Menjelang petang di Goa Sunyaragi pernah kualami saat ke Cirebon di akhir tahun 2019 lalu. Sahabat Lalang Ungu, sudah pernah ke Goa Sunyaragi? Nah, sebagai bahan bacaan saat bosan WFH maka pada tulisan kali ini akan kuceritakan pengalamanku saat ke Goa Sunyaragi pada Desember 2019 lalu.
Tentang Goa Sunyaragi
Lokasi
Goa Sunyaragi atau disebut juga Tamansari Goa Sunyaragi ini merupakan salah satu obyek wisata di Cirebon yang terletak di Jl. Brigjen. AR. Dharsono No 18 Sunyaragi, Kec Kesambi, Kota Cirebon.
Kalau dari Stasiun Cirebon, lokasi ini berjarak sekitar 6 km, dapat ditempuh dengan angkutan umum, ojek online ataupun becak. Pada kunjunganku yang lalu, aku menggunakan ojek online untuk menuju ke Sunyaragi ini seusai menikmati Empal Gentong H. Apud di Jl Juanda Cirebon, hanya 9 ribu saja ongkos GoRide nya.
Baca juga : Hanya Sehari di Cirebon, Bisa Kemana Saja?
Jam Operasional & HTM
Tempat wisata Goa Sunyaragi ini buka sejak Pk. 08.00 – 17.30 WIB setiap harinya. Untuk bisa menikmati keindahan tempat wisata ini, sebelumnya pengunjung harus membeli tiket masuk Rp.10.000,-/ orang, di luar tiket parkir kendaraan. Waktu itu aku tidak menggunakan pemandu sehingga tidak tahu pasti berapa jasa untuk pemandu, namun dari beberapa sumber bacaan sekitar Rp.50.000,- untuk jasa tersebut.
Sejarah singkat Goa Sunyaragi
Karena waktu itu aku tidak menggunakan guide atau pemandu, maka sejarah singkat Goa Sunyaragi sebagai bahan tulisan ini adalah hasil pencarianku melalui berbagai tulisan di internet.
Berdasarkan beberapa sumber bacaan -antara lain dari Wikipedia dan web Kemdikbud- sejarah singkat Goa Sunyaragi adalah sbb :
- Berdasarkan versi Caruban Nagari, diperkirakan dibangun pada sekitar Th 1703 M oleh Pangeran Kararangen. Sedangkan berdasarkan versi Caruban Kandha pembangunan Tamansari ini berkaitan dengan perluasan area Keraton Pakungwati (yang sekarang dikenal sebagai Keraton Kasepuhan ) yaitu sekitar tahun 1529 M.
- Nama ‘Sunyaragi’ berasal dari kata sunya yang berarti sunyi/sepi dan ragi yang bermakna jiwa. Tujuan awal pembangunan Tamansari ini adalah sebagai tempat istirahat, semedi / tirakat dan olah Kanuragan bagi para punggawa Keraton Pakungwati.
- Arsitektur bangunan di kompleks ini merupakan perpaduan gaya Hindu / Indonesia klasik (joglo, patung, gapura), gaya Tiongkok (ukiran bunga dan ornamen keramik), gaya Islam Timur Tengah ( relung-relung dinding, tanda kiblat di pasolatan, tempat wudhu) dan juga gaya Eropa a.l pada bag pesanggrahan.
- Mempunyai struktur bangunan yang unik, terbuat dari susunan batu karang , perpaduan dari sistem pengaliran air dan ruang-ruang pertapaan yang dihiasi motif wadasan dan Megamendung yang diyakini sebagai motif khas Cirebon
Bangunan-bangunan di kompleks Goa Sunyaragi
Terdapat 12 bangunan di kompleks Tamansari Goa Sunyaragi ini, dengan fungsinya masing-masing, yaitu :
- Bangsal Jinem yaitu tempat Sultan menyampaikan wejangan dan juga melihat para prajurit berlatih / olah Kanuragan.
- Goa Pengawal yang merupakan tempat berkumpulnya para pengawal Sultan.
