Sebagaimana telah kutulis di posting yang lalu, bahwa buah Mangga yang banyak jenisnya dan banyak manfaatnya bagi tubuh kita itu, tidak hanya bisa kita konsumsi segar saja namun bisa kita olah juga.
Jus ataupun puding Mangga tentu kita pernah merasakannya, bukan? Beberapa bulan lalu, ibuku berkreasi mengolah Mangga menjadi dodol / JENANG saat Mangga Kelapa di rumah kakak sedang panen dan cucu-cucu beliau sudah mblenger makan mangga segar, puding Mangga ataupun minum Jus Mangga.
Nah, beberapa waktu lalu, ketika di rumah kakak kubaca kreasi saji serba Mangga di sebuah tabloid wanita, langsung saja kuculik lembaran tabloid itu.. haha… Ada resep Panna Cotta Mangga, Muffin Strusel, Creme brulee Mangga dan Bolu Mangga Butter. Tiga nama pertama cukup asing bagiku (hehe) jadi karena hanya resep terakhir itu yang cukup familiar buatku, jadilah aku minta adikku untuk mempraktekkannya. Lho, tidak praktek sendiri? Tentu tidaak…. aku kan awam banget masak kue2 begini, salah2 malah gak bisa dimakan hasilnya…hihi…
Resep Bolu Mangga Butter ( untuk 12 potong )
Bahan :
- 250 gr mentega
- 100 gr gula palem
- 100 gr gula pasir
- 5 butir telur ayam
- 200 gr mangga kupas (pilih jenis Mangga Harum manis yg matang), haluskan
- 250 gr tepung terigu
- 1/2 sdt baking powder
- 50 gr tepung maizena
Cara membuat :
- Kocok mentega, gula palem dan gula pasir hingga lembut. Tambahkan telur satu persatu, kocok lagi hingga mengembang.
- Masukkan mangga yang telah dihaluskan, aduk rata. Tambahkan terigu, maizena dan baking powder sambil diayak. Aduk rata.
- Tuangkan adonan ke dalam loyang loaf yang telah diolesi margarin dan dialasi kertas roti.
- Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat Celcius selama 35 menit atau hingga matang. Angkat, potong-potong, sajikan.
Nah… tampaknya mudah bukan?
Ohya, ini foto penampakan Sang Bolu Mangga Butter dalam tabloid itu :
Sedangkan ini adalah penampilan Bolu Mangga a la adikku :
Nah loo… kok bedaaa??? Itu Bolu Mangga atau bolu kopi sih? hihi…
Adikku bilang dia sudah mengikuti resep itu step by step, tidak berani menambah atau mengurangi bahan / takaran karena memang belum pernah membuat sebelumnya. Tapi kenapa tampilannya beda jauh begituuu???
Lalu bagaimana rasanya?
Alhamdulillah, kalau rasanya sih OK. Lembutnya dapat, rasa mangga-nya juga ada meskipun menurutku tidak terlalu menonjol. Gak ada rasa pahit sama sekali jadi warna coklat itu memang bukan karena gosong lhoo…. Pokoke, secara keseluruhan itu bukan produk yg gagal kok… tetap enaaak… tapi warnanya itu lhooo…
So, pertanyaannya adalah : kira-kira mengapa penampilan kedua bolu hasil resep yang sama ini jauh berbeda?
Kami belum menemukan jawabannya. Kami pun bersepakat untuk kapan-kapan berdua mencoba lagi resep ini, mudah-mudahan kali kedua hasilnya lebih OK yaa… 🙂
Sumber resep : Tabloid Nyata – Minggu II Nopember 2014
10 Comments
Leave a reply →