Hai Sahabat Lalang Ungu, apa kabar? Semoga selalu sehat dan bahagia ya.. Kembali meneruskan catatan perjalanan umrah plus Turki kemarin ya, kali ini cerita tentang tempat-tempat yang kami singgahi di Cappadocia maupun dalam perjalanan dari Cappadocia ke Istanbul.
Sesuai jadwal, pagi hari kelima kami di Turki -setelah menikmati Jeep Tour Cappadocia– akhirnya kami harus meninggalkan Cappadocia kembali ke Istanbul untuk menikmati city tour Istanbul sebelum kembali ke tanah air.
Beberapa tempat yang sempat kami kunjungi selama di Cappadocia maupun dalam perjalanan Cappadocia – Istanbul itu adalah : Kunjungan ke beberapa artshop Seni Kriya khas Turki, Kota Bawah Tanah, Alayhan Caravanserai dan Tuz Golu. Berikut ini adalah catatan kunjungan kami ke beberapa tempat tersebut.
Artshop Seni Kriya Khas Turki
Dalam kesempatan kali ini rombongan kami sempat mengunjungi beberapa tempat pembuatan & toko karya seni kriya, antara lain batu perhiasan, keramik dan pembuatan karpet handmade.
Hanem Art Center adalah salah satu tempat pembuatan dan toko perhiasan yang sempat kami kunjungi. Salah satu produk utamanya adalah perhiasan dari batu Zultanite, yaitu batu permata yang unik karena dapat berubah warna sesuai dengan pencahayaan yang diterimanya. Tangan-tangan terampil mengubah batu ini menjadi aneka perhiasan yang indah dan bernilai tinggi.
Keramik-keramik yang indah juga merupakan salah satu karya seni khas dari Turki yang menarik untuk dilihat tidak hanya display hasilnya namun juga proses pembuatannya. Salah satu pusat kriya keramik yang kami kunjungi waktu itu adalah Sultan’s Ceramic, di mana kami mendapat penjelasan & melihat langsung proses pembuatannya, filosofi salah satu motif khasnya yaitu Pohon Kehidupan dan juga menikmati display hasil karya yang indah-indah.
Karpet Turki juga merupakan karya seni yang sudah mendunia, itu sebabnya artshop berikutnya yang kami kunjungi adalah pembuatan karpet handmade. Menilik semua kerumitan motif yang memerlukan keterampilan khusus dan waktu yang tidak sebentar untuk menghasilkan selembar karpet buatan tangan, amatlah pantas bila hasil karyanya itu dihargai dengan nilai yang tinggi.
Kota Bawah Tanah di Cappadocia
Di Cappadocia terdapat juga kota-kota kuno di bawah tanah, konon kota-kota itu digunakan sebagai tempat persembunyian warga di masa perang berabad lalu, yang terbesar adalah Kota Derinkuyu yang pernah menampung sekitar 20.000 orang di dalamnya.
Rombongan kami sempat berkunjung ke salah satu kota bawah tanah tersebut. Saat menelusuri lorong-lorong sempit berkelok-kelok dengan dinding batu lembab dan penerangan terbatas, terasa agak seram juga. Tapi rasa penasaran lebih besar, hehe ..
Terdapat ceruk / ruangan-ruangan dengan ukuran berbeda-beda yang dibuat dengan memahat batu, yang digunakan sebagai ruang tamu, tempat tidur, dapur, tempat pembuatan & penyimpanan anggur juga ruangan gereja. Pada masa sekarang ini, sebagian ruangan digunakan sebagai tempat berjualan cinderamata khas Cappadocia.
Oya, silakan ditonton juga reels saat menyusuri kota bawah ini di sini ya:
https://www.instagram.com/reel/C99lOvvPiRJ/?igsh=cHJzcGJrMDJxNXF5
Alayhan Caravanserai di Aksaray
Saat perjalanan sebelumnya ke Cappadocia sebelumnya kami sempat singgah ke salah satu hotel kuno/Caravanserai yaitu Sulthani Caravanserai, namun tidak masuk ke dalamnya. Nah, pada kesempatan pulang dari Cappadocia akhirnya kami bisa mampir dan masuk ke salah satu hotel kuno lainnya yaitu Alayhan Caravanserai.
