Teman, hari Batik memang sudah lama berlalu, di awal bulan ini -tepatnya pada 2 Oktober lalu- namun izinkan aku menuliskan kembali meriahnya acara peringatan Hari Batik Nasional th 2015 di Kota Batik Pekalongan …
Sudah menjadi agenda rutin Kota Pekalongan untuk memperingati Hari Batik Nasional yang ditetapkan setiap 2 Oktober tersebut. Pada tahun-tahun kemarin, peringatan Hari Batik di Kota Pekalongan dirayakan dengan Lomba-lomba, Karnaval Batik dan Pekan Batik. Namun, pada tahun 2015 ini karnaval Batik dan Pekan Batik sudah dilaksanakan sebelumnya pada akhir Juli 2015 lalu bersamaan denga pelaksanaan Gelar Karya TTG Th 2015 di Kota Pekalongan.
Namun, meskipun tidak diramaikan dengan Pameran dan Karnaval Batik, tidak berarti Perayaan Hari Batik di Kota Batik pada tahun 2015 ini sepi-sepi saja lho… Pemerintah Kota dan masyarakat Kota Pekalongan tetap berusaha meramaikan agenda tahunan ini.
Salah satunya adalah anjuran menggunakan Pakaian Batik selama sepekan, sejak tanggal 2-8 Oktober 2015.
Apa istimewanya? Bukankah pada hari kerja biasa -khususnya PNS- juga sudah mengenakan baju batik setiap Selasa, Kamis dan Jumat?
Yang istimewa adalah karena pakaian batik dikenakan berturut-turut selama sepekan, tidak hanya oleh PNS namun juga karyawan swasta, pelajar maupun masyarakat umum. Dan khususnya bagi PNS putri Kota Pekalongan, tidak sekedar berbaju batik namun berkain / rok batik!
Nah.. itu dia! Selama ini kami -eh, aku tepatnya- punya cukup banyak koleksi baju / atasan batik, namun hanya satu-dua bawahan / rok batik. Jaraaaang sekali -bahkan mendekati kondisi hampir tidak pernah- aku menggunakan bawahan /rok batik apalagi jaritan , dengan alasan kepraktisan, hehe…
Maka, awal bulan kemarin banyak ibu-ibu & mbak-mbak di kota kami yang mulai sibuk cari-cari bawahan batik, juga kebaya modern sebagai padanannya. Berbahagialah para pemilik butik / toko batik di Pekalongan & sekitarnya yang kemarin mendapat serbuan mendadak… Laris maniiiis… 🙂
Itu sekelumit kehebohan(ku) di awal bulan Oktober lalu dalam rangka persiapan memperingati Hari Batik di Kota Batik. Sedangkan acara puncaknya adalah pada hari Jumat, 2 Oktober 2015 di Kawasan Jetayu Kota Pekalongan, dengan panggung utama di depan Museum Batik Kota Pekalongan.
Sejak pagi, pengunjung sudah memadati Lapangan Jetayu. Tidak hanya di depan Museum Batik, namun juga di depan Gedung Eks Karesidenan di mana ada ‘pentas’ drumband dan di Lapangan Jetayu di mana pelajar memainkan Dolanan Tradisonal. Ada permainan Egrang, Bakiak, Congklak, Gobag Sodor, Benthik, dll. Juga ada kelompok pelajar dan ibu-ibu yang demo membatik. Ada pula Bazar batik murah ( @ Rp. 10.000,- ) di Lapangan Jetayu itu. Sementara itu, para pejabat di lingkungan Pemkot Pekalongan menggunakan pakaian tradisional. Para ibu berkebaya dan berkain batik sementara para bapak ber-surjan / beskap lengkap dengan blangkon-nya. Pokoke, lapangan Jetayu terasa heboh dan ingar-bingar sejak pagi 😛
Itulah sebagian kemeriahan pada 2 Oktober 2015 lalu saat peringatan Hari Batik di Kota Batik kami. Menurut Bapak Pejabat (Pj) Walikota Pekalongan Prijo Anggoro Budi Rahardjo, peran serta masyarakat dalam peringatan Hari Batik Nasional ini sebagai sesuatu yang luar biasa. “Ini benar-benar hasil kerja yang luar biasa, kedepan saya berharap agar seluruh stake holder batik disini mencari terobosan agar batik terus menggeliat dan menjadi kebutuhan utama,” ujarnya. Terkait limbah batik, Bp Prijo mengatakan perlu penyikapan bijaksana semua pihak. Demikian kutipan dari rilis Diskominfo Kota Pekalongan.
Oya, pesan dari pakar Batik Era Soekamto, bahwa untuk mencintai batik, salah satunya adalah dengan tidak membeli batik Printing. Karena menurutnya filosofi batik ada pada proses pembuatannya, selain itu masyarakat harus memahami makna dibalik motif batik tersebut.
Semoga kita tak hanya bisa ikut berbangga namun juga turut aktif melestarikan BATIK dan budaya tradisional kita lainnya… Yuk, mariii… 🙂
22 Comments
Leave a reply →