LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Kumpul-kumpul di libur Lebaran.

| 9 Comments

Haaai….!

Pa kabar, teman-teman..? Lama tak berinteraksi di sini yaa… Nah, sambil membersihkan sawang-sawang yang menghiasi blog yang lama nganggur ini, kita cerita-cerita tentang kumpul-kumpul di libur lebaran saja yaa.  Memang, momen libur lebaran paling asyik buat kumpul-kumpul, baik itu dengan keluarga dan kerabat, ataupun teman dan sahabat.

Eh iya, mumpung masih di bulan Syawal, izinkan sebelumnya kumemohon maaf lahir batin yaa… Mungkin saja selama silaturahmi kita di dunia maya ini ada tulisan, komen ataupun opini saya yang tak menyenangkan hati, mohon teman-teman sudi memaafkannya ya…

Nah, kembali ke cerita kumpul-kumpul di libur lebaranku kali ini.  Lebaran di 1437 H ini memang kurasakan berbeda dari lebaran-lebaran sebelumnya. Terutama saat persiapan lebaran yang baru kali ini sebagian besar harus kulakukan sendirian, karena mbakku berlebaran di mertuanya dan ibu tidak sesehat dulu. Heboh deh, pengalaman pertamaku menyiapkan hidangan wajib lebaran -gudeg, opor, sambal goreng- kala itu, tapi syukurlah meskipun mesti bersusah-payah, misi berhasil diselesaikan dengan sukses! 🙂

Di hari Idul Fitri kemarin, selesai sholat Ied di masjid dekat rumah, sungkeman memang terasa lebih sepi, karena hanya ada kami berempat : Ibu, aku, adik & iparku. Setelah sungkem ibu dan bermaaf-maafan dengan adik-adikku, kamipun bersiap menerima rombongan tetangga yang ujung-ujung / bersalam-salaman dari rumah ke rumah. Itu tradisi di lingkungan kami, setelah sholat Ied saling mengunjungi tetangga sebelum melanjutkan aktifitas lain, misalnya bersiap mudik, dll.

Kalau biasanya ( di Semarang ) setelah sungkeman dan ujung-ujung itu tradisi kami adalah langsung nyekar ke makam swargi Bapak & simbah, maka karena kali ini kami berlebaran di Pekalongan, dan juga karena kondisi kesehatan ibu, tradisi itu tidak bisa kami lakukan.  Kami baru bisa nyekar  pada keesokan harinya. Alhamdulillah, perjalanan calik Pekalongan-Semarang di H+1 itu lancar meskipun bersamaan dengan arus mudik yang masih terasa.

Cantung2016

Makam Cantung pada H+1, pengemis sdh tak terlalu ramai, hehe…

Tradisi lainnya setelah lebaran di keluarga kami adalah kumpul keluarga, terutama dari garis keluarga ibu, yaitu anak-cucu Eyang Kasijo Prijosoedarmo.  Lokasi kumpul keluarga ini bergiliran : antara rumah kami ( Semarang / Pekalongan ) dan rumah adik ibu ( Tegal ) dan kali ini giliran kami bertamu ke rumah Oom di Tegal.  Nah, karena pertemuan ini berlangsung pada tanggal 9 (H+3), arus balik sudah mulai terasa dan kami pun sedikit merasakan kemacetan di daerah Comal – Pemalang.

Alhamdulillah, meski tak bisa dihadiri semua anggota keluarga (terutama putra-putri Oom yang sebagian besar di luar kota), silaturahmi rutin keluarga kami ini tetap terasa hangat dan gayeng. Saling menanyakan kabar anggota keluarga, turut berbahagia dengan pencapaian satu sama lain, turut mendoakan kesehatan keluarga yang sedang sakit, berbagi resep keluarga, hahahihi bersama dengan kenangan-kenangan masa kecil yang dituturkan kembali… Senangnyaaaa…. Oya, silaturahmi keluarga kami kemarin sekaligus juga mensyukuri & mendoakan rencana kepergian Oom ke tanah suci pada tahun ini.