- Kompleks Mande Kemasan
- Goa Pandekemasan yaitu tempat untuk membuat pusaka, perhiasan maupun senjata tajam.
- Goa Simanyang merupakan pos penjagaan
- Goa Langse sebagai tempat semedi
- Goa Peteng tempat menyepi dan menempa kekebalan tubuh, menurut Wikipedia ini adalah induk semua Goa di Sunyaragi.
Goa Peteng dan Patung Perawan Sunti di Kompleks Goa Sunyaragi
- Goa Arga Jumut merupakan tempat bagi orang penting di Keraton
Goa Arga Jumut di Kompleks Goa Sunyaragi Cirebon
- Goa Padang Ati sebagai tempat semedi
- Goa Lawa
Goa Lawa di Sunyaragi
- Goa Kelanggengan yaitu tempat semedi agar langgeng jabatannya
- Goa Pawon yaitu tempat penyimpanan makanan
Goa Pawon Sunyaragi
Menjelang petang di Goa Sunyaragi
Seperti telah kutuliskan sebelumnya, kunjunganku ke Goa Sunyaragi ini adalah selepas makan siang yang terlambat, jadi sekitar sekitar waktu ashar aku baru sampai di lokasi.
Kondisi waktu itu pun mendung menggantung, membuat suasana terasa semakin syahdu. Kondisi mendung cukup tebal itu pula yang membuatku bergegas menuju ke loket begitu Abang Ojol menurunkanku di pintu masuk lokasi ini, takut keburu hujan hehe..
Setelah membeli tiket masuk aku pun bergegas melangkahkan kaki menuju kompleks Goa Sunyaragi yang sore itu cukup ramai dengan adanya beberapa rombongan ibu-ibu dan anak sekolah. Ketergesaan itu membuatku lupa mencari info tentang pemandu, hal yang agak kusesali kemudian karena berkeliling di sana sendirian tanpa pemandu rasanya seperti bocah ilang 😆
Dari pintu masuk area lokawisata ini, sudah terlihat sebuah pintu gerbang besar seperti yang terdapat di Siti Inggil Keraton Kasepuhan menyambut pengunjung yang masuk ke kompleks Goa Sunyaragi ini, namun sebelum sampai ke sana ada semacam teater terbuka dengan undakan melingkar yang sepertinya berfungsi sebagai tempat duduk penonton.

Gerbang masuk kompleks Goa Sunyaragi
Sambil menunggu antrian lewat gerbang ini (karena banyak yang berhenti dulu untuk pose-pose, hehe ..) aku mengamati pemandangan di sekitar kompleks. Sejauh mata memandang di sana kulihat bangunan-bangunan sekilas seperti bukit-bukit batu kecil berdekatan dengan dihubungkan semacam jalur di antaranya. Ah..jadi makin penasaran.

Pengunjung memasuki kompleks Goa Sunyaragi

Kompleks Goa Sunyaragi tampak dari luar gerbang masuk
Setelah memasuki kompleks dan melihat dari dekat bangunan-bangunan yang ada di dalamnya, ternyata yang kukira bukit-bukit kec itu adalah goa-goa dengan dinding dari bebatuan karang yang berwarna hitam keabuan.

Bebatuan karang di Tamansari Goa Sunyaragi
Mendung yang kian tebal di langit memaksaku agak cepat menyusuri jalur yang ada di antara bangunan-bangunan itu dan memutuskan tidak masuk ke masing-masing goa. Entah kenapa, aku merasa kurang nyaman untuk masuk sendirian ke goa di sore itu, hehe..
Oya rata-rata pintu goa berukuran sempit dan rendah, sehingga kuperkirakan bila akan masuk maka orang harus agak menunduk melewati pintu itu. Bagaimana di dalamnya? Hehe..aku kurang tahu, karena tidak masuk ke dalam.

