Salam jumpa, Sahabat Lalang Ungu.. Sudah tahu kan ya, tentang GWK Cultural Park yang menjadi salah satu ikon wisata Pulau Dewata alias Pulau Bali? Nah, kali ini aku akan ceritakan pengalamanku saat lakukan kunjungan singkat ke GWK Cultural Park Bali.
Ketika banyak teman-teman menuliskan tentang serunya kunjungan mereka ke GWK yang kini semakin cantik, dalam hati aku berharap untuk bisa mengunjunginya kembali. Alhamdulillah, menjelang akhir pekan kemarin ndilalah aku mendapat tugas 2 hari dinas ke Bali. Tak pelak, kusisipkan rencana kunjungan ke GWK ini pada kedatanganku ke Bali kali ini, meski pada saat-saat akhir yaitu sebelum ke Bandara untuk pulang..
Garuda Wisnu Kencana memang bukan tempat yang sama sekali asing buatku, aku pernah dua kali ke lokawisata ini sebelumnya. Namun kedua kunjungan itu sebelum tahun 2018 saat patung besar Garuda Wisnu Kencana selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden RI. Jadi aku penasaran dengan kondisi GWK setelah peresmian. Patung Dewa Wisnu dan Patung Garuda yang keduanya berukuran raksasa..bagaimana bila disatukan menjadi sebuah patung raksasa lain bernama Garuda Wisnu Kencana?? Begitulah rasa penasaranku selama ini.. Adakah di antara kalian yang berpikiran serupa??
Karena ternyataaaa..itu salah,teman-teman.. Patung Garuda Wisnu Kencana, patung Wisnu dan patung Garuda, ketiganya adalah patung berbeda!! 🤣
Lokasi GWK Cultural Park
Ohya, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau GWK Cultural Park yang luasnya sekitar 60 Ha ini berlokasi di Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. Jam operasional tempat wisata ini adalah jam 08.00 – 20.00 WITA.
Kemarin, dari daerah Legian -tempat menginap- kami menggunakan mobil online menuju lokasi ini, dengan lama perjalanan sekitar 1 jam karena lalu lintas yang relatif padat di Jumat sore itu. Sekitar jam 3 sore WITA kami sampai di lokasi parkir GWK dan harus sudah menuju Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 4 sore. Duuh hanya punya waktu 1 jam di GWK? Ya..syukuri saja..hehe..
Shuttle bus menuju Plaza Bhagawan

Shuttle bus GWK Cultural Park
Kalau pada kunjungan-kunjunganku terdahulu di GWK, bis yang kami tumpangi bisa parkir di dekat lokasi, maka ternyata saat ini aturannya berubah. Setelah membayar parkir mobil Rp10.000,- kami harus turun di tempat parkir ini dan selanjutnya pengunjung menggunakan shuttle bus untuk menuju Plaza Bhagawan.
Plaza Bhagawan di GWK Cultural Park
Plaza Bhagawan adalah tempat pertama kedatangan pengunjung di GWK Cultural Park Bali. Sebuah ruang terbuka yang cukup luas dengan 3 buah patung putih besar yang akan menyita pandangan kita.

Bhagawan Kashyapa, Winata dan Kadru
Itu adalah patung dari Bhagawan Kashyapa bersama kedua isterinya yaitu Winata dan Kadru. Menurut legenda, Bhagawan Kashyapa yang merupakan salah satu dari 7 Resi yang sering disebut dalam teks Agama Hindu ini adalah ayah dari Garuda sedangkan Winata adalah ibu dari Garuda. Adapun Kadru adalah istri lain Bhagawan Kashyapa, yang mempunyai anak 1000 naga.

Ruang terbuka Plaza Bhagawan di GWK Cultural Park
Harga tiket GWK Cultural Park Bali

Tempat pembelian tiket masuk GWK di Plaza Bhagawan
Di Plaza Bhagawan ini pengunjung membeli tiket masuk. Pada 8 Nopember 2019 lalu, tiket masuk untuk orang dewasa Rp.125.000,- sedangkan untuk anak dan Lansia Rp.100.000,- . Tiket ini merupakan tiket untuk pengunjung yang akan masuk ke area GWK dengan berjalan kaki. Apabila ingin menggunakan shuttle car, maka harus membeli tiket lain seharga Rp.30.000,-

Service Shuttle 30K/orang
Kendaraan shuttle bekapasitas 6 pengunjung ini akan membawa pengunjung dari Plaza Bhagawan langsung ke lokasi GWK Statue. Berhubung saat kami datang kemarin matahari masih terik dan waktu kami pun terbatas, maka kami memutuskan menggunakan layanan ini.

