Menyapa Kembali Curug Bajing di Petungkriyono. Salam jumpa Sahabat Lalang Ungu… Kali ini aku ingin menuliskan cerita singkat kunjungan kami ke salah satu destinasi wisata di Petungkriyono, yaitu : Curug Bajing.
Sekilas tentang Petungkriyono
Petungkriyono itu di mana sih?
Mungkin ada di antara teman-teman yang belum tahu tentang Petungkriyono? Nah, kalau begitu mari kita berkenalan sekilas ya..
Petungkriyono adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Pekalongan, sebuah daerah yang berada di ketinggian sekitar 1.294 dpl -sehingga udaranya sejuuk- dan memiliki luas sekitar 73,59 km2. Daerah ini istimewa dan menjadi salah satu destinasi wisata hits di Kab. Pekalongan karena memiliki bentang alam yang cantik khas daerah pegunungan, dengan Curug / air terjun keren, sungai bersih dan cantik serta keanekaragaman hayati berupa spesies flora-fauna khas.
Petungkriyono ini berjarak sekitar 35 Km dari Kajen -ibukota Kab Pekalongan- sedangkan dari Kota Pekalongan -domisili kami- adalah sekitar 44 Km atau waktu tempuh sekitar 1,5 jam mengendari mobil lewat Jl. Raya Pekalongan – Doro.
Apa saja yang bisa kita nikmati di Petungkriyono?
Seperti telah disebutkan sebelumnya, kawasan wisata Petungkriyono ini adalah wisata alam yang relatif kumplit. Sepanjang jalan di sana kita dapat menikmati pemandangan alam yang indah : pepohonan rimbun, sawah ladang apik, curug-curug indah, sungai pegunungan dengan aliran air deras di antara bebatuan besar, bahkan bonusnya adalah sensasi berkendara di jalan berkelok tajam dan naik-turun! 🙂
Jangan lupa mencicip / membeli buah tangan kopi Petung atau Gula Aren. Oya, pada Tahun 2016 kawasan Petungkriyono ini mulai dicanangkan sebagai Kawasan Ekowisata oleh Bupati Pekalongan Bp. H. Asip Kholbihi, SH, M.Si.
Alhamdulillah akhir pekan lalu, aku berkesempatan mengunjungi kembali salah satu lokasi wisata alam Kab Pekalongan ini, dan ini adalah kunjungan keempat ku. Kunjungan pertamaku di tahun 2015 yaitu ke Curug Muncar bersama para krucil, lalu bersama teman-teman Blogger Pekalongan di 2016 dan terakhir bersama keluarga di 2018. Nah, kali ini aku kembali berkunjung dan menyusuri jalan-jalan di Petungkriyono menumpang “Anggun Paris” (Angkutan Gunung Pariwisata) bersama beberapa rekan kerja.. 🙂
Baca juga : Wisata Bersama Blogger Pekalongan ke Ekowisata Petungkriyono
Berikut marilah kita nikmati foto-foto keindahan Curug Bajing.
Curug Bajing
Curug Bajing adalah lokasi yang pertama kami tuju kemarin. Wisata alam ini berlokasi di Dusun Kambangan Desa Tlogopakis Kec. Petungkriyono, berjarak 1,6 Km dari Curug Muncar dan 29 Km dari Kec. Doro (titik awal Paket Wisata Petungkriyono yang diselenggarakan oleh beberapa Desa Wisata di sana).
Baca juga : Tips Berwisata ke Curug Muncar
Curug yang memiliki ketinggian sekitar 75 m dan debit airnya paling besar di antara curug-curug lain di Petungkriyono ini rekomended untuk dikunjungi karena selain memang cantik, lokasi air terjunnya juga tak begitu jauh dari tempat parkir, hanya sekitar 300m saja lho.. Fasilitas lain juga cukup lengkap, ada musholla, toilet di beberapa titik, warung-warung makan juga tak hanya ada di parkiran. Di jalan menuju Curug ada beberapa warung kecil tempat kita bisa mengistirahatkan kaki sambil menikmati makan-minum. Bahkan salah satu warungnya yang teratas dekaaat sekali dengan air terjunnya 🙂
Yang paling asyik adalah suara gemuruh air terjun sudah terdengar bahkan sejak kita mulai menyusuri akses jalan ke sana..menyemangati langkah-langkah kita, dan pemandangan air terjun di antara hijau pepohonan menjadi latar foto yang cakep sembari kita istirahatkan kaki hehe..
Dibandingkan kunjunganku 4 tahun lalu, kondisi Curug Bajing terkini tampak cukup berbeda. Makin bebenah menyambut wisatawan. Akses jalan ke Curug sebagian memang masih berupa jalan tanah yang diperkeras dengan bebatuan, namun kanan-kiri jalan sudah lebih tertata. Jembatan bambu yang melintang di atas aliran sungai tempat pepotoan berlatarkan air terjun, sekarang sudah diganti dengan jembatan permanen berwarna putih. Taman di dekat parkiran untuk pepotoan berlatarkan pemandangan lereng bukit juga makin cantik dengan spot-spot pepotoan nan menggoda…
Empat tahun lalu, aku hanya sampai di area sebelum jembatan. Terus terang, aku tak berani menyeberang sungai melalui jembatan bambu itu.. Nah, karena sekarang sudah jembatan permanen yang kokoh, aku berani melewatinya -bahkan pepotoan- hehe.. Aku ingin sampai di tempat yang lebih tinggi, lebih dekat dengan air terjun. Perhatikan foto ketiga sebelum ini, tampak 2 bangunan di atas sana. Itulah lokasi terdekat dengan kolam jatuhnya air terjun!
Setelah sampai di sekitar tempat parkir lagi, kita dapat mengistirahatkan kaki sambil menikmati makan minum di warung makan yang ada di sana. Ada juga semacam aula yang dapat disewa untuk acara dengan peserta lebih banyak.
Yang masih ingin pepotoan, bisa melipir ke taman yang ada di sana. Ayunan maupun bangku-bangku taman berlatarkan warna-warni daun dan bunga ataupun pemandangan pepohonan hijau nun di seberang sana, menjanjikan hasil foto cantik penghias sosmed 🙂
Atau jalan-jalan di sekitar lokasi, dan menemukan pemandangan lembah seperti di bawah ini, yang mengingatkanku pada lagu kesayangan di masa kanak2 dulu…
Nah, Sahabat Lalang Ungu, itulah sekilas ceritaku melepas rindu ke Wisata Alam Petungkriyono, khususnya saat ke Curug Bajing. Untuk cerita saat ke Welo Asri, insya Allah pada tulisan berikut ya..
Oya, adakah di antara teman-teman yang sudah pernah ke Curug Bajing? Yuk, ceritakan pengalamannya ya..
42 Comments
Leave a reply →