Sore tadi, setelah gonta ganti chanel TV, ada sebuah acara di salah satu TV swasta yang sempat membuatku betah untuk menonton dari tengah hingga akhir acara itu. Aku lupa apa nama acaranya, yang jelas episode saat itu menceritakan tentang kehidupan seorang anak pinggiran yang karena keterbatasan ekonomi keluarganya, harus membantu orangtuanya mencari uang namun tetap berusaha menjalani sekolahnya – SD- dengan semangat.
Sementara itu, siang tadi aku baru mengikuti sebuah acara tatap muka unsur Pemkot dengan warga di salah satu kelurahan, dan salah satu masalah yang terinventarisasi di sana adalah masih adanya beberapa anak putus sekolah, namun alasannya bukan karena masalah ekonomi.
Berbagai upaya ditempuh agar anak-anak putus sekolah ini dapat kembali mendapatkan pendidikan, baik itu melalui jalur sekolah formal maupun non formal. Penyuluhan kepada masyarakat setempat juga terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan dasar bagi generasi muda itu.
Selain itu, beberapa waktu terakhir ini mbak penjual di kantin kantor ditemani oleh salah seorang keponakannya, seorang remaja manis nan modis…. yang ternyata DO dari sekolahnya. Ketika sempat kutanya kenapa tidak meneruskan sekolah lagi, ternyata dia tidak naik ke kelas II SMP dan karena malu mengulang akhirnya tak mau sekolah lagi.
Haah… sayang sekali… Hari gini kok ya masih ada yang memilih tak sekolah dengan alasan yang sepele begitu… Padahal orang tuanya masih relatif mampu menyekolahkannya… Dia memilih menghabiskan siang dengan menemani budenya jualan di kantin, sesekali melayani pembeli, sesekali sibuk dengan HPnya, daripada belajar di sekolah bersama dengan teman-teman sebayanya…
Sungguh sayang sekali… 🙁
5 Comments
Leave a reply →