Hai Sahabat Lalang Ungu, apa kabar? Oya, Selamat Natal bagi sahabat yang merayakannya, dan selamat berlibur bagi sahabat lainnya ya.. Kali ini, akan kutuliskan pengalaman kami singgah sejenak di salah satu tempat singgah yang unik dan menarik.
Lokasi Rest Area / TIP 260B Banjaratma
Rest Area / TIP 260B Banjaratma ini berlokasi di daerah Cipugur, Banjaratma, Bulakamba Kab. Brebes Jawa Tengah, tepatnya di KM 260 Tol Pejagan-Pemalang. Posisi rest area ini ada di sisi kiri jalan tol yang mengarah ke Jakarta.
Apa keistimewaan Rest Area Banjaratma?

Jika melihat foto di atas, menurut kalian apa keistimewaan dari rest area yang satu ini?
Perpaduan bangunan kuno dan modern yang instagramable mungkin itulah jawabannya. Ya, Rest Area KM260B Banjaratma ini memang bukan sekadar rest area biasa, karena menempati lahan bekas Pabrik Gula Banjaratma, dan juga masih mempertahankan beberapa detil bangunan kuno tersebut sebagai salah satu daya tariknya.
Pabrik Gula Banjaratma itu sendiri dibangun pada tahun 1908 oleh perusahaan perkebunan Belanda N.V. Cultuurmaatschapijj, mulai beroperasi tahun 1913 dan terhenti operasionalnya pada tahun 1997. Selanjutnya bangunan dan area seluas lebih dari 10 Ha itu pun mangkrak sebelum kemudian bangunan yang telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya itu direnovasi dan dialihkan pemanfaatannya sebagai rest area secara resmi pada 17 Maret 2019 lalu.
Selain instragamable, rest area KM260B Banjaratma ini merupakan rest area tipe A dengan fasilitas yang lengkap : SPBU, toilet, masjid, ATM center, klinik kesehatan, tempat kulineran, tempat belanja oleh-oleh, bengkel dan juga area parkirnya luas. Mantab sekali, bukan?
Pengalamanku Singgah Sejenak di Rest Area Banjaratma
Mentari sedang cukup garang bersinar siang itu -Jumat, 25 Desember 2020- ketika kami sampai di lokasi TIP 260B Banjaratma ini. Siang itu kami dalam perjalanan pulang dari Guci ke rumah kakak di Brebes, rencananya kami ingin menikmati makan siang di area ini sambil menikmati suasana khas di rest area heritage ini.
Dari luar terlihat dinding bangunan terlihat unik dengan sebagian dinding terlihat susunan batu batanya berwarna merah kusam, dan kusen-kusen pintu dan jendela berbentuk persegi panjang sederhana dengan warna putih. Khas bangunan tua.

Sambil tetap mengenakan masker dan berusaha menjaga jarak dengan pengunjung di sana, kami mulai memasuki bangunan utama. Ada bagian yang relatif sepi namun ada pula bagian yang cukup ramai juga di dalam. Selain menikmati makan minum di kios-kios yang ada di dalam sana banyak juga terlihat pengunjung yang lalu lalang menikmati lukisan-lukisan pada stand-stand yang ada di sana.


Oh, rupanya saat itu sedang ada Pasar Seni Lukis Nasional (PSLN) II yang digelar di TIP 260B Banjaratma ini, menggelar karya seni lukis dari 70 orang seniman / pelukis Nusantara, berlangsung sejak 19 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021 nanti. Pantas saja semakin ramai pengunjungnya…


Kami pun berkeliling di ruang dalam yang relatif luas dan beratap tinggi khas bangunan kuno, sehingga suasana di dalam gedung sama sekali tidak pengap. Menghindari kerumunan pengunjung, kami mlipir di bagian-bagian yang relatif sepi dan sesekali berpose di spot-spot bangunan heritage ini, a.l di spot akar pohon tua, reruntuhan dinding tua di tengah bangunan, dan juga di depan beberapa lukisan besar nan cantik.




Melihat reruntuhan dinding ruangan itu, mengingatkanku pada kunjunganku ke pabrik gula lain yang juga sudah direnovasi dan dialihfungsikan.
Karena bagian dalam bangunan utama siang itu cukup ramai, kami pun melipir lagi ke luar bangunan, ke halaman belakang. Nah, di bagian ini tampak area yang relatif luas dan tak banyak pengunjung di luar sana karena suasana outdoor ini panaaas, saudara-saudara.. 😀
Ngadem di teras yang relatif sepi sambil menikmati minum Air Tebu, kami mengamati ruang terbuka di bagian belakang rest area ini.

Di tengah halaman tampak sebuah Loko tua, yang mungkin dulu telah banyak berjasa menarik lori berisi tebu sebagai bahan utama PG Banjaratma ini. Lalu di kejauhan terlihat bangunan yang terlihat cantik dengan dinding batu bata disusun secara unik. Bangunan apakah itu?

Ternyata yang di belakangku itu adalah Masjid As Safar. Batu bata penyusun dindingnya ditata sedemikian rupa sehingga ada banyak celah-celah yang sekaligus menjadi ventilasi udara sehingga bagian dalam tempat shalat ini terasa sejuk. Konsep yang apik ya..