Dengan mobil seperti ini pengunjung bisa langsung ke GWK Statue
Pengunjung mendapatkan senteng / selendang yang harus dipakai selama di GWK ini (aku dapat warna unguuu..horee). Oh ya, pengunjung harus berpakaian sopan dan bagi pengunjung yang mengenakan celana pendek, diminta menggunakan kain sarung yang disediakan di sana.
Untuk pengunjung yang memilih berjalan kaki, masuk melalui pintu masuk yang berada di Plaza Kencana.
GWK Statue

Mentari cukup terik sore itu di GWK
Tak sampai 10 menit berkendara dari shelter di Plaza Bhagawan, sampailah kami di area Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK Statue). Sebuah gedung besar dengan patung besar di atapnya menyambut kami.

Mejeng sejenak di depan GWK Statue
Ah, ternyata aku salah!!
Itu bukan gedung beratapkan patung, namun patung yang sangaaaat besar dengan pondasi yang merupakan jalan masuk ke dalam badan patung. Pengunjung dapat naik sampai ke lantai 23, dari 30 lantai yang ada.
Wow..besar sekaliii..
Iya, patung Garuda Wisnu Kencana yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 September 2018 ini memiliki tinggi 120 meter (ketinggian patung sekitar 75 meter dan penyangga sekitar 45 meter) dengan lebar bentang sayap garudanya sekitar 64 meter.

Garuda Wisnu Kencana adalah patung yang menggambarkan Dewa Wisnu menaiki Garuda
Terbuat dari material campuran tembaga dan Kuningan, patung hasil karya I Nyoman Nuarta ini masuk kategori 4 patung tertinggi di dunia setelah The Statue of Unity (India-182 m), Spring Temple Budha (China-153 m) dan The Laykun Sekkya Budha (Myanmar-129,2 m).
Kemarin kami sempat masuk ke bagian dasar yang merupakan galeri dengan foto-foto dan lukisan-lukisan besar di dinding kanan-kiri yang menunjukkan progres pembuatan GWK Statue ini. Di sini juga terdapat foodcourt.

Galeri di bag dasar Patung GWK
Pada kesempatan kemarin, kami tidak naik ke dalam patung GWK, karena keterbatasan waktu namun sempat bertanya pak Satpam, tiket untuk naik Rp.150.000,- per orang . Ahaay…
Plaza Garuda dan Plaza Wisnu di GWK Cultural Park
Keluar dari GWK Statue kami menuju shelter untuk antri naik shuttle. Namun, shuttle itu tidak membawa pengunjung kembali ke Plaza Bhagawan, melainkan hanya sampai Festival Park.
Dari sana kami harus berjalan kaki untuk mengeksplor bagian-bagian lain GWK Cultural Park ini, sebelum kembali ke Plaza Bhagawan. Sebenarnya di dekat Festival Park ini ada Segway & Skutis; Lotus Pond dan Peace of Memorial Statue, namun sekali lagi karena keterbatasan waktu aku dan kedua rekanku langsung menuju Plaza Garuda dan Plaza Wisnu.

Patung Kepala Garuda di Plaza Garuda GWK
Plaza Garuda ini merupakan sebuah area terbuka di mana ada sebuah patung besar kepala Garuda dan sarang telur raksasa yang merupakan salah satu spot pepotoan yang banyak menarik perhatian pengunjung.

Menuju Plaza Garuda
Dari area Segway & Skutis kita harus menaiki anak-anak tangga putih sebelum sampai di area Plaza Garuda ini.
Dalam agama Hindu, Garuda merupakan tunggangan dari Dewa Wisnu dan Garuda melambangkan loyalitas, kepercayaan dan pengorbanan.

Pose sejenak di Plaza Garuda
Dari Plaza Garuda terdapat anak-anak tangga menuju Plaza Wisnu yaitu tempat patung besar Dewa Wisnu berada. Dalam kepercayaan Hindu, Wisnu adalah Dewa pemelihara alam semesta dan seisinya.

