Lalang Ungu. Suatu hari, saat sedang berselancar di dunia maya, sambil sesekali membuka akun medsosku, aku merasa terkejut dengan status FB salah seorang remaja kami, yang kurasakan cukup kasar dan sama sekali tak seperti dia dalam kesehariannya.
Melalui japrian kemudian terungkap bahwa dia sedang merasakan emosi negatif terhadap salah seorang temannya, dan tanpa pikir panjang melampiaskannya dalam status dengan gaya bahasa anak muda yang menurutnya biasa-biasa saja karena toh banyak digunakan oleh teman-temannya.
Melalui komunikasi itu pun kemudian aku mencoba memberi pengertian padanya tentang tindakannya yang kurang bijak tersebut. Status-status dalam medsos kita adalah salah satu cerminan pribadi kita, jadi alangkah baiknya bila kita selalu hati-hati dalam mempergunakannya.
Kita memang harus cerdas dan bijak berinternet. Lalu, tindakan-tindakan apa saja yang dapat kita lakukan untuk itu?
Penggunaan bahasa santun adalah salah satu hal bijak dalam bermedsos -maupun berinternet dalam arti luas- yang sebaiknya kita biasakan. Orang-orang dalam ‘jaringan’ yang terhubung dengan kita sebagian besar adala orang-orang ‘jauh’ dalam arti anya mengenal kita dari apa yang kita tampilkan di dunia maya, bukan kita dalam kehidupan pribadi kita. Bukan hal yang mengherankan bila seringkali orang hanya menilai orang lain dari apa yang tampak di luar saja. Tak heran bila seseorang yang acapkali menggunakan bahasa kasar dalam berkomunikasi di dunia maya, mendapatkan stempel negatif dari orang-orang lain yang berubungan dengannya, yang tak mengenalnya secara pribadi. Sayang sekali, bukan?
Karena internet, kita terhubung dengan dunia luas dan dapat mengakses informasi seluas-luasnya. Namun, internet juga membawa dampak negatif pula bagi kita bila kita tak bijak dalam menggunakannya. Kritis dalam menerima informasi itu merupakan hal bijak lainnya yang harus kita biasakan. Biasakan memeriksa keakuratan suatu informasi yang kita terima sebelum ‘mencernanya’ untuk kepentingan sendiri atau bahkan menyebarluaskannya. Jangan sampai kita menjadi korban yang meyakini atau bakan menyebarluaskan informasi hoax yang dapat merugikan baik kita sendiri maupun orang lain.
Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk memeriksa keakuratan suatu informasi adalah memeriksa apakah situs penyebar informasi tersebut telah memiliki International Standard Serial Number (ISSN) atau Standar Nasional Nomor Majalah, setidaknya situs yang memiliki ISSN mempunyai tingkat akurasi yang baik atau mengurangi tingkat kesalahan isi sebuah artikel dan memberikan jaminan kebenaran informasi yang diharapkan pembaca.
Menggunakan internet sesuai kebutuhan dan usia adalah tindakan bijak berinternet lainnya yang harus kita biasakan. Memang banyak keuntungan / segi positif yang kita dapat dari ketersediaan jaringan internet dalam keseharian kita, namun kita harus pandai-pandai memilih dan memilah konten-konten yang kita akses. Dalam hal penggunaan internet oleh anak-anak di bawah umur, sangat penting adanya pendampingan oleh orang tua untuk menghindari dampak-dampak negatif internet yang sangat tidak kita harapkan.
Tindakan bijak berinternet selanjutnya yang perlu kita biasakan adalah mengatur waktu. Sudah menjadi rahasia umum bahwa berselancar di dunia maya sangatlah mengasyikkan dan seringkali membuat kita lupa waktu. Kita harus pandai-pandai mengatur waktu agar keasyikan kita online tidak mengganggu tugas / kewajiban kita di dunia nyata. Juga jangan sampai karena terlalu ‘tenggelam’ dalam keasyikan berinternet membuat kita canggung dalam berinteraksi dengan orang-orang nyata di sekitar kita.
Pengaturan waktu dalam berinternet ini juga mengingatkanku pada suatu kejadian yang merupakan contoh negatif keasyikan berinternet yaitu tidak bertindak sesuai situasi dan kondisi yang seharusnya, sebagaimana kutuliskan dalam sebuah post berjudul empan papan.
Sehubungan dengan banyaknya konten negatif di dunia maya, memasang sofware proteksi merupakan langkah bijak berinternet yang penting juga, untuk memblokir situs-situs porno dan yang tidak mendatangkan manfaat. Hal ini terutama penting bagi keluarga dengan anak-anak di bawah usia yang telah dapat mengakses internet sebagaimana orang-orang dewasa.
Last but not least, berbagi konten positif di internet adalah tindakan bijak berinternet lainnya yang sebaiknya terus kita lakukan dan kita biasakan. Mari kita terus bagikan hal-hal yang bermanfaat melalui internet. Upaya membendung konten negatif antara lain adalah melalui memperbanyak konten positif dan bermutu agar mendominasi internet, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kominfo yang mentargetkan pada 2019 konten positif mendominasi internet Indonesia.
Nah, itulah beberapa tindakan bijak berinternet yang kutuliskan di sini lebih sebagai catatan & pengingat bagi diri sendiri, dan mudah-mudahan berguna pula bagi orang lain. Oya, tulisan ini juga untuk memenuhi Tema Arisan ke-15 Blog Gandjel Rel yang disampaikan oleh 2 anggota kerennya yaitu mbak Dedew dan mbak Prananingrum.
Bagaimana pendapatmu, teman? Adakah tindakan bijak berinternet lainnya yang kau tahu dan belum tertuliskan di sini? Mangga, silakan bagi di kolom komen yaaa… Terima kasiiih…
Sumber informasi : segiempat.com ; internetcerdasindonesia.org
14 Comments
Leave a reply →