Pagi belum beranjak siang, ketika kami beristirahat setelah bersama-sama mengikuti acara kerja bakti -di lahan bekas lokasi Pasar Sentiling Pekalongan- yang merupakan salah satu kegiatan pada puncak acara Bulan bakti Gotong Royong Masyarakat ( BBGRM) di Kota Pekalongan pada akhir bulan lalu.
Sambil beristirahat di tepi Kali Loji, pandangan kami tertuju pada lalu lintas yang sudah mulai ramai melintasi kedua jembatan di atas sana. Ya, saat ini memang terdapat 2 buah jembatan yang melintang diatas Kali Loji / Kali Kupang dan menghubungkan Kawasan Jetayu (alun-alun utara Kota Pekalongan) dan Jl. Sultan Agung Pekalongan. Nah, tahukah teman, salah satu dari kedua jembatan tersebut, merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kota Pekalongan, lho….
Tepatnya adalah jembatan yang tampak lebih ringkih dan berada di sebelah kanan ( dari arah Lap Jetayu ). Konon, Brug Loji ( Jembatan Loji ) tersebut dibangun pada sekitar tahun 1908 pada masa kolonial Hindia-Belanda, merupakan sarana penyeberangan sepanjang sekitar 90 m yang menghubungkan kawasan pemerintahan saat itu dengan kawasan Loji ( Lodge ) yang terletak berseberangan dibatasi Kali ( sungai ) Loji / Kali Kupang tersebut. Continue reading “Suatu pagi di sekitar Brug Loji Pekalongan”