Saat mendengar atau melihat Bunga Wijayakusuma, maka di anganku tergambar kenangan-kenangan indah masa kecil di Jetis – Salatiga, yang selalu tak bosan untuk ku putar-ulang di benakku : berfoto bersama pada malam hari, di bawah janjangan pohon hias Wijayakusuma yang sedang lebat berbunga. Atau saat ikut begadang bersama kakak-kakak, nungguin mekarnya Sang Ratu Malam ini, terkantuk-kantuk tapi tak mau menyerah dan merasa ‘jago’ ketika akhirnya menjadi saksi keindahan yang hanya berusia semalam itu. Ya, esok harinya, kelopak kembali menutup dan tangkai bunga pun lunglai…nah, saat itu si bunga cantik pun kupotong untuk jadi ‘daging ayam’ saat main pasaran.
Itu sebabnya, ketika beberapa waktu lalu seorang sahabat mengunggah foto mekarnya Bunga Wijayakusuma ini, langsung aku izin untuk ikut menyimpannya, dan ketika beberapa hari lalu seorang teman lain mengunggah keindahan yang sama di dinding FBnya, akupun buru-buru setor jempol di sana 🙂
Pernah pula kudengar, bahwa Bunga Wijayakusuma adalah bunga yang dikeramatkan di Kasunanan Surakarta, saat itu kukira bunga yang dikeramatkan itu adalah sama dengan bunga kenangan masa kecilku ini. Ternyata aku salah besar!
Bunga Wijayakusuma keramat itu nama latinnya Pisonia Grandis var Silvestris, yang hanya tumbuh di daerah-daerah tertentu dan konon yang bisa berbunga hanya yang tumbuh di pulau Karang Bandung Nusakambangan, Karimunjawa dan Bali ( ini menurut tulisan di Blog KEMBANG KERAMAT ).
Meskipun bernama lokal sama, baik bentuk pohon maupun bunga dari kedua Wijayakusuma ini sangatlah berbeda, jauuuh! Aku baru tahu perbedaan itu ketika mendapat stek pohon Wijayakusuma keramat dari salah satu eyangku yang cukup akrab dengan dunia paranormal. Pohon itu sangat mirip dengan pohon Kol Banda / Kolbandang (begitu kami menyebutnya) salah satu jenis tanaman hias yang mempunyai daun-daun muda berwarna kuning kehijauan.
Sempat tak yakin apakah setekan yang diberikan eyang itu benar-benar Wijayakusuma keramat, karena setelah bertahun-tahun tak juga pernah berbunga! Namun setelah membaca artikel di Blog KEMBANG KERAMAT itu, dan melihat penampilan Wijayakusuma yang Pisonia Grandis var Silvestris di sana yang persis plek dengan Wijayakusuma pemberian eyang akupun akhirnya cukup yakin, namun masih tetap berharap semoga dalam waktu dekat pohon Wijayakusuma keramat ini akan berbunga, agar dapat kubandingkan dengan gambar di artikel itu…
Tapi, bila disuruh memilih diantara 2 jenis Wijayakusuma itu, aku dengan mantab akan memilih si cantik Epiphyllum oxypetalum, bunga kenangan masa kecilku!
Bagaimana menurutmu, teman ?
Pingback: Mengulik Kenangan Masa Kecil Bersama Bunga Wijaya Kusuma