Patung Dewa Wisnu di Plaza Wisnu GWK Cultural Park
Plaza Wisnu ini adalah dataran tertinggi di Bukit Ungasan ini, sehingga dari sini pengunjung dapat menikmati keindahan landscape Pulau Dewata.

Pemandangan dari Plaza Wisnu GWK Cultural Park

GWK Statue dikejauhan, view dari Plaza Wisnu
Selain patung besar Dewa Wisnu yang berdiri di tengah kolam kecil, di Plaza Wisnu ini juga terdapat sumber mata air suci.
Parahyangan Soka Giri adalah sumber mata air suci yang terletak di sebelah patung besar Dewa Wisnu. Di puncak bukit kapur, keberadaan mata air ini adalah suatu hal yang sangat istimewa. Air dari mata air suci ini dipercaya dapat memberi keselamatan dan kesembuhan.
Saat di sana kemarin aku melihat seorang ibu berpakaian putih -mungkin pemangku agama Hindu- sedang memercikkan air suci ke serombongan turis dari India. Sebenarnya aku sangat ingin bisa berbincang dengan ibu itu untuk tahu lebih banyak tentang mata air suci ini, sayangnya rekanku memberi tahukan bahwa waktu telah mendekati pukul 4 sore.

Pemberian air suci dari Parahyang Soka Giri kepada sekeluarga turis dari India
Demikianlah, kami pun bergegas mengayunkan kaki kembali ke shelter shuttle bus yang akan membawa kami ke tempat parkir GWK. Perjalanan keluar melewati area belanja tempat pengunjung bisa berbelanja pernak-pernik cinderamata.
Hanya sekitar 1 jam kami berada di GWK Cultural Park ini, tentu saja terasa sangat kurang. Masih ada beberapa lokasi yang tak sempat kami eksplor seperti Plaza Kura-kura, Taman Indraloka, Amphitheater, juga beberapa foodcourt maupun resto-resto (saat membeli tiket tertulis bahwa welcome drink dapat diambil di Jendela Bali Resto dan ada voucher 10K untuk pembelian souvenir).

