Sarapan itu penting, sebagai ‘bekal’ selama kita beraktifitas seharian. Begitu yang selalu disampaikan oleh nenek dan ibu kami, sehingga sarapan yang cukup -biasanya dengan ‘menu berat’- selalu mengawali pola makan keluarga kami sejak dahulu.
Eh, sebentar… ‘Pola Makan‘ atau ‘Kebiasaan Makan‘ ya? Apa bedanya dua istilah itu?
Menurut hasil browsing, ternyata kedua istilah itu memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama merupakan tindakan yang dilakukan setiap hari, terus-menerus, dan dalam waktu yang relatif lama. Adapun perbedaannya adalah Pola Makan bersifat lebih formal, berlaku secara umum dan dijadikan sebagai pedoman. Sedangkan Kebiasaan Makan lebih personal sifatnya, terbentuk berdasarkan selera dan ketersediaan makan di setiap rumah tangga. Makan 3 kali sehari, itu salah satu contoh pola makan. Mengkonsumsi buah setelah makan, itu salah satu contoh kebiasaan makan.
Hm, kalau begitu, lebih tepat disebut bahwa kebiasaan makan di keluarga kami adalah mengawali hari dengan sarapan. Nenek dan ibu selalu memastikan kami menghabiskan sarapan yang telah tersedia setiap pagi. Selain itu, ketepatan waktu makan juga menjadi perhatian besar di keluarga kami, alhasil sejak kecil hingga remaja kami telah terbiasa dengan kebiasaan dan pola makan teratur tersebut.
Namun, sayangnya semenjak meninggalkan rumah kebiasaan baik itu tak selalu dapat kujalankan. Mungkin karena mencari praktisnya, atau karena tak ada yang mencereweti ( hehe.. ) sejak kuliah aku jadi sering meninggalkan kebiasaan sarapan pagi bahkan makan pun tak teratur waktunya. Terlebih saat sudah mulai memasuki dunia kerja. Sering sekali terlambat makan dengan bermacam alasan.
Sekali dua kali, tak ada masalah yang berarti. Namun ketika hal itu berulang kali dalam waktu yang relatif lama, masalah mulai unjuk gigi. Pada akhirnya aku mulai berkenalan dengan masalah lambung. Sakit maag menjadi langganan. Berbagai obat maag mulai kuakrabi dari yang tablet, tablet kunyah, hingga yang berbentuk cair, dengan beragam merk.
Kombinasi pola makan & kebiasaan makan yang buruk serta pola hidup yang kurang sehat lainnya, pada akhirnya semakin membuatku drop dan puncaknya pada awal tahun lalu saat tubuhku melakukan ‘demo’ dan dokter menyatakan tak hanya lambungku yang bermasalah, namun hati dan empedu juga bermasalah 🙁
Saat itulah aku benar-benar merasa menyesal karena selama ini mengabaikan dan meninggalkan kebiasaan baik yang diajarkan nenek dan ibu, juga melupakan pengetahuan tentang Gizi Seimbang yang kugeluti selama belajar dulu. Menyesal dan maluuu…pada diri sendiri!
Tapi, menyesal saja tak ada gunanya. Aku bertekad, harus bisa berubah untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat, termasuk memperbaiki pola dan kebiasaan makanku selama ini.
Untunglah, aku masih berkomunikasi dengan teman-teman kuliah dulu (meski hanya melalui sosmed) salah satunya adalah mencermati FB Wied Harry -pakar gizi yang kebetulan kakak kelas itu- mencari informasi mengenai pola makan sehat menjadi lebih mudah. Hingga kemudian aku mulai tertarik dengan Food Combining, salah satu pengaturan pola makan dengan berdasarkan pada siklus alami tubuh ( fase pencernaan, penyerapan & pembuangan ).
Setelah membaca dan tanya-tanya tentang FC ini aku menjadi semakin tertarik dan berniat untuk menerapkannya. Namun perubahan itu memang tidak mudah. Butuh keberanian untuk konsisten. Oya, aku memilih untuk bertahap dan membiasakan tubuhku menerima perubahan ini, tidak secara drastis sebagaimana saran beberapa orang.
Walhasil, sampai sekarang memang belum melakukan FC secara penuh, namun alhamdulillah, tubuh sudah tak terlalu kaget lagi. Misalnya saat memulai hari dengan segelas air putih hangat + perasan jeruk nipis. Awalnya sempat takut lambungku tak kuat ( meskipun bacaan maupun saran teman-teman menyatakan hal yang sebaliknya ) dan ketika aku berhasil mengalahkan ketakutanku itu, memberanikan diri meminumnya … ternyata … aman kok!
