Sudah agak lama aku penasaran dengan nama bunga cantik ini… Pertama kali tertarik dengan keindahannya ketika jalan-jalan di Pagilaran-Batang pada th 2011 lalu… Di halaman villa yang kami sewa saat itu banyak ditanam bunga ini dan saat itu sedang bermekaran dengan cantiknya.
Mungkin teman-teman sudah menebak, warna biru keunguannya itulah yang menarik hatiku pertama kali… Tebakan yang sama sekali tak salah.. maklum, aku kan mata ungunen… hehe… Setelah tanya sana-sini, ternyata bunga itu bernama KEMBANG BOKOR atau Hidrangea macrophilla dan warna bunganya bisa beragam dari biru, ungu hingga merah muda 🙂
Ketika kemarin jalan-jalan ke Telaga Warna – Dieng, akupun berjumpa kembali dengan tanaman perdu berbunga cantik ini yang dijadikan penghias kanan-kiri jalan masuk ke lokasi wisata itu. Memang daerah-daerah berhawa sejuk merupakan tempat tumbuh yang pas bagi perdu berbatang kayu dengan tinggi maksimal 50 cm dan bisa diperbanyak dengan stek batang atau cangkok ini.
Warna bunga Kembang bokor dipengaruhi oleh unsur aluminium pada tanah tempat tumbuhnya, dan ketersediaan unsur aluminium tergantung dari kadar keasaman tanahnya. Pada tanah asam—dengan pH kurang dari 5,5—aluminium mudah diserap oleh tanaman dan Kembang bokor yang ditanam pada tanah jenis ini akan menghasilkan bunga berwarna biru. Sedangkan pada tanah netral dengan pH 5,5 – 6,5 unsur aluminium agak sulit diserap oleh tanaman, karena sebagian sudah membentuk ikatan dengan senyawa kapur di dalam tanah dan si kembang bokor yang ditanam pada tanah jenis itu akan menghasilkan bunga berwarna lembayung muda (keunguan). Dan pada tanah basa dengan pH 7 atau lebih, unsur aluminium akan diikat erat oleh kapur, sehingga tidak bisa diserap oleh si kembang bokor dan akan menghasilkan bunga berwarna merah muda.
Dari tulisan tersebut di dapat pula triks bagi yang mempunyai Kembang bokor berbunga biru dan ingin ‘menyulap’ warna bunga nya menjadi merah muda, yaitu dengan menaikkan pH tanah dengan menambahkan kapur pertanian / dolomit dengan dosis 0,5 – 1 kg dolomit/meter persegi tanah. Atau bisa juga dengan menyiramkan larutan kapur tembok yang dicampur/dilarutkan dalam air, dengan konsentrasi 50 gram kapur per liter air/meter persegi tanah.
Nah, itu dia sekilas tentang si cantik Kembang bokor atau Hydrangea yang dalam bahasa bunga digambarkan sebagai lambang emosi tulus. Hal ini dapat digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur atas dipahami. Dalam arti negatif hydrangea melambangkan frigiditas dan heartlessness.
Teman, suka juga kah dengan Kembang bokor yang bisa salin rupa ini ?
January 14, 2013 at 09:29
namanya aneh bokor hehehe tapi warna bunganya bagus
mungkin karena besar dan bundar seperti bokor..hehe… mungkin ada nama daerah lain ya? kalau ga slh di malaysia namanya Bunga 3 bulan…
January 14, 2013 at 14:44
baru tahu ini namanya kembang bokor Mba Mechta. cantik y yang warna ungu. dan baru tahu bisa berubah warna tergantung keasaman tanah.
aku juga baru tahu setelah tanya sana-sini… tentu aku bilang ungu yg cantik Dan, hehe…
January 14, 2013 at 15:11
Ukuran jumbo dan variasi warna warninya mencerahkan hari ya Jeng. Salam kembang bokor ….
Betul Bu Prih… ceria hati melihat warna warni nya… wah, kalau di Salatiga mungkin banyak ya bu, kan disana udaranya juga sejuk? 🙂
January 14, 2013 at 22:21
oh namanya kembang Bokor. Sering melihat di Puncak Mechta . Ada juga di halaman rumah ibuku di kampung. pernah pula memotretnya. Tapi baru tahu kalau ini bernama bokor…hehehe…payah benar akuh…
saya juga baru tahu mbak.. itupun hasil tanya sana sini + nggoogle.. mungkin ada nama daerah lainnya mbak… 🙂
January 14, 2013 at 22:24
duh kok itu kata Mbak hilang diujung nama ya. Maaf ya Mbak Mechta…haha..ini bw dr hp mbak, layarnya cilik nian.jadi kurang koreksi
hehe… ndak papa lah mbak Evi… saya juga sering2 salah.. eh , ini dari HP baru itu bukan? hehe…
January 15, 2013 at 02:48
owh namanya Kembang Bokor ya mbak Mechta.. disini kayaknya saya pernah liat
katanya sih gitu… mungkin ada yg tahu nama lain? eh, berarti ditempatmu hawanya sejuk ya.. secara ini bunga tumbuhnya di dataran tinggi berhawa sejuk.. 🙂
January 15, 2013 at 12:37
Mamahku pernah punya kembang ini auntie, tapi yg warnanya putih, waktu kecil suka aku jadiin bahan masak2an dipetikin kecil2 huahahahah
begitulah.. saat kecul tak ada bunga yg aman dari tangan kita ya Rin… anehnya setelah dewasa malah jarang masak beneran, hehe…
January 15, 2013 at 19:57
Saya baru tahu namanya nih, padahal sudah sering melihat bunga ini.
ah.. ternyata bukan cuma saya yg ga tahu nama bunga ini (pada awalnya) hehe…
January 16, 2013 at 02:39
bunganya cantik, jadi pingin petik 😆
kalau dipetik cepat layu… ditanam saja… biar awet bunganya.. hehe…
January 20, 2013 at 17:11
yee,….baru mampir udah disuguhin bokor….hmm cobain…*lho koq 😀
dan… gimana rasanya? #eh..
October 10, 2013 at 19:53
mba di sekolah kami ada bunga ini kenang2n dari alumni angkatan 11/12. Tapi sepeninggal mereka bunga ini belum berbunga lagi sampai sekarang. Bagaimana ya caranya untuk merangsang munculnya bunga?
hm, sudah dicoba dengan pupuk yg merangsang pembungaan? biasanya ditukang jual tanaman hias kan ada tuuh… maaf sy gak bisa kasih info spesifik karena sudah agak lama tak menekuni hal itu… mungkin bisa di search di google… 🙂
April 8, 2015 at 16:08
namanya kayak nama Kota Bogor, tapi bunganya cantik. waktu ke telaga warna aku pengen metik tapi ga boleh
tampilannya cantik yaa… 🙂