LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Catatan Umrah Plus Turki 17 hari (5): Jaket Kulit, Ephesus dan Pamukkale

| 14 Comments

Hai Sahabat Lalang Ungu, apa kabar? Semoga selalu sehat dan bahagia ya .. Meneruskan cerita hari pertama di Turkiye kemarin, kali ini akan kutuliskan cerita dari hari kedua jalan-jalan kami di Turkiye yang diawali dari hotel Seven for Live di Kusadasi hingga Hotel Pam Thermal di Pamukkale.

Sarapan khas Turkiye a la Seven for Live

Seperti telah ku ceritakan sebelumnya, kami sampai di hotel Seven for Live ini tanggal 2 Mei 2024 sore hari (yang bagi kami terlihat masih siang karena Maghrib di sini jam 8 malam). Alhamdulillah kami mendapatkan kamar yang bersih dan nyaman untuk istirahat dan bonus adanya balkon yang tak hanya nyaman untuk menikmati pemandangan tapi juga untuk ‘kaum hisap’ seperti adikku🤭

Seven for Live Hotel di Kusadasi, tempat istirahat pada malam ke-2 di Turkiye

Setelah istirahat malam yang nyaman, pagi itu kami bangun dengan perasaan segar dan siap melakukan perjalanan panjang lagi di hari itu. Nah, karena perjalanan panjang membutuhkan energi tentunya kami tak meninggalkan sarapan sebagai upaya pemenuhan energi di pagi hari, hehe …

Hari kedua di negara ini kami sudah tidak kaget lagi dengan menu sarapan yang tersedia yaitu : aneka roti – olahan kentang-  salad – keju platter- buah-buahan dan yang hampir selalu ada yaitu buah zaitun alias olive. Tidak kaget, tapi lidah belum terbiasa dan tetap lirak-lirik cari nasi dkk, hehe…

Beberapa pilihan menu sarapan di Seven for Live Hotel

Olive Platter : Sajian buah Zaitun yang hampir selalu ada saat sarapan di Turkiye

Jaket Kulit Cantik Produk Unggulan Selcuk Nan Menggoda

Selcuk adalah salah satu Kota di Provinsi Izmir yang menjadi tujuan kita di hari kedua itu. Di kota ini wisatawan dapat menikmati tempat-tempat bersejarah ataupun juga belanja produk unggulan, salah satunya adalah hasil kerajinan kulit.

Tempat pertama yang kami kunjungi pagi itu adalah sebuah tempat produksi dan penjualan jaket kulit, dengan produk unggulannya yang terbuat dari kulit anak domba atau mereka menyebutnya ‘kulit sutra’ karena material nya yang super tipis dan sangat lembut.

Di The Premium – Selcuk Turkiye

Uniknya, pertama kali memasuki toko ini pengunjung disuguhi sari apel dan dipersilakan untuk duduk menikmati peragaan busana jaket-jaket kulitnya lengkap dengan nomor kode masing-masing pakaian, sehingga pengunjung dapat menandai model mana yang paling menarik dan ingin dibelinya (atau setidaknya dilihatnya lebih lanjut).

Oya, sebagian dari pengunjung juga diminta sebagai model dan merasakan pengalaman seru berjalan bak peragawan/peragawati di atas catwalk dengan menggunakan jaket-jaket produk mereka. 😍

Hmm..jujur saja, model jaket-jaketnya di sini tuh memang bagus-bagus dan sangat menarik. Teknik pemasaran mereka juga OK punya. Sungguh kombinasi yang sangat membahayakan isi dompet kita..hahaha…

Jalan-jalan Siang di Kota Kuno Ephesus

Ada beberapa tempat bersejarah di Kota Selcuk Turkiye, salah satunya yang kami kunjungi kemarin adalah Kota Kuno Ephesus.

Kota kuno Ephesus di Selcuk Turkiye

Kota Ephesus yang konon pernah dihuni oleh 200 ribu orang dan di dalamnya ada reruntuhan bangunan-bangunan yang ada di sebuah kota termasuk Kuil Artemis ini mulai digali sejak tahun 1860 namun hingga saaat ini -lebih dari 150  tahun kemudian – baru sekitar 20% yang sudah dapat dilihat/dinikmati.

JJS di Ephesus, menuju Gedung Perpustakaan di kota tua itu. Sinar mentari cukup cetar, tapi anginnya dingin..hehe ..

Melihat reruntuhan arsitektur kota tua ini sambil mendengarkan penjelasan dari Ahmed Bey pendamping tour kami tentang filosofi dan cerita sejarah tiap-tiap spot di Ephesus itu, tersirat rasa kagum di hati dan juga rasa penasaran bagaimana keindahannya saat itu ketika semuanya masih utuh, kokoh dan agung? Tak terbayangkan…

Patung Dewi Nike. Apakah patung ini mengingatkanmu akan sesuatu?

Fotbar di depan gedung perpustakaan Kota Tua Ephesus

Menikmati Sore di Pamukkale

Hari sudah sore ketika akhirnya kami sampai ke lokasi wisata terakhir yang kami datangi di hari kedua ini, yaitu Kastil Kapas / Pamukkale, sebuah situs alam menakjubkan yang terletak di Provinsi Denizli.

Pamukkale arti harfiahnya adalah Kastil Kapas

Situs alam ini berupa hamparan bukit batu berwarna putih yang berbentuk teras bertingkat-tingkat dengan 17 kolam air panas. Batuan putih mengandung calcium carbonat yang terbentuk secara alami akibat perpaduan batuan kapur dan sumber air panas yang ada di sana.

Sayang sekali, kami terlalu sore saat sampai di sana sehingga tidak bisa naik ke atas bukit-bukit dan menikmati langsung keindahan panorama ‘kastil kapas’ itu, melainkan hanya boleh sampai di taman bagian bawahnya saja.. Tak apalah… Semoga lain kali kami bisa berkesempatan berkunjung lagi sampai ke atas bukitnya.

Pemandangan sore di Pamukkale dari taman bagian bawah

Dari sana kami meneruskan perjalanan menuju hotel ke-3 yang akan menjadi tempat menginap kami malam itu yaitu Pam Thermal Hotel masih di daerah Pamukkale Prov Denizli Turkiye.

Foto rekap jalan-jalan hari kedua di Turkiye

Sahabat Lalang Ungu, sampai sini dulu cerita hari kedua jalan-jalan di Turkiye kemarin ya… InsyaAllah akan ku lanjutkan pada tulisan-tulisan berikutnya. Sampai jumpa …

14 Comments

  1. Pingback: Catatan Umrah Plus Turki 17 hari (6): Bunga-bunga Cantik, Kaklik Cave, Caravanserai |

Leave a Reply

Required fields are marked *.