Aah…. ternyata sudah sebulan tak merangkai kata di rumah maya ini … Hm, kangeeen… *ambil sulak untuk membersihkan debu & sawang di blog ini. Untung musim hujan belum benar-benar datang..bisa-bisa lumuten blog ini, hihi…
OK deh, kali ini aku ingin bercerita tentang perjalanan dengan Kereta Api beberapa waktu lalu. Apakah itu perjalanan pertamaku naik KA?
Bukaaan… Tentu saja sudah sering aku melakukan perjalanan dengan KA karena akhir-akhir ini KA menjadi favoritku sebab semakin nyaman dan mudah mendapatkan tiketnya. Namun, perjalananku berkereta-api kemarin itu, adalah perjalanan pertama ke Surakarta dengan Kereta Api.
Ya, aku memang sudah lama mendengar adanya jadwal KA Surakarta / Solo – Semarang PP, namun baru sempat mencobanya beberapa hari yang lalu, ketika mendadak mendapat tugas ke Solo, dengan jadwal acara dimulai pukul 12 siang.
Dari Pekalongan, aku menumpang KA Kaligung Mas start dari Stasiun Pekalongan jam 6 pagi, sengaja memesan tempat duduk di sebelah jendela, agar bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan, terutama hamparan laut Ujung Negoro (Kab. Batang) yang dapat kita nikmati dalam perjalanan Pekalongan – Semarang.

Pagi itu aku sampai di Stasiun Poncol Semarang sekitar jam setengah 8 pagi. KA Kalijaga yang akan membawaku ke Solo dijadwalkan jam 8.45, sehingga sesampai di Poncol itu aku masih bisa sarapan dan menunggu dengan santai, terlebih karena aku sudah membeli tiket Kalijaga sejak dari Pekalongan.
Tepat pukul 8.45 KA Kalijaga mulai berangkat dari Stasiun Poncol menuju pemberhentian akhirnya di Stasiun Purwosari – Solo. KA Kalijaga ini merupakan KA kelas ekonomi yang melayani jalur Semarang – Solo sejak 15 Maret 2014 lalu. Tarif tiketnya sangatlah murah, yaitu Rp. 10.000,- dengan kondisi gerbong yang cukup nyaman, apalagi pagi itu penumpang tak banyak… Bisa selonjoran deeh…hehe…
Pilihanku menggunakan moda transportasi ini ternyata tidaklah salah. Sepanjang sekitar 2,5 jam perjalanan Semarang – Solo itu, kami disuguhi pemandangan yang indah dipandang mata. Jadi, meskipun ayunan kereta ditambah udara yang cukup sejuk karena AC mengundang kantuk, tapi kesegaran hijau di akhir musim kemarau ini lebih berhasil membuatku terjaga sepanjang perjalanan itu 🙂



Sayang, memasuki wilayah Solo, pemandangan cantik berubah karena KA melintasi wilayah pemukiman perkotaan dan tampak belakang pemukiman daerah pinggiran rel KA sungguh bukan pemandangan yang sedap di mata 🙁
Selama perjalanan kereta berhenti sejenak di beberapa stasiun yang dilewati antara Stasiun Poncol – Purwosari, yaitu : Stasiun Tawang , Stasiun Kedungjati, Stasiun Gundih dan Stasiun Solo Balapan. Rata-rata stasiun kecil, beberapa tampak kuno namun terlihat bersih dan tetap menarik… sayang hanya sempat memotret stasiun yang ada di sebelah kiri jalan saja, hehe..
Oya, ada yang lucu… Setiap kali kereta akan memasuki stasiun yang akan disinggahi, akan ada announcer yang mengumumkannya. Nah, suara si Bapak ‘penyiar’ siang itu yang khas Jawa dan dengan intonasi seperti anak sekolah membaca sajak, sukses membuatku senyum-senyum sendiri setiap kali mendengarkannya 🙂


