Lalang Ungu. Hai teman…apa kabar? Semoga tetap sehat dan bahagia di minggu ke-2 Bulan Maret ini yaa… Meskipun hujan masih rajin berkunjung dan langit lebih sering mendung, mari kita nikmati saja dengan senyum …
Namun kadangkala suara rintik hujan seolah menjadi backsound yang syahdu saat kutarikan jari-jemariku merangkai kata. Oya, sore berhujan seperti ini juga mengingatkanku pada sebuah sore yang basah beberapa waktu lalu di sekitar Klaten, yang tak mampu mencegah kami untuk mampir ke Umbul Ponggok.
Sudah tahu Umbul Ponggok, bukan?
Umbul Ponggok adalah sebuah tempat rekreasi snorkeling dan diving yang berlokasi di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Jawa Tengah, merupakan sebuah kolam renang alami yang bersumber dari mata air yang segar dan jernih.
Lokasi kolam wisata Umbul Ponggok ini buka dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore, dengan HTM Rp. 15.000 untuk hari kerja dan Rp 30.000 pada hari minggu / hari libur.
Begitu memasuki lokasi, kita akan dihadapkan pada pemandangan sebuah kolam yang cukup luas ( berukuran 50 x 25 m) dengan air yang melimpah seolah mengundang kita untuk segera menyelam di kesegarannya. Kolam ini dikelilingi semacam teras dengan kursi-kursi untuk duduk bersantai, deretan kios persewaan perlengkapan selam dan pepotoan di salah satu sisi kolam, tempat bilas dan kamar ganti di salah satu sudutnya dan kios-kios yang menjual makanan dan minuman di sisi kolam yang lainnya.
Nah, apa yang bisa kita lakukan di sana?
Bermain air, menyelam dan foto-foto tentunya! Oya, kolam ini alami sehingga dasar kolam yang dalamnya rata-rata 1,5 – 2,6 m ini bukan lantai keramik seperti di kolam buatan lho… Dasar kolam sangat alami, berupa hamparan pasir dan bebatuan. Yang menjadi daya tarik tersendiri adalah ribuan ikan warna-warni yang akan menemani kita menyelam di Umbul Ponggok ini.
Lhah..ada ribuan ikan ya? amis dong!
Eh, jangan salah ya… Meskipun ada ribuan ikan di kolam ini, air tidak menjadi amis sebab airnya terus mengalir secara alami. Dan juga karena ini bukanlah laut, jadi tak perlu takut terbawa gelombang saat menyelam di sini!
Tersedia peralatan selam yang dapat disewa di sana, antara lain pelampung (Rp. 7.000 /unit), masker snorkel (Rp. 13.000/unit), Kaki katak (Rp. 2.000/unit). Nah, selain disediakan persewaan alat selam, juga ada pemandu apabila mengambil paket foto di bawah air.
Foto di bawah air? Apa asyiknya?
Wah..jangan salah! Justru salah satu kenangan yang tak terlupakan di Umbul Ponggok ini adalah berfoto di bawah air, dengan ikan-ikan warna warni yang bersliweran dan alat bantu /properti foto yang aneka rupa. Ada bangku-bangku cantik, sepeda, becak, tenda, bahkan ada alat-alat elektronik juga! Wis tah, banyaak jenis properti yang disewakan di sana untuk mendukung hasil foto nan cetar dan layak pajang di IG! Haha…
Yah, gimana dong…aku gak punya kamera under water..
Jangan galau, teman… Bisa sewa kamera juga kok di sana. Ada paket kamera Rp. 60.000,- untuk 30 menit dengan maksimal rombongan 4 orang, atau paket Rp. 100.000,- untuk 1 jam dengan maksimal rombongan 7 orang. Nah, yang lebih asyik adalah paket itu free operator kamera, alias ada mas-mas pemandu yang akan mengarahkan gaya dan memotret kita! Siip kan… Pokoke kalau ke sini jangan lupa foto-foto under water ya *jangan sampai menyesal sepertiku…* hiks
Oya, ada tips pemotretan under water di Umbul Ponggok ini, yaitu disarankan untuk datang di hari biasa ( Senin-Jumat ) antara pukul 7-9 pagi atau pukul 2-4 sore. Selain saat itu pengunjung relatif tidak terlalu ramai, sehingga spot-spot foto lebih mudah diakses (tidak harus ngantri) juga pencahayaan sedang bagus. Sinar matahari dari samping dan bukan tepat dari atas kepala. Air tampak makin jernih dan biru..
Ada beragam properti foto dalam air, dengan biaya sewa yang beragam juga, mulai Rp. 30.000 (sepeda) sampai dengan Rp. 150.000 (jetski). Tinggal pilih mana yang kau suka dan disesuaikan dengan kondisi dompet ya…hehe… Oya, ada paket prewedding juga lho. Untuk sewa tempat saja Rp. 300.000 , Paket standar Rp. 2.000.000 yang meliputi : waktu pemotretan 1 hari, 3 orang crew, entrance fee pemotretan, CD hasil foto dan 2 cetak ukuran 47×31 cm. Adapula Paket Full Prewedding Rp. 3.000.000 meliputi : waktu pemotretan 1 hari, 3 crew foto + 1 make up artist, wadrobe & entrance fee, CD hasil foto dan 2 cetak ukuran 47×31 cm.
Oya, untuk anak-anak Balita juga disediakan kolam dangkal di samping kolam utama, sehingga anak-anak juga tetap dapat ceria bermain air meski tidak boleh masuk di kolam utama yang cukup dalam itu.
Psst..ada sedikit penyesalanku saat ke sana waktu itu. Bukan…bukan karena saat itu hujan dan kurang lama di sana karena sudah sore, tapi karena aku tak berani nyemplung sehingga kehilangan kesempatan membuat kenangan pepotoan di bawah air! Dan itu bukan karena takut (meskipun jujur memang ada sih rasa takut karena aku tak bisa berenang…haha..) namun lebih karena aku tak membawa baju ganti!
Haha…iya, waktu ke sana itu memang kami tidak persiapan. Sudah lama mendengar ketenaran Umbul Ponggok ini membuatku ngompori teman-teman untuk mampir ke sana sepulang kunjungan kerja ke Solo & Klaten di bulan Pebruari lalu. Hasil rayuanku berhasil dan rombongan kami pun menyempatkan diri mampir sebelum pulang, tapi aku lupa membawa ekstra baju ganti, sehingga tak berani berbasah-basahan sore itu.
Dan ternyata, kekecewaan itu sebenarnya tak perlu terjadi. Kita bisa membeli baju ganti di sana. Ketika kami berjalan pulang menuju parkiran, kami melewati deretan kios-kios cendera mata yang juga menjual aneka baju ganti sejak dari luaran hingga daleman! Alamaak….kenapa tadi waktu masuk tak terlihat olehku ya? Mungkin tertutup payung-payung yang kami pakai karena saat datang hujan cukup lebat.
Meskipun tidak lagi perlu mencari baju ganti, sore itu aku tetap mampir ke salah satu kios itu, untuk mencari oleh-oleh sambil ngobrol sedikit dengan penjualnya. Dari Bu Yuli -pemilik salah satu kios- kudapat cerita mengenai manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar dari pengelolaan Umbul Ponggok oleh BUMDES setempat.
Masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan dari pekerjaan sebelumnya yang sebagian besar hanya sebagai petani / pedagang kecil. Pengelola membuka kesempatan bagi warga desa untuk berdagang di area wisata, baik itu berdagang kuliner maupun kerajinan sebagai cindera mata. Bahkan pemberian sampel makanan kecil buatan masyarakat lokal sebagai bonus tiap pembelian tiket, merupakan salah satu usaha BUMDES untuk membantu pemasaran produk UKM setempat.
Pengelolaan jasa pemotretan juga dilakukan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna dan menjadi bagian dari usaha BUMDES tersebut. Penghasilan dari pengelolaan tempat wisata ini, selain digunakan untuk pembangunan desa sebagian juga digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, antara lain melalui pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi warga yang tidak mempunyai santunan kesehatan dari tempat kerjanya. Alhamdulillah…senang ya, mendengar hal ini. Semoga usaha pengelolaan loka wisata ini semakin maju dan mensejahterakan masyarakat sekitar. Aamiin…
Itulah cerita kunjungan kami ke Umbul Ponggok Klaten, di suatu sore nan basah. Sudah pernah ke sana juga, teman? Bagaimana pengalamanmu? Bagi ceritanya di kolom komen yaa… Terima kasih…
20 Comments
Leave a reply →