Padamu negri… kami berjanji…
Padamu negri… kami berbakti….
Padamu negri… kami mengabdi…
Bagimu negri… jiwa raga kami….
***
Lagu nasional gubahan Kusbini yang hanya terdiri dari 4 baris lirik itu, masih sering kami nyanyikan, setidaknya sebulan sekali pada apel bersama tanggal 17. Namun, pada Kamis pagi kemarin lagu itu terasa ‘lain’ bagiku. Ada rasa nggregel di hatiku saat bersama-sama menyanyikan lagu itu dalam acara resmi yang melibatkan diriku saat itu.
Jika lagu Indonesia Raya dikumandangkan setiap awal acara resmi, maka Lagu Padamu Negeri merupakan lagu penutup sebuah acara resmi, seperti juga pagi itu. Kata-kata sumpah yang baru saja kami ucapkan sebelumnya makin membuatku menghayati lagu sederhana namun bermakna dalam itu. Betapa masih sangat sedikit yg sudah kuberikan pada negri tercinta selama ini… betapa masih buanyaaak hutangku pada tanah kelahiran ini.. 🙁
Selain lagu itu, hal lain yang kucatat pagi itu adalah sebuah kalimat motivasi yang disampaikan Pak Wali pada sambutannya, yaitu kita memang selalu membutuhkan orang lain, namun jangan menjadi tergantung pada seorang manusia…seberapa hebat atau mulianya dia… hanya kepada Allah lah kita patut bergantung.
Kita memang tidak bisa melakukan segala hal sendiri… kerjasama yang baik akan mempermudah tugas yang semula dirasakan sulit. Membangun kerjasama yang baik di lingkungan kerja akan menjadi salah satu kunci sukses kita. Selain itu diatas segalanya, ada DIA yang Maha Kuasa. Aturan main- NYA lah yang paling utama bagi kita. Sumpah-janji yang diucapkan saat itu, tidak hanya diketahui oleh para saksi yang hadir, namun lebih lagi ada DIA yang Maha Mendengar dan mencatat segala sesuatunya… Itu yang harus selalu kita ingat dalam setiap langkah kedepan…
Satu langkah telah terayun, satu tanggung jawab baru telah terletak di pundak… Bismillah, semoga Allah meridhoi dan membimbing setiap langkahku berikutnya… Aamiin…
15 Comments
Leave a reply →