Tak hanya ada batik di Kota Pekalongan

Kota Batik di Pekalongan, bukan Jogja bukan Solo.…” itu adalah penggalan lirik lagu Slank ( Sosial Betawi Yo’i) yang menggambarkan bahwa Kota Pekalongan identik dengan Kota Batik.Β  Ya, memang Batik bisa dikatakan denyut nadi perekonomian Kota Pekalongan. Belanja Batik? Ya… di Pekalongan saja… Pasar Setono adalah salah satu pusatnya πŸ™‚

Jlamprang - salah satu motif batik Pekalongan
Jlamprang – salah satu motif batik Pekalongan

Belajar tentang Batik? Ada Museum Batik di Kota Pekalongan, tempat menyimpan koleksi Batik nan indah dan juga ada sesi workshop bagi pengunjung yang ingin belajar membatik di sini. Selain itu, ada pula Kampung Batik yaitu di Kauman dan Kergon / Pesindon.Β  Di sana, wisatawan tak hanya dapat memborong aneka produk batik namun juga dapat belajar membatik pada para pengrajin di kedua kampung batik itu.Β  Masih berkaitan dengan batik, adapula Kampung Canting di Landungsari, di sini para seniman membuat canting-canting ataupun cap-cap sebagai perlengkapan membatik, tidak hanya dalam ukuran sebenarnya namun juga souvenir-souvenir canting / cap nan cantik untuk dijadikan oleh-oleh dari Kota Pekalongan.Β  Oya, di Kota Pekalongan juga diagendakan Pekan Batik Nusantara yang diselenggarakan setiap tahunΒ  pada tgl 1-5 Oktober sejak tahun 2007.

Kerajinan Cap Batik
Kerajinan Cap Batik

Selain ‘Batik’, yang terkait erat dengan kata Pekalongan adalah Sega Megana.Β  Ya, masakan yang terbuat dari cacahan nangka muda yang diurap dengan bumbu kelapa itu merupakan ikon kuliner Kota Pekalongan.Β  Dibungkus daun -istilah Pekalongannya : ditum– Sega Megana dilengkapi dengan gorengan tahu / tempe, telur dadar, mihun ataupun tempe yang dihoreg-horeg… makin maknyuss bila dilengkapi dengan krupuk useg / mie useg.

Megana & Mi Useg : murah meriah & ngangeni
Megana & Mi Useg : murah meriah & ngangeni


Mungkin itu makanan yang paling membuat kangen bagi para perantau dari Pekalongan, hehe… Meskipun tentunya masih ada pula kuliner khas lainnya, mis : Soto Tauto, Soto Kebo, Pindang Tetel, Nasi Uwet, dll….

Sebagai daerah pantai, maka wisata alam yang ditawarkan di Kota Pekalongan antara lain Pantai Slamaran dan Pantai Pasir Kencana. Selain itu, saat ini sedang dikembangkan pula wisata kawasan mangrove di Kec. Pekalongan Utara.

Selain wisata alam, Kota Pekalongan juga menawarkan wisata budaya dan wisata religi / ziarah.Β  Makam Sapuro seringkali menjadi tujuan para peziarah karena terdapat makam Al Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Athas. Masjid kuno Sapuro juga merupakan masjid yang sering didatangi para peziarah.

Untuk wisata budaya, jangan ketinggalan tradisi syawalan yang diramaikan dengan lotisan dan pemotongan lopis raksasa terutama di Kel. Krapyak Lor dan Krapyak Kidul yang dikenal juga dengan istilah krapyakan, dan diadakan seminggu setelah Lebaran.Β  Ada pula tradisi Pek Chun yang dilakukan oleh kaum Tionghoa di Kota Pekalongan pada perayaan tahun baru cina / imlek.Β  Biasanya diramaikan dengan Pentas Seni Barongsay dan kesenian lainnya.

Saat ini, Pemerintah Kota Pekalongan sedang menggalakkan upaya-upaya inovasi baik oleh dinas instansi maupun oleh masyarakat dengan penerapan Sistem Inovasi Daerah (SIDA).Β  Pameran Inovasi & Kreativitas Pembangunan serta Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) menjadi agenda rutin setiap tahun untuk mewadahi hasil kreativitas para inovator yang ada di Kota Pekalongan. Alhamdulillah, Posyantek Mitra Pantura Kota Pekalongan mendapatkan Juara I pada Gelar TTG Nasional tahun 2013 lalu πŸ™‚

Sirup Mangrove : salah satu hasil kreativitas warga Pekalongan
Produk Mangrove : salah satu hasil kreativitas warga Pekalongan

Jadi demikianlah…. masih banyak potensi yang ada dan sedang dikembangkan di Kota Pekalongan, tidak hanya Batik saja, meskipun sesuai Perda Kota Pekalongan No. 5 Th 1992 : sesanti Kota Pekalongan adalah ‘ Pekalongan Kota BATIK ‘, yaitu menuju terwujudnya kota yangΒ  Bersih – Aman – Tertib – Indah dan Komunikatif.

