™‚

    Semoga tempat ini tetap terjaga ya ๐Ÿ™‚

  48. Aku prnh beberapa kali ke curug tapi blom pernah malem hari. Semarang ternyta pnya curug yg bagus juga y.a.

  49. Waaaah, pasti deg2 ser ya jalan muat 1 mobil kalo ketemu mobil lain gimana tuh hihihihi ๐Ÿ˜€ Lucu nih, mana ada curug bisa dikunjungi sampai puukul 22 pas weekends kalau bukan di sini? Pantas aja pengunjungnya bisa melonjak 3 kali lipat. Seru ya seharian main di sini ๐Ÿ˜€

  50. Wah, ke curug malam-malam. Punya sensasi sendiri ya kalau malam-malam begini

  51. Aku yang tinggal di Semarang belum main ke sini lho mbak.
    Kapan-kapan ke sana juga ah, nggak mau kalah

  52. Woahhh kerenn yaaaa ternyata Air Terjun yang bisa kunjungi malam hari. Selama ini cuma tau bahwa air terjun ya wisata pagi siang sore ๐Ÿ™‚

    Salam,
    Ogie

  53. Daku belum pernah ke Curug Gondoriyo, bunda, sampai Semarang hanya pas singgah aja. Indahnya yah di sana

  54. Baru kali ini aku tau ada wisata curug malam hari mba.. Ternyata curugnya warna-warni, ya.. Keren juga dan unik.. Bisa jadi alternatif tempat wisata kalo nanti kapan-kapan main ke Semarang, nih..

  55. Dihhhhh….gada horor-horornya lagi yaaa…biasanya kalo ke curug malam-malam kan agak serem gimana gitu

  56. Jembatan bambunya huyak-hayik ga Mbak? Wah…seru terang benderang gitu. Masih bisa foto-foto di malam hari. Kalau siang kayak apa ya?

  57. Saya suka sekali lampu2nya di malam Hari. Cantik sekali. Pokdarwisnya keren bisa kompak gitu

  58. Semoga dengan ditatanya Curug Gondoriyo, baik Pokdarwis maupun pengunjung tak lupa untuk terus mengaja alam sebagaimana mestinya yaa.
    Termasuk pengelolaan sampah para pengunjung.
    Perjalanan yang menyenangkan, Mas.
    Salam ๐Ÿ™‚

  59. Suasana malam di Curug Gondoriyo (demi apa aku baca awalnya curug genderuwo. ahaha) indah banget ya? Tapi rutenya perjuangan banget ya mbak?

  60. Wuuuaahhh, seru banget ke curug malam-malam.
    Keren Pokdarwisnya punya paket wisata dengan harga terjangkau.

  61. Gue gak berani deh ke curug malam2. hehehe
    keren banget nih ambil waktu malam

Leave a Reply to mechtadeera Cancel reply

Required fields are marked *.