Sunyaragi di sore itu…
Angin sejuk agak keras bertiup di sore itu, membuatku agak menggigil. Sementara gemuruh tanda hujan akan segera tiba mulai terdengar. Maka aku pun menahan rasa penasaran untuk mengamati lebih jauh detil goa-goa di sana dan sebaliknya mempercepat langkah menuju pintu keluar.

Mendung menggantung di langit Sunyaragi sore itu
Alhamdulillah rupanya itu keputusan yang tepat, karena sesaat setelah aku sampai di halaman depan hujan pun turun cukup deras. Maka aku pun memutuskan menunggu hujan reda di kantin yang cukup nyaman. Segelas lemon tea hangat menemaniku sore itu. Alhamdulillah.. 🙂

Segelas Lemon Tea menghangatkan sore nan dingin
Begitulah, kunjungan singkat ku ke Tamansari Goa Sunyaragi. Terus terang belum puas dan ingin ke sana lagi untuk menjawab berbagai tanya yang hinggap di benak ketika itu. Mungkin di waktu pagi untuk mendapatkan suasana yang berbeda dan menggunakan guide agar tahu lebih jelas tentang tempat unik ini.
Sahabat Lalang Ungu yang pernah ke sini juga, punya kenangan khusus kah? Yuk, cerita di kolom komen ya..
Baca juga cerita kunjunganku ke Keraton Kacirebonan, Kasepuhan dan Kanoman.
April 11, 2020 at 14:03
Sepintas saya lihatnya itu…serem…apalagi sore hari. Pikiran saya kok jadi ke mistis, haduuuh…
Tentang batu karang itu, adakah penjelasan asal-usulnya?
Ga kebayang…dulu bawanya gimana, nyusunnya gimana. Tahun 1500 – 1700 kan ya?
April 11, 2020 at 20:49
Nah itu juga hal unik mba.. saya belum dapat penjelasan ttg itu mba..
April 11, 2020 at 15:54
Kok saya merinding ya lihat foto goanya apalagi saat senja itu. Mungkin kalau berkunjung langsung nda sebegitu seram ya. Jadi kepo ini.
April 11, 2020 at 20:48
Hehe..mendung banget jadi memang terasa agak2 gimanaa waktu itu hehe..
April 11, 2020 at 20:04
Kok aku lihat nya jadi misterius gitu mbak ya. Apa emang pas sama suasana nya menjelang senja pula jadi hawanya kayak gimana gitu
Sepertinya kalau kesana lagi perlu ajak pemandu ya mbak. Dan timingnya yg pagi atau siang hari gitu mungkin
Btw ku belum pernah kesana mbak heheee. TFS ya mbak
April 11, 2020 at 20:47
Salah timing sepertinya kmrn itu..hehe..
April 11, 2020 at 21:36
Hooh, Mbak, kayak serem. Tapi, aku penasaran, kok sampai ada batu karangnya seperti itu. Jadi pengen ngepoin lebih lanjut. Sayang ya nggak bisa dapat penjelasan lebih detail dari pemandunya.
April 11, 2020 at 22:00
Itu sebabnya pengen ke sana lagi pagi dan pakai pemandu..hehe..
April 14, 2020 at 16:30
ikut mba Tanti, biar seru hahaha
sama-sama belajar tentang sejarah
liat di youtube belum bikin puas.
April 14, 2020 at 21:05
Hayuuuk..
April 12, 2020 at 01:07
Susunan batu karang yang jadi ciri khas itu ya. Unik dan luar biasa. Jaman dahulu arsiteknya unggul unggul… Padahal kan teknologi blm canggih.
Peninggalan yang sangat berharga…
April 12, 2020 at 06:35
Betul Teh..gak habis pikir bagaimana cara bangunnya dulu itu ya..
April 12, 2020 at 08:10
Apik banget bangunannya ya mbak. Kalau agak sorean agak serem juga ya mbak mending siang atau pag kesannya.Btw jangan lupa foto-foto tempat istimewa seperti ini.
April 12, 2020 at 13:01
Iya mba..pengen ke sana lagi pagi hari deh..
