LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Antara Lolong dan Kali Paingan

| 5 Comments

Hm, ada hubungan apa antara silaturahmi dan sungai di pegunungan?

Hehe… kebetulan, beberapa waktu kemarin aku dan teman-teman berkesempatan menjalin pertemuan / silaturahmi dan keduanya melibatkan acara hepi-hepi di kali gunung alias aliran sungai yang mengalir di pegunungan. Tahu kan ciri khasnya aliran sungai pegunungan? Yap! Biasanya beraliran air nan jernih dan dipenuhi batu-batu besar nan berserak, tak seperti aliran sungai di perkotaan yang aliran airnya buthek dan dipenuhi sampah berserak 🙁

Kembali ke cerita silaturahmi dan sungai ya….

Bersama sahabat di Lolong.

Silaturahmi pertama adalah aku dengan keempat sahabatku, emak-emak nan heboh.  Kami berlima sudah cukup lama menjalin persahabatan, terlebih keempat sahabatku itu.  Sebenarnya aku pendatang baru bagi mereka, karena keempatnya telah memulai persahabatan sejak bertahun lalu ketika sama-sama bertugas di satu Kecamatan (dengan latar belakang profesi berbeda ) dan aku baru bergabung dengan mereka sekitar 5 tahun lalu.

Keakraban kami saat ini memang tak berubah meskipun sekarang masing-masing kami bertugas di instansi yang berbeda, kami masih menyempatkan diri kumpul-kumpul saat salah satu diantara kami berulang tahun.  Nah, acara kemarin itu adalah acara ultah 2 orang diantara kami, mbak Budi dan mbak Aya.  Sebenarnya ultah mereka di bulan Juli & Agustus lalu, karena bersamaan dg puasa dan lebaran -serta kesibukan masing-masing- akhirnya baru awal September lalu kami bisa kumpul bareng merayakannya.

Kami menginap di ‘rumah tetirah’ mbak Budi di Doro – salah satu Kec di Kab Pekalongan yang terkenal dengan buah durian dan salaknya.  Di sana memuaskan diri ngobrol ngalor-ngidul  sambil menikmati kebun & KRPLnya, lalu masak bareng (bakar Gurame-Gurame gendut dari kolam beliau yang sebelumnya ditangkap dengan susah payah & penuh gelak tawa..) dan tentu saja tak ketinggalan jalan-jalan… 🙂

PANEN_KECIPIR

Mba Aya & Mba Niek Panen Kecipir buat lalapan

DI_PASAR

Pagi-pagi jalan-jalan ke Pasar Doro.. Waa..ada pisang buanyaaak…

Di_KEBUN

Mampir sebentar di kebun Sengon mbak Aya yang baru mulai tumbuh lagi…

Sengon & Kankernya

Mbak Budi – Sang PPL – menemukan ada Sengon yg terkena kanker… Waduuuh…

Awalnya setelah menengok kebun sore itu kami hanya ingin jalan-jalan ke acara Expo yang sedang ada di Kajen -ibu kota Kab Pekalongan- namun akhirnya tanpa rencana tujuan berubah, ke  Desa Lolong.

Ada yang pernah dengar lagu Lolong ?  Salah satu lagu Ebiet G Ade  yang populer di tahun 80-an itu menceritakan panorama sebuah desa bernama LOLONG, yang terletak di Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan.  Sebuah jembatan batu melengkung yang masih tampak kokoh hingga kini, menjadi ikon wisata desa ini.

JEMBATANLOLONG

Jembatan batu Lolong yang di bangun tahun 1927 masih tampak kokoh

Itu adalah jembatan kuno yang dibangun tahun 1927 – saat Pemerintah Kolonial Hindia Belanda- sepanjang 25 meter diatas Kali / Sungai Sengkarang ( awalnya kukira namanya Kali Lolong, ternyata bukan to? hihi…)

LOLONG

Naah, ini penampakan Sungai Sengkarang yg mengalir  di bawah jembatan batu itu .. Khas sungai di pegunungan ya…

Sebagai ‘orang kota’ yang hampir tak pernah menjumpai sungai yang berair jernih dan eksotis dengan batu-batu besar berserakan seperti itu.. tentu saja kami langsung turun ke air dan menghabiskan waktu sore itu dengan keceh / bermain air, dan…foto-foto tentunya.. Senangnyaaa..

CERIA

Emak-emak hebooh 🙂

MELEPASLELAH

Capai ‘keceh’ emak-emak heboh pun melepas lelah di pinggir sungai…

Bersama rekan kerja di Kali Paingan

Silaturahmi kedua yang kulakukan bulan ini adalah makan bersama teman-teman sekantor, acara pelepasan salah satu rekan yang baru saja dimutasi ke kantor lain.  Acara itu diadakan di Lokasi Wana Wisata Kali Paingan – Kajen – Kab. Pekalongan.

KALI_PAINGAN

Wana Wisata Kali Paingan – Kajen

Lokasi yang baru diresmikan pada tahun 2011 itu digagas oleh Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (P3MDH) Kabupaten Pekalongan dan berlokasi di sebelah selatan Lokasi Wisata Linggo Asri yang telah lebih dahulu terkenal.

KALINE

Yaaah.. batu2 tampak lebih menonjol dibanding airnya…

Sayangnya waktu kami datang, air sungai sedang surut atau memang arung jeramnya bukan di bagian sungai yang itu? Memang siang itu kami tak melakukan arung jeram namun hanya santap bersama di salah satu diantara saung-saung yang ada di pinggir sungai itu.

PUTRI-SUNGAI

Foto-foto? teteeep… Senangnya punya teman yg mau sukarela jadi model dadakan 🙂

Pangeling-eling

Ohya… ini ada pesan dari P3MDH…

Menyantap menu ikan bakar diiringi suara air bergemericik bersama teman-teman sambil bersenda-gurau sangat menyenangkan. Waktu menjadi terasa begitu cepat berlalu.  Semoga kebersamaan yang sangat berkesan itu tetap akan terjaga meskipun diantara kami nantinya kemungkinan akan berpisah-pisah tempat tugas.. Aamiin.. 🙂

Itulah dua silaturahmi dan dua sungai berkesan yang sempat kutemui bulan ini. In sya Allah masing banyak silaturahmi-silaturahmi nan akrab bersama rekan, sahabat maupun kerabat lain di tempat-tempat lain yang tak kalah berkesan….

5 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.