Tak hanya diri sendiri yang mempengaruhi berhasil tidaknya perubahan itu, lingkungan juga mempunyai pengaruhnya sendiri. Misalnya ketika aku sarapan hanya dengan buah-buahan. Haduuuh … banyak yang komentar bernada mengkhawatirkan, pandangan heran, dll yang kadang-kadang melemahkan niat. Tapi ternyata alhamdulillah, selama ini terbukti tak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan, dan mudah-mudahan lama kelamaan mereka akan terbiasa dan hal itu tak dianggap ‘aneh’ lagi… 🙂
Banyak hal positif yang sudah kurasakan dengan belajar melakukan FC ini. Badan terasa lebih enteng ( BB turun, tapi nggak banyak, hehe… ), sudah cukup lama putus hubungan dengan obat-obat maag ( semoga selamanya, Aamiin.. ), hasil kontrol kesehatan terakhir juga lebih baik.
Jadi, sekarang masalahnya ada pada disiplin diri. Ya, BERUBAH SUNGGUH TAK MUDAH.. tapi bukan suatu hal mustahal eh mustahil. Insya Allah, demi badan yang lebih sehat aku akan lebih memperhatikan pola & kebiasaan makanku, juga pola hidup sehat lainnya. Bismillah, semoga ke depan, lebih baik!
Bagaimana denganmu, teman? Adakah perubahan besar yang sedang kau lakukan? Yuk, bagi kisahnya di kolom komen ya…
March 6, 2015 at 22:09
InsyaAllah ya Mak… Semoga pola hidup yang baru bisa menjaga kesehatannya ya..
Aamiin … trims doanya mbak Rita 🙂
March 7, 2015 at 06:09
Wow keren Mbak Mechta. Saya sdh lama pengen menerapkan0 fc, tapi ya gitu deh, cuma niat doang…Sukses dengan pola dan kebiasaan makan yg baru ya Mbak 🙂
aah… masih jauh dari keren, mbak Evi.. belum praktek penuh… masih belajar ini.. mohon doa semoga lancar.. hehe… Aamiin…
March 7, 2015 at 07:41
Halo Mbakyuu
Wah…senang aku membaca tulisan ini. Sehat-sehat dan terus semangat ng-FC ya Mbakyu …
Terimakasih juga sudah berkenan meramaikan GA perdana ini.
Salam hangat 🙂
Halo juga Diajeng …. Semoga sukses GA nya yaa…. dan semoga upaya perubahanku sukses juga hehe..
March 7, 2015 at 08:36
Pola dan kebiasaan makan yang sehat, terima kasih Diajeng. Saya penganut pola amburadul nih, siip semoga ketularan kedisiplinan diri hidup sehat.
Salam dan juga sukses di GA ini.
Maturnuwun pangestunipun, Bu Prih … saya juga selalu berharap ketularan semangat ibu.. 🙂
March 7, 2015 at 10:01
Bagi2 semangat dong mbak…aku mah beli bukunya diang prakteknya mbuh kapan 🙁
ayooo… semangaaat, Diajeng … buku sudah ditangan, tinggal memantabkan hati utk praktek.. yuuk bebarengan .. 🙂
March 7, 2015 at 13:32
ternyata pola makan dan kebiasaan makan beda ya,
ah tp emang pas waktu kuliah apalagi kerja sulit bikin prioritas pada kesehatan, selalu saja yang nomor satu selesainya tugas dan kemudian barulah urusan kesehatan, memang berubah itu susah tetapi bukan berarti tidak bisa, ya kan? nice share
yg paling ideal adalah ttp mempertimbangkan kesehatan dikala sibuk apapun yaa… hehe… dan setuju sekali..tidak mudah memang bukan berarti tidak bisa! 🙂
March 7, 2015 at 15:36
sarapan itu penentu semangat dalam sehari ya mb
untuk yg terbiasa sarapan begitu ya…entah untuk yg tak terbiasa hehe…
March 7, 2015 at 18:48
Betul, mengubah kebiasaan itu tak mudah. Tapi untuk ke arah yg lebih baik & sehat emang patut diperjuangkan ya. Semoga akupun bisa belajar mengubah pola makan menjadi lebih sehat…
setujuu… yuuk.. saling berbagi & menyemangati 🙂
March 7, 2015 at 19:41
Memang menerapkan pola makan dan kebiasaan makan yang baik itu susah2 gampang
betul sekali… menurut saya sih begitu mbak 🙂
March 8, 2015 at 01:26
Kebiasaan makan dan pola makan kita sangat menentukan kesehatan kita di kemudian hari ya Mbak. Semoga lebih sehat kembali Mbak Mechta..