April 12, 2020 at 09:42
Saya pikir awalnya bentuknya betulan kayak gua di hutan gitu, tapi rupanya seperti candi gitu ya mba, bentuk bangunannya unik dan jadi kelihatan ada unsur mistisnya apalagi goa Peteng
April 12, 2020 at 13:00
Iya mba..dari jauh seperti bukit / candi, ternyata beberapa bangunan gua yg berdekatan
April 12, 2020 at 12:58
Kalo pakai pemandu gitu, bayarnya berapa ya Mba?
Duh, pingin ke cirebon, euy.
Maem empal gentong 🙂
April 12, 2020 at 12:59
Kalau di tulisan2 lain yg pernah kubaca, sekitar 50K klo tak salah mba..
April 12, 2020 at 14:25
kapan kapan mau ke taman sari juga ah. Seru kalau konjungan wisata gini, aku suka. Kakak semoga kita semua diberi kesehatan yah. Amin
April 12, 2020 at 17:33
Insya Allah. Aamiin..
April 12, 2020 at 15:58
Kalau ke sini enaknya sore-sore biar gak terik banget. Dan kalau ke sini lagi, saya mau pakai guide biar paham tentang sejarahnya
April 12, 2020 at 17:32
Yups. Aku pun pengen ke sana lagi dg pemandu hehe
April 12, 2020 at 19:17
Aku ke sini saat siang hari mba.. jadi kerasa oanasnya poll hehehe. But I love this unique place indeed
April 12, 2020 at 20:10
Nah iyaaa..kebayang kalo siang pasti puanaaaas tuh ya..
April 12, 2020 at 19:21
Aku belum pernah kesini padahal ini terkenal banget ya & aku lewat Cirebon udah nggak keitung. Jiwa petualangku perlu diasah nih buat eksplor tempat2 bersejarah.
April 12, 2020 at 20:10
Hihi..ayoo mba Lusi, jalan2 bareng..
April 12, 2020 at 22:29
Goa Sunyaragi ini bukannya kental akan mistis ya mbak, makanya di sarankan sebelum mahgrib sudah keluar semua dari sana?
April 13, 2020 at 06:28
Mungkin juga mba. Kemarin sih tidak lihat pengumuman bgtu dan karena tdk bersama pemandu jadi tidak ada yg mengingatkan. Hehe..
April 13, 2020 at 01:41
Bentuknya artistik banget Goa nya mbak bahkan dibuat masih tahun Masehi. Sebenarnya tempat bersejarah gini bagus untuk dikunjungi dan dilestarikan, cuma di daerahku kok jarang nemu Goa gini ya mbak.
April 13, 2020 at 06:29
Bentuk dan bahan penyusunnya unik memang..
April 13, 2020 at 06:54
dulu masih 2000 tiket masuknya tapi masih belum terawat gitu mba, jadi sering banyak anak-anak sekitar yang mandi di kolamnya pas musim hujan karena airnya penuh, di sebarang goa ini ada lapangan rumput hijau, sejuk banget deh anginnya mba.
April 13, 2020 at 10:13
Kemarin sempat lihat ada lapangan luas dan juga ada bukit2 sepertinya ya..
April 13, 2020 at 07:15
Huwaa mba Tanti sangar menjelang petang lho ahahha
biasanya udah mulai pada hadir yang tak kasat mata, aku pernah nonton ini di chanel youtube anak indigo. Hehehe
April 13, 2020 at 10:12
Walaaah..untung ya aku waktu itu gak mikir macam2..hihi…
April 13, 2020 at 07:32
Aku prnah tinggal di Cirebon selama 3 tahun, kak…tapi emm…kayanya gak pernah diajakin Ibu jalan ke Goa Sunyaragi.
Apakah aga ada mistis-mistisnya gitu?
Wisatawannya kalau hari libur banyak kah?
