LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Ada apa dengannya?

| 15 Comments

Hari Jum’at hingga minggu siang tadi, aku bersama teman2 kantor mendapat tugas menyelenggarakan sebuah pembekalan  / pelatihan singkat bagi rekan-rekan yg saat ini bertugas sebagai fasilitator sebuah program daerah.  Kegiatan pelatihan singkat yang bertujuan meningkatkan kerjasama / team-work dan kinerja para fasilitator tersebut dilaksanakan di Wana Wisata Pagilaran, kebun teh yang ada di Kabupaten Batang Jawa Tengah.

Meskipun itu bukan kali pertama aku Tea walk Medini juga sudah kali kesekian menginap di salah satu villa di Pagilaran, tapi menikmati sejuknya udara di perkebunan teh selalu menyenangkan buatku, apalagi hari terakhir pelatihan itu akan diisi dengan acara Outbond yang pastinya seru… Maka akupun semangat menyiapkan segala sesuatu persiapannya, termasuk kamera saku yang selalu setia menemani acara jalan-jalanku.. 🙂

Dan, alhamdulillah… sesuai rencana acara berjalan dengan lancar dan sukses.  Peserta pelatihan bersemangat & berpartisipasi penuh selama 3 hari itu, dan Insya Allah kegiatan ini dapat me-recharge  semangat mereka sehingga meningkatkan kinerja sekembali mereka di tempat tugas semula…

Sayangnya, ada hal yg mengecewakan bagiku, yaitu aku tak bisa mendokumentasikan pemandangan indah yang kutemui di sana, karena tiba-tiba saja kameraku ngadat! 🙁

Pada hari pertama, setelah mempersiapkan uborampe untuk pelatihan itu, sambil menunggu kedatangan para peserta akupun mulai mencari-cari pemandangan indah untuk dapat dijadikan kenang-kenangan.  Suara celoteh para pemetik teh yang terbawa angin hingga ke halaman Villa Alamanda III di sore itu menarik perhatianku, dan akhirnya pemandangan itu menjadi foto pertama yang terekam di sana, dilanjutkan dengan pemandangan nan hijau yang menyegarkan mata 🙂

Hamparan pohon teh & para pemetiknya

Hamparan pohon teh & para pemetiknya

Sejauh mata memandang : Hijauuuu....

Sejauh mata memandang : Hijauuuu….

Namun, ketika aku ingin melanjutkan pengambilan gambar (halaah…kaya’ sinetron saja..hehe..) berikutnya, lha kok hasilnya malah seperti ini :

Paraaah... gak nampak apapun! :(

Paraaah… gak nampak apapun! 🙁

Aduuh… ada apa dg kameraku? Padahal aku tak mengutak-utik setelan apapun sebelumnya.  Kenapa hasilnya seperti itu ya? Beberapa foto berikutnya sama… kalaupun ada gambar yg bisa dilihat tetap saja ada semacam ‘garis-garis horizontal’ yang mengganggu itu…

Hasil percobaan lainnya : gambar terlihat, namun tetap terlihat gangguan..

Hasil percobaan lainnya : gambar terlihat, namun ada garis2 yg mengganggu

Sungguh mengecewakan… padahal posisi villa yang kami tempati sangat strategis untuk menikmati terbitnya Sang Mentari, sebagaimana yang kami saksikan pada Sabtu subuh kemarin… Akupun tetap saja nekat menggunakan kamera yg sedang ‘sakit’ itu, untuk mengabadikan momen indah yang mengawali hari itu.  Untunglah, diantara banyak hasil mengecewakan itu, ada foto-foto sunrise yang lumayan bisa dinikmati 🙂

'Bang-bang Wetan' nya aslinya indah lhoo...

‘Bang-bang Wetan’ nya aslinya indah lhoo…

Alhamdulillah... dapat menikmati sunrise yg indah di Pagilaran

Alhamdulillah… dapat menikmati sunrise yg indah di Pagilaran

Mletheke Srengenge wektu iku....

Mletheke Srengenge esuk iku….

Begitulah… sampai saat ini aku masih bertanya-tanya, ada apa dengan Kodak C 613 ku itu? apakah memang sudah uzur dan sudah waktunya  dipensiunkan? 🙁

Kalau menurut teman-teman… kira-kira ada apa dengan kamera itu? adakah yang bisa mendiagnosa sakitnya ya?

15 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.