LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Tamansari Goa Sunyaragi

Menjelang Petang di Goa Sunyaragi

| 100 Comments

Menjelang petang di Goa Sunyaragi pernah kualami saat ke Cirebon di akhir tahun 2019 lalu. Sahabat Lalang Ungu, sudah pernah ke Goa Sunyaragi? Nah, sebagai bahan bacaan saat bosan WFH maka pada tulisan kali ini akan kuceritakan pengalamanku saat ke Goa Sunyaragi pada Desember 2019 lalu.

Tentang Goa Sunyaragi

Lokasi

Goa Sunyaragi atau disebut juga Tamansari Goa Sunyaragi  ini merupakan salah satu obyek wisata di Cirebon yang terletak di Jl. Brigjen. AR. Dharsono No 18  Sunyaragi, Kec Kesambi, Kota Cirebon.

Kalau dari Stasiun Cirebon, lokasi ini berjarak sekitar 6 km, dapat ditempuh dengan angkutan umum, ojek online ataupun becak. Pada kunjunganku yang lalu, aku menggunakan ojek online untuk menuju ke Sunyaragi ini seusai menikmati Empal Gentong H. Apud di Jl Juanda Cirebon, hanya 9 ribu saja ongkos GoRide nya.

Baca juga : Hanya Sehari di Cirebon, Bisa Kemana Saja?

Jam Operasional & HTM

Tempat wisata Goa Sunyaragi ini buka sejak Pk. 08.00 – 17.30 WIB setiap harinya. Untuk bisa menikmati keindahan tempat wisata ini, sebelumnya pengunjung harus membeli tiket masuk Rp.10.000,-/ orang, di luar tiket parkir kendaraan. Waktu itu aku tidak menggunakan pemandu sehingga tidak tahu pasti berapa jasa untuk pemandu, namun dari beberapa sumber bacaan sekitar Rp.50.000,- untuk jasa tersebut.

Sejarah singkat Goa Sunyaragi

Karena waktu itu aku tidak menggunakan guide atau pemandu, maka sejarah singkat Goa Sunyaragi sebagai bahan tulisan ini adalah hasil pencarianku melalui berbagai tulisan di internet.

Berdasarkan beberapa sumber bacaan -antara lain dari Wikipedia dan web Kemdikbud- sejarah singkat Goa Sunyaragi adalah sbb :

  •  Berdasarkan versi Caruban Nagari,  diperkirakan dibangun pada sekitar Th 1703 M oleh Pangeran Kararangen. Sedangkan berdasarkan versi Caruban Kandha pembangunan Tamansari ini berkaitan dengan perluasan area Keraton Pakungwati (yang sekarang dikenal sebagai Keraton Kasepuhan ) yaitu sekitar tahun 1529 M.
  • Nama ‘Sunyaragi’ berasal dari kata sunya yang berarti sunyi/sepi dan ragi yang bermakna jiwa. Tujuan awal pembangunan Tamansari ini adalah sebagai tempat istirahat, semedi / tirakat dan olah Kanuragan bagi para punggawa Keraton Pakungwati.
  • Arsitektur bangunan di kompleks ini merupakan perpaduan gaya Hindu / Indonesia klasik (joglo, patung, gapura), gaya Tiongkok (ukiran bunga dan ornamen keramik), gaya Islam Timur Tengah ( relung-relung dinding, tanda kiblat di pasolatan, tempat wudhu) dan juga gaya Eropa a.l pada bag pesanggrahan.
  • Mempunyai struktur bangunan yang unik, terbuat dari susunan batu karang , perpaduan dari sistem pengaliran air dan ruang-ruang pertapaan yang dihiasi motif wadasan dan Megamendung  yang diyakini sebagai motif khas Cirebon

Bangunan-bangunan di kompleks Goa Sunyaragi

Terdapat 12 bangunan di kompleks Tamansari Goa Sunyaragi ini, dengan fungsinya masing-masing, yaitu :

  1. Bangsal Jinem yaitu tempat Sultan menyampaikan wejangan dan juga melihat para prajurit berlatih / olah Kanuragan.
  2. Goa Pengawal yang merupakan tempat berkumpulnya para pengawal Sultan.
  3. Kompleks Mande Kemasan
  4. Goa Pandekemasan yaitu tempat untuk membuat pusaka, perhiasan maupun senjata tajam.
  5. Goa Simanyang merupakan pos penjagaan
  6. Goa Langse sebagai tempat semedi
  7. Goa Peteng tempat menyepi dan menempa kekebalan tubuh, menurut Wikipedia ini adalah induk semua Goa di Sunyaragi.

