Suatu Sore di Welo Asri Petungkriyono. Hai Sahabat Lalang Ungu, melanjutkan cerita perjalananku menyapa kembali ekowisata Petungkriyono yang telah kutuliskan sebelumnya, kali ini aku akan menuliskan pengalamanku suatu sore di Welo Asri, salah satu destinasi wisata di Petungkriyono.
Silakan baca juga : Menyapa Kembali Curug Bajing di Petungkriyono
Tentang Welo Asri
Lokasi Welo Asri
Welo Asri adalah salah satu destinasi wisata alam yang letaknya di Desa Kayupuring Kec Petungkriyono Kab Pekalongan. Lokasi ini berjarak sekitar 31,1 Km dari Kajen -ibu kota Kab Pekalongan- atau waktu tempuh sekitar 1 jam.
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Wisata alam Welo Asri ini buka jam 07.00 WIB s.d jam 17.00 WIB sedangkan tiket masuknya per orang Rp.5000,- untuk parkir motor Rp.2000,- sedangkan mobil Rp.5000,- Untuk aktivitas air (river tuning, body raffting, dll) dikenakan biaya tersendiri ya..
Aktivitas Air yang Bisa Dilakukan di Welo Asri
Kita tidak akan menemukan curug / air terjun -yang menjadi ikon wisata Petungkriyono- di wisata alam Welo Asri ini, namun ada sungai berair jernih dan berarus deras serta pemandangan alam nan asri sebagai gantinya.
River Tubing, River Tracking dan Body Raffting adalah beberapa kegiatan di air yang bisa kita lakukan di Welo Asri ini. Untuk river tubing biayanya Rp.75000,- / orang, river tracking Rp.60000,- /orang sedangkan untuk body rafting hanya dikenakan biaya Rp.45000,-/orang, dan sewa ban Rp.15000,-
Pengalaman kami di Welo Asri
Hujan yang telah turun sejak kami meninggalkan Curug Bajing masih turun rintik-rintik ketika kami sampai di lokasi wisata alam Welo Asri sore itu, Sabtu 21 November 2020 lalu.
Kondisi hujan itu pula yang menyebabkan kami tidak bisa melakukan aktivitas air saat itu karena alasan keamanan. Iyalah..tentu saja faktor keamanan menjadi pertimbangan utama ya.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan di Welo Asri jika tidak beraktivitas di air?
Alhamdulillah, rintik hujan semakin jarang hingga akhirnya berhenti, hingga kami dapat mengeksplor lokasi wisata alam ini, meski tetap tidak aman untuk masuk ke Sungai Welo.
Pemandangan asri dari pepohonan dan tanaman yang ada di Welo Asri telah menyapa sejak kami turun dari Anggun Paris yang membawa kami ke lokasi ini. Sejuk di mata dan di hati… 😍
Suasana Sore di Welo Asri
Agar anak-anak yang sudah siap main air di sungai tidak kecewa, guide mengarahkan kami menuju Taman Sungai yaitu aliran sungai dangkal yang masih memungkinkan untuk bermain air. Maka kami menuju lokasi dengan menuruni anak-anak tangga yang cukup banyak.
Benar saja, anak-anak senang bermain air di aliran sungai dangkal yang dibendung hingga membentuk semacam kolam itu. Sementara yang lain turun ke tepi sungai, menikmati pemandangan khas sungai pegunungan dengan aliran air deras nan jernih dan batu-batu alam berukuran besar yang tersebar di sana.
Pohon Selfie Bulu Nangka
Aku ingat, di lokasi ini ada pohon besar dengan dek-dek yang memungkinkan pengunjung menikmati alam sekitar dari ketinggian. Maka aku pun melangkahkan kaki menjauhi tepi sungai menuju arah ke ‘pohon selfi’ yang ditunjukkan di papan penunjuk arah.
Ah..inilah Pohon Bulu Nangka itu.. Masih terlihat gagah meski kayu-kayu pada tangga maupun dek di rumah pohonnya tampak tak sekokoh empat tahun lalu saat pertama kali kulihat.. Tentu saja sore itu aku tak berniat memaksakan diri Selfi di ketinggian pohon (aku pun tak yakin apakah pohon itu masih kuat dan boleh dinaiki)..cukuplah empat tahun lalu ku telah melakukannya di sana..hehe..
Beberapa meter ke depan dari Pohon Selfi itu, ada bangunan kayu yang dimaksudkan sebagai semacam aula (seingatku empat tahun lalu belum ada bangunan ini) dan juga area kemping / camping ground. Wow..bagaimana rasanya malam-malam di dalam tenda di sana ya? Suara deras air sungai dan kesiur angin yang memainkan dahan dan ranting pepohonan besar di sana, tentunya syahdu sekali..