Akhirnya jam 11.45 KA Kalijaga dengan 7 gerbong dan berkapasitas penumpang 636 orang itu tiba di Stasiun Purwosari yang menjadi pemberhentian terakhir KA Kalijaga. Bersama teman-teman akupun bergegas turun dan meninggalkan stasiun menuju tempat pertemuan di daerah Solo Baru.
Alhamdulillah, perjalanan siang itu cukup menyenangkan bagiku. Bolehlah diulang kembali di waktu-waktu yang akan datang. Sayangnya, jadwal KA Kalijaga hanya setangkep saja. Dari Solo berangkat jam 5.15 menuju Semarang. Ah.. andai ada jam siang / sore, pasti asyik bisa PP Semarang – Solo dengan KA ini ya…
Itu cerita jalan-jalanku kali ini, teman.. Sudah pernah ke Surakarta naik Kalijaga? Coba deh..asyik lho… 🙂
Wah, tahun 2015 ini kali pertama aku naik KA Kalijaga. Tepatnya September 2015, naik dari Poncol dan turun di Purwosari. September kemarin kok kaya kebetulan dapet kesempatan ke Solo lagi, naik KA Kalijaga lagi deh. Cuma kali ini udah gak nyampe Purwosari. Padahal itu stasiun kenanganku dulu semasa masih sering bolak-balik Jogja-Solo naik Prameks.
Asyik lagi klo sore nya ada KA dr Surakarta ke Semarang ya.. Sayangnya ke Semarannya mesti subuh2 hehe..
*aku blm pernah Solo-Smg nih
Pengin njajal nih Jeng…. Salatiga Poncol naik bus, Poncol Solo dg kereta api, lanjut bus pulang Salatiga hehe. Eh di kedungjati menaikkan penumpangkah, semisal nyegat di sana. Mtnuwun Jeng Mechta.
Lha mangga, Bu Prih… Liburan akhir tahun? hehe…
Mbak aku mau lho di ajak jalan2 kayak gini…..liburan murah meriah tapi asyik dan menyenangkan…..ini aku banget mbak…..
Hihi…ayoo mba Lies… Mudah2an ada wkt luang bareng yaaa
Tiketnya itu… beneran mbak?
10.000? Beneraaan.. Perlu bukti tiketnya? Hehe…
Murah banget itu mbak. Jarak jauh gitu pula. hmmmm…
iya Ryan.. Klo kata sesama penumpang yg bareng aku kemarin itu, karena belum banyak peminatnya dari Solo-Smg PP..sehingga harga tiket murah pun penumpang tidak banyak.. Beda dengan jalur Solo-Jogja yang hampir tiap jam ada jadwalnya, penumpang juga banyak… Mudah-mudahan saja hal itu tidak menjadikan jalur Solo-Smg ini ditutup nantinya…
Lebih nyaman ya mbak… 🙂
Bagus pemandangan pada lintasannya. Kemarin sy naik KA Sarangan klas bisnis.Dapat diskon krn lansia.
Salam hangat dari Surabaya
Leres Pakde…wonten diskon kagem Lansia.. KA sakniki pancen oyee.. 🙂
waaah sungainya surut, airnya sedikit
enak tuh kalo main main di sungai yaaa
Bisa keceh ya Dija..hehe… Tp musti ttp hati2 lho, Cantik… 🙂
Aku juga suka naik kereta mbak biasanya betah ga tidur.menikmati pemandangan sawah, pohon2, klo ke jakarta malah bis aliat pantai… jd kangen naik kereta
Setuju, Muna.. Naik KA siang2 memang asyiik cuci mata.. Klo malam g ada yg dilihat langsung pulees..hehe…
Yang menyenangkan berjalan saat siang hari ya begini ya Mbak Mechta. Full pemandangan sepanjang lintasan. Sungai, pantai, daratan, rumah2 penduduk, dan aktivitas mereka 🙂
Betul mbak..sayang rasanya melewatkan pemandangan indah dg tidur ya mba Evi…