    Goa Peteng dan Patung Perawan Sunti di Kompleks Goa Sunyaragi

  8. Goa Arga Jumut merupakan tempat bagi orang penting di Keraton

    Goa Arga Jumut di Kompleks Goa Sunyaragi Cirebon

  9. Goa Padang Ati sebagai tempat semedi
  10. Goa Lawa 

    Goa Lawa di Sunyaragi

  11. Goa Kelanggengan yaitu tempat semedi agar langgeng jabatannya
  12. Goa Pawon yaitu tempat penyimpanan makanan

    Goa Pawon Sunyaragi

Menjelang petang di Goa Sunyaragi

Seperti telah kutuliskan sebelumnya, kunjunganku ke Goa Sunyaragi ini adalah selepas makan siang yang terlambat, jadi sekitar sekitar waktu ashar aku baru sampai di lokasi.

Kondisi waktu itu pun mendung menggantung, membuat suasana terasa semakin syahdu. Kondisi mendung cukup tebal itu pula yang membuatku bergegas menuju ke loket begitu Abang Ojol menurunkanku di pintu masuk lokasi ini, takut keburu hujan hehe..

Setelah membeli tiket masuk aku pun bergegas melangkahkan kaki menuju kompleks Goa Sunyaragi yang sore itu cukup ramai dengan adanya beberapa rombongan ibu-ibu dan anak sekolah. Ketergesaan itu membuatku lupa mencari info tentang pemandu, hal yang agak kusesali kemudian karena berkeliling di sana sendirian tanpa pemandu rasanya seperti bocah ilang 😆

Dari pintu masuk area lokawisata ini, sudah terlihat sebuah pintu gerbang besar seperti yang terdapat di Siti Inggil Keraton Kasepuhan menyambut pengunjung yang masuk ke kompleks Goa Sunyaragi ini, namun sebelum sampai ke sana ada semacam teater terbuka dengan undakan melingkar yang sepertinya berfungsi sebagai tempat duduk penonton.

Gerbang kompleks Goa Sunyaragi

Gerbang masuk kompleks Goa Sunyaragi

Sambil menunggu antrian lewat gerbang ini (karena banyak yang berhenti dulu untuk pose-pose, hehe ..) aku mengamati pemandangan di sekitar kompleks. Sejauh mata memandang di sana kulihat bangunan-bangunan sekilas seperti bukit-bukit batu kecil berdekatan dengan dihubungkan semacam jalur di antaranya.  Ah..jadi makin penasaran.

Kompleks Goa Sunyaragi

Pengunjung memasuki kompleks Goa Sunyaragi

Kompleks Goa Sunyaragi tampak dari luar gerbang masuk

Setelah memasuki kompleks dan melihat dari dekat bangunan-bangunan yang ada di dalamnya, ternyata yang kukira bukit-bukit kec itu adalah goa-goa dengan dinding dari bebatuan karang yang berwarna hitam keabuan.

Batu karang di Goa Sunyaragi

Bebatuan karang di Tamansari Goa Sunyaragi

Mendung yang kian tebal di langit memaksaku agak cepat menyusuri jalur yang ada di antara bangunan-bangunan itu dan memutuskan tidak masuk ke masing-masing goa. Entah kenapa, aku merasa kurang nyaman untuk masuk sendirian ke goa di sore itu, hehe..

Oya rata-rata pintu goa berukuran sempit dan rendah, sehingga kuperkirakan bila akan masuk maka orang harus agak menunduk melewati pintu itu. Bagaimana di dalamnya? Hehe..aku kurang tahu, karena tidak masuk ke dalam.

Tamansari Goa Sunyaragi

Sunyaragi di sore itu…

Angin sejuk agak keras bertiup di sore itu, membuatku agak menggigil. Sementara gemuruh tanda hujan akan segera tiba mulai terdengar. Maka aku pun menahan rasa penasaran untuk mengamati lebih jauh detil goa-goa di sana dan sebaliknya mempercepat langkah menuju pintu keluar.

