Semalam hujan cukup deras mengguyur kota kami, sehingga meskipun belum terlalu malam, aku pengennya ngruntel saja meskipun suara penyanyi & MC di hajatan tetangga cukup mengganggu juga. Alhamdulillah kantuk segera datang akibat dinginnya malam, maka akupun tertidur pulaaas sehingga pagi ini bisa bangun pagi dengan segar 🙂
Sesaat setelah usai menyapa Sang Pencipta, terdengar sms dan ternyata seorang sahabat mengajak jalan pagi mumpung libur. Kuintip keluar jendela, meskipun masih cukup gelap namun tampaknya hujan sudah benar-benar berhenti, maka akupun meng-iyakan ajakan itu.
Setelah olahraga pagi, sarapan sega megana, lalu sampai di rumah melihat halaman yang mulai njembrung lagi dan tanaman-tanamanku banyak yang daunnya gripis dimakan bekicot. Maka akupun olahraga tangan, mengayun sapu lidi kesana kemari diakhiri dengan memainkan gunting membabat daun-daun yang sudah tak layak pandang itu. Iih..kasian beberapa tanamanku jadi agak gundul, tapi tak apalaah… masih musim hujan kan? jadi dengan siraman alami insya Allah akan segera tumbuh daun-daun baru dan mereka akan tampak cantik lagi…
Usai mengurusi halaman, bebersih badan, maka akupun masuk kamar. Lalu asyik ketak-ketik ini itu disambi ingak-inguk FB… tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Tahu-tahu sahabatku sudah mengetuk pintu. Ah iya, kami janjian akan menjenguk sahabat lain yang sedang sakit. Maka akupun bergegas berganti baju dan kamipun segera meluncur ke rumah sahabat kami itu, di daerah mBatang.
Alhamdulillah, keadaannya sudah baik, kamipun asyik bercerita ngalor ngidul, maklum..sudah cukup lama tak saling bertemu karena kesibukan masing-masing. Waktu terus melaju, akhirnya mendekati waktu Dhuhur kami pun mohon diri, agar sahabat kami bisa meneruskan istirahatnya teriring doa semoga segera sehat kembali.
Sebelum pulang kami sempat mampir makan siang dengan menu nasi, lele asam manis, ca kangkung, salad buah dan dilengkapi jus wortel. Haha…banyak ya? biasa… menu masa pemulihan ( biar gak dibilang kemaruk ) hehe… Nah, sambil makan kamipun melanjutkan obrolan berdua.
Mbak Nik -sahabatku itu- bercerita tentang rasa nyaman yang sudah didapatkannya di tempat tugasnya saat ini. Oya, memang dia baru setahun ini mutasi ke tempat baru setelah sebelumnya bertahun-tahun kami sekantor. Awal kepindahannya, dia sempat merasa sedih. Maklumlah, karena bidang tugasnya yang baru sama sekali berbeda dari bidang tugas sebelumnya. Ditambah lagi atasan barunya sempat kurang menerima mutasinya itu dengan baik (konon karena ia menginginkan anak buah pria, ternyata yg masuk wanita). Kondisi-kondisi itu sempat membuat sahabatku itu merasa menyesal dengan mutasinya saat itu.
Namun akhirnya waktu membuktikan bahwa rencana Allah sangatlah indah dan DIA yang paling tahu apa yang paling tepat buat kita. Temanku mulai mempelajari bidang baru yang menjadi tugasnya dengan tekun, berhasil mendapat teman-teman baru yang menyenangkan dan akhirnya memenangkan kepercayaan atasannya dengan menunjukkan kinerja yang baik (meskipun perempuan). Bahkan dengan tugas barunya itu dia yang tadinya hanya berkutat di lapangan ataupun di kantor saja, setahun kemarin telah beberapa kali menjalani dinas luar kota, luar propinsi bahkan hingga ke luar pulau, yang semakin menambah banyak pengalamannya. Sungguh itu hal yang pantas untuk disyukuri, bukan?
Demikianlah…, kadangkala kita mempertanyakan kondisi yang harus kita jalani (bahkan ada yang sampai menuduh bahwa Tuhan tak adil kepadanya) tanpa tahu bahwa ada rencana indah yang disiapkan Tuhan buat kita.
Oleh karena itu, marilah kita perbanyak rasa syukur pada-NYA, apapun kondisi yang saat ini sedang kita jalani. Jalani saja dengan senang hati… Insya Allah, ada hikmah atas segala peristiwa & semua akan indah pada waktu-NYA… #upaya mengingatkan diri-sendiri.. 🙂
Itu cerita (ngalor-ngidul) ku hari ini… Bagaimana ceritamu, teman?
11 Comments
Leave a reply →