Teman, sudah pernahkah mendengar tentang Perkebunan Teh Kaligua ?
Kaligua adalah kawasan agro wisata yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara Wilayah IX Jawa Tengah dan terletak di Desa Pandansari, Kec. Paguyangan Kab. Brebes provinsi Jawa Tengah.
Sabtu ( 7 Peb 2015 ) kemarin kami berkesempatan jalan-jalan asyik di perkebunan teh Kaligua yang lokasinya terletak sekitar 10 km dari Kec Paguyangan Brebes, melalui jalur Pekalongan – Comal – Slawi – Bumiayu – Paguyangan – Kaligua. Berangkat jam 7 pagi, dan ternyata sampai lokasi sudah jam 11.30! Wow.. cukup lama juga…
Perjalanan cukup lancar sejak dari Pekalongan hingga pasar Paguyangan, lalu di pertigaan itu kami belok ke kiri … dan mulailah perjalanan naik-turun dan berkelok-kelok menuju lokasi perkebunan itu.
Kondisi jalan yang relatif sempit dan rusak di beberapa ruas jalan itu rupanya membuat etape akhir perkalanan kami seolah merambat … Untung saja pak sopir cukup menguasai medan sehingga meskipun beberapa kali sempat deg-degan ketika berpapasan kendaraan besar di jalan sempit yang menanjak dan berkelok itu, tak terjadi insiden yang tidak diinginkan.

Tidak hanya naik-turun & berkelok-kelok… beberapa ruas jalan yg rusak pun menghambat perjalanan ke Kaligua
Dan untungnya lagi, pemandangan di kanan-kiri jalan sangatlah memanjakan mata kami : hijaunya sawah ladang berlatarkan langit biru cerah dengan sekali-sekali berhiaskan aliran sungai daerah pegunungan dengan ciri khasnya yaitu air yang bening deras mengalir di antara bebatuan besar yang bersebaran… Subhanallah, indahnya…
Semakin kami naik, pemandangan semakin indah berselang-seling antara hutan pinus dan ladang sayur aneka rupa. Lalu tampak kabut yang sudah mulai turun perlahan menyelimuti bentangan sawah ladang itu, meskipun jam tangan baru menunjukkan pukul 11 lebih…
Akhirnya, setelah sempat sport jantung di beberapa tanjakan tajam, pada pukul 11.30 sampailah kami di lokasi Perkebunan Teh Kaligua, perkebunan teh di lereng Gunung Selamet dengan ketinggian 1200 – 2500 m dpl itu.
Aiih… sejuknya… Kami disambut udara sejuk dan gerimis yang mulai turun meskipun tidak cukup deras untuk menjadikan kami terganggu menikmati keindahan alam di sana. Di depan kafe yang merupakan salah satu fasilitas yang ada di sana, kami beristirahat sebentar sambil menunggu truk yang akan mengangkut kami menuju ke gardu pemandangan & Goa Jepang.
Oya, ada beberapa paket wisata yang bisa kita nikmati di perkebunan teh Kaligua ini, antara lain :
- Wisata edukasi : memaparkan seluk beluk pengolahan teh dari bahan dasar hingga bahan jadi
- Wisata rekreasi keluarga : Tea walk, dan terdapat taman bermain untuk anak dengan kolam renang air hangat.
- Wisata petualangan : mengeksplorasi lingkungan perkebunan teh, termasuk ada area outbound, track ATV maupun motor trail.
Karena keterbatasan waktu, kami hanya mengunjungi lokasi gardu pemandangan ( puncak tertinggi Kaligua ) dan Goa Jepang, dan untuk perjalanan ke sana kami menggunakan truk perkebunan, melewati jalan-jalan di area perkebunan yang naik-turun,berkelok-kelok, sangat sempit, sebagian besar terdiri atas tatanan batu-batu namun ada juga yang batu-batunya sudah lepas meninggalkan jalan tanah yang … wow! sangat mendebarkan ketika dilalui!!

Hiii…. jalannya hanya cukup dilalui 1 truk saja.. * episode deg-degan tiap kali papasan atau naik turun dg kelokan tajam
Syukurlah… rasa deg-degan itu terbayarkan dengan keindahan yang tersaji di lokasi yang kami tuju. Perhentian pertama adalah di gardu pemandangan yang ada di puncak tertinggi perbukitan di perkebunan Kaligua ini.
Perhentian kedua adalah di lokasi Goa Jepang. Goa peninggalan jaman penjajahan jepang sepanjang 850 m yang dibangun oleh para romusha di waktu itu. Menurut pemandu, tujuan awal dibangunnya goa ini adalah untuk persembunyian tentara jepang, terdiri dari banyak lorong-lorong yang menghubungkan bilik-bilik sempit dengan berbagai kegunaan : bilik pembantaian, bilik tahanan, bilik dapur, bilik sidang maupun bilik ritual.
Suasana di dalam goa terasa sejuk, tidak pengap karena kata pemandu ada banyak dibuat ventilasi udara, namun juga terasa singup / mistis, mungkin karena penerangan yang remang ditunjang penuturan pemandu tentang goa tersebut. Kondisi dinding gua terlihat kokoh meski hanya tanah yang dikeraskan, namun banyak genangan air di lantai dan atap yang rendah & tidak rata sehingga pengunjung harus berhati-hati di dalam goa buatan ini.