Mending di Sunyaragi

Mendung menggantung di langit Sunyaragi sore itu

Alhamdulillah rupanya itu keputusan yang tepat, karena sesaat setelah aku sampai di halaman depan hujan pun turun cukup deras. Maka aku pun memutuskan menunggu hujan reda di kantin yang cukup nyaman. Segelas lemon tea  hangat menemaniku sore itu. Alhamdulillah.. 🙂

Segelas Lemon Tea menghangatkan sore nan dingin

Begitulah, kunjungan singkat ku ke Tamansari Goa Sunyaragi. Terus terang belum puas dan ingin ke sana lagi untuk menjawab berbagai tanya yang hinggap di benak ketika itu. Mungkin di waktu pagi untuk mendapatkan suasana yang berbeda dan menggunakan guide agar tahu lebih jelas tentang tempat unik ini.

Sahabat Lalang Ungu yang pernah ke sini juga, punya kenangan khusus kah? Yuk, cerita di kolom komen ya..

Baca juga cerita kunjunganku ke Keraton Kacirebonan, Kasepuhan dan Kanoman.

100 Comments

  1. Sepintas saya lihatnya itu…serem…apalagi sore hari. Pikiran saya kok jadi ke mistis, haduuuh…

    Tentang batu karang itu, adakah penjelasan asal-usulnya?

    Ga kebayang…dulu bawanya gimana, nyusunnya gimana. Tahun 1500 – 1700 kan ya?

  2. Kok saya merinding ya lihat foto goanya apalagi saat senja itu. Mungkin kalau berkunjung langsung nda sebegitu seram ya. Jadi kepo ini.

  3. Kok aku lihat nya jadi misterius gitu mbak ya. Apa emang pas sama suasana nya menjelang senja pula jadi hawanya kayak gimana gitu

    Sepertinya kalau kesana lagi perlu ajak pemandu ya mbak. Dan timingnya yg pagi atau siang hari gitu mungkin

    Btw ku belum pernah kesana mbak heheee. TFS ya mbak

  4. Hooh, Mbak, kayak serem. Tapi, aku penasaran, kok sampai ada batu karangnya seperti itu. Jadi pengen ngepoin lebih lanjut. Sayang ya nggak bisa dapat penjelasan lebih detail dari pemandunya.

  5. Susunan batu karang yang jadi ciri khas itu ya. Unik dan luar biasa. Jaman dahulu arsiteknya unggul unggul… Padahal kan teknologi blm canggih.
    Peninggalan yang sangat berharga…

  6. Apik banget bangunannya ya mbak. Kalau agak sorean agak serem juga ya mbak mending siang atau pag kesannya.Btw jangan lupa foto-foto tempat istimewa seperti ini.

  7. Saya pikir awalnya bentuknya betulan kayak gua di hutan gitu, tapi rupanya seperti candi gitu ya mba, bentuk bangunannya unik dan jadi kelihatan ada unsur mistisnya apalagi goa Peteng

  8. Kalo pakai pemandu gitu, bayarnya berapa ya Mba?
    Duh, pingin ke cirebon, euy.
    Maem empal gentong 🙂

  9. kapan kapan mau ke taman sari juga ah. Seru kalau konjungan wisata gini, aku suka. Kakak semoga kita semua diberi kesehatan yah. Amin

  10. Kalau ke sini enaknya sore-sore biar gak terik banget. Dan kalau ke sini lagi, saya mau pakai guide biar paham tentang sejarahnya

  11. Aku ke sini saat siang hari mba.. jadi kerasa oanasnya poll hehehe. But I love this unique place indeed

  12. Aku belum pernah kesini padahal ini terkenal banget ya & aku lewat Cirebon udah nggak keitung. Jiwa petualangku perlu diasah nih buat eksplor tempat2 bersejarah.

  13. Goa Sunyaragi ini bukannya kental akan mistis ya mbak, makanya di sarankan sebelum mahgrib sudah keluar semua dari sana?

    • Mungkin juga mba. Kemarin sih tidak lihat pengumuman bgtu dan karena tdk bersama pemandu jadi tidak ada yg mengingatkan. Hehe..

  14. Bentuknya artistik banget Goa nya mbak bahkan dibuat masih tahun Masehi. Sebenarnya tempat bersejarah gini bagus untuk dikunjungi dan dilestarikan, cuma di daerahku kok jarang nemu Goa gini ya mbak.

  15. dulu masih 2000 tiket masuknya tapi masih belum terawat gitu mba, jadi sering banyak anak-anak sekitar yang mandi di kolamnya pas musim hujan karena airnya penuh, di sebarang goa ini ada lapangan rumput hijau, sejuk banget deh anginnya mba.