Aamiin… Trims n salam sehat mba Dani…
March 8, 2015 at 16:01
Mengatur pola makan memang butuh kemauan dan disiplin ya. Aku juga dari dulu inginya jadi lebih rajin tapi masih sering bolong juga padahal usia begini harus rutin jaga pola makan yang benar.
tak ada kata terlambat utk hal positif, bkn? Yuuk..atur kembali pola mkn kita 🙂
March 8, 2015 at 17:06
Kalo aku sehari itu nggak lengkap tanpa sarapan. Sarapan itu wajib kudu harus.
siiip… Jempol buat Rinie.. 🙂
March 9, 2015 at 12:15
setujuuuuuuhhhh
berubah itu gak mudah
tapi bukan gak mungkin juga
yang penting semangat dan komitmen ya
toss dulu dg Elsa 🙂
March 12, 2015 at 10:19
semangat terus FC nya mbak 🙂 saya jg lagi belajar ber FC. lumayan susah sih scara dr awalnya emang gak begitu suka sayur dan buah 🙂
Kalau saya sukaaa buah dan sayuran juga…tapi tantangan sarapan bebuahan secara ekslusif dan pantangan menggabungkan protein hewani dg nasi..tu dia yg terasa lumayan sulit..hehe…
March 12, 2015 at 16:05
semangat..semangat..saya juga lagi berusaha nih hehe….
Yuuk…semangat bareng2, mba Dedew.. 🙂
March 13, 2015 at 10:29
sarapan pagi juga merangsang otak lebih cerdas asal jangan terlalu banyak
siip… trims infonya yaa.. 🙂
March 13, 2015 at 16:32
aku juga harus lebih teratrur makan makanan sehat di mbak. Sekarang mau gadoin sayur, kalo dulu mana pernah. yang anamanya sayur aku makan pakai nasi biasanya;)
naah..tentang sayur.. yg aku belum bisa tuh nggado sayuran mentah…hihi…maklum ga doyan sambel..*cari alesan.. 🙂
April 3, 2019 at 14:05
Huuaaa, aku juga baru tahu pola makan dan kebiasaan makan itu berubah.
Kebiasaan makan yang masih aku ingat dan jalankan adalah berusaha menghabiskan isi di piring alias makan tanpa sisa, insya Allah.
Untuk itu biasanya aku akan mengambil dalam porsi kecil dahulu kalau masih pengen baru tambah lagi.
Kebiasaan ini aku dapatkan dari mama dan aku menularkannya juga ke keluarga.
April 5, 2019 at 10:31
Setuju mbak..salah satu kebiasaan baik tuh, makan sesuai kebutuhan dan bukan keinginan ya..
April 3, 2019 at 19:36
Bener banget nih memang gak mudah berubah tu apalagi berurusan dengan pola hidup yg udah lama jadi kebiasaan ya
April 5, 2019 at 10:30
Lingkungan juga harus mendukung mbak… Kalau lingkungan tak mendukung, perjuangan lebih beraaaat….
April 3, 2019 at 20:29
Iya sih, ada beberapa hal yang ingin kuubah namun ternyata hal itu tak sekudah membaca teorinya. Tapi ya sudahlah semua membutuhkan proses. Bapak ibuku juga menerapkan selalu sarapan terlebih dulu sebelum beraktifiyas. Apapun makanannya yg penting kudu sarapan
April 5, 2019 at 10:30
Semua butuh proses ya mba..
April 4, 2019 at 13:36
Wah saya masih amburadul Mak. Apalagi sedang hamil nie, jadi makan semaunya.
April 5, 2019 at 10:29
Nah, saat hamil harus benar-benar jaga makan yang bergizi untuk baby dan Bundanya ya mba..
April 4, 2019 at 13:54
Tahun 2019 ini beneran sudah putus Mbak sama maag? Iya sih aku denger temenku juga FC dari GERDnya dan berangsur-angsur pulih. Alhamdulillah. Cuma ngeri aja pas dia cerita udunen karena cheat makanan. Hahaha. Eh malah ngegosip ih aku!
April 5, 2019 at 10:29
Alhamdulillah..tahun-tahun terakhir ini break cukup lama dengan si maag. Putus beneran mungkin belum, kalau lagi lupa makan sempat terasa lagi, tapi nggak separah dulu..
April 4, 2019 at 16:06
Kalau saya merasa ada yang hilang itu kebiasaan makan bersama. Ya salah saya juga, sih. Kalau mamah saya kan begitu masakan matang selalu memanggil seluruh keluarga untuk makan. Kalau gak mau pasti bakal dipanggil terus, deh.
Sedangkan saya gak setelaten itu. Paling kalau masakan udah matang, saya bilang ke orang-orang rumah. Tetapi, gak ngajak makan bersama juga. Lama-lama kangen dengan kebiasaan makan bersama
April 5, 2019 at 10:28
Nah iya..kebiasaan makan bersama satu meja ini yang suliit sekarang ya. Seringnya makan sendiri-sendiri sesuai waktu dan kesibukan..hiks..
April 4, 2019 at 19:12
Jaga pola makan akhirnya memang merupakan kebutuhan tubuh ya, agar lebih sehat. sukses ya mba dengan pola makan sehatnya, karena aku lagi agak kacau nih makan.
April 5, 2019 at 10:27
Semoga saya bisa menerapkan kembali mbak.. ini lagi berusaha setelah sempat break agak lama..
April 5, 2019 at 02:19
Pola dan kebiasaan makanku buruk banget. salut banget bisa seperti itu. ah, emang banyak yg harus diperbaiki.
April 5, 2019 at 10:26
Ini juga sedang berusaha kembali seperti itu mba..kemarin sempat break..mau mulai lagi syusyaaah….
April 5, 2019 at 02:21
Aku baru tau, ternyata pola makan dan kebiasaan makan itu artinya berbeda ya. Kupikir sama aja, hehe. Btw saya lagi berusaha untuk membiasakan konsumsi makanan sehat, Mba 🙂
April 5, 2019 at 10:26
Yuk, semoga kita berhasil konsisten menerapkan pola hidup sehat ini ya mba..
April 5, 2019 at 03:20
Semangaat, Mbak. Saya pun lagi mencoba juga ini untuk nurunin berat badan dengan cara mengatur pola makan dan mengubah kebiasaan makan. Berat ya awalnya, dan suka kecolongan juga makannya balik ke kebiasaan lama. Pokoknya berusaha aja wis ya, dan semoga kita selalu sehat
April 5, 2019 at 10:24
Siaap..semangat, Mba Monic.. semoga kita berhasil konsisten menerapkan pola hidup sehat ya..
April 5, 2019 at 05:16
Bener banget. kadang udah berubah pola makannya pun, tetap masih bisa tergoda sama yang ga baik2 huhuhuh… salah satunya gorang >_<
April 5, 2019 at 10:24
Kalau saya gorengan tak terlalu menggoda..tapi santan-santan itu dia yg suliiit ditampik. haha..
April 5, 2019 at 06:23
Perubahan memang tidak mudah perlu waktu ,kerja keras dan komitmen.
Kalau Mpo mau berubah menjadi orang yang bermanfaat
April 5, 2019 at 10:23
Setuju Mpo..semoga kita semua bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat ya..
April 5, 2019 at 06:42
Ya ampun kadang diriku salah dalam menerapkan pola makan. Mbak sehat selalu ya mbk
April 5, 2019 at 10:23
Terima aksih ya mba… semoga kita semua sehat selalu…
April 5, 2019 at 07:07
Sama nih mbak. Waktu masih tinggal bareng ortu pola makan saya masih teratur. Tiap pagi sarapan eh sekalinya kuliah dan jauh dari ortu pola makan saya jadi gak teratur, huhu.
Btw baru tahu tentang FC nih. Semangat nerapinnya ya mbak. Memang berubah nggat mudah tapi bukan berarti nggak bisa. Yakin bisa aja 🙂
April 5, 2019 at 10:22
Iya mbak..harus menyemangati diri sendiri dan cari lingkungan yg mendukung juga..haha..
April 5, 2019 at 07:19
Food combining really works ya mba.. ayo semangaaat hidup sehat!
