Hai… Pa kabar, teman-teman..?
Alhamdulillah kita sudah berjumpa kembali dengan Bulan Ramadhan, bulan suci yang tentunya dinanti-nanti oleh kaum muslimin. Selamat menunaikan ibadah di Bulan Ramadhan bagi teman-teman yang menjalankannya yaa…
Ramadhan memang terasa istimewa, baik suasananya..maupun aneka makanan yang disajikan di rumah-rumah kaum muslim. Mungkin bahkan ada menu-menu khusus yang hanya hadir di kala Ramadhan saja.
Bagaimana di rumah kami?
Hm, mungkin agak berbeda dengan yang lainnya, di rumah kami memang tidak ada menu khusus selama Bulan Ramadhan ini. Semua yang terhidang di bulan ini bisa juga terhidang di luar bulan Ramadhan, baik itu menu takjil, menu berbuka ataupun menu sahurnya.
Kenapa begitu? Entahlah, mungkin karena kebiasaan saja di rumah kami. Bukan berarti tak menghormati bulan suci lho yaa… Luar biasanya bulan Ramadhan adalah bahkan menu biasa terasa istimewa disantap di bulan ini. Mungkin lebih ke suasananya ya?
Nah, kalau ada yang bertanya apa menu favorit di bulan Ramadhan, jadi agak mikir juga ya..hehe.. Mungkin kata favorit di sini kuterjemahkan saja jadi yang sering muncul ya? 🙂
Dimulai dari menu takjil. Ada banyaak makanan manis yang bisa menjadi pilihan untuk mengawali buka puasa, bukan? Nah, di antara yang banyak itu, yang paling sering menjadi pilihan kami adalah es buah dan kolak. Hihi..standar banget yak?
Kolak, baik itu berbahan pisang maupun ubi memang menjadi salah satu kegemaran kami. Mudah membuatnya, bisa disajikan panas / dingin sesuai selera. Aku pribadi sih lebih suka yang dingin, bukan ditambah es batu, tapi cukup didinginkan di lemari es beberapa waktu sebelum disantap..hm..maknyuuuus… Begitupun Es Buah atau Es Campur. Di hari-hari biasa terutama saat mentari cukup terik, makanan ini menjadi pilihanku. Nah, apalagi setelah berpuasa seharian… Semangkuk Es Buah menjadi pelepas dahaga yang juara! Rasa haus yang mendera setelah berpuasa seharian jadi lenyap tak bersisa 🙂
Sst..satu rahasia lagi kenapa kolak dan es buah jadi pilihan, karena kalau lagi malas bikin tetap mudah menemukannya di penjual-penjual takjil yang menjamur di sore hari bulan Ramadhan! Haha… *emakmales
Selanjutnya untuk menu buka puasa, yang paling sering muncul adalah yang seger-seger semacam Sayur Sop, Sayur bening atau Asem-asem. Sayur asem meskipun seger tapi adik-adikku kurang suka jadi jarang muncul hehe.. Sesekali yang bersantan muncul juga yaitu Sayur Lodeh. Oya ada satu menu bersantan yang juga jadi kesukaan, yaitu Ikan Nyem-nyem. Masakan apa itu?
Nyem-nyem adalah sebutan kami untuk masakan yang berbahan dasar Ikan pindang, Tomat dan Santan. Bumbu yang diperlukan hanya Bawang merah, Bawang putih, Daun Salam, Serai, minyak sayur, Gula dan garam seperlunya. Cara masaknya : Bawang mer-put diiris tipis-tipis, lalu ditumis dengan sedikit minyak sayur. Setelah harum masukkan santan dan bumbu lainnya sambil diaduk pelan-pelan lalu masukkan ikan-ikan pindangnya. Irisan tomat menyusul kemudian setelah santan mendidih, tambahkan juga gula & garam untuk menyeimbangkan rasa sesuai kesukaan. Tunggu hingga tomat layu dan santan menyusut, Nyem-nyem siap dinikmati bersama nasi hangat 🙂
Oya untuk lauknya alias temannya sayur, karena kami kurang suka daging-dagingan -kurang sehat bagi tubuh dan juga kantong, hehe- maka duet tempe-tahu lebih sering muncul di meja makan. Entah itu digoreng begitu saja, dibacem atau diolah menjadi masakan lain misal perkedel tahu, sambel tempe, semur tahu, oseng tempe, dll.
Nah, itu tadi tentang takjil dan menu berbuka yang selalu sederhana. Bagaimana menu sahur kami? Tentunya tak kalah sederhana & apa adanya! Hihi..
Yang menjadi pertimbangan utama pilihan menu untuk sahur adalah praktis namun tetap dapat menyuplai gizi dan energi sebagai bekal puasa seharian. *eh kok seperti tag line iklan tertentu ya? 🙂
Telur adalah bahan yang hampir selalu muncul, terutama bila kulkas kosong dan belum sempat belanja. Ya, telur memang praktis diolah dan disajikan, untuk hidangan sahur.
Orak-arik telur dengan sayuran yang berbeda adalah salah satu triknya. Buncis, wortel, sawi putih, kol, tahu dan jamur adalah pendamping telur yang sering muncul di menu Orak-arik ini.
Kalau sedang ingin berkuah, maka Capcay kuah adalah salah satu pilihannya, selain tumis-tumis sayuran tapi dengan kuah yang lebih. Tak ada sayuran tapi ingin berkuah? Sambal goreng telur saja, praktis…tinggal nyeplok telur lalu disambel-goreng dengan santan yang encer saja deh.. Atau menjelang akhir Ramadhan, adikku yang hobby membuat kue kering mulai berkarya. Naah, kan banyak sisa putih telur tuh, tinggal dikukus lalu dipotong-potong jadi deh bahan buat sambel goreng atau balado atau bumbu bali *emakngirits 🙂
Bagaimana dengan bebuahan dan minuman? Hm, masih senada dengan yang lain, tentunya buah yang sering muncul adalah buah yang sedang musim. Pepaya, Pisang, Jeruk, Mangga dan Buah Naga itu yang sering muncul. Sedangkan untuk minumannya tidak ada yang khusus pula, yang senang teh ya memilih ngeteh begitu pula pecinta kopi ya tetap setia dengan kopinya. Tambahan susu di saat sahur untuk menambah stamina saat puasa -ni bukan lagi ngiklan lho., hehe. Oya jus buah juga menjadi pilihan minuman yang menyegarkan ya.. Paling sering sih jus wortel-tomat, jus mangga dan jus buah naga.
Naah..itu dia cerita tentang masakan favorit -atau tepatnya yang sering muncul- saat Ramadhan di rumah kami. Oya tulisan ini dibuat untuk menjawab tema arisan Blogger Gandjel Rel yang dilontarkan oleh dua blogger keren mba Wati dan mba Ika .
Bagaimana denganmu, teman? Ada masakan favorit saat Ramadhan juga? Sila bagi ceritanya di kolom komen yaa…
29 Comments
Leave a reply →