  16. Huwaa mba Tanti sangar menjelang petang lho ahahha
    biasanya udah mulai pada hadir yang tak kasat mata, aku pernah nonton ini di chanel youtube anak indigo. Hehehe

  17. Aku prnah tinggal di Cirebon selama 3 tahun, kak…tapi emm…kayanya gak pernah diajakin Ibu jalan ke Goa Sunyaragi.
    Apakah aga ada mistis-mistisnya gitu?

    Wisatawannya kalau hari libur banyak kah?

  18. mbak tanti.. aku baru tau ada Goa yang sperti Goa Sunyaragi yang auranya begini, ini baru cerita tentang suasana sorenya, Gak kebayang bgaimana suasana jika malam harinya…

  19. Wah Ujame pernah kesini mba, tapi pada pagi menjelang siang. Dan masih kece buat foto-foto. Kalau senja sepertinya agak misterius gitu yaaa mba hehe

  20. Suasana goa itu sesuatu banget ya..dimana-mana goa berasa misterius, kalau bahasa sunda mah geueuman.. hehe…Aku yg paling serem pas di NTT ..duh meriding xixixi

  21. Bukti akulturasi budaya yang saling bisa menerima kehadiran satu sama lain ya mba. Tergambar dari perpaduan arsitektur bangunannya yang ada campuran dari berbagai unsur budaya gitu.

  22. Bagusnya, belum pernah ke sini. Kalau lagi pandemi gini pengen banget ya bisa jalan-jalan kayak dulu, semoga segera bisa.

  23. Penampakan guanya unik banget ya Mbak. Dan sedikit menyeramkan gitu. Membayangkan kalau malam, tentulah serem. Tapi keren banget pemandangannya. Dari banyak sisi pemotretan, epik.

  24. Ini tempat wisata seru bagi petualang sejati nih, Mbak. Kelihatan sangat menantang dan seakan dia berkata: Ayo, kalian berani nggak masuk sini. Takut? Dasar cemen!

    Saya aja nih ya, yang sangat penakut akan sesuatu yang seram, jika ditantang begini pasti akan jadi berani. Tapi harus bersama teman-teman ya, jangan sendirian, hehe.

  25. Wah, saya belum pernah ke sana, Mbak. Semoga suatu hari nanti pas ke Cirebon bisa mampir ke sana. Tapi lebih memilih waktu pagi atau siang, kalau sore apalagi jelang pesan kok bawaannya merinding disko, ya, Mbak. Hehehe

  26. *pesan = petang (autotypo.hihi)

  27. Bentuk candinya emang unik ya mbak ga seperti candi2 lain yg ada di Indonesia. Pas banget tuh datangnya sore jadi ga panas apalagi kalo langit senjanya mendukung tp katanya agak2 horor gtu ya mbak. Aku sih pas ke sana biasa aja ga berasa apa2 tapi siang si

  28. Wah, aku bru tahu nih nama gua ini..bentuknya unik y mb..perpaduan macam2 budaya y

  29. Banyak benar Goa yang terdapat di goa sunyarangi. Ternyata berbeda manfaat Goa itu dipergunakan.

    Alhamdullilah jaman sekarang masih bisa di nikmati keindahan Goa tersebut

  30. Goanya unik banget Mbak… Artistik, tapi lihat gambarnya berasa mistis apalagi foto yang pertama. Aku juga kalo ke sana sore-sore milih mending di luar aja nggak masuk goa. Hehe

  31. Lihat lagi foto yang di atas segelas llmon tea itu kok seperti lihat sampul buku horor, Mbak.

    • Hihi.. Lagi jalan keluar, nengok kok agak2 cantik klo difoto, trus abis itu gerimisnya makin deres dan aku lari2 kecil ke kafe nya..haha…

  32. Aku berkali-kali ke Cirebon tapi belum pernah kesini mbaa. ga tau kenapa, aku lebih suka datang ke tempat wisata alam daripada ke tempat wisata kyk gini, hihi. Ga tau kalo nanti ada kesempatan ke Cirebon lagi, mungkin mau lah mampir bentar

    • Kebetulan kmrn lihat2 destinasi wisata alamnya jauh2 mba, gak nysnfsh utk sesiang saja, hehe. Dan aku memang ada rasa penasaran dg peninggalan sejarah seperti ini..