Jadwal pertunjukan di GWK
Merujuk ke leaflet yang kudapatkan dari konter tiket, ada juga beberapa jadwal pertunjukan seni di beberapa lokasi kawasan GWK Cultural Park ini.. Duuh, andai saja bisa lebih lama lagi kami di sini..
Tak apalah…yang penting sudah terkabul menikmati sebagian keindahan GWK, mudah-mudahan segera bisa kembali lagi untuk menikmati GWK dengan waktu yang lebih longgar.. Aamiin..
Nah Sahabat Lalang Ungu, demikianlah ceritaku saat berkunjung singkat ke GWK Cultural Park Bali pada Jumat 8 Nopember 2019 kemarin. Bagaimana dengan kalian teman, adakah yang punya cerita indah di sini? Silakan bagi ceritanya di kolom komen ya.. Terima kasih…
November 10, 2019 at 21:32
Sayang banget gak naik ke tingkat atasnya ya. Kapan kapan ke sana lagi yuk kita naik hehehe. Siapkan nabung dari sekarang buat tiketnya Rp.150ribu. Hahaha…
November 11, 2019 at 05:31
Siaap, Kak..
November 11, 2019 at 00:33
Tempatnya indah banget mbak. Melihat dari ketinggian. Meskipn daku takut ketinggian heheh. Semoga bisa kesana lagi ya mbk aku aamiinin
November 11, 2019 at 05:31
Aamiin..
November 11, 2019 at 05:24
Lumayan mehong ya Mba, tiketnya.
Kudu giat nabung nih, biar bisa cuss ke sini.
Aku udah lamaaaaa ngga ke Bali, dan rinduku terobati pasca baca artikel Mba
Makasiii 😀
November 11, 2019 at 05:32
Semoga tak justru memperparah rindumu, mba..hehe..
November 11, 2019 at 06:42
Suasananya emang ga bisa ditemukan di destinasi wisata lain ya. Sayang banget mba ga sampe ke atasnya.
November 11, 2019 at 19:39
Iya nih mba, sayang..etapi jd punya alasan tuk balik lagi..hehe..
November 11, 2019 at 10:26
Harga tiket masuknya dan lain-lainnya untuk melihat semuanya wow ya tapi melihat foto-foto itu ….. worth it. Karena melihat karya-karya seni yang luar biasa di dalam GWK Cultural Park. Keren.
November 11, 2019 at 19:40
Iya mba..kaguum banget pada para seniman itu.. benar2 mahakarya klo menurutku..
November 11, 2019 at 16:18
Waaa asyiknya dinas ke Bali dan lihat GWK. Aku juga penasaran sama patungnya. Segedhe apa yaaa. Terus kan itu patung juga buatnya puluhan tahun. Semoga ada kesempatan buat ke Bali lagi
November 11, 2019 at 19:43
GWKnya guedeeee banget, Jiah.. tingginya saja 75 meter dan lebarnya 64 meter! Wow deeh..
November 12, 2019 at 06:48
GWK memang must visit kalau ke Bali yah mbak. Aku pernah kesana mau nonton pertunjukan seninya, tp sayang gak jodoh juga huhuhu kayak ada yg ganjel.kapan2 kl ada kesempatan harus ntn shownya deh
November 12, 2019 at 11:24
Nah iya.mba..lihat jadwal.pertunjukannya kemarin adanya j 4..trus juga malamnya..hih..gemees deh..
November 12, 2019 at 07:18
Ternyata tiket masuknya mahal ya mbak…karena aku beli atas nama kantor suami jadinya kemarin dapat diskon. Sayang aku tidak melihat seluruh pemandangan di GWK, ternyata banyak spot yang indah dan menarik yang bisa dikunjungi ya mbak. Ntar kapan-kapan pengen ke GWK lagi… Mbak Mechta kalau ke Bali lagi kabari saya ntar kita bisa meet up hehehe……
November 12, 2019 at 11:24
Insya Allah.mba Yuni..kemarin ga berani kabar2 karena cuma semalam..hehe.. Tapi Alhamdulillah sempat ketemu Arina..
November 12, 2019 at 07:38
Tahun 2015 aku ke GWK, GWK statue-nya belum jadi. Masih banyak pula bagian-bagian yang dalam tahap pembangunan. Beda pokoknya sama foto-foto yang ada di tulisan ini. 2018 dan Agustus kemarin ke Bali malah tak sempat ke GWk. Musti planning lagi nih, kalau ke Bali lagi wajib mampir GWK. Keren banget soalnya pemandangan di sana sekarang ya
November 12, 2019 at 11:23
Iya mba..setiap pokoknya bikin betah dan.pengen dieksplor lama-lama..hehe..
November 12, 2019 at 08:26
Wuih lumayan juga ya mba kalau mau naik ke atas patungnya hehehe… 150 mayan buat beli oleh2 *dasar pengiritan 😀
Dulu aku udah pernah mau masuk ke GWK pas ada acara di Bali. Berhubung sangune kurang, akhirnya ya hanya foto2 dari depan saja. Baca artikel ini jadi mupeng deh, semoga suatu saat bisa masuk ke sana.
November 12, 2019 at 11:22
Nah iya..sudah bertekad mau nabung dulu + sediain waktu yg cukup kalau.ke sana lagi ntar..hehe..
November 12, 2019 at 08:50
GWK ini iconic banget…
Dari sejak aku SD uda mulai pemahatan dan pembangunan.
Baru diresmikan 2018. Luarrr biasa sekali totalitas para seniman memahat satu demi satu batu dan patung Budha.
November 12, 2019 at 11:21
Iya mba..23 tahun sejak.perencanaannya kalau tidak salah..
November 12, 2019 at 09:11
Aih ini sama kayak aku juga hanya sempat mampir dan nengok bentar pas ke GWK. Smoga suatu saat bisa lebih puas berkunjung ke sini 🙂
November 12, 2019 at 11:21
Aamiin..gemes pengen eksplor semua sebenarnya..tapi apa daya waktu sangat terbatas..
November 12, 2019 at 10:18
Mbak duuh enak banget ya dinasnya malah ke Bali. Hihi. Bisa sekalian liburan begini ya. Gak akan terganggu cuti buat liburan karena sekalian dinas.
November 12, 2019 at 11:20
Iya mba..Alhamdulillah meski.cuman semalam doang, jadinya piknik cuma di malam pertama dan setengah hari kedua..hehe..
November 12, 2019 at 11:55
GWK ini adalah lokasi wajib dikunjungi ya mbak kalau ke Bali 😀 Banyak yang bisa dinikmati di sana 😀
Terakhir ke sana GWK belum jadi haha 😀
JAdi pengen sekali ke Bali sama keluarga semoga ada kesempatan dan rezekinya di tahun mendatang.
November 13, 2019 at 06:04
Aamiin…
November 12, 2019 at 12:05
Senangnya ya sudah pernah ke Bali huhu saya dari duku rencana ke Bali gagal terus euy semoga dalam waktu dekat bisa keaana sama anak-anak. Btw harus banget ya foto2 disini kalau ke Bali.
November 13, 2019 at 06:04
Iya mba..banyak karya seni canti dan spot foto keren di sini..
November 12, 2019 at 13:02
Waktu ke Bali kemarin aku belom sempet ke GWK huhuhu. Moga bisa balik lagj ke Bali dan ke GwK yaa
November 13, 2019 at 06:04
Aamiin…
November 12, 2019 at 18:33
Hikss, blm pernah ke Bali nih Mbak, blm pernah lihat langsung GWK ini juga, makin mupeng deh ihh bisa segera ke Bali juga
November 13, 2019 at 06:04
Yuk yuuk..rencanakan ke Bali mba..
November 13, 2019 at 08:08
Aku belum pernah ke GWK, Mbak. Jadi makasih banget infonya sangat berharga. Ga mahal juga ya tiket masuk. Penasaran sama penampilan budaya khas Bali, bisa sekalian mengenal lebih dekat kesenian lokal. Terakhir ke Bali dah lama banget….
November 13, 2019 at 15:32
Iya mas..jangan lupa pantengin jadwal pentas budayanya..sayang banget klo.kelewatan seperti aku kemarin..hehe..
November 16, 2019 at 14:18
Wow ada foodcourtnya juga mba? Kirain cuma patung aja gitu. Selama ini liat di berita2 GWK itu patung dan pas itu belum slese2 sampe berapa tahun ya hehe. Jd tempat wisata favorit turis ni.
November 26, 2019 at 13:57
Patung yg ini guedeeeen tinggiiii… Penyangganya bisa buat semacam ruang pamer + foodcourt deh..hehe..
November 19, 2019 at 02:42
belum sampai sini walau sudah tiga kali ke bali
November 26, 2019 at 13:58
Mungkin pada kunjungan berikutnya ke Bali nih..hehe..
November 21, 2019 at 15:52
Aku udah bolak-balik di depan GWK terus tapi belum sempat buat mampir. Wah ternyata bagus ya Mbak dalamnya. Patung GWK selalu mengundang pertanyaan turis, terutama turis asing setelah mereka landing di Bandara Ngurah Rai, karena GWK terlihat dari landasan.
November 26, 2019 at 13:59
Iya.patung ini jadi ikon baru nya Bali ya mba..
November 21, 2019 at 18:18
Sejak monumen GWK yang menjulang itu jadi, aku malah belum pernah berkunjung ke sana lagi. Dulunya ku pikir, patung kepala yang ada di bawah itu yang bakal dinaikin, ternyata malah bikin baru
Ah, jadi pengen ke sana lagi deh
November 22, 2019 at 15:19
Nah..pemikirannya sama dgku mba.. tapi ternyata tdk demikian..
November 22, 2019 at 10:00