April 13, 2020 at 10:12
Sepertinya ramai juga kalau libur..waktu kemarin ke sana ada rombongan anak sekolah dan ibu2 juga
April 13, 2020 at 09:32
mbak tanti.. aku baru tau ada Goa yang sperti Goa Sunyaragi yang auranya begini, ini baru cerita tentang suasana sorenya, Gak kebayang bgaimana suasana jika malam harinya…
April 13, 2020 at 10:11
Waktu buka hanya sampai jam 17.30 sih..hehe..
April 13, 2020 at 10:39
Wah Ujame pernah kesini mba, tapi pada pagi menjelang siang. Dan masih kece buat foto-foto. Kalau senja sepertinya agak misterius gitu yaaa mba hehe
April 13, 2020 at 11:50
Wah..aku ingin mengulang kembali suatu saat, pada pagi hari..hehe..
April 13, 2020 at 10:57
Suasana goa itu sesuatu banget ya..dimana-mana goa berasa misterius, kalau bahasa sunda mah geueuman.. hehe…Aku yg paling serem pas di NTT ..duh meriding xixixi
April 13, 2020 at 11:50
Kalau yg sensitif lebih ‘berat’ lagi bila mengunjungi tempat2 yg begini ya mba..
April 13, 2020 at 11:44
Bukti akulturasi budaya yang saling bisa menerima kehadiran satu sama lain ya mba. Tergambar dari perpaduan arsitektur bangunannya yang ada campuran dari berbagai unsur budaya gitu.
April 13, 2020 at 11:49
Betul Dik..
April 13, 2020 at 14:18
Bagusnya, belum pernah ke sini. Kalau lagi pandemi gini pengen banget ya bisa jalan-jalan kayak dulu, semoga segera bisa.
April 13, 2020 at 19:13
Semoga pandemi segera berlalu
April 13, 2020 at 15:50
Penampakan guanya unik banget ya Mbak. Dan sedikit menyeramkan gitu. Membayangkan kalau malam, tentulah serem. Tapi keren banget pemandangannya. Dari banyak sisi pemotretan, epik.
April 13, 2020 at 19:13
Hihi…klo malam kan tutup mba..
April 14, 2020 at 08:52
Ini tempat wisata seru bagi petualang sejati nih, Mbak. Kelihatan sangat menantang dan seakan dia berkata: Ayo, kalian berani nggak masuk sini. Takut? Dasar cemen!
Saya aja nih ya, yang sangat penakut akan sesuatu yang seram, jika ditantang begini pasti akan jadi berani. Tapi harus bersama teman-teman ya, jangan sendirian, hehe.
April 14, 2020 at 21:10
Nah iyaa..kalau sama teman2 lebih mendongkrak semangat ya mba..
April 14, 2020 at 10:20
Wah, saya belum pernah ke sana, Mbak. Semoga suatu hari nanti pas ke Cirebon bisa mampir ke sana. Tapi lebih memilih waktu pagi atau siang, kalau sore apalagi jelang pesan kok bawaannya merinding disko, ya, Mbak. Hehehe
April 14, 2020 at 21:08
Iya mba..pagi2 asyik tampaknya, tapi jangan lupa bawa payung / topi
April 14, 2020 at 10:20
*pesan = petang (autotypo.hihi)
April 15, 2020 at 06:42
pesan di waktu petang.. *eh
April 14, 2020 at 12:19
Bentuk candinya emang unik ya mbak ga seperti candi2 lain yg ada di Indonesia. Pas banget tuh datangnya sore jadi ga panas apalagi kalo langit senjanya mendukung tp katanya agak2 horor gtu ya mbak. Aku sih pas ke sana biasa aja ga berasa apa2 tapi siang si
April 14, 2020 at 21:07
Hihi..iya tuh kemarin pas mo hujan juga jadi suram beneeer, hehe..
April 14, 2020 at 14:52
Wah, aku bru tahu nih nama gua ini..bentuknya unik y mb..perpaduan macam2 budaya y
April 14, 2020 at 21:06
Betul mba..akulturasi budaya
April 14, 2020 at 15:33
Banyak benar Goa yang terdapat di goa sunyarangi. Ternyata berbeda manfaat Goa itu dipergunakan.
