Tujuh belas Agustus tinggal beberapa hari lagi, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, kemeriahan menyambut HUT RI ke 77 sudah sangat terasa. Jauh lebih terasa greget-nya dibanding 2 tahun sebelumnya, karena tahun ini kita lebih ‘bebas’ merayakannya meski Covid19 belum juga berlalu.
Begitu pula di kantor kami, tahun ini baru dimulai lagi diadakan lomba-lomba 17-an setelah 2 tahun sebelumnya sepi tanpa acara bersama seluruh pegawai. Berikut kuceritakan kemeriahan lomba menyambut HUT RI ke 77 di lingkungan kantor kami.
Lomba Permainan Tradisional antar OPD
Di lingkungan Pemkot kami diadakan lomba permainan tradisional dengan peserta perwakilan dari masing-masing OPD yang diselenggarakan di Lapangan Mataram Kota Pealongan pada 10 Agustus 2022 yang lalu.
Adapun jenis permainan tradisional yang dilombakan itu adalah sebagai berikut:
1. Balap Egrang
Sahabat Lalang Ungu masih ingatkah dengan yang namanya Egrang? Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari sepasang bambu panjang -umumnya sepanjang 1,5-2 meter- yang dilengkapi dengan pijakan kaki pada bagian bawah.
Pemain harus mempunyai ketrampilan khusus dalam menjaga keseimbangan badannya sementara ia berjalan ataupun berlari dengan menggunakan alat ini. Anak-anak maupun orang dewasa bisa memainkan permainan tradisional ini.
Seru sekali permainan balap egrang kemarin, tidak hanya dituntut menjaga keseimbangan, peserta juga harus berusaha paling cepat mencapai garis akhir.
2. Balap Bakiak
Nah, jenis permainan kedua adalah balap bakiak/theklek. Bakiak yang digunakan terbuat dari sepasang papan kayu yang dilengkapi 3 pasang ban penahan kaki peserta. Biasanya kategori lomba dipisahkan antara tim putri dan putra. Yaiyalah yaa…masa dicampur putri-putra? hehe..
Tiap regu terdiri dari 3 orang, yang selain harus bisa menjaga keseimbangan tubuh juga harus bisa bergerak / melangkah dengan kompak agar bisa menyelesaikan tantangan berpacu menuju garis akhir dengan waktu paling cepat. Kerjasama tim adalah kunci dari keberhasilan di lomba ini.
3. Gobak sodor
Anak/remaja jaman now masih adakah yang tahu tentang permainan beregu satu ini? Kalau anak/remaja jadul mah biasanya pernah memainkan bersama teman di lapangan desa / sekolah.
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim terdiri dari 5 orang. Satu tim menjadi penjaga, satu tim menjadi penyerang. Dimainkan secara bergantian.
Gobag sodor / galasin ini dimainkan dalam lapangan permainan berbentuk persegi panjang ukuran 15 x 9 meter, yang terbagi menjadi 6 bidang/petak berukuran 4,5 x 5 meter. Dua petak yang sejajar mempunyai nilai yang sama, adapun nilai petak 1-2 (kanan-kiri) adalah 10, petak 3-4 nilai 20 dan petak 5-6 nilai 30.
Tim penjaga menempatkan diri pada garis di masing-masing petak, berusaha mencegah tim penyerang untuk masuk dan berpindah petak/mengumpulkan nilai. Jika penjaga dapat menyentuh penyerang tanpa kakinya meninggalkan garis maka penyerang mati. Penyerang yang lolos melewati penjaga dari petak awal hingga akhir dan kembali ke awal lagi maka mendapat nilai 100.
Jika seluruh pemain selesai pada gilirannya maka tim penjaga dan penyerang bertukar posisi. Kemenangan ditentukan oleh jumlah poin/nilai yang dikumpulkan oleh masing-masing tim.
Dalam permainan ini, kerjasama tim juga merupakan kunci kesuksesan, selain kegesitan dari masing-masing anggota tim untuk melewati garis-garis yang dijaga ketat. Strategi juga diperlukan untuk memenangkan permainan.
4. Tarik Tambang
Nah kalau yang satu ini sih tidak usah ditanya lagi, pasti banyak yang tahu ya..hehe..
Adu otot dan adu strategi antara 2 tim berlawanan yang saling berhadapan menarik tambang yang sama dari ujung ke ujung. Permainan yang hampir selalu ada pada lomba 17-an, bukan?
Kemeriahan Jelang 17-an di Kantor Kami
Nah, selain 4 jenis permainan tradisional yang dilombakan antar OPD Pemkot Pekalongan, ada pula lomba-lomba yang dilakukan di masing-masing OPD, antara lain di kantor kami.
Jenis lomba yang diselenggarakan di kantor kami adalah : memindah belut, mengisi polibag, Si buta pukul kantong air, estafet tepung dan joget balon, lomba si buta merias (ibu-ibu) dan lomba masak nasi goreng (bapak-bapak). Hihi..bukan lomba-lomba yang sulit sih..intinya yang ramai dan bisa diikuti oleh hampir semua pegawai. Kalah menang bukan masalah..yang penting kebersamaan 🙂
Hasil lomba isi polibag lumayan banyaak..ada puluhan polibag berisi media tanam yang siap untuk ditanami petugas kebun besok-besok.. Hasil lomba nasi goreng dan juga belut pasca lomba dimasak untuk kemudian disantap rame-rame.. Yang penting guyub / rahat (kata orang Pekalongan).
Kemeriahan menyambut HUT RI ke 77 di kantor kami ditutup dengan kegiatan pada Jumat 12 Agustus 2022 yaitu jalan sehat bersama mengelilingi lingkungan sekitar kantor, sarapan bareng , pembagian hadiah lomba-lomba dan dorprize diselingi nyanyi dan joged bareng.. Seruuu…
Nah Sahabat Lalang Ungu, itu cerita kemeriahan menyambut HUT RI ke 77 di lingkungan kantor kami. Bagaimana di lingkunganmu? Seru juga tentunya ya.. Yuk bagi cerita di kolom komen..
Baca juga : Jasmerah di Monjali
20 Comments
Leave a reply →