Hujan turun hampir tiap hari: pagi, sore hingga malam, begitu pula pada hari Kamis, 16 Januari 2014 lalu. Walhasil keesokan paginya -Jum’at 17 Januari 2014 – ketika aku melongok ke luar rumah terlihat jalan di depan rumah sudah ‘disulap’ menjadi ‘sungai’ kecil nan panjaaaang… 🙁
Waduuh! bagaimana caraku pergi ke kantor? Maklum, motor yang dipinjamkan padaku sudah lumayan berumur (hehe) dan sangat mengkhawatirkan bila harus melalui ‘sungai’ yang baru terbentuk itu. Kalau memaksa mengendarainya, bisa-bisa aku harus melakukan olah raga ‘dorong montor’ di pagi itu! hehe…
Sambil menyiapkan sarapan, kudengar adik-adikku wira-wiri ke halaman, sibuk nge-cek ketinggian air yang semakin merambat naik seiring dengan hujan yang masih saja deras di pagi itu. Alhamdulillah, air hanya sampai di batas halaman, kecuali bila ada kendaraan lewat maka barulah air itu bagai ombak menepi di tepi pantai….datang memesrai halaman rumah kami… *halah, bahasane rek..hehe…
Kemudian akupun bergabung dengan adikku di teras rumah kami, sambil berbagi informasi dengan para bapak tetangga kami yang juga krubyukan sambil berpayung-ria, asyik memantau perkembangan limpahan air di lingkungan rumah kami. Eh, kapan lagi lihat pemandangan para bapak ngerumpi di bawah payung warna-warni? 😀
Lalu ketika melihat diantara mereka ada pak becak yang biasa mangkal di perempatan itu, kamipun bertanya apa ia bisa mengantarku ke kantor. Ternyata beberapa SD diliburkan pagi itu, hingga si bapak tak harus mengantar anak-anak ke sekolah dan free untuk mengantarku ke kantor. Alhamdulillah…, masalah akomodasi ke kantor beres. Horee… 🙂
Maka akupun bergegas bersiap ke kantor,lalu dengan diantar oleh Pak Becak yang baik hati itu, menyusuri ‘sungai’ baru sepanjang depan rumah sampai ke kantor.. eh, serasa yuyu kangkang saja..haha… Sampai dikantor baru aku sadar sudah salah kostum, ketika melihat teman2 berseragam Kopri sementra aku berbatik biasa… alamaaak, fokus ke masalah akomodasi jadi lalai dengan tanggal 17.. hehehe…
Seharian itu hujan setia menemani, hingga saat ku pulang kantor (masih menyusuri jalan yang berganti wajah jadi sungai), bahkan sampai sore hari ketika aku dijemput travel untuk ke Semarang.
Begitupun pagi ini, aku menikmati pagi di rumah masa kecil kami, masih ditemani rinai hujan yang enggan berhenti. Untung ada teh hangat, teman terbaik ketika menikmati tarian air hujan yang memandikan tanaman dan halaman…. Eh, jadi ingat, aku belum berhasil memotret hujan dengan indah… adakah teman yang tahu tips memotret air hujan? bagi-bagi di sini yaa…. *ngarep 🙂
Ya sudahlaah…, namanya juga JANUARI : saat hujan bersenang-senang turun (hampir) setiap hari… dinikmati saja, bukan? Semoga barokah… Oya, bagi teman yang sedang terkena musibah banjir semoga sabar yaa… insya Allah ada hikmah dibalik musibah…
Selamat akhir pekan, teman…. Eh, adakah cara khususmu menikmati hujan, teman?
#Makasih Diajeng Cii’ Yuniaty untuk pinjaman fotonya 🙂
15 Comments
Leave a reply →