  33. Setuju dengan komen sebelumnya. Suasana petang di gua jadi misterius dan mistis bikin merinding.. Begitu juga nggak mbak, yang dialami langsung di sana. Tapi memang indah tempatnya.

    • Hmm..pada dasarnya saya memang penakut mba. Jadi waktu ke sana sore2 itu, ya keliling, foto2 suasana & bangunannya, dll tapi nggak masuk ke dalam masing2 goa. Entah rasanya gak nyaman saja..hehe..

  34. Aku tuh dari dulu nggak suka kalau ada piknik kok ke goa. Bayanganku dari dulu kok serem terus.

  35. Kalau malam bagaimana, ya suasananya? Tapi salut buat pencinta budaya Indonesia. Pasti jadi pengalaman tersrndiri, ya.

  36. Kupikir goa cuma sebuah lorong aja, yang berada di antara tanah dan bebatuan, tapi ini kayak candi ya…unik sih. Beda gitu lho…tapi iya sih kayak komentar yang lain, serem . Kalo kesininya pagi mungkin lebih “ceria” kali ya.

  37. Sepertinya tempatnya sakral sekali, buat yang ingin menenangkan diri, meditasi di sini tempatnya. Biasanya suka dikaitkan dengan hal2 mistis ini. Penerangannya mungkin kurang juga ya

  38. Unik banget bangunanannya. Jadi penasaran gimana ya cara buatnya. Tempat ini bagus untuk referensi wisata sejarah. Kalau ke cirebon pengen mampir juga…

  39. Wah makasih loh infonya jadi banyak tahu, dan jadi tahu arti sunyaragi.. Bayangin Goa nya serem ya, takut ngga bisa keluar lagi hehe…

  40. Teh Tanti unik ya lalang ungunya hehe… nice share ini tentang wisata Goa Sunyaragi di Cirebon ya, nuhun jadi tauy deh…sebelumnya ga tau. Wah, banyak banget goa-goanya, beda2 lg kegunaannya.

  41. Terakhir ke Cirebon danmampirke Gua Sunyaragiini sekitar tahun 2018 dan itu juga menjelang petang, sehingga suasana menjadi temaram, adem memang apalagi gua ini diarea terbuka tapi ………. Gua tengah kota ini memang sarat sejarah, semoga tetap terjaga ditengah gempuran objek wisata yang berbau milenial dan digital

  42. Ada aura seram ya, rasanya. Atau perasaan saya saja, dan karena di foto saat senja. Tapi saya takkan menolak jika diajak ke sana saat ke Cirebon, Pasti akan ke sana dan menikmati nuansa yang beda.

  43. Goanya kelihatan serem ya kak,
    Jadi ini goa buatan ya, nggak bisa bayangin dulu buatnya bagaimana..
    Tapi memang situs2 bersejarah kayak gini wajib dilestarikan biar nggak cuma jadi cerita untuk anak cucu nantinya

  44. Aku salfok sama fotonya, bagus bgt ya tempatnya, belum pernah nih ke Cirebon, kece jg buat taruh di feed instagram

  45. Wah sepertinya bisa utk referensi kalau mau liburan nih. Semoga pandemi ini segera berakhir jadi sya bisa jalan2 ke cirebon..aamiin

  46. Seru juga Mbak jalan-jalan di gua. Saya juga udah pernah nih masuk gua dan emang suasananya emang menyeramkan sih tapi kalau perginya rombongan gitu pastinya gak bakal takut hehe

  47. Saya pernah masuk ke dalamnya ramai-ramai dengan rombongan tetangga DKM Masjid waktu kecil, Di dalamnya gelap banget dan lorong sempir, saat lewat lorong dengan bantuan pemandu yang menyorotkan senter berikut di atas lorong ada ceruk tempar pemandu lain menyorotkan senter,. Tentunya harus bayar.
    Suasananya sepi dan berkesan mistis, yang bikin sebal adalah harus jalan cepat.
    Yang jelas, di dalam gua juga ada banyak ceruk untuk bertapa, barangkali.;

  48. tempatnya asyik dan menenangkan, dari dulu saya pengen jalan jalan ke goa tetapi terkendala waktu dan lokasi

  49. Jadi pengen eksplore lagi huhu, atur rencana fix balik lagi kesana haha

Leave a Reply to Psikologer Cancel reply

Required fields are marked *.