April 5, 2019 at 10:22
siaaap… semangaaat…
April 5, 2019 at 07:32
Dan istiqomah lebih berat ya mbak…
Kadang kebiasaan lama itu sangat menggoda untuk diajak reunian, hehehe
April 5, 2019 at 10:21
Betul mbak..beraaat banget.. Nih lagi mau mulai lagi setelah sempat terhenti cukup lama karena satu dan lain hal…
April 5, 2019 at 07:51
Semangat hidup sehat dan sehat
aku juga sedang belajar mba Tanti buat menerapkan pola makan yang tepat
sering banget nunda makan, jadi maagh akunya
April 5, 2019 at 10:21
nah ini dia Nyi.. aku suka lupa makan kalau lagi sok sibuk ini itu..jadilah kalau sudah kumat tobaaaat rasanya
April 5, 2019 at 07:54
mbak, beneran aman ya pagi hari minum air dan perasan jeruk nipis? temanku gini kan, tapi pakai air lemon. Dia mengeluh maag-nya kambuh. Sebenarnya ada hubungannya apa gak sih?
April 5, 2019 at 10:20
alhamdulillah di aku aman-aman saja. Airnya hangat ya..pas perut kosong. Nyaman malahan…
April 5, 2019 at 07:55
Aku yakin tidak ada yang tidak bisa dalam hidup ini, tapi memang yang paling berat biasaya memulainya dan konsistensinya.. aku punya goals juga tahun ini lebih sehat, dengan pola makan dan pola hidup sehat, tapi ya gitu.. olahraga masih jarang dan makan juga kadang ngga teratur huhu.. jangan ditiru ya.. saling menyemangati yuk mba
April 5, 2019 at 10:19
Yuk mbak..semoga kita bisa makin konsisten dengan gaya hidup sehat ya…
April 5, 2019 at 08:10
Bener ni mba, berubah itu juga butuh terbiasa dulu. Apalagi pola gaya hidup seusia kita udh kayak hafalan kalau mau diubah. tetap semangat ya
April 5, 2019 at 10:19
siaaap mbaak…
April 5, 2019 at 08:11
Semoga apa yang sudah diniatkan baik akan berbuah baik juga ya mba mechta. Sehat terus. Jaga pola makan. Istirahat cukup
April 5, 2019 at 10:18
aamiin… iya Noorma, ni lagi berusaha kembali ke pola makan yg baik…beberapa waktu kemarin sempat amburadul lagi..hiks..
April 5, 2019 at 08:25
Kalau soal makan, yang berubah itu porsinya. Kalau kebiasaan sarapan tetap kujalankan kecuali dalam waktu tertentu tp enggak sering. Kaya pas puasa tapi kitanya tidak. Nah biasanya aku malas makan pagi2 banget. Agak siangan baru deh makan
April 5, 2019 at 10:18
Nah..heranya saat pagi sarapan nasi aku lebih cepat merasa lapar siangnya! aneh memang…
April 5, 2019 at 08:27
Godaan terbesar saat menjalankan FC adalah ketika berada di warung Padang mba. Sungguh aku tak sanggup membayangkan harus nggado rendang tanpa iringan nasi panas yang mengepul hahahhaa…. Langsung ditoyor para jamaah FC nih aku :))
Minum air hangat dan perasan lemon emang enak banget di perut rasanya mba. Sayang ya agak mahalan harga lemon tuh.
April 5, 2019 at 10:17
aku pakainya jeruk nipis dik…lumayan ramah kantong..haha…
April 5, 2019 at 10:24
Sedihnya kalau udah jatuh sakit yaa, kak…
Kelihatan sepele, tapi memang manusia harus merubah hidup dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
April 5, 2019 at 15:17
semmangat mba. emang kalau mau sehat ga mudah. tapi aku nih belum ada niat hahaha ampyun gak konsisten banget soalnya
April 5, 2019 at 19:05
Betul banget, mengubah pola makan memang tidak mudah, saya pengen banget FC tapi belum bisa ninggalin nasi dan jenis karbo lainnya, terutama gorengan yang selalu menggoda perut
April 5, 2019 at 21:41
Aq jd semangat nih Mak, mau nyemangatin suami pake FC ini. Doakan semoga berhasil ya Mak 🙂 ikut seneng bacanya
April 5, 2019 at 22:21
Jangan lupa sarapan itu sebelum jam 9 pagi ya Mak. Dulu juga aku ga terbiasa sarapan. Sekarang sudah biasa. Apalagi punya sakit magh. Wajib makan teratur.
April 6, 2019 at 00:09
Aku mau berubah dengan setiap pagi jalan pagi aja astagaaa banyak sekali pengganggunya. Salah satunya ngantuk dan dingin.
April 6, 2019 at 08:25
Kadang aku juga gitu mbk pola makan susah di atur.Semangat ya mbk memang gk mudah tapi kalau bisa perlahan-lahan pasti bisa