Reni Judhanto.
Rasanya sudah banyak yang mengenal blogger wanita satu ini. Namun terus terang, setelah membaca tulisan mbak Reni yang dibuat untuk pendaftaran Srikandi Blogger 2014 lalu, aku merasa lebih kenal dengannya.
Dalam tulisan itu aku membaca semangat mbak Reni untuk terus berkarya. PNS yang berdomisili di Madiun ini, tak putus semangat untuk membagi waktu antara kesibukan di dunia kerja, tanggung-jawab sebagai istri dan ibu dan juga menyalurkan hobby menulis melalui 2 rumah maya-nya : Catatan Kecilku dan The Others, yang sudah dimilikinya sejak 2008 & 2009 itu.
Kecintaannya akan buku, merupakan hal yang sangat bisa kumaklumi, karena buku juga hampir selalu menjadi magnet tersendiri bagiku. Namun, aku belum sampai pada taraf berbagi buku sebagaimana yang telah sering dilakukan mbak Reni ini.
Dan hal lain yang menarik tentang mbak Reni, adalah perhatian lebihnya pada…. sampah! Ya, sampah, sesuatu yang tampaknya sepele namun bisa membawa dampak buruk bila tak dikelola dengan baik sejak dari rumah tangga. Hal ini rupanya sangat dipahami oleh mbak Reni.
“… jika para pemulung dapat dengan mudah mengambil ‘barang’ dari tempat sampah kita, otomatis sampah yang dibawa dari rumah kita ke TPS dan TPA sudah sedikit berkurang bukan? Sekarang kita bayangkan gundukan sampah di TPS dan TPA yang bercampur antara sampah organik dan anorganik, pasti menyulitkan para pemulung mencari ‘barang’ yang mereka butuhkan bukan? Akibatnya, ‘barang-barang’ yang harusnya bisa diambil para pemulung dan dapat didaur ulang tak dapat terambil karena tertimbun sampah-sampah lainnya sehingga timbunan sampah di TPS dan TPA makin menggunung. Masuk akal, gak sih Mak? “
Itu salah satu pemikiran mbak Reni yang membuatnya ngotot melakukan pilah sampah di rumahnya, meskipun tempat sampah di lingkungannya masih belum terpisah antara sampah organik & non organik. Jika sebagian besar ibu rumah tangga berpikiran seperti itu… maka akan terciptalah lingkungan bersih & nyaman yang kita idam-idamkan itu, bukan?
Dua tulisan lain tentang Bank sampah yang ditulis mbak Reni di blognya itu juga masuk dalam catatanku, sebagai bahan bagus untuk kutularkan bagi kelompok ibu-ibu binaan kami yang sedang getol memulai upaya pengelolaan sampah dari rumah tangga.
Demikianlah, bagiku, mbak Reni Judhanto adalah salah satu blogger wanita yang inspiratif. Seorang wanita yang terus berusaha menyeimbangkan antara kewajiban dan hobby, seorang pemerhati lingkungan yang tak enggan berbagi… Seorang blogger wanita yang menyimpan semangat Kartini di dadanya!
Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Ada Kartini Di Dadamu
13 Comments
Leave a reply →