Patung Wisnu nya emang belum bersatu ya, mbak? Perasaan pernah baca, udah menyatu semua bagian tubuhnya.
November 22, 2019 at 15:15
Ternyata mmg patung wisnunya segitu itu…hehe..
November 22, 2019 at 21:31
Wow GWK ikon Bali banget! Proses bikinnya juga lama bener ya. Senimannya tinggal di bandung juga & bikin galeri gedeeee banget di sini
November 23, 2019 at 17:25
Iya..seniman Bali yang tinggal di Bandung ya.. sampai 22 tahun membangun GWK..
November 23, 2019 at 11:27
Saya belum pernah ke GWK Cultural Park. Baca ini jadi semakin penasaran. Keren banget Garuda Wisnu Kencana ini ya, termasuk empat tertinggi di dunia.
November 23, 2019 at 17:20
Iya mba..landasannya jadi semacam ruang pamer..
November 23, 2019 at 23:38
Tempatnya emang keren banget yaa kak, aslik!
Dan salah satu to do list yang harus didatengin ya kak kalo ke Bali hehe
November 24, 2019 at 06:33
Betooool…
November 24, 2019 at 18:45
aku baru tahu ada shuttle busnya mbak, lumayan kan krn dari depan agak jauh. Aku beberapakali ke sini ngak ada yang beda sih, enak kalau menjelang sore biar ngak panas banget
November 24, 2019 at 18:58
Nah iya mba..lebih asyik klo sore ya..adeeem..
November 24, 2019 at 20:18
Duh…pengen ke sana. Terakhir ke GWK belum jadi. Masih tlecekan, kepala di mana, badan di mana gitu…Tapi sempat ke amphiteaternya sih, nonton pertunjukannya juga.
Ternyata pas udah terbangun semua, terlihat yaa dari pesawat. Keren-keren…Aku pernah lihat pas transit di Nugrah Rai.
November 26, 2019 at 14:01
Hihi…ternyata memang bukan patung2 yg ada itu disatukan, tapi patung baru yg tingginya no 4 di dunia..
November 25, 2019 at 16:48
wah kebetulan ini salah satu project kantor aku, dan aku beberapa kali ke sini untuk site visit. senang rasanya bisa dinikmati masyarakat 🙂
November 26, 2019 at 14:01
Wow..asyik nih projectnya..
November 25, 2019 at 18:20
Anak-anak saya yang udah ke sini. Saya malah belum pernah
November 26, 2019 at 14:01
Nah..kunjungan berikutnya ke sini juga deh..asyik..
November 25, 2019 at 20:34
dulu pernah kesana sebelumjadi ,baca tulisan,jadi kepengen kesana. naik lift hahaha
November 26, 2019 at 14:02
Naik lift n berpose di lantai kaca..hehe
November 25, 2019 at 21:20
Aku ke sini tahun 2011. Tempatnya belum sebagus sekarang. Tempat beli tiketnya pun masih loket kecil. Sekarang dah bagus ya . Ada shuttle bisnya lagi. Keren.
November 26, 2019 at 14:03
Iya..sudah banyak perkembangannya dr th 2011 mba..
November 26, 2019 at 10:28
seneng banget ya bisa ke bali. saya yang dari dulu kepengen ke bali tapi belum kesampean. hihihih
November 26, 2019 at 14:03
Mudah2an segera bisa ke Bali juga yaa…
November 26, 2019 at 10:37
Sebetulnya saya tertarik ke GWK, cuman saya masih merasa nanggung aja gitu kalau ke sana hanya untuk motretin patung 3 biji segede-gede gaban. Naik ke Patung Garuda Wisnu Kencana itu juga masih saya belum temukan faedahnya, ekcuali buat mereka yang rada tergila-gila pada ketinggian. Saya mencoba membuka website resmi GWK, tapi nggak nemu hal-hal sederhana seperti kapan jadwal pertunjukan tari tradisional, dan hal-hal simpel seperti itu. Mungkin memang saya yang risetnya kurang dalam.
November 26, 2019 at 14:05
Nah..lebih asyik memang pas ada pertunjukan budayanya ya mba..jadi sekalian bisa menikmati itu..
Ada jadwal di leaflet yg bisa kita dapatkan di tempat informasi…itu saya fotokan juga, meski kurang bgtu jelas ya..hihi..
November 26, 2019 at 11:43
Aku pun pengen ke sana lagi setelah patung selesai dibangun, mbak. Aku terakhir ke Bali itu pas study tour SMA, jadi tahun 2008 hehe. View dari plaza bagus juga. Kira-kira kalau pas sunset bagus nggak yaaa.
November 26, 2019 at 14:06
Nah..perlu dicoba nih ke sana lagi sore2 hingga malam menjelang..
November 26, 2019 at 23:22
