Judul Buku : MUSING RELIGION (Sebuah Renungan)
Penulis : Bunda Lily
Editor : Catur Sukono
Layouter : Anang Subchana
Desain Cover : Dani Sulistyanto
Tebal Buku : vi + 192
Penerbit : Halaman Moeka Publishing
Cetakan : Juli 2013
***
Memaknai Penderitaan. Itulah judul ‘bab’ pertama dari buku yang menurut Bunda Lily -penulisnya- berisi perenungan yang beliau simpulkan dari saat-saat kebersamaannya dengan Ibunda tercinta – Sang Guru Kehidupannya.
Membaca ke-57 hal yang dituliskan di buku ini, buatku seakan melakukan perjalanan untuk menilai hati dan kehidupanku sendiri. Menghayati hal-hal yang dibahas di buku ini, membuatku mempertanyakan penerapannya dalam kehidupan pribadiku : sejauh mana hal-hal itu telah menjadi bagian dari hidupku? Seolah aku disodori cermin besar dan melihat masih begitu banyak hal yang harus kuperbaiki !
Judul bab yang unik
Yang juga membuatku terkesan saat menyusuri halaman demi halaman dari buku cantik bercover sederhana namun penuh makna ini, adalah pemilihan kata-kata judul dari beberapa ‘bab’ atau bahasannya. Coba saja tengok beberapa judul-judul bab di bawah ini :
~ Lelah itu nikmat ( Hal 22 )
~ Siapa perampok kebahagiaan? ( Hal 46 )
~ Manusia di Cangkang Telur ( Hal 78 )
~ Aroma Dosa? ( Hal 108 )
~ Doa dan bungkusan yang ruwet ( Hal 154 )
Unik bukan? Menurutku, pemilihan judul-judul itu sangat menarik, menggugah minat kita untuk penasaran tentang materi apa yang akan dibahas di bab itu.
Kisah inspiratif
Renungan-renungan yang ada disampaikan penulis melalui pembahasan yang ringan dan bertele-tele (rata-rata 2-3 halaman), dengan contoh-contoh sederhana, namun tak melupakan ayat-ayat suci yang tepat untuk menguatkan perenungan itu.
Dan beberapa diantaranya disuguhkan dengan kisah-kisah yang inspiratif sebagai ilustrasinya. Misalnya kisah tentang seorang muda yang sedang dalam masa jaya kehidupannya dan harus menerima vonis dokter bahwa kehidupannya akan segera berakhir ( Setentang Manusia – Hal 65 ). Atau kisah tentang penyesalan seorang pemuda yang salah mengartikan kasih sayang ayahnya ( mengapa kita harus bersyukur? – Hal 39 ).
Kutipan keren
Terakhir, ini adalah kutipan-kutipan yang ingin kusimpan dari buku ini :
Sebuah berkat kebahagiaan mungkin saja dikemas melalui keadaan yang kurang menguntungkan, atau bahkan bencana. ( Hal 42 )
Kita seringkali melewatkan berkah dari Tuhan karena kemasannya tidak sesuai yang kita inginkan. ( Hal 42 )
Hal terpenting bukanlah tentang kapan dan dengan cara apa kita menutup lembaran kehidupan kita di dunia ini. Tapi bagaimana akhir kisah yang kita ukir dalam lembaran itu. Hal terpenting adalah, tak ada penyesalan ketika kita meninggalkan dunia ini.( Hal 68 )
Itulah kesan singkatku tentang Buku MUSING RELIGION ( Sebuah Renungan ) karya Bunda Lily. Bunda, terima kasih sudah membagi renungan-renungan hasil kebersamaan Bunda dengan Sang Guru Kehidupan Bunda yaa…..
Bagaimana denganmu, teman… Sudahkah membaca buku ini? 🙂
May 15, 2014 at 7:43 am
Bunda Lily produktif banget. Dan tulisannya selalu membuat orang berpikir 🙂
Setuju, mbak Evi 🙂
May 15, 2014 at 12:13 pm
Alhamdulillaah………………Terimakasih banyak Mechta untuk saran, kritik dan masukannya 🙂
Semoga ada manfaat yang bisa diambil…..
salam
terimakasih Bunda, sudah berbagi renungan ini… in sya Allah banyak hikmah yg bisa saya ambil 🙂
May 15, 2014 at 8:47 pm
Bunda Lily ini termsuk yg produktif juga menerbitkan buku 🙂
daan….semestinya itu memicu kita untuk produktif juga ya? hehe…
May 15, 2014 at 11:28 pm
wah buku baru lagi dari bunda Lily
terbitnya 2013…tapi aku baru baca, mbak.. hehe…
May 16, 2014 at 9:21 am
Makin salut sama Bunda Lily yang begitu produktif membuat buku. Dari kesemua buku-buku Bunda Lily saya malah belum sekalipun membacanya hehe..
Judulnya begitu menarik hati, begitupun judul-judul babnya. Lama-lama saya kalah sama Bunda Lily yang apik dalam merangkai kata 😀
Ngomong-ngomong buku, kayaknya Mbak Mechta bakal seproduktif Bunda Lily deh 😀
aku baru baca 2 Yun… hehe… eh, aamiin untuk doanya, semoga menjadi pemicu semangat… 🙂
May 16, 2014 at 9:24 am
Tentu saja belum mbak 🙂
segera merapat ke Bunda Lily mbak El… hehe…
May 16, 2014 at 3:51 pm
makasih Mba Mechta infonya. kapan-kapan saya cari. 🙂
siip… 🙂
May 16, 2014 at 4:34 pm
Saya suka yang ringan tapi mentes kayak gitu Jeng
Kalau ulasannya terlalu berat bisa termehek-mehek je
Terima kasih reviewnya
Salam hangat dari Surabaya
yang ringan2 memang asyik ya Dhe…hehe… *nglirik toples isi criping hampir habis
May 16, 2014 at 10:14 pm
Beluuum Jeng, tulisan Bunda Ly sungguh elok cara penyampaian maupun isinya.
Salam hangat
Leres, ibu…. kados seratanipun Bu Prih… enteng nanging mentes.. 🙂
May 17, 2014 at 10:28 am
iya, kadang kemasan yang dikasih sama Allah ga sesuai sama yang kita harapkan. padahal mungkin itu yang terbaik buat kita ya, mba.
kemasan yang tak sesuai dengan yg kita inginkan kadangkala membuat kita berburuk sangka pada NYA… Astaghfirullah….
May 17, 2014 at 7:27 pm
review nya bikin naksir bukunya 🙂
iya kah? silahkan langsung merapat ke penulisnya ya.. 🙂
May 21, 2014 at 5:29 am
reviewnya singkat tapi ngena banget …bikin penasaran pengen baca juga nih jadinya 😉
suwun, Muna… 🙂 naah, silahkan merapat langsung pada Bunda Lily … 🙂
Pingback: 4 Buku Inspiratif Bagiku |