Halbil2016

Silaturahmi Kelg Kasijo Prijosoedarmo th 2016

Sungkeman2016

Sungkeman : yg muda memohon maaf & restu, yg tua memaafkan & mendoakan…

Nah, itu cerita aktivitas keluarga kami di hari lebaran kemarin. Selain kumpul keluarga, ada satu kegiatan lagi yang sangat berkesan di lebaran kali ini. Kegiatan terakhir itu, tak lain adalah reuni sekolah!

Sebagaimana kita tahu, kesempatan libur lebaran biasanya juga digunakan untuk mengadakan reuni sekolah, entah itu reuni SD, SMP, SMA, teman kuliah, dll. Nah, kebetulan lebaran kali ini ada undangan reuni kelas SMA. Reuni kelas 3 IPA 1 SMANSA SMG Th 1986, tepatnya.

30 tahuun?? Iyaaa…. memang aku ni angkatan jaduuul..hehe…

Senaaang sekali akhirnya kubisa berpartisipasi di acara ini, karena memang baru kali ini berkesempatan untuk hadir.  Bagaimana rasanya ketemu teman lama setelah 30 tahun?

Hm…, awalnya sih deg-degan juga.  Apa iya teman-teman masih ingat aku ya? Apa komen teman-teman dengan kondisiku saat ini ya?  Bagaimana kalau…. Jangan-jangan nanti…  Aah.., maju-mundur cantik deh… hehe… Sudah gitu, karena acara di Semarang pada hari terakir cuti lebaran (dan berlangsung dari pagi sampai malam), mau nggak mau mesti mikir gimana cara datang & pulangnya yang aman terkendali dan tak harus nambah cuti?

Tapi alhamdulillah, setelah mengabaikan semua kegalauan yang sempat hadir dan lebih mengutamakan semangat menjalin kembali tali silaturahmi -dan terima kasih untuk adikku yang sukarela jadi sopir berangkat & pulangnya- akhirnya aku bisa hadir!

Sungguh acara reuni yang benar-benar menggembirakan : 28 teman yang hadir saling akrab sebagaimana keakraban kelas kami 30 tahun lalu! Waktu 12 jam lebih ( sejak pagi hingga malam ) tak terasa kami lewati dengan penuh kehangatan dan pertemuan kemarin menghasilkan kesepakatan untuk realisasi suatu kegiatan bersama : dari kami untuk kami. 🙂 🙂

Reuni4

Dimulai dengan sarapan bersapa di Soto Pak Man Mugas… (Foto:DokPA1)

Napak tilas almamater tercinta : SMANSA SMG

Napak tilas almamater tercinta : SMANSA SMG (Foto : DokPA1)

Buibu JeLiTa PA-1

Buibu JeLiTa-nya PA-1 (Foto : Dok PA1)

Dilanjut kangen-kangenan di Bandungan...

Dilanjut kangen-kangenan di Bandungan… (Foto : Dok PA1)

Ditutup makmal bersama di Kampung Laut. (Foto : Dok IPA1)

Ditutup makmal bersama di Kampung Laut.

Nah teman, itu tadi ceritaku tentang kumpul-kumpul di libur lebaran kami. Ya, memang lebaran kali ini tak seperti tahun-tahun lalu saat keluarga kami masih lengkap, namun alhamdulillah, lebaran ini tetap bermakna dan berkesan dengan silaturahmi yang hangat dan akrab.

Bagaimana cerita lebaranmu, kawan?

NB : Maturnuwun untuk para Mat Kodak handalnya PA1 yaa…tak pinjem foto2nya di sini 🙂

9 Comments

  1. Pingback: Kenangan Mudikku, dari Waktu ke Waktu. |

Leave a Reply to Monda Cancel reply

Required fields are marked *.