Caravanserai itu sendiri arti harfiahnya adalah bangunan untuk menyimpan karavan. Sebuah bangunan untuk melindungi tidak hanya para pedagang namun juga barang dagangan maupun hewan pengangkut dagangan mereka.
Hotel kuno Alayhan Caravanserai yang terletak di kota Aksaray ini merupakan salah satu hotel kuno yang awal dibangun oleh Sultan pada abad 13, masa kejayaan perniagaan Jalur Sutera, sebagai tempat persinggahan pedagang maupun kafilah, secara gratis.
Saat ini bangunan-bangunan hotel kuno tersebut direhab kembali dan dilestarikan sebagai salah satu tujuan wisata. Salah satunya yang sempat kami kunjungi kemarin adalah hotel kuno Alayhan Caravanserai ini.
Setelah memasuki pintu gerbang dengan ukiran-ukiran khas, bagian dalam bangunan ini terlihat semacam aula/ ruangan-ruangan semi terbuka di kanan-kiri lorong utama, tanpa sekat/dinding pembatas antar ruang. Bukan kamar-kamar tertutup seperti hotel/tempat menginap zaman sekarang, mungkin karena tujuan awalnya ruangan itu adalah tempat beristirahat pedagang sekaligus tempat terlindung untuk barang dagangannya maupun hewan pengangkut barang dagangannya itu.
Bagian dalam hotel kuno ini bisa dilihat pada post reels IG mechtadeera yang ini ya:
https://www.instagram.com/reel/C985R2RPk4-/?igsh=dTZ3d3N3aTloM2Fp
Tuz Golu di Anatolia Tengah
Pemberhentian selanjutnya dalam perjalanan dari Cappadocia ke Istanbul kemarin itu adalah di salah satu resto di daerah Anatolia Tengah, untuk makan siang. Dan istimewanya, ternyata tempat resto (dan pertokoan) tempat kami istirahat makan siang itu terhubung langsung dengan salah satu tempat wisata bernama Tuz Golu.
Dalam bahasa Turki Tuz Golu artinya adalah Danau Asin. Tuz Lake / Danau Tuz yang terletak di Anatolia Tengah ini merupakan danau terbesar kedua di Turkiye (luas permukaan 1.665 km2) dan juga merupakan salah satu danau garam terbesar di dunia.
Matahari cukup terik siang itu ketika kami meninggalkan bangunan resto & pertokoan untuk menuju danau garam Tuz Golu, namun angin cukup kencang berhembus sehingga terasa lumayan dingin di luar ruangan.
Dari jauh tampak seperti hamparan pasir kemerahan sejauh mata memandang, dibatasi oleh langit berwarna biru cerah. Namun ketika kami sampai dan menapaki hamparan tersebut, ternyata itu bukan pasir putih kemerahan melainkan butiran-butiran garam!
Ya, dimusim panas, bagian atas danau Tuz ini akan mengering menyisakan hamparan garam yang cukup padat untuk kita berjalan dengan aman di atasnya, dan berwarna kemerahan. Warna kemerahan pada perairan (dan hamparan garam saat mengering) terjadi karena di dalam perairan ini banyak hidup alga dunaliella salinas yang mengandung karotenoid.
Warna kemerahan dataran garam di Tuz Golu lebih jelas dilihat pada reels IG ku ini:
https://www.instagram.com/reel/C96vXmlv2oO/?igsh=MWNianA1dG11OTRs
Nah Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita pengalaman kami saat perjalanan umrah plus Turki pada pekan terakhir April hingga pekan pertama Mei 2024 lalu. Spai di sini dulu ya, insyaallah dilanjutkan cerita berikutnya saat city tour Istanbul sebelum kembali ke tanah air. Sampai jumpa ..
10 Comments
Leave a reply →