Ke Pekalongan yuuuk… πŸ™‚

15 thoughts on “Tak hanya ada batik di Kota Pekalongan”

  1. batik pekalongan memang terkenal mbak, paling sering tumas batik made in pekalongan, salam kenal selamat menjadi salah satu pemenang

    trimakasih & perkenalan diterima dg senang hati πŸ™‚

  2. useg karo kluban *slurrp* pengen pulang, haha. Iki nek bojoku moco mesti pengen muleh :mrgreen:

    lha wis raa… mulik diliiit, nambani kangen.. hehe…

  3. Selamaaaat ya maaak, jadi juara di kontes WB πŸ™‚ Artikel nya memang mengundaaaang kita semua buat mampir dan yalan2 assoy di Pekalongan. Pengiiiiiiin πŸ™‚

    eh… betulkah? belum ke WB niih… trims yaa… πŸ™‚

  4. Mbak di tempatku juga ada sego megono….mau dong kapan2 ke rumah mbak Mechta…

    Mangga…katuran pinarak, Mbak Lies… nanti maem Megana sama2.. πŸ™‚

  5. Mbaaakk… aku mau dong di anter ke kampung batik & main2 ke museum batik……

    mangga, mbak Susi… πŸ™‚

  6. Wah, kalau bisa ngepasin awal Oktober sepertinya asyik juga.
    Selama ini Paman selalu lewat saja, ndak tahu soalnya. πŸ™‚

    Rutin tiap 1-5 Oktober diagendakan Pekan Batik Nusantara, di alun-alun Jatayu depan museum Batik Pekalongan… mangga mampir klo pas lewat Pekalongan di jadwal itu πŸ™‚

  7. Kalau pas lewat pekalongan, papanya anak-anak selalu mampir di terminal mbak, hanya untuk beli kerepik tempe, bakwan sayur dan lontong. papanya anak-anak suka sekali….:)

    sudah pernah nyobain krupuk tahu a la Pekalongan mbak? enak juga lhoo.. kriuk2 jadi teman perjalanan πŸ™‚

  8. pengen nyoba kuliner uniknya..
    baru pernah makan sega megana…, emang jempol deh

    hehe…. pantas kalau dikangeni para perantau dari Pekalongan ya mbak.. hehe… konon, yang ‘alusan’ atau istimewa itu yg pakai kecombrang.. sayangnya aku paling ga suka kecombrang haha…

  9. Baru Setono Jeng, duh Pekalongan yang ngangeni apalagi tuk jumpa unyu lalang ungu….

    mangga Ibu… katuran pinarak πŸ™‚

  10. Mi useng itu rasanya apa mbak?

    Mi Useg mbak… katanya sih karena gorengnya gak pake minyak tapi di ‘useg2’ di pasir panas.. hehe… rasanya? gurih… πŸ™‚

  11. Banyak potensi dari Pekalongan yang menunggu untuk dikembangkan ya, Mbak. Aku suka Batiknya yang sudah terkenal kemana-mana itu, Mbak πŸ™‚

    Alhamdulillah… mudah2an dengan terkenalnya Batik Pekalongan akan berdampak positif juga pada pengembangan potensi masyarakat lainnya.. dan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.. aamiin.. πŸ™‚

  12. selain batik, ternyata masih banyak lagi yang mencerminkan kota pekalongan yia bos, tapi sega megana rasanya kok asing banget ditelinga saya yia, padahal pekalongan ga jauh dari tempat saya, hehehe…

    Waah.. makanan rakyat itu mas… belom ke Pekalongan kalau lidahnya belum ‘kenalan’ dengan Sega Megana hehe…

  13. gmn dg kota kelahiran? adakah yg bisa dieksplor?

    Adalaaah… pastinyaaa… tapi, karena saat ini lagi jauh dari kota kelahiran jadinya mengesplor yg sehari-hari ditinggali saja… hehe… Bagaimana dg Kendal mu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *