Komen di atas adalah salah satu komen yang masuk pada tulisanku tentang NGUBIN, yang rupanya merupakan istilah yang belum banyak dikenal oleh sebagian besar pembaca.
Dan khusus komen ini menarik bagiku karena merupakan satu-satunya komen yang menyoroti kehadiran aparat TNI di kegiatan tersebut.. Mungkin ada pula teman-teman lain yang bertanya-tanya ya..kok ada TNI di kegiatan petani?
Nah, menjawab pertanyaan itulah tulisan ini kubuat. Ya, kehadiran aparat TNI -dalam hal ini adalah Babinsa- dalam kegiatan panen padi itu merupakan salah satu bentuk pendampingan TNI dalam kegiatan UPSUS Swapang Pajale.
Naah… Apa pula itu Upsus Swapang Pajale??
Upaya Khusus Swasembada Pangan Padi Jagung Kedele -selanjutnya disingkat Upsus Swapang Pajale- merupakan Program peningkatan luas tanam dan produktivitas 3 komoditi utama pertanian ( padi – jagung- kedele ) di daerah sentra-sentra produksi pangan, untuk mewujudkan kedaulatan pangan di akhir tahun 2017. Upsus Swapang Pajale ini dilaksanakan secara serentak sejak tahun 2015 di beberapa Provinsi : Sumut, Sulsel, Jambi, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Jateng dan Jatim.
Untuk dapat mensukseskan Program Upsus ini, pendampingan dan pengawalan program ini merupakan faktor penting. Tidak hanya mengerahkan SDM yang ada di Kementerian Pertanian -sejak dari Pejabat Eselon II hingga para penyuluh pertanian- namun juga perlu melibatkan pihak lain yaitu mahasiswa (melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan / perguruan tinggi) dan juga melakukan MOU antara Menteri Pertanian RI dengan KSAD untuk menggerakan jajaran TNI dalam pendampingan dan pengawalan pencapaian target Upsus ini.
Nah, itu sebabnya selain para penyuluh pertanian, para Babinsa juga melakukan pendampingan dan pengawalan kegiatan petani sejak persiapan tanam hingga panen, serta terlibat dalam evaluasi pencapaian target yang dilakukan secara berkala.
Tentunya bukan berarti Babinsa menggantikan penyuluh pertanian. Tugas utama penyuluh tetap untuk meningkatkan kemampuan kelembagaan petani & ekonomi petani, mengembangkan jejaring & kemitraan dengan pelaku usaha serta melakukan identifikasi pendataan serta pelaporan teknis pelaksanaan kegiatan. Adapun Babinsa lebih aktif dalam menggerakkan & memotivasi petani untuk tanam serentak, perbaikan & pemeliharaan jaringan irigasi, gerakan pengendalian OPT dan panen.
Sebagaimana di daerah-daerah lain yang menjalankan program Upsus ini, demikian pula di Kota Pekalongan, terjalin kerja sama yang baik antara aparat Dinas Pertanian, penyuluh pertanian dan aparat TNI dalam mendampingi para petani di Kota Pekalongan khususnya untuk produksi padi, karena di Kota Pekalongan untuk komoditi jagung & kedele tidak menjadi komoditi utama.
Jadi jangan heran bila menemukan Babinsa yang tidak hanya hadir di pertemuan kelompok tani tapi juga ada yang membantu melakukan kegiatan-kegiatan di sawah, seperti mengolah tanah dengan alsintan, menyemprot hama sampai dengan melakukan ubinan panen.




Alhamdulillah untuk 2 tahun pertama Upsus di Kota Pekalongan hasilnya relatif bagus, meskipun belum berhasil mencapai target 100%, namun terdapat peningkatan pencapaian dari tahun sebelumnya. Pencapaian target LTT th 2015 86,18% dan th 2016 91,40%.