(Sumber Foto : Affan Jahja – behance(.)net )


Waktu terus berjalan, dan perut mulai bernyanyi. Namun kami mengurungkan niat makan siang di sana, bukan karena tak ada menu menggugah selera (karena nyatanya ada banyaaak variasi menu yang ditawarkan beragam tenant di sana), namun lebih karena suasana yang ramai siang itu. Kami memutuskan akan makan di rumah kakak saja, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari sana.

Mudah-mudahan lain waktu bisa mampir sini lagi saat pandemi sudah berlalu, sehingga bisa lebih bebas dan lebih lama eksplor sudut-sudut cantik Rest Area Heritage Banjaratma ini. Aamiin..
Sahabat Lalang Ungu, itulah ceritaku saat singgah sejenak di Rest Area Heritage Banjaratma. Ada yang punya kenangan juga di sini? Yuk, bagi ceritanya di kolom komen ya.. Terima kasih…
seru bangeet rest areanya. aku belum pernah ke sana lho mba. andai banyak rest area lain yang unik-unik kayak gini, pasti kita suka yaa dan makin semangat jalan-jalannya. kadang kan ada orang yang lebih suka jalan terus nggak pakai mampir rest area, nah, kalau kayak gini orang jadi punya motivasi buat mampir 😀
iya mba..istirahat sambil nyari konten..*eh hehe..
Sukaaaa sekali rest area ini
Tiap kali road trip, kami selalu menyempatkan mampit di sini. Tempatnya luas dan nyaman, bangunannya artistik banget dan bersejarah
Makanan juga aneka ragam
Aaaa jadi kangen ngebolang deh hiks
nah iyaa..bikin betah ya mba..hehe..
Bangunannya keren banget. Bangunan lama. Tapi nggak ngeri apa ya?
Tapi ya instagramable banget sih. Jadi, bisa buat stok foto untk dipamerin di sosmed.
Ada historinya yang ditempelin di dekat bangunannya nggak kak? Histori dari bangunannya itu.
nggak ngeri sih karena ke sananya siang bolong dan banyak orang hehe.. utk sejarah setempat srpertinya aku tidak lihat ada di sana..
Iconic bangeet ya bangunannya. Berasa kaya di Eropa gitu. Tapi ya juga sih, kalau midnite kayanya semriwing gitu ya rasanya.
hihi..gak kebaysng deh kalau malem..
tempatnya keren banget, Mba. Bila dilihat dari foto-foto yang Mba bagikan, kelihatan seperti bukan di rest area. Seandainya dekat, saya mau juga mampir ke sini buat foto-foto, hehehe
mudah2an suatu waktu bisa mampir kemari ya mba..
Asiknsekali suasananya. Ini mah namanya bukan sekadar rest area. Bisa sekalian wisata singkat dan berfoto ceria. Bahkan ada pameran seni juga yang saat itu diadakan di sana. Pengalaman yang menyenangkan.
iya mba..asyik sekali..
Aku baru tau ada rest area yang keren kaya gini. Kalau gini sih jadi betah ya di rest area. Apalagi banyak spot foto yang instagrammable dan kece juga buat diupload di sosmed.
andai gak semakin ramai waktu itu kami pasti berlama-lama di sana..satangnya masih harus jaga jarak hehe..
Diliat dari depan, menarik. Diliat lebih dalam, lebih menarik. Instagenik banget! Terus ada tempat ibadah juga yang cukup luas. Btw toiletnya aman nggak, Mbak?
wah..sayangnya kmrn gak mampir ke toilet nih..hehe..
adududududu bagus amaaatt, aku liat2 fotonyaaa, jadi pengen mampir deh. hihi
kesan kunonya dpt, modernnya juga. cantik!
hayuk atuh jalan ke sana
Ini rest area yang lagi hits itu ya. Pengen deh ke sana. Penasaran banget. Thanks infonya kak. Aku note ah
Menarik sekali rest area nya mbak Mechta.
Walau gedungnya terlihat kuno dan instagramable, tapi saya jadi penasaran suasana rest area ini kalau malam… 😐
Hihi..aku juga blom pernah kalau malam mba..
Woh, ini kayaknya rest area tercantik yang pernah kulihat. Rest Area 57 nggak ada apa-apanya hehe. Ide bagus menyulap bekas pabrik gula jadi rest area. Untung developer-nya nggak berpikiran sempit.
Bener, mengingatkanku dengan de Tjolomadoe.
Btw, keren semangatnya, langsung nulis cerita di hari yang sama dengan perjalanannya!
Hihi..takut keburu lupa..
eh iya ya, dari bagian luar aja rest area nya keliatan unik ya. berbeda banget sama rest area kebanyakan. ternyata di dalemnya lebih unik unik lagi ya.. keren banget ih. aku belum pernah liat rest area sekeren ini
Iya mba..lumayan buat pepotoan kasih makan IG..hehe..
Wah, brilian swkali ide mengubah pabrik gula ini menjadi rest area. Jadi seolah hidup kembali tempat ini.
Untuk bagian tembok yang ada akarnya, kok bisa sama seperti di Tojolomadoe ya? Apa setiap pabrik gula selalu ada pohon besar seperti itu ya?
Mungkin karena sama2 tua ya dg di Colomadu..hehe..