LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Mah..kangeeen…

| 2 Comments

Mah, saat mulai menulis kali ini aku sedang duduk di ruang depan dan menyaksikan jalan depan rumah kita lebih ramai dari biasanya.

Awalnya aku sempat mbatin kok tumben ramai sekali motor dan mobil lalu lalang begini…tak seperti biasanya.

“Wah..banyak yang sudah siap-siap sambut ramadan sepertinya..rame bener nih jalan..” celetuk adik.

Ah iya Mah..mungkin itu alasannya. Ramai orang keluar mencari persiapan sambut Ramadan, atau sengaja jalan-jalan mumpung belum Ramadan? hehe..entahlah..

Ingatanku melayang ke saat-saat seperti ini di tahun-tahun lalu, biasanya H-1 Ramadan kita sekeluarga masih dalam perjalanan pulang nyadran ya Mah.. Rute wajib kita Pekalongan-Semarang-Salatiga-Karanganyar-Jogja PP.

Perjalanan yang lumayan panjang ya Mah.. Lelah pastinya, tapi senang kumpul bersama membersihkan makam leluhur, kirim doa dan bermaaf-maafan jelang ramadan. Satu dari banyak perjalanan berkesan yang ingin kuulang-ulang bersamamu..namun tak mungkin lagi.

*banjiiiir*

Duuh..maaf ya Mah..nulisnya kejeda mbrebes mili lagi. Padahal kemarin-kemarin aku sudah berjanji pada diri sendiri, tak akan cengeng lagi. Aku berjanji akan mengenangmu dengan tersenyum, bukan dengan berurai air mata. Namun ternyata sampai saat ini -8 bulan setelah kepergianmu- aku belum berhasil.

Mah, akhir Februari yang biasanya kutunggu, tak lagi sama tanpamu. Ultah pertamaku tanpamu terasa sangat pedih. Rasa pedih yang berulang di 27 Maret lalu, pertama kali kami memperingati ultahmu namun tak lagi bisa memelukmu! Dan kini..kembali kami jelang saat-saat berat lainnya : Ramadan dan Lebaran. Ya Allah…kuatkan kami..

Mah, ramadan belum lagi mulai, tapi tebaran kenangan bersamamu di ramadan-ramadan lalu sudah mulai membanjiri benakku.

Ingat nggak Mah..biasanya sebelum ramadan kita menyemangati adik untuk jualan jajan takjilan : kolak/setup, bubur mutiara, bubur baning, bubur candhil, es buah, dll.. Mamah juga yang selalu semangat membantu mengemas dagangan sebelum siap dijual, meski adik sudah melarang karena takut Mamah cape. Entah kali ini adik jualan lagi/tidak..sampai H-1 ini belum terlihat persiapannya.

“Enake sesuk masak napa nggih, Mah..?”  Itu salah satu pertanyaan yang kini kurindu untuk kutanyakan padamu, seperti sering kutanyakan padamu dulu selesai kita tarawih bareng di rumah, karena Mamah tak lagi kuat jamaah ke masjid seperti sebelum-sebelumnya.

Mamah akan selalu menyebutkan olahan sayur atau lauk yang nggak neko-neko, yang sekarang-sekarang ini kuyakin itu karena Mamah tahu banget aku nggak pinter masak, tapi tetap ingin menyenangkanmu. Ya Allah..kangen aku melihat Mamah lahap dahar nasi lembik dengan sayur dan lauk hasil olahan sederhana kami, saat buka atau sahur..

*banjir lagiii*

Mah, masih ada buanyaaaaak lagi kenangan bersamamu yang mengharu-biru hati. Tapi jangan khawatir, Mah.. Insya Allah aku akan tetap berusaha menjalani ramadan ini -dan ramadan-ramadan berikutnya- dengan sebaik-baiknya. Berat itu pasti, tapi bukan hal mustahil untuk dilakukan, bukan? Aku tak akan mengecewakanmu, Mah..

Oya Mah, barusan kudengar pengumuman lewat TV, pemerintah menetapkan awal ramadan kali ini mulai 3 April 2022. Bismillah..semoga kami semua diberi kemudahan untuk dapat menjalankan ibadah di ramadan kali ini dengan lancar dan penuh berkah. Aamiin..

PS : Mah, ingat kah di 2006 ada satu lagu kubuat mengenang kepergian swargi Simbah, di 2008 satu lagu melepas tindak swargi Bapak dan setelah sekian lama nggak rengeng-rengeng lagi…tak kusangka lagu terbaruku adalah tentang kepergianmu!

******

Sahabat Lalang Ungu terkasih, sebelum datang bulan ramadan, izinkan kumohon maaf lahir batin atas khilaf kata / tulisan selama silaturahim kita yaa.. Selamat menjalankan ibadah di bulan ramadan bagi semua sahabat yang menjalankan, semoga Allah SWT senantiasa memberi kemudahan dan kelancaran dalam menjalankannya. Aamiin..

2 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.