Nah, setelah dari Goa jepang kami pun kembali ke halaman kafe yang menjadi titik awal perjalanan keliling kebun teh siang itu, tentunya setelah kembali senam jantung saat melewati jalan-jalan sempit dan naik turun itu…
Setelah menikmati menu makan siang yang alhamdulillah nikmat tentunya ditemani teh panas khas Kaligua, kami beristirahat sebentar dan tidak lupa membeli oleh-oleh Teh Kaligua sebelum kemudian bergegas kembali ke kota kami karena jam sudah menunjukkan pukul 16.00 . Jalan-jalan di Kaligua, memang asyiiik 🙂
Oya, beberapa tips jika akan ke Kaligua :
- Sebaiknya jangan di musim penghujan, karena tak dapat menikmati keindahan Kaligua dengan maksimal di kala hujan
- Gunakan kendaraan yang tepat dan sopir yang handal karena jalan menuju Kaligua cukup spesial 🙂
- Usahakan sampai di sana sebelum tengah hari sehingga puas menikmati fasilitas yang ada di sana, karena tak seperti Guci yang dapat dikunjungi hingga malam hari, lokasi wisata di Kaligua ini lebih tepat dikunjungi pagi hingga lepas tengah hari
- Bila ingin memasuki Goa Jepang, gunakan pemandu setempat (tarifnya sukarela kok) karena banyak lorong-lorong yg rawan menyesatkan jika sendiri.
- Lebih baik berbekal lampu / senter jika ingin masuk Goa jepang itu, karena penerangan minim.
Gunakan alas kaki yang anti selip jika ingin jalan-jalan ke kebun teh atau masuk ke goa, karena -terutama di musim hujan- tanah relatif licin (dan di dalam gua banyak genangan) sehingga harus ekstra hati-hati.
Nah, demikianlah cerita tentang jalan-jalan kami di perkebunan teh Kaligua Brebes, mudah-mudahan pengelola & yang berwenang di bidang pariwisata setempat lebih meningkatkan fasilitas lokasi wisata ini, termasuk akses jalan menuju Kaligua sehingga ke depan lokasi ini tepat menjadi tempat tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Oya, hampir kelupaan… saat menuju lokasi perkebunan Kaligua ini, kami melewati lokasi wisata lain yaitu Telaga Renjeng. Sayang tidak sempat mampir, mudah-mudahan lain waktu bisa ke sana.. 🙂
February 8, 2015 at 18:02
Wah….aku belum kesini 🙁
ayoo…kapan2 ke sini juga yaa… 🙂
February 8, 2015 at 21:35
Wow..baru pertama mendengar Kebun Teh Kaligua ini, Mbak Mechta. Tempatnya cantik…:)
meskipun sudah beberapa kali ke perkebunan teh (berbeda lokasi) tapi saya gak pernah bosen, mbak Evi… Dan kebun teh Kaligua ini tak kalah cantik dengan kebun teh lainnya… sayang kemarin waktu terbatas jadi belum sempat menjelajah sudut2nya… 🙂
February 8, 2015 at 23:29
Wah cantik ya pemandangannya. Asik nih kalo kesini, mata puas, perut kenyang dan seger.
asal jangan pas hujan… kurang asyik buat jalan2.. hehe…
February 8, 2015 at 23:38
pemandangan yang jarang saya temui di siini
asyik buat cuci mata n ngademin pikiran 🙂
February 9, 2015 at 04:32
Harus kesini kalo ada waktu dan rejeki buat jalan-jalan lg 😀
yuuk…realisasikan.. Isna 🙂
February 9, 2015 at 13:18
keren tempatnya
sukses lombanya ya mbak
Seperti di malang yg hawanya sejuk ya mbak…. 🙂 terima kasih supportnya mbak Nanik…
February 9, 2015 at 19:09
Baru menikmati seduhan teh kaligua Jeng, wow fantastik mencapai puncak kaligua
Sukses dalam lomba blog ini Jeng….
Salam
Hmm…Teh Kaligua jempool.. 🙂 Maturnuwun dukungannya, Ibu… yg penting sdh berpartisipasi… Mangga lho Bu Prih juga berpartisipasi, kan sekitar Salatiga buanyaaak…wisata alam yg eksotis.. 🙂
February 9, 2015 at 19:59
Baru pertama kali dengar namanya..
L;o waktu tempuhnya 4.5 jam.. Berarti klo mo kesana memang di-khususkan ya, Tan…
Iya Sondha, belum terlalu terkenal rupanya… Kalau kapan-kapan jalan ke Tegal / Brebes silakan mampir di sana, Sondha… Kalau dari Tegal tak sampai 4,5 jam tentunya 🙂
February 10, 2015 at 10:46
Pemandangannya cantik ya .. apalagi yang dari gardu pandang itu.
apalagi klo Teh Dey yg motret pasti makin cantiiik 🙂
February 11, 2015 at 22:53
lama sekali nggak ke sana 😀
Hayuk atuuh ke sana lagi 🙂
February 12, 2015 at 07:18
Ahh suka tuh dengan pemandangannya, apalagi kalo sambil makan jagung hihii *nyari yang kagak ada mbaaa 🙂
Waa… jagung rebus anget2 maem di sana emang uenaaak…. Hayuk mbak ke sana rame2 bekal jagung buat direbus 🙂
BTW, aku menuju blog mbak, tapi kaya’nya nyasar deeh… isinya ttg bible..hihi…
February 17, 2015 at 09:40
Kebun Teh…..? mau buanget mengunjunginya….
Ayo Mas Edi .. kapan2 ajak keluarga ke sana yaa … tempatnya asyik banget lho 🙂
February 18, 2015 at 08:17
kalau berwisata ke tempat seperti ini, rasanya gak pengen pulang 🙂
Iyaa… benar2 memanjakan mata, hehe …
March 1, 2015 at 09:53
Kalo arah purwokerto kemana?
nah loo… ke arah mana ya?? *nanya Mbah Google dulu aah …
Pingback: Agro wisata Pagilaran, Medini dan Kaligua |