Tahun 2016 umurnya tinggal menghitung hari lagi, tepatnya tinggal 16 hari lagi.  Rencana-rencana libur akhir tahun sudah dimatangkan tentunya, bukan? Iya laah… Terutama bila akan berlibur ke luar kota, kalau baru direncanakan mepet-mepet di akhir tahun nanti, bisa-bisa kesulitan mencari akomodasi dan batal liburannya, hehe…

Bagaimana dengan Resolusi Tahun Baru?

Ya, seperti biasa, di akhir tahun seperti ini, selain kata LIBURAN, kata lain yang seringkali kita dengar / baca adalah kata RESOLUSI. Sebenarnya apa sih maksudnya?

Jika mencari kata itu di kamusnya mbah Google, akan mudah didapatkan pengertiannya ya. Intinya, RESOLUSI yang dimaksud di sini bukan yang berhubungan dengan kamera ya… melainkan mengenai sebuah TEKAD atau KETETAPAN HATI untuk melakukan suatu tindakan / mengambil sikap yang baru / berbeda dari sebelumnya -dan lazimnya adalah sikap / tindakan yang lebih baik- yang dilakukan sebagai langkah besar dalam hidup seseorang untuk mencapai suatu tujuan / cita-cita hidupnya.

Halaah…pengertiannya muter-muter ya? Hihi… tapi bisa diambil intinya bukan? Wis, pokoke Resolusi adalah tekad untuk melakukan tindakan yang penting untuk dilakukan. Resolusi Tahun baru, berarti tekad untuk melakukan satu / beberapa tindakan di tahun yang akan datang, yang lebih baik dari tahun ini.

Hm, apa ya #resolusiku2017 nanti?

Jujur saja, ada 4 hal yang menjadi resolusiku di tahun ini, dan -karena satu dan lain hal- baru 1 yang sudah tercapai, yaitu mengenakan toga kedua dalam hidupku.  Nah, oleh karena itu, 3 hal lainnya yang belum tercapai  itulah yang ingin kujadikan resolusi 2017 ku, yaitu :

(1) Umroh bersama Ibu

Sejak awal bercita-cita menjadi tamu Allah, ingin kulakukan bersama keluarga, minimal bersama Ibu, sebagaimana pernah beliau berkata ingin bersama-sama menjejakkan kaki di Tanah Suci. Terbayang alangkah nikmatnya menjalankan satu demi satu rangkaian ibadah sambil menggandeng tangan Ibu tercinta.

Namun apa daya, mimpi itu belum mampu kuwujudkan. Keterbatasanku menyebabkan baru dapat mensupport keberangkatan Ibu berhaji sendiri pada tahun 2006 lalu, sambil menahan sedih tiap kali ada yang berkomentar “kok tega sih, melepas Ibu yang sudah sepuh tindak haji sendiri..”.  Duuh…kok tega ya mereka berkomentar begitu? Kalau kami mampu, tentunya tak akan kami biarkan beliau (saat itu berusia 70 tahun) tindak sendiri, namun apalah daya… 🙁

Saat aku berkesempatan menjadi tamu Allah di tahun 2011 lalu, kembali rasa haru itu memenuhi hati. Andai bisa menjalani semua nikmat itu bersama Ibu… Maka dalam doa-doaku di sana, kumohonkan kesempatan berikutnya untuk menjadi tamu Allah bersama Ibu dan keluarga lainnya.

Lima tahun berlalu, namun mimpi itu belum terwujudkan. Ada saja hal-hal mendesak lainnya yang mendorong mimpi itu ke sudut hati, namun tidak hilang. Asa itu tetap ada di sana, dan terpatri dalam lantunan doa-doaku. Semoga Tahun 2017 merupakan waktu yang paling tepat menurut-NYA untuk mewujudkan harapanku umroh bersama ibu. Aamiin…

(2) Menerbitkan buku baru

Buku bertuliskan namaku adalah proyek monumentalku di Tahun 2014.  Menerbitkan buku ternyata numani. Proses menulis atau mengumpulkan tulisan-tulisan untuk dibukukan, sungguh mengasyikkan. Dua buku di tahun 2014 dan satu buku di tahun 2015, semuanya terbit secara indie. Tahun 2016 ini, sebenarnya ingin mengumpulkan tulisan-tulisan tentang perjalanan yang pernah kutulis di 2 blogku, namun terkendala dengan kesibukan sekolah -yang alhamdulillah menghasilkan satu bentuk ‘buku’ lain- sehingga mudah-mudahan di Tahun 2017, sebuah buku kumpulan tulisan perjalananku bisa diterbitkan. Insya Allah…

(3) Rutin Ngeblog lagi

Ini adalah screenshoot dari dashboard blog ku… suatu gambaran aktivitas posting yang menyedihkan bukan? hiks…

Oleh karena itu, satu hal lagi yang ingin kulakukan di 2017 adalah : rutin ngeblog lagi.  Banyak hal positif yang kudapatkan dari aktivitas ngeblog selama ini, namun tahun ini blog ini lebih banyak nganggur daripada update..hihi… kasiaaan… Aktifitas offline cukup menyita waktuku kemarin-kemarin, ah..alasan saja ya, intinya aku belum pintar bagi waktu untuk ngeblog!

Dan itu yang tak boleh terjadi lagi di tahun depan. Minimal seminggu sekali update blog, sehingga rumah mayaku ini tidak jamuren atau bahkan lumuten, hehe… Boyongan ke TLD? Hm…mudah-mudahan 🙂

Nah, itulah 3 #resolusiku2017 nanti, yang mudah-mudahan bisa terlaksana semuanya, tidak seperti resolusi 2016 yang hanya terwujud 25% saja… Semoga semesta mendukung! Aamiin…

Bagaimana denganmu, teman? Apa #resolusi2017 mu?

Tulisan ini diikutkan dalam Hidayah-Art First Giveaway “Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan”