Mau Mandaran Seafood? Ke De’ Pendopo Pekalongan Saja! Hai Sahabat Lalang Ungu, siapa di antara kalian yang suka seafood? Naah..pasti banyak yang angkat tangan nih. Tos dulu kalau begitu, menu olahan berbahan ikan, kerang, cumi, dll memang banyak penggemarnya termasuk aku. Dalam tulisanku kali ini, aku akan ceritakan pengalamanku menikmati menu seafood di salah satu resto Pekalongan yaitu De’Pendopo di International Batik Center Wiradesa Pekalongan, yang disajikan a la mandaran.
Tentang De’Pendopo IBC Pekalongan
Beberapa hari lalu, kebetulan aku harus bertemu dengan beberapa rekan dari Komunitas Blogger Pekalongan, nah kali ini kami memilih tempat di sebuah resto yang baru saja soft launching pertengahan bulan lalu. Sebenarnya resto yang berlokasi di kawasan International Batik Center (IBC) Wiradesa Pekalongan ini sudah lama ada, hanya rupanya baru-baru ini ada pergantian manajemen. Nah, kami penasaran nih ceritanya, pengen nyobain menu-menu di De’Pendopo yang ‘baru’ ini 😊
Teman-teman sudah pernah berkunjung ke IBC Pekalongan? Lokasinya persis di tepi jalan jalur Pantura Pekalongan tepatnya di Jl. A. Yani 573 Wiradesa Kab Pekalongan. Nah di bagian depan dari salah satu pusat perdagangan Batik Pekalongan ini, ada sebuah bangunan berbentuk Pendopo khas Jawa. Itulah bangunan yang digunakan untuk Resto De’Pendopo ini. Cukup luas dan semi terbuka, seperti layaknya bangunan Pendopo / aula khas Jawa pada umumnya.
Ruangan resto dengan bangunan semi terbuka ini tampak luas, bersih dan nyaman dengan meja-kursi makan yang di tata berjarak, sementara lingkungan sekitarnya pun tampak tertata apik (mengundang jiwa-jiwa selfie, hahaha..) dan tempat parkir relatif luas juga.
Perkiraan kami semula, menu yang tersaji di resto ini adalah menu tradisional / khas Jawa atau menu lokal Pekalongan, ternyata setelah melihat daftar menu yang tersaji, justru seafood merupakan ciri khas dari resto ini. Dan yang lebih menarik lagi, informasi dari pramusaji bahwa paket-paket menu laut yang ada akan disajikan a la mandaran. Wah asyik sekali, bukan?
Apa itu Mandaran?
Oya untuk teman-teman yang belum tahu, mandaran itu adalah istilah lokal Pekalongan untuk makan bersama dari satu tempat. Bisa menggunakan nampan besar, atau tampah (nampan tradisional berbahan anyaman bambu) atau banyak juga yang menggunakan alas daun pisang yang di letakkan melintang di tengah lalu nasi dan lauk-pauknya ditata di atas daun pisang tersebut, dan orang-orang yang makan bersama duduk dengan posisi mengelilingi menu di tengah tersebut. Mungkin hampir sama dengan sebutan bancakan di daerah Jawa lainnya atau ngariung di daerah Sunda.
Sudah terbayang ya? 😊
Jenis-jenis Paket Seafood De’Pendopo
Di resto De’Pendopo ini ada 9 paket menu seafood yang dapat kita pilih, sesuai dengan jumlah rombongan kita ataupun item menu yang kita inginkan.
- Paket 1A, 1B, 1C : Kerang Hijau, Kerang Dara, Udang, Jagung
- Paket 2A, 2B, 2C : Kerang Hijau, Kerang Dara, Udang, Cumi-cumi, Criping, Jagung
- Paket 3A, 3B, 3C : Kepiting, Kerang Hijau, Kerang Dara, Udang, Cumi-cumi, Criping, Jagung
Oya, paket A sesuai untuk 1-2 orang, B untuk 3-4 orang dan C untuk 5-7 orang. Berikut ini daftar menu De’Pendopo
Saus khas De’Pendopo
Singkat cerita, kami memutuskan untuk mencoba salah satu menu Paket seafood di De’Pendopo ini, dengan pilihan sausnya adalah Saus Jlamprang. Lhoo..itu milih saus atau milih kain batik sih?? 🤣
Jangan heran teman, itu salah satu keunikan lain dari de’Pendopo ya.. Di sini ada 4 macam saus yang dapat dipilih dalam penyajian paket seafood dan keempatnya menggunakan nama-nama yang erat kaitannya dengan batik, yaitu : Jlamprang, Kawung, Sidomukti dan Sidoluhur. Sesuai sekali dengan lokasi (Batik Center) dan produk unggulan Pekalongan yaitu BATIK.
Agar tak salah memilih, terlebih dahulu kami menanyakan ke pramusaji tentang keempat saus tersebut, dan penjelasannya adalah sbb : Saus Jlamprang semacam saus asam-manis dengan tambahan bumbu rahasia; adapun Saus Kawung semacam saus Lada Hitam; Saus Sidomukti semacam saus Padang dan Saus Sidoluhur semacam saus Bumbu Rujak. Tentu saja semuanya dengan tambahan bumbu khusus yang dirahasiakan 🙂
Penyajian menu paket seafood De’Pendopo
Beberapa saat setelah pesanan kami dicatat, ada yang tidak biasa terjadi. Dari arah dapur terdengar ada yang bersuara lantang, kalau tidak salah dengar begini : “table 5 goyaaang” lalu ada yang nyahutin bareng-bareng : “actiooon”
Lhaah….apaan tuuh? Jadi penasaran deh, dan aku iseng menghampiri dapur resto yang ada di sebelah kiri pendopo. Terlihat beberapa karyawan sedang menyiapkan pesanan, termasuk pesanan kami tentunya. Sempat berjumpa dengan seorang mba cantik yang menyapa dengan senyum manisnya, kami pun sempat berbincang. Ternyata dia adalah mba Ana, bagian dari manajemen resto ini. Terkait seruan itu, mba Ana menjelaskan itu semacam SOP di De’Pendopo ini, yang menandai dimulainya penyiapan pesanan pelanggan. Hihi..unik ya, macam di film-film 😊
Tak lama kemudian seorang pramusaji mendatangi meja kami, membawa lembaran kertas khusus yang kemudian ditata melapisi permukaan meja kami.
Lalu ada pula yang membagikan celemek kertas sekali pakai untuk kami pakai masing-masing. Setelah itu pramusaji lain datang membawa panci yang masih tampak uap panas dari isinya, lalu menumpahkannya di atas meja kami!
Olala..jadi rupanya itulah pesanan kami, sudah siap santap di atas meja. Tak ketinggalan nasi hangat dalam bakul yang siap kami ambil sesuai kemampuan perut masing-masing.
Tak menunggu lama, kami pun langsung menyantap nasi hangat berlauk kerang-kerangan, cumi, dan udang itu. Sore itu kami makannya muluk alias makan tanpa sendok-garpu. Yummy…uenaaak…
Selesai makan, para pramusaji sigap membersihkan meja dan menanyakan kepada kami apakah ada pesanan tambahan. Kedua rekanku masing-masing memesan secangkir kopi sebagai teman membahas ini-itu yang perlu kami bahas waktu itu, sementara aku memilih menghabiskan es teh ku saja. Aku sedang tak berani ngopi soalnya, meskipun sebenarnya pengen juga nyicip salah satu dari aneka jenis kopi yang tersedia di sana. Mungkin lain kali..
Iya, insya Allah lain kali mau ke sini lagi ah bersama keluarga / sahabat lain, mencicip menu-menu lainnya, mungkin pada Senin, Rabu atau Sabtu agar bisa ikut menikmati sajian live music di De’Pendopo ini. Menurutku, suasana resto ini nyaman untuk merajut kebersamaan yang hangat.
Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita pengalamanku menikmati seafood a la mandaran di Resto De’Pendopo yang punya tagline meet n eat ini. Asyik sekali. Teman-teman Pekalongan dan sekitarnya, sudah cobain belum? Untuk teman-teman dari luar kota bila sedang ada di Pekalongan dan sekitarnya, langsung mampir saja. Nyarinya gampang kok. Cari saja IBC / International Batik Center Wiradesa Pekalongan. Setelah mborong batik-batik cantik, mampir ke De’Pendopo untuk isi perut ok punya… 😋 Oya mulai 1 Desember ini, resto buka mulai jam 14 – 22 WIB. Mau reservasi? Capcus kontak ke no 081648283101 saja…
72 Comments
Leave a reply →