LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

2 Aroma

| 17 Comments

Alkisah, di suatu siang menjelang sore, seorang gadis sedang termangu di tepi jalan di seberang rumah kostnya.  Ia gelisah menanti datangnya bus AKAP yang akan membawanya kembali ke rumahnya di Kota Lumpia.  Tunggu punya tunggu tak juga datang bus itu, hingga lewat 1 jam lebih dari waktu yang seharusnya, dan siang pun beranjak sore.

Akhirnya si gadis pun menyeberang jalan, kembali ke rumah kostnya.  Setelah meminjam telepon kepada ibu kostnya, barulah ia mendapat kepastian bus yang ditunggunya sudah berangkat sesuai jadwal, namun entah kenapa tidak berhenti di seberang rumah kost itu, tempat yang sudah disepakati sebelumnya dengan si agen.  Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya selama dia menggunakan jasa bus itu.  Maka galaulah hatinya saat itu… batal pulang kampung dan bertemu keluarga tersayang? aargh… menyebalkan! 🙁

Namun rupanya itu bukan akhir cerita.  Seseorang dengan baik hati menawarkan untuk mengantarnya ke agen bus itu, sehingga bisa segera mencari solusi atas masalah itu.  Dan sore itu, kegalauannya akhirnya sirna…tercecer di sepanjang perjalanan PP dari Jl. GG (tempat kost) – Tajur (tempat pool bus malam itu) yang mereka tempuh dengan berboncengan Vespa tua Sang Pahlawan itu…  Tentu saja, karena Sang Pahlawan itu tak lain orang yang -saat itu- menghiasi mimpi-mimpinya 😉

Dan, kedekatan selama perjalanan ‘istimewa’ itu akhirnya selalu terkenang apabila si gadis mencium aroma sesuatu yang mengingatkannya dengan Sang Pahlawan di sore itu.  Aroma apakah itu? Apakah aroma cologne pria itu? Atau parfumnya? Bukaaan… itu bukan aroma cologne atau parfum, melainkan aroma sabun colek merk tertentu, yang tercium dari pakaian pria itu! 😉

Haha…. sungguh, itu bukan spot iklan sabun colek merk tertentu, Saudara-saudara… Tapi itu kisah nyata yang terjadi bertahun lampau ketika si gadis masih kinyis-kinyis di tahun pertamanya di Kota Hujan.

Naah.. itu cerita tentang aroma yang pertama.  Karena judul tulisan ini mengenai 2 aroma, maka selanjutnya akan kuceritakan tentang aroma pembangkit kenangan yang kedua.

Kalau aroma yang pertama tadi adalah aroma sabun colek merk tertentu, maka aroma yang kedua ini adalah…..aroma obat pembersih lantai!  *Ealaaah…. gak  jauh-jauh dari pernak-pernik dapur dan sekitarnya yah?*   😛

Sayangnya, bila kenangan yang dibangkitkan oleh aroma pertama adalah kenangan indah, maka kenangan yang terusik bila aku mencium aroma obat pembersih lantai (merek tertentu) ini adalah yang sebaliknya.  Ya, aroma itu selalu membawaku kepada kenangan sedih saat 2 malam kami gelisah menunggu swargi Bapak yang saat itu sedang dirawat di ruang ICU sebuah RS hingga akhirnya harus merelakan kepergian beliau menghadapNYA. Hiks… T_T

Begitulah cerita tentang dua aroma yang bisa membangkitkan kenanganku, kebetulan yang satu kenangan indah sementara yang satu adalah tentang kesedihan.  Bagaimana denganmu, teman? Adakah aroma tertentu yang bisa membangkitkan kenanganmu… apapun jenis kenangan itu?

Jika ada, bagi ceritamu di kolom komen di sini, atau lebih baik lagi tuliskan saja hal itu dan ikut meramaikan GA-nya Kakaakin, sebagaimana “Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Cerita di Balik Aroma yang diadakan oleh Kakaakin”   🙂

17 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.