Yuuk, Berlibur ke Dewi Mangrovesari

Hai, temaaan…, apa kabar? Menjelang penghujung Bulan Desember ini, semoga teman-teman dan keluarga sehat-sehat selalu yaaa…

Oya, mungkin teman-teman juga sedang menikmati liburan ya, mengingat hari ini sudah tanggal 24 Desember dan sebagian besar anak sekolah sudah menerima rapor dan memasuki masa liburan sekolah.

Nah, berbincang tentang liburan, sudah adakah rencana liburan akhir tahun, teman-teman? Mestinya sih sudah ya, karena akhir tahun tinggal beberapa hari lagi dan perencanaan awal merupakan salah satu kunci keberhasilan liburan.

Etapi, kalau ternyata belum dapat lokasi tujuan liburan akhir tahun, aku punya informasi asyik lhooo… Cobain ke DEWI MANGROVESARI atau Desa Wisata Mangrove Pandansari Brebes, dijamin nggak akan nyesel deeh..

Sebagai gambaran, akan kuceritakan apa  saja yang dapat kita lakukan saat berlibur ke Hutan Mangrove yang ada Dukuh Pandansari Desa Kaliwlingi  Kec Brebes Kab Brebes Jawa Tengah itu.

Melakukan Tracking Hutan Mangrove

Menuju ke Desa Wisata Pandansari sekilas memang terlihat tak berbeda dengan desa-desa nelayan lainnya. Terdiri dari rumah-rumah penduduk dengan tambak-tambak di kanan-kiri jalan -yang tak terlalu lebar- dan ada perahu-perahu yang tertambat di beberapa bagian sungai.

Memasuki Dukuh Pandansari baru terasa bedanya. Ada Joglo Mangrove yang menjadi pusat edukasi dan ruang pembelajaran untuk memahami tentang ekosistem mangrove, dll.  Ada pula Sanggar Seni tempat pertemuan ide-ide kreatif warga berupa karya seni, dan juga penampilan tradisi / budaya baik itu tarian, musik, seni lukis maupun teater.

Tak perlu takut nyasar untuk menuju Hutan Wisata Mangrove, karena ada papan-papan petunjuk arah menuju lokasi ini, dan penduduk yang ramah pun akan memberi petunjuk dengan senang hati bila ditanyai.

Memasuki lokasi Hutan Wisata Mangrove ada gerbang dengan loket tiket masuk di sebelah kanan, dan posko Desa Wisata di sebelah kirinya. Oya, untuk memasuki kawasan ini pengunjung dipungut biaya Rp. 15.000 (orang dewasa) dan Rp. 5.000 (anak-anak) di hari kerja dan Rp. 20.000 (dewasa) dan Rp. 10.000 (anak-anak) di hari libur.

Memasuki gerbang kita akan melewati tempat parkir, warung & tempat makan serta kios-kios penjual cendera mata maupun oleh-oleh khas Brebes, langsung menuju dermaga.

Inilah dermaga menuju lokasi susur mangrove Pandansari

Lho..kok menuju dermaga? Bukannya kita akan tracking mangrove? Continue reading “Yuuk, Berlibur ke Dewi Mangrovesari”

Ngangsu Kawruh di Hydroponic Agrofarm Bandungan

Lalang Ungu. Bandungan. Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar kata itu, teman?

Pasar?

    Bunga?

         Buah?

              Villa?

                     Daerah sejuk?

                          Kabupaten Semarang?

Yak…semua benar! 😀

Menurut Wikipedia, Bandungan adalah nama sebuah wilayah di Kabupaten Semarang, yang merupakan kecamatan baru, pemekaran dari sebagian wilayah Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Jambu.

Bandungan terkenal dengan pasar tradisionalnya yang berlokasi strategis yaitu di pinggir jalan utama Bandungan, di mana pengunjung dapat membeli aneka buah maupun makanan khas Bandungan seperti Tahu Serasi, Kerupuk Opak maupun Torakur alias Tomat Rasa Kurma.

Selain aneka buah -yang paling sering dicari orang adalah Kelengkeng dan Alpukat- bagi pecinta bunga hias Bandungan adalah surganya. Deretan kios-kios penjual bunga hias ini ada di sepanjang trotoar jalan utama. Warna-warni yang sangat menyegarkan mata!

Sebagaimana daerah beriklim sejuk lainnya, ada banyak hotel, motel maupun villa-villa yang bertebaran di Bandungan ini. Pilih saja yang paling sesuai dengan kebutuhan dan ketebalan dompet anda! Hehehe..

Nah, itu dia sekilas info tentang Bandungan, yang menjadi lokasi pengalaman belanjaku yang anti mainstream dan akan kutuliskan kali ini.

Memangnya bisa belanja apalagi di Bandungan selain yang sudah disebutkan sebelumnya?

Masih ada lagi dooong….yaitu : Belanja ilmu alias ngangsu kawruh! Continue reading “Ngangsu Kawruh di Hydroponic Agrofarm Bandungan”