Alhamdullilah jaman sekarang masih bisa di nikmati keindahan Goa tersebut
April 14, 2020 at 21:06
Ya Mpok, ada beberapa goa yang fungsi awalnya beda2
April 14, 2020 at 17:35
Goanya unik banget Mbak… Artistik, tapi lihat gambarnya berasa mistis apalagi foto yang pertama. Aku juga kalo ke sana sore-sore milih mending di luar aja nggak masuk goa. Hehe
April 14, 2020 at 21:04
Mungkin karena mau hujan waktu itu jadi gloomy banget tampaknya
April 15, 2020 at 04:19
Lihat lagi foto yang di atas segelas llmon tea itu kok seperti lihat sampul buku horor, Mbak.
April 15, 2020 at 06:40
Hihi.. Lagi jalan keluar, nengok kok agak2 cantik klo difoto, trus abis itu gerimisnya makin deres dan aku lari2 kecil ke kafe nya..haha…
April 15, 2020 at 12:00
Aku berkali-kali ke Cirebon tapi belum pernah kesini mbaa. ga tau kenapa, aku lebih suka datang ke tempat wisata alam daripada ke tempat wisata kyk gini, hihi. Ga tau kalo nanti ada kesempatan ke Cirebon lagi, mungkin mau lah mampir bentar
April 15, 2020 at 16:21
Kebetulan kmrn lihat2 destinasi wisata alamnya jauh2 mba, gak nysnfsh utk sesiang saja, hehe. Dan aku memang ada rasa penasaran dg peninggalan sejarah seperti ini..
April 15, 2020 at 16:10
Setuju dengan komen sebelumnya. Suasana petang di gua jadi misterius dan mistis bikin merinding.. Begitu juga nggak mbak, yang dialami langsung di sana. Tapi memang indah tempatnya.
April 15, 2020 at 16:20
Hmm..pada dasarnya saya memang penakut mba. Jadi waktu ke sana sore2 itu, ya keliling, foto2 suasana & bangunannya, dll tapi nggak masuk ke dalam masing2 goa. Entah rasanya gak nyaman saja..hehe..
April 15, 2020 at 17:09
Aku tuh dari dulu nggak suka kalau ada piknik kok ke goa. Bayanganku dari dulu kok serem terus.
April 15, 2020 at 18:36
Hihi.. ada juga Goa yg relatif luas dan nggak nyeremin kan mbaa.. hehe
April 15, 2020 at 21:05
Kalau malam bagaimana, ya suasananya? Tapi salut buat pencinta budaya Indonesia. Pasti jadi pengalaman tersrndiri, ya.
April 16, 2020 at 12:13
Malam? Makin sereeem sepertinya. Hahaha…
April 16, 2020 at 06:40
Kupikir goa cuma sebuah lorong aja, yang berada di antara tanah dan bebatuan, tapi ini kayak candi ya…unik sih. Beda gitu lho…tapi iya sih kayak komentar yang lain, serem . Kalo kesininya pagi mungkin lebih “ceria” kali ya.
April 16, 2020 at 12:14
Ya mba,aku juga penasaran klo pagi mungkin lebih nyaman jalan2 di sana
April 16, 2020 at 20:15
Sepertinya tempatnya sakral sekali, buat yang ingin menenangkan diri, meditasi di sini tempatnya. Biasanya suka dikaitkan dengan hal2 mistis ini. Penerangannya mungkin kurang juga ya
April 17, 2020 at 20:34
Saat memfoto ini sore hari dan mendung. Mungkin kalau pagi dan cuaca cerah akan tampak.berbeda hehe
April 17, 2020 at 06:04
Unik banget bangunanannya. Jadi penasaran gimana ya cara buatnya. Tempat ini bagus untuk referensi wisata sejarah. Kalau ke cirebon pengen mampir juga…
April 17, 2020 at 20:33
Nah iya..jadi penasaran. Jaman dulu bgmn bangunnya ya?