Dari arah atas terdengar pemimpin rombongan kami menyerukan untuk segera berkumpul kembali. Ah..padahal rasanya baru sebentar menikmati kesunyian alam di tepi Sungai Welo ini… Namun ternyata ketika kulirik jam tangan, sudah cukup sore. Kalau tidak segera turun dari Petungkriyono takut terjebak kabut nih..
Mengingat hal itu, kami pun bergegas kembali menaiki satu demi satu anak tangga yang jumlahnya lumayaaaan itu. Itulah hal yang paling tidak menyenangkan sore itu! Haha… Betisku…bertahanlah!! 😭
Buah Tangan dari Welo Asri
Sebelum pulang, sempat mampir ke pendopo kecil di sebelah gerbang masuk, membeli buah tangan khas yaitu Kopi Petung dan Gula Semut. Untuk kopinya, ada jenis kopi arabica maupun robusta, pilih saja yang kalian suka. Harganya antara lima belas hingga dua puluh lima ribu saja untuk kemasan 100gr. Begitu juga kisaran harga Gula Semutnya, sedangkan untuk Gula Aren sedang kosong stoknya saat itu.
Paket Wisata Welo Asri
Oya, sekarang di Welo Asri ada homestay nya juga lho..dikelola oleh PokDarWis setempat, yang juga mengelola beberapa paket wisata Welo Asri. Ada paket One Day Tour, Paket Dua Hari Satu Malam dengan Homestay dan Paket 2 Hari 1 Malam dengan camp.
Paket One Day Tour
Fasilitas paket ini a.l : Transportasi PP dari Doro; welcome drink khas Kayupuring; penyambutan dengan atraksi budaya; makan siang; Snack tradisional Kayupuring; Ngopi Petong; 1 botol air mineral; wisata (Curug Sibedug, Black Canyon, Welo River); belajar membuat kerajinan bambu; dokumentasi & tour guide.
Tarif paket ini Rp.145.000,-/pax (minimal 35 orang) atau Rp.170.000,-/pax (minimal 20 orang)
Paket 2 Hari 1 Malam (Homestay)
Fasilitas dari paket ini a.l : transportasi dari Doro; welcome drink khas Kayupuring; penyambutan dengan atraksi budaya; makan siang; Snack tradisional Kayupuring; Ngopi Petong; 1 botol air mineral; wisata (Curug Sibedug, Black Canyon, Welo River, Air Tiga Rasa); belajar membuat kerajinan bambu, kopi dan gula semut; pengamatan Owa Jawa di alam bebas; homestay; fun game; river tubing; dokumentasi & tour guide.
Tarif dari paket ini sebesar Rp.345.000,-/pax untuk minimal 35 orang atau Rp.375.000,-/pax untuk minimal 20 orang.
Paket 2 Hari 1 Malam (Camp)
Untuk paket ini, fasilitasnya adalah : transportasi dari Doro; welcome drink khas Kayupuring; penyambutan dengan atraksi budaya; makan siang; Snack tradisional Kayupuring; Ngopi Petong; 1 botol air mineral; wisata (Curug Sibedug, Black Canyon, Welo River, Air Tiga Rasa); belajar membuat kerajinan bambu, kopi & gula semut; pengamatan Owa Jawa di alam bebas; Tenda dome, sleeping bag, matras; api unggun; fun game; river tubing; body raffting ; dokumentasi & tour guide.
Tarif untuk paket ini sebesar Rp.355.000,-/pax untuk minimal 35 orang atau Rp.385.000,-/pax untuk minimal 20 orang.
Wiii..asyik sekali ya.. Tinggal kumpulin teman-teman dan pilih paket yang sesuai minat nih. Nih, catat kontaknya untuk tanya-tanya lebih lanjut ya : Kuswoto 082324182525 atau email : weloasrikyp@gmail.com. Semoga pandemi segera berlalu sehingga teman-teman bebas berwisata lagi, termasuk ke Welo Asri Petungkriyono ini ya.. Aamiin..
Nah Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita jalan-jalan kami pada suatu sore di Welo Asri Petungkriyono. Adakah teman-teman yang punya kenangan di sini atau sedang berencana ke sini? Yuk, bagi ceritanya di kolom komen ya..
Silakan baca juga : Melepas rindu ke Petungkriyono
61 Comments
Leave a reply →