Setiap kali melewati kawasan Jetayu yang merupakan kawasan kota lama Kota Pekalongan, aku suka memandangi gedung-gedung kuno yang masih tampak megah yang ada di sana.
Sudah cukup lama tersirat keinginan untuk mengetahui sejarah panjang gedung-gedung tersebut, namun meluangkan waktu untuk itu merupakan suatu permasalahan tersendiri bagiku. Di samping itu, apa asyiknya menikmati gedung-gedung itu tanpa ada yang membantu menjelaskan sejarahnya? Maka keinginan itupun terpendam beberapa lama.
Lalu tangan Tuhan bekerja. Kesempatan untuk menyusuri jejak sejarah Kota Pekalongan bersama dengan narasumber yang kompeten pun tiba, melalui kerjasama Pemkot Pekalongan dan sejumlah komunitas, diantaranya adalah komunitas Blogger Pekalongan. Ah… ini salah satu berkah bergabung di Komunitas kesayangan ini… Alhamdulillah…
Ya, kesempatan itu adalah turut berpartisipasi dalam ARJATI Heritage Walk 111 yang menjadi salah satu kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke 111 Kota Pekalongan di Bulan April tahun 2017 ini.
Apa itu ARJATI Heritage Walk 111?
ARJATI itu sendiri adalah singkatan dari ARab-JAwa-TIonghoa, 3 suku / etnis yang dominan ada dan mempengaruhi budaya Kota Pekalongan.
Adapun ARJATI Heritage Walk 111 adalah kegiatan jelajah bagian kota lama yang bertujuan untuk memperkenalkan warisan sejarah dan budaya Kota Pekalongan yang banyak dipengaruhi oleh unsur 3 etnis kepada masyarakat pada umumnya dan generasi muda khususnya.
Acara yang berlangsung pada tanggal 2 April 2017 lalu itu diikuti oleh perwakilan pelajar SMA/SMK/MA se Kota Pekalongan, mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta dan perwakilan komunitas, dengan route : Kantor Dinparbudpora – Gedung Pertani – GOR Jetayu – Gedung Batik TV – Pabrik Limun Oriental – Benteng Pekalongan – Kampung Arab – Kampung Pecinan – Jembatan Lodji lama – Tugu Mylpall – Kantor Pos – Museum Batik. Continue reading “Menelusuri jejak sejarah ARJATI di Kota Pekalongan”