April 17, 2020 at 08:46
Wah makasih loh infonya jadi banyak tahu, dan jadi tahu arti sunyaragi.. Bayangin Goa nya serem ya, takut ngga bisa keluar lagi hehe…
April 17, 2020 at 20:33
Hihi..gak harus masuk kok..
April 18, 2020 at 10:40
Teh Tanti unik ya lalang ungunya hehe… nice share ini tentang wisata Goa Sunyaragi di Cirebon ya, nuhun jadi tauy deh…sebelumnya ga tau. Wah, banyak banget goa-goanya, beda2 lg kegunaannya.
April 18, 2020 at 11:25
Terima kasih juga sudah berkunjung ke rumah mayaku nan sederhana ini, Teh Mia..
April 18, 2020 at 10:42
Terakhir ke Cirebon danmampirke Gua Sunyaragiini sekitar tahun 2018 dan itu juga menjelang petang, sehingga suasana menjadi temaram, adem memang apalagi gua ini diarea terbuka tapi ………. Gua tengah kota ini memang sarat sejarah, semoga tetap terjaga ditengah gempuran objek wisata yang berbau milenial dan digital
April 18, 2020 at 11:25
Wah sama ya Kak..mampir ke sini pas menjelang petang..
April 18, 2020 at 12:08
Ada aura seram ya, rasanya. Atau perasaan saya saja, dan karena di foto saat senja. Tapi saya takkan menolak jika diajak ke sana saat ke Cirebon, Pasti akan ke sana dan menikmati nuansa yang beda.
April 18, 2020 at 14:45
Saat itu saya memang merasa kurang nyaman, tapi mungkin karena jelang senja dan mendung..hehe
April 18, 2020 at 12:12
Goanya kelihatan serem ya kak,
Jadi ini goa buatan ya, nggak bisa bayangin dulu buatnya bagaimana..
Tapi memang situs2 bersejarah kayak gini wajib dilestarikan biar nggak cuma jadi cerita untuk anak cucu nantinya
April 18, 2020 at 14:44
Setuju sekali, Kak..
April 18, 2020 at 12:14
Aku salfok sama fotonya, bagus bgt ya tempatnya, belum pernah nih ke Cirebon, kece jg buat taruh di feed instagram
April 18, 2020 at 14:44
Iya Kak, tempatnya memang cantik..
April 18, 2020 at 15:56
Wah sepertinya bisa utk referensi kalau mau liburan nih. Semoga pandemi ini segera berakhir jadi sya bisa jalan2 ke cirebon..aamiin
April 19, 2020 at 12:25
Aamiin.. Semoga ya mba..
April 18, 2020 at 16:40
Seru juga Mbak jalan-jalan di gua. Saya juga udah pernah nih masuk gua dan emang suasananya emang menyeramkan sih tapi kalau perginya rombongan gitu pastinya gak bakal takut hehe
April 19, 2020 at 12:26
Nah iya mba..kalau rame2 lbh seru ya
April 18, 2020 at 23:56
Saya pernah masuk ke dalamnya ramai-ramai dengan rombongan tetangga DKM Masjid waktu kecil, Di dalamnya gelap banget dan lorong sempir, saat lewat lorong dengan bantuan pemandu yang menyorotkan senter berikut di atas lorong ada ceruk tempar pemandu lain menyorotkan senter,. Tentunya harus bayar.
Suasananya sepi dan berkesan mistis, yang bikin sebal adalah harus jalan cepat.
Yang jelas, di dalam gua juga ada banyak ceruk untuk bertapa, barangkali.;
April 19, 2020 at 12:27
Masuknya ke goa yg mana tuh mba? Ih jadi penasaran deh
April 22, 2020 at 11:02
tempatnya asyik dan menenangkan, dari dulu saya pengen jalan jalan ke goa tetapi terkendala waktu dan lokasi
April 22, 2020 at 17:37
Semoga lain kali ya..
April 25, 2020 at 09:00
Jadi pengen eksplore lagi huhu, atur rencana fix balik lagi kesana haha
April 25, 2020 at 20:31
Hayuuk..diagendakan..