Mentari belum muncul sepenuhnya di daerah Sekuro-Jepara pagi itu. Jalan menuju pantai dari halaman Sekuro Village masih terlihat remang-remang namun suara deburan ombak terdengar merdu dan seolah menjadi pemandu langkah kami.

Pasir terasa lembut di bawah telapak kakiku setiba kami di pantai, membuatku ingin langsung berjalan-jalan di sepanjang pantai itu. Namun karena belum bisa sepenuhnya menikmati pemandangan sekitar, maka kami pun memutuskan duduk-duduk dulu di bebatuan yang ada di sana.

Tak lama kemudian, mentari mulai menerangi. Sayang bibir pantai ini menghadap ke arah barat sehingga tidak bisa menyaksikan sunrise dari sini. Namun setidaknya langit menyisakan warna merah yang cukup indah yang terlihat dari tempat kami duduk, dan keindahan pantai mulai terlihat.

Bergegas kami bangkit dari bebatuan tempat kami duduk dan mengayunkan langkah menyusuri tepi pantai, menikmati pasir lembut di telapak kaki dan bermain-main dengan lidah ombak yang berkejaran… Tentu saja tak ketinggalan mengabadikan pemandangan dan…pepotoan lah yaaa..hehe..

Lalu tiba-tiba pandanganku tertaut pada serumpun perdu berbunga putih keunguan, yang ada di tepi pantai itu. Iyaaaa…tentu saja rasa tertarikku itu bermula dari warna bunganya yang adalah warna kesukaanku! 😄

Ketika melihat dari dekat, aku semakin tertarik karena bentuk bunganya pun unik: kelima helai kelopaknya yang berwarna putih keunguan membentuk formasi bintang dan bagian tengah berbentuk seperti mahkota berwarna ungu, dengan puncak mahkota seperti bintang kecil berwarna putih-hijau.

Tinggi tanaman itu sekitar sepinggang orang dewasa, daunnya berwarna hijau keputihan dengan tepian daun agak bergelombang. Ohya, sekilas penampilan tanaman itu seperti tanaman Tembakau sehingga aku bertanya pada teman yang bersamaku pagi itu, jangan-jangan itu pohon Tembakau (meski lupa-lupa ingat, bunga Tembakau bukan seperti itu bentuknya ..hehe).

Temanku bilang bukan. Mirip, tapi bukan Tembakau yang daunnya lebih lebar, tipis dan berwarna hijau lebih segar. Tapi dia juga tidak tahu nama tanaman itu. Maka aku pun memotret bunga-bunga cantik dari tanaman yang belum kutahu namanya itu dan kembali larut dalam keriangan menikmati pagi di pantai Sekuro itu.

Baru beberapa hari kemudian setelah kembali ke rumah, aku teringat akan tanaman misterius berbunga cantik itu.  Kubuka folder foto di HPku dan kugunakan fasilitas Google Lens di foto bunga itu.

Pohon Biduri

Hasil pencarian foto itu menunjukkan bahwa ‘tanaman misterius berbunga cantik’ yang kutemui di pantai Sekuro sebelumnya ternyata dikenal dengan nama ‘Biduri’, maka akupun melanjutkan pencarian dengan kata kunci ‘biduri’ dan inilah hasilnya :

Tentang Pohon Biduri

Biduri (Calotropis gigantea) mempunyai banyak nama / sebutan di daerah-daerah Indonesia, antara lain Widuri / Sidoguri (Jawa), Manori / Maduri (Bali), Rubik (Aceh), Remingu (Melayu), Bidhuri (Madura), Babakoan (Sunda), Rambega (Sulawesi), dll. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sebagai Crown Flower / Giant Milkweed / Indian Bowstring Hemp.

Perdu ini merupakan tanaman tahunan yang banyak ditemukan di daerah pesisir atau daerah terbuka yang banyak sinar matahari dan  biasanya tumbuh liar / tidak dibudidayakan. Tanaman berbatang bentuk silindris dengan tipe percabangan simpodial ini bisa memiliki ketinggian hingga 4 meter lho! Dan batangnya yang berwarna hijau keputihan serta berlapis lilin ini akan mengeluarkan getah berwarna putih bila dilukai. Hati-hati dengan getah ini ya..konon getah pohon ini beracun!

Manfaat Pohon Biduri

Dari berbagai tulisan yang kubaca dalam pencarian itu baru kuketahui bahwa meskipun merupakan tanaman liar, Biduri juga banyak disebut memiliki manfaat bahkan digunakan dalam pengobatan herbal.

Beberapa manfaat itu antara lain :

• Daunnya digunakan sebagai obat bagi kudis, bisul, sariawan, gatal pada cacar air, campak, demam dan batuk.
• Akarnya digunakan untuk mengobati demam, kaki pegal dan lemas, perut yang terasa penuh, gigitan ular berbisa, juga mengobati bisul dan penyakit kulit lainnya.
• Kulit pohonnya mengandung serat yang dapat digunakan sebagai jala.

Nah itu beberapa manfaat pohon Biduri, adapun khasiat lainnya dan juga untuk mengetahui rinci penggunaannya sebagai obat, dapat kalian ketahui dengan gugling menggunakan kata kunci ‘manfaat biduri’ ya…

Itulah ceritaku tentang Pohon Biduri, yang kutemui di pantai saat beberapa waktu lalu kami berkesempatan menginap di Sekuro Village Beach Resort Jepara ( Cerita pengalamanku menginap di sana akan kutuliskan nanti yaa… ). Bagaimana Sahabat Lalang Ungu, apakah sudah mengenal atau punya pengalaman dengan Pohon Biduri ini? Yuk, ceritakan di kolom komen ya…

Baca juga : Pengalamanku menginap di Sekuro Village Beach Resort