Salam jumpa, Sahabat Lalang Ungu.. Semoga sahabat semua dalam keadaan sehat dan bahagia selalu yaa.. Sepertiku yang sedang berbahagia pagi-pagi tadi ketika menjumpai tanda-tanda kehidupan baru dari beberapa propagasi yang kulakukan.
Bahagiaku memang sederhana. Melihat tanaman baru tampak segar dan juga akar-akar baru tampak sehat di balik air jernih yang menjadi media propagasi kali ini, sungguh menimbulkan rasa bahagia tersendiri bagiku.
Lho..propagasi kok dengan air? Nggak busuk tuh?
Nah, teman-teman.. Dalam tulisanku kali ini aku akan ceritakan tentang water propagation atau propagasi dengan air yang sedang kulakukan.
Apa Itu Propagasi Tanaman?
Propagasi tanaman adalah proses perbanyakan tanaman atau menciptakan tanaman baru. Terbagi menjadi 2 jenis, yaitu vegetatif/aseksual dan generatif/seksual.
Setek dan cangkok merupakan contoh dari propagasi vegetatif yaitu menggunakan bagian-bagian sel/jaringan tanaman yang mempunyai kemampuan tumbuh kembali. Jaringan ini bisa terdapat pada akar, batang maupun daun.
Sedangkan proses propagasi generatif melibatkan proses penyerbukan antara serbuk sari pada putik hingga menghasilkan buah dan biji yang digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman.
Water Propagation
Propagasi vegetatif tidak hanya dapat dilakukan dengan media tanah, namun bisa juga dengan media air. Inilah yang disebut water propagation atau propagasi dengan media air.
Dalam proses propagasi dengan air ini, bagian tanaman yang akan dipergunakan untuk perbanyakan (bisa daun, batang ataupun akar) direndam dalam air untuk merangsang pertumbuhan tunas atau akar.
Air apakah yang sebaiknya digunakan sebagai media propagasi ini?
Berdasarkan beberapa tulisan yang pernah kubaca, air yang paling baik digunakan adalah air bersih yang rendah kaporit, misal air sumur atau air mineral. Tapi, aku sendiri tak menggunakan kedua jenis air itu, karena adanya air ledeng/PAM yang tentunya mengandung kaporit. Untuk mensiasatinya aku menambahkan beberapa tetes vit B atau pupuk cair pada air yang kugunakan sebagai media propagasi ini.
Alat & Bahan Yang Diperlukan untuk Propagasi Dengan Air
- Alat potong yang bersih dan tajam. Bisa menggunakan gunting tanaman, pisau atau silet.
- Wadah air. Bisa menggunakan botol, gelas, cangkir, mangkok, dll yang besarnya disesuaikan dengan besar bagian tanaman yang akan dipropagasi.
- Air. Sebagaimana telah kusebutkan sebelumnya, gunakan air bersih, lebih baik lagi bila tidak mengandung kaporit.
- Bagian tanaman yang akan dipropagasi. Bagian tanaman yang digunakan umumnya berupa batang meskipun bisa juga daun ataupun akar (tergantung jenis tanaman yang akan dipropagasi), pastikan bagian tanaman ini sehat.
Tanaman apa saja yang bisa dipropagasi dengan air?
Tanaman hias yang sering dipropagasi dengan air antara lain jenis talas-talasan, sirih-sirihan, philodendron, bambu keberuntungan, baby tears, monstera, syngonium, zz plant, dll.
Langkah-langkah Propagasi Batang dengan Air
- Pilih tanaman induk yang sehat. Tanaman sehat dapat terlihat dari kondisi daun dan batangnya : segar, tidak layu/kering dan bebas dari penyakit. Propagasi dari tanaman induk yang sehat tentunya akan mempunyai prosentase keberhasilan yang relatif besar.
- Pilih bagian tanaman yang akan dipotong, yaitu bagian batang yang sehat dan memiliki daun yang juga sehat. Untuk tanaman yang mempunyai akar angin pilih bagian yang sudah mengeluarkan akar angin ini.
- Potong bagian batang pada ruas yang paling kokoh, mempunyai akar angin meskipun pendek, dan ada benjolan kecil calon tunas (biasanya berwarna lebih gelap di sekitar ruas pada tanaman pothos /sirih-sirihan).
- Bersihkan batang yang telah dipotong dari kotoran-kotoran, potong daun-daun yang berlebih, sisakan beberapa daun sehat agar proses fotosintesa tanaman tetap terjadi.