Bahkan sejak 2002 pembangunan GWK ini sudah dimulai. Aku ingat banget motoran ke sana malam-malam tapi hanya sekedar lewat doang karena belum selesai pengerjaannya. Dan ternyata baru kelar tahun-tahun ini. Ya ampuun.
November 27, 2019 at 17:54
Berbelas tahun dengan hasil yang memang menakjubkan y mba..
November 26, 2019 at 23:53
Sama banget nih seperti pikiranku dulu. Aku pikir Patung Garuda Wisnu Kencana itu merupakan penggabungan dari beberapa potong patung yang sudah ada di GWK sebelumnya. Ternyata bukan.
Saya pun belum pernah ke GWK Cultural Park, tapi saya bisa membayanglan besarnya patung GWK karena dari bandara Ngurah Rai pun kelihatan 🙂
November 27, 2019 at 17:53
Hihi..toss dulu..rupanya banyak yg berpikir demikian ya..
November 27, 2019 at 08:35
Pas ke Bali baru sempet liat GWK dari kejauhan…baca ini aku berasa ikut jalan2 ke sana Mbaa…pengalaman jalan2nya berkesan bgt
November 27, 2019 at 17:51
Kapan2 kalau mau mampir ke sana jangan siang2 ya mba…puanaasnya gak nahan! Haha..
November 27, 2019 at 08:43
aku sudah lama banget nggak ke Bali, hehehe. memang keren ya, nggak kebayang pas bikin gimana ya bsia keren dan pastinya kokoh banget gedung, eh, patungnya
November 27, 2019 at 17:50
Iya..takjub waktu melihat hasilnya.
November 27, 2019 at 08:46
Patungnya bagus bagus bangeett… ulasannya lengkap banget Mba.. keren! Jadi punya gambaran klo kapan2 ke GWK. Jadi setelah bayar tiket masuk, klo mau naik ke atas GWK bayar lagi ya mba.. i see.. thx for sharing mba
November 27, 2019 at 17:50
Terima kasih apresiasinya Kak..
November 27, 2019 at 17:56
Ya Ampun terakhir ke GWK jaman kuliah 2007 pas tinggal di Bali belum sempet kesana lagi dan sekarang makin cakep aja sih penampakannya. Semoga bisa dikasih rejeki dan disegerakan main lagi ke Bali biar bisa eksplor GWK amin
November 27, 2019 at 18:54
Aamiin..
November 28, 2019 at 05:25
waaaah semoga nextnya pas ke bali aku bisa ke gwk jugaaa. biar bisa foto-foto kece hahahaha
November 28, 2019 at 06:12
Yuuuuk…
November 28, 2019 at 07:36
Harga tiketnya lumayan banget ya tapi wajar karena patungnya rumit dan dibuat bertahun-tahun plus pemandangan yang menakjubkan dari ketinggian..mupeng deh…
November 28, 2019 at 15:08
Betul mba..mungkin itu sebabnya pikniknya anak2 SMA (setidaknya salah 1 SMA yg kutahu) skg tidak lagi ke GWK..tekoor..hihi..
November 28, 2019 at 07:48
Coba bisa lebih lama di sana ya mba, banyak sekali performance yang bisa disaksikan. Bakalan puaaass kalau bisa berjam-jam di GWK.
November 28, 2019 at 15:07
Iyaaa….itulah yg kuinginkan,meski bukan kusesali juga sih.. Sdh dpt ke sana meski sebentar sangat kustukuri, dan skg berharap bisa ke sana lagi utk waktu yg lebih longgar..hehe..
November 28, 2019 at 19:12
Aku to mau ke sini belum sempat melulu kalo pas mudik ke Bali Mba wkwkkw. Soalnya jaug dari rumahku. Tapi kapan2 pokoknya pengen kemari
November 29, 2019 at 09:47
Wah ikut dong Nyi,klo pas mudik..hihi..
November 30, 2019 at 00:32
Aku belum main ke GWK lagi.
Kalo baca cerita ibi, main ke GWK butuh seharian kali ya,, biar puasss
December 3, 2019 at 18:52
Wah aku kesini tapi gak sempat ke patung GWK nya.. gak cukup waktu euy.. Dan tiketnya lumayan banget tu ya… hehe Tapi memang layak ya.. krn memang karya seni bernilai tinggi
December 3, 2019 at 18:54
Iya memang perlu meluangkan waktu klo ke sini..hehe..
December 9, 2019 at 20:10
Aku kalo waktu berkunjungnya cuma 1 jam, apalagi ngejar pesawat, aku bakal deg degan dan malah nggak sanggup mampir kemana-mana. Mba keren, masih bisa menikmati Garuda Wisnu Kencana dan jadi cerita yang cukup panjang dan berkesan. Aku ikut terkesan. Kapan ya aku ke Bali? Doakan ya Mba.
December 17, 2019 at 22:17
aku ke GWK baru sekali tapi sore ke malem, huhu. Seru sih bisa nonton tari kecak dulu, tapi jadi terlalu malam untuk menikmati pemandangan & mengeksplor GWK lebih lama. Kapan2 pengen lagi jadinya 😀