Mudah-mudahan di tahun 2017 ini target luas tambah tanam dan target panen dapat tercapai, dengan kolaborasi cantik antara aparat Dinas Pertanian, TNI dan para petani. Insya Allah.. Aamiin..
Nah, itu tentang Upsus Swapang padi di daerah kami, bagaimana dengan daerahmu kawan? Ada juga kah kegiatan semacam ini? Yuuk, bagi pengalamanmu di kolom komen yaa…
Iya mba…memang tugas Babinsa utk mendampingi desa2 binaannya..
Wah keren ni mbk mechta..bikin melek mata kalau ternyat ada kepedulian juga dari pihak aparat untuk hal spserti ini. Makasih postingannya ya
Ah, syukurlah bila ada sedikit manfaat dari tulisan sederhana ini.. Terima kasih jg sdh membaca, mb Rahma…
Seru rame ya mbak
gotong royong sama2
Gotong royong…kebersamaan yang perlu dilestarikan keberadaannya ya mba Indri..
Semoga akan banyak terwujud swasembada dalam berbagai sektor yang menyeluruh di seluruh Wilayah NKRI …. Aminnn
Aamiin..
aku baru tahu, soalnya di kabupaten…kok yg keliatan penyuluh aja ya, atau mungkin ga di desaku yang ada babinsanya?
Setahuku semua desa ada Babinsanya.. Oya klo di Kab bahkan Upsusnya lengkap PaJaLe..alias Padi Jagung & Kedelai..
Wah bagus ya ada swasembada, daerahku belum ada mbak ☺
Mba Vita daerahnya mana ya? Klo di Semarang / Jawa Tengah ada juga mbak.. Klo Jawa Barat mgkn tdk ada..
Wahhh seru ya, babinsa pun ikutan bantu. Pengen lihat keguatan upsus gini, maklum anak kota, wkwkwkkk
Di Semarang juga ada lho mbak…cb tanya ke dinas pertanian / koramil terdekat..hehe…
Kalo disemua daerah melakukan kerjasama semua elemen seperti ini, swasembada pangan bisa tercapai ya mbak.
Ya mba.. Insya Allah…
Insya Allah kompak selalu mbak… 🙂
baru tahu saya ada UPSUS
Sama lah mba.. Saya juga baru beberapa waktu tahu tentang hal ini..hehe…
Aku jd melek ttg bab pertanian di pedesaan stlh baca ini, baru tahu istilah UPSUS juga stlh baca postingan ini Mba…tfs yaa Mba
Syukurlah bila ada manfaat, meskipun sedikiit saja.. hehe… Terima kasih sudah mampir, mbak…
Pas mbak mechta post di IG. Aku bener2 penasaran,, alhandulillah terjawab sudah melalui postingan ini..
Suksess paneeennn
Syukurlah bila tulisan sederhana ini ada manfaatnya meskipun sedikit… 🙂
Baru tahu nih istilah UPSUS dan kegiatannya.menarik sekali y mb.tfs mbak
Sami-sami, mbak… Psst…saya juga belum lama tahu ttg Upsus ini kok..hihi…
Aku juga baru tau mba, coz daerah ku jg daerah pertanian tapi belum pernah ada kaya begini hehe..mungkin bukan daerah sentral nya yaa
Nah..mungkin daerah kita sama-sama bukan sentra produksi pangan ya mbak.. tapi mungkin ada juga tentang Upsus ini jika masih di Jawa Tengah, yg merupakan salah satu sasaran keg ini…
Baru tau mba, kegiatan sperti ini melibatkan banyak pihak termasuk tni dan polri
Dengan bersinergi antar banyak pihak, insya Allah lebih mudah tercapai hasil yg diharapkan… 🙂
Kolaborasi positive antar aparat pemerintahan dalam mendukung swasembada pangan juga berdampak positive ya mbak. Semoga kota-kota yang lain juga bisa seperti ini.
Insya Allah, begitulah harapan kita semua ya mba Ika…