- Siapkan air bersih bersuhu ruang pada wadah sesuai dengan besar kecil / panjang pendek batang yang telah dipotong. Tambahkan vit B1 atau pupuk cair untuk mempercepat proses propagasi.
- Masukkan batang yang sudah siap ke wadah berisi air ini, tempatkan pada lokasi yang terang namun tidak terkena cahaya matahari secara langsung.
- Selama masa propagasi ganti air secara rutin, tiap 3 hari – 1 minggu, tergantung dari kondisi air. Apabila air keruh segera diganti. Juga untuk menghindari adanya jentik-jentik nyamuk.
- Amati pertumbuhan tanaman. Akar angin yang telah ada akan memanjang dengan ujung akar berwarna putih serta tumbuh akar-akar baru dari bagian bawah batang dan tunas-tunas baru akan muncul.
- Lama propagasi sekitar 4-6 minggu. Tanaman hasil propagasi siap dipindah ke pot bermedia tanah apabila telah muncul tunas-tunas, atau panjang akar sekita 10-15 cm. Selama masa propagasi ini ganti / tambah air secara berkala sesuai kondisi.
Nah bagaimana teman-teman, tampak mudah? Lha memang mudah kok..coba saja deh kalau tak percaya.. 😊
Keuntungan Propagasi Air
Sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk propagasi dengan air ini relatif sama dengan propagasi vegetatif media tanah, bahkan untuk zz plant/ zamia lebih cepat bila propagasi dengan tanah. Namun menurutku ada beberapa keuntungan propagasi dengan air, yaitu:
- Relatif lebih bersih. Ya, dengan menggunakan media air kita tak perlu berkotor-kotor dengan tanah nih. Cara ini tepat dipilih bagi yang malas berkotor-kotor dengan tanah selama melakukan propagasi.
- Pengamatan perkembangan propagasi lebih mudah. Hal ini terjadi karena wadah tranparan memudahkan kita melihat kondisi tanaman hari demi hari. Apabila menggunakan wadah tidak transparan pun perkembangan mudah diamati dengan mengangkat/mengeluarkan tanaman dari wadah sewaktu-waktu. Perkembangan akar yang dipropagasi dengan media selain air akan lebih sulit dilakukan karena akar tertutup media, dan harus menunggu tunas yang muncul dari media.
- Bisa digunakan sebagai hiasan ruangan. Tanaman yang sedang dipropagasi dapat sekaligus digunakan sebagai penghias meja, rak ataupun dinding. Untuk keperluan ini bisa dipilih wadah-wadah yang berbentuk unik atau cantik sebagai penambah daya tarik.
Perkembangan Propagasi Monstera adansonii
Menutup ceritaku kali ini, kubagikan perkembangan propagasi dengan air yang kulakukan pada tamanan monstera adansonii yang kulakukan beberapa minggu lalu ya..
Ini adalah si bolong yang kuperoleh dari rumah Semarang pada akhir tahun lalu. Setelah 8 bulan, tanaman merambat makin tinggi sementara tempat kami terbatas. Oleh karena itu, kutegakan hati mencacahnya untuk diperbanyak sekaligus mencoba propagasi dengan air.
Seminggu pertama, kuamati daun-daun tetap segar, termasuk daun termuda yang masih tergulung daunnya. Adapun kondisi akar juga tampak sehat dengan ujung-ujung akar memutih.
Minggu kedua, daun-daun masih tetap segar dan daun termuda mulai terbuka gulungan daunnya. Akar-akar lama mulai memanjang dengan ujung berwarna putih dan muncul akar-akar baru.
Pada hari ke-28, tampak akar-akar semakin memanjang, yang terpanjang mencapai sekitar 12 cm. Kondisi daun-daun tetap berwarna hijau segar menandakan sehat. Kuputuskan inilah saatnya mulai memindahkannya ke pot lain, siap tumbuh sebagai tanaman baru.
Dari 6 potong batang m. adansonii yang kupropagasi, 5 potong di antaranya kutanam dengan media tanah sedangkan salah satu potongan dengan daun dan akar paling rimbun tetap kupertahankan di dalam wadah bermedia air karena masih senang melihatnya tumbuh subur dalam air 😊
Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita pengalamanku melakukan propagasi dengan air. Apakah kalian pernah mencobanya juga? Yuk ceritakan pengalaman kalian di kolom komen ya.. Terima kasih…
Oya untuk cerita-cerita lain tentang tanaman / kebun bisa kalian baca di sini .
46 Comments
Leave a reply →