Minggu siang kemarin, suasana rumah sudah tak seramai beberapa hari sebelumnya. Tinggal 2 keponakan yang masih berlibur di rumah kami, menanti dijemput orang-tuanya, sementara 3 lainnya sudah lebih dahulu pulang ke rumah mereka masing-masing sehari sebelumnya. Tampaknya suasana sekitar rumah kami juga sepi-sepi saja, maklum…sedang banyak yang berlibur di luar kota mungkin…
Aku sedang di kamar mengedit foto-foto liburan kami ke Dieng kemarin, sementara Tata dan Yudha masing-masing sedang asyik di depan TV dan komputer yang ada di ruang tengah, ketika tiba-tiba kami dikagetkan oleh jeritan ibu dari arah halaman, ditingkahi raungan suara motor yang digas penuh!
Segera kami menghambur kesana dan mendapati ibu berdiri di pinggir jalan depan rumah, berteriak ‘maling..maling..’ sambil menunjuk ke arah utara. Sekilas kami melihat sepeda motor dengan 2 orang penumpangnya, melaju kencang ke arah jalan keluar kompleks kami. Aku sendiri tak memperhatikan mereka sepenuhnya, lebih mengkhawatirkan keadaan ibu, sekilas meneliti keadaan tubuh ibu sambil menanyakan apakah ada yg terluka / tidak…
Ternyata, kalung ibu dijambret, di halaman rumah kami sendiri! Astaghfirullah…
Siang itu beliau sedang ada di halaman hendak mengambil keset yang sudah kering dijemur dari pagi. Baru saja akan masuk kembali ke dalam rumah ketika sebuah motor berhenti dan pemboncengnya turun menemui ibu di teras, menanyakan sebuah alamat. Ibu sudah menjawab tidak tahu, namun anak muda itu tak juga pergi. Ibu tiba-tiba merasa tidak enak, apalagi setelah melihat mata anak itu yang jelalatan mencurigakan, namun baru saja beliau membalikkan badan, anak itu langsung menjambret kalung yang ibu kenakan, lalu berlari keluar dan langsung tancap gas dengan temannya yang sudah standby.
Innalillahi wa innailaihi rojiun… hanya itu yang bisa kami ucapkan… Bagaimanapun, kami harus tetap bersyukur karena ibu tidak sampai terluka apapun, karena kejadian itu, hanya kaget dan tentu saja sedih. Kami benar-benar tak menyangka akan menemui hal seperti itu, di siang hari bolong, di rumah sendiri. Ternyata, dimanapun kita harus tetap waspada.
Semoga, ini dapat menjadi pelajaran, buat kita semua…
5 Comments
Leave a reply →