17 Hari Umrah + Turki itu kemana aja & ngapain aja sih?
Hmm… mendapat pertanyaan itu, aku sempat terdiam sejenak sebelum menjawabnya. Sebenarnya dari nama kegiatannya “Umrah + Turki” sudah bisa diketahui kan ya bahwa tujuannya adalah ke tanah suci ( Makkah dan Madinah) untuk umrah, serta jalan-jalan ke Turki sesudahnya.
Oh..atau mungkin yang membuat temanku penasaran hingga mengajukan pertanyaan itu adalah apa saja kegiatan kami selama 17 hari itu?
Ok deh..biar gak penasaran lagi, akan kutuliskan saja pengalaman kami mengikuti paket umrah + Turki selama 17 hari itu, yang terbagi menjadi perjalanan, ziarah Madinah, umrah dan ziarah Makkah serta jalan-jalan dan ziarah Turki. Kali ini, kita awali dengan catatan perjalanan dari Jogjakarta hingga Madinah ya…
Day 1 : YIA – KLIA
Perjalanan umrah kali ini, kami menggunakan jasa AlFajr -salah satu PPIU yang berkantor pusat di Solo- dan kami berangkat dari bandara YIA Yogyakarta, transit di Kuala Lumpur Malaysia sebelum menuju ke Jeddah dan kemudian lanjut ke Madinah dengan menggunakan bus.
Selasa, 23 April 2024 sekitar jam 8 pagi aku dan adikku sampai di Bandara YIA Yogyakarta. Oya, ini adalah pertama kali bagi kami ke bandara (yang relatif baru) dan terletak di Kulonprogo ini. Sebelumnya waktu ke Lombok tahun 2020 lalu kami masih menggunakan bandara lama, sehingga maklumi saja ketika sempat ada insiden salah gedung (alih-alih langsung ke gedung keberangkatan, kami sempat nyasar ke gedung kedatangan) ketika datang kemarin. Hahaha…
Setelah berkumpul dengan rombongan, menerima paspor, visa dan tiket pesawat serta mendapat briefing dari mas Jefri sang Team Leader lalu menjalani serangkaian pemeriksaan imigrasi rutin, akhirnya Air Asia yang membawa rombongan kami take off menuju KL sekitar pukul 11 siang dan landing dengan selamat di Bandara Internasion Kuala Lumpur sekitar jam 14.30-an waktu setempat.
Jadwal flight selanjutnya ke Jeddah adalah jam 6.30 keesokan harinya, oleh karena itu sebagian waktu transit itu dimanfaatkan untuk jalan-jalan ke beberapa spot wisata di seputar KL : Masjid Putra di Putrajaya; Menara kembar Petronas; Dataran Merdeka dan santap malam di kawasan street food KL.
Masjid Putra di Putrajaya
Dari KLIA tujuan pertama kami adalah ke wilayah persekutuan Putrajaya semacam IKN yang didirikan sejak 19 Oktober 1995 untuk menjadi pusat administrasi Malaysia menggantikan Kuala Lumpur.
Masjid Putra sendiri adalah sebuah masjid yang mulai dibangun sejak 1997 dan resmi dibuka pada 1999, berada di Kota Putrajaya Provinsi Putrajaya Malaysia. Menggunakan gaya arsitektur perpaduan arsitektur Islam, Modern dan Moor, masjid dengan kapasitas jamaah 15.000 orang ini selain berfungsi sebagai masjid juga merupakan salah satu tujuan wisata, tanpa dipungut biaya (gratis).
Alhamdulillah, senang rasanya pada kesempatan kemarin itu kami bisa menjalankan ibadah sholat dhuhur & ashar dengan nyaman di masjid yang luas dan cantik ini.
Menikmati Makan dan Suasana Malam di KL
Sebelum ke destinasi wisata selanjutnya, kami mampir dulu di sebuah sudut jalan KL untuk menikmati makan malam di sebuah resto kecil sambil ngobrol-ngobrol menikmati suasana malam di sana.
Menara Kembar Petronas
Destinasi wisata berikutnya yang kami datangi adalah Menara Kembar Petronas. Teman-teman pasti sudah tak asing dengan ikon KL yang satu ini ya..
Petronas Twin Tower yang merupakan gedung perkantoran dan juga tempat wisata milik KLCC Holdings Sdn Bhd ini mulai dibangun tahun 1993 hingga diresmikan pada tahun 1999.
Mempunyai ketinggian sekitar 451 m dengan jumlah lantai mencapai 88, gedung ini sempat menduduki peringkat pertama gedung tertinggi di dunia pada kurun waktu 1998-2004, sebelum kemudian dilampaui oleh Burj Khalifa dan Taipei 101.
Jam operasional nya mulai jam 10 pagi hingga jam 6 sore, sehingga ketika kami sampai di sana waktu itu (sekitar pukul 8 malam) hanya bisa berfoto-foto dan menikmati suasana di sekitarnya saja (yang tetap rameee dengan rombongan turis-turis meskipun malam hari).
Dataran Merdeka
Destinasi wisata terakhir yang kami datangi malam itu adalah Dataran Merdeka, masih di Kuala Lumpur Malaysia.
Dataran Merdeka merupakan nama dari sebuah lapangan di Kuala Lumpur tepatnya terletak di depan Gedung / Bangunan Sultan Abdul Samad. Di tempat inilah bendera Union Jack diturunkan dan bendera Federasi Malaya dikibarkan untuk kali pertama, yaitu pada tanggal 31 Agustus 1957. Sejak saat itu, lapangan ini menjadi tempat perayaan kemerdekaan atau Parade Hari Merdeka.
Hampir pukul 9 malam ketika kami sampai di sana waktu itu, namun suasana sekitar Dataran Merdeka ini masih cukup ramai, banyak pengunjung (tidak hanya turis, sepertinya cukup banyak juga warga lokal bila ditilik dari dialek nya) duduk-duduk menikmati malam sambil ngobrol-ngobrol dan anak-anak tampak berlarian di sekitar lapangan.
Day 2 : KL – Jeddah – Madinah
Keesokan harinya, Rabu 24 April 2024 sebelum subuh rombongan sudah bersiap untuk profiling di bandara KL tepatnya di counter Maskapai Saudia Airlines. Akhirnya setelah menjalani prosedur pemeriksaan dll, rombongan kami bertolak ke Jeddah dengan menggunakan maskapai Saudia sekitar pukul 6.30 waktu setempat dan alhamdulillah kami sampai dengan selamat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah sekitar 8 jam kemudian yaitu pukul 14.50 WIB atau 10.50 waktu Jeddah.
Setelah menjalani prosedur imigrasi di bandara yang lumayan makan waktu, berjumpa dengan muthawif , akhirnya rombongan kami meneruskan perjalanan menuju Madinah siang itu dengan menggunakan bus dan waktu tempuh perjalanan sekitar 4 jam.
Alhamdulillah menjelang Maghrib rombongan sampai di Hotel Durrat Al Eiman, setelah menaruh barang-barang rombongan langsung diajak ‘pengenalan medan’ dulu ke Masjid Nabawi 🙂
Sahabat Lalang Ungu, segini dulu ya cerita perjalanan umrah+ Turki yang kami ikuti 23 April – 10 Mei 2024 yg lalu. Insyaallah besok dilanjut lagi cerita ziarah di Madinah ya.. Sampai jumpa…
Tulisan lain tentang haji dan umrah baca di sini ya